Anda di halaman 1dari 26

KONSEP ASUHAN

KEPERAWATAN
KLIEN EBOLA
Erwina Nur Arifa P27820117049
Nailil Izza P27820117033
Fahrizal Adi p P27820117016
Konsep Medis
Ebola
Pengertian
Ebola adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan virus ebola. Penyakit
ini dikenal dengan Ebola Virus Disease (EVD) atau Ebola Hemorrhagic
Fever (EHF).Virus Ebola termasuk dalam keluarga Filoviridae dari virus
RNA linier, indera negatif, untai tunggal (Henderson & Campbell, 2015).
PATOFIOLOGI EBOLA
Transmisi ebola
1. Darah atau cairan tubuh (urin, air liur, keringat, tinja, muntah, ASI, dan
air mani) dari orang yang sakit atau telah meninggal karena EVD.
2. Benda (seperti jarum dan alat suntik) terkontaminasi dengan cairan
tubuh dari orang yang menderita EVD atau tubuh orang yang meninggal
karena EVD.
3. Kelelawar buah yang terinfeksi atau primata bukan manusia (seperti
kera dan monyet).
4. Semen dari pria yang pulih dari EVD (melalui seks oral, vagina, atau
anal).
Pengobatan ebola
1. Memberikan cairan dan elektrolit (garam tubuh) melalui infus ke dalam
vena (secara intravena).
2. Menawarkan terapi oksigen untuk mempertahankan status oksigen.
3. Menggunakan obat-obatan untuk mendukung tekanan darah,
mengurangi muntah dan diare dan untuk mengatasi demam dan rasa
sakit.
4. Mengobati infeksi lain, jika terjadi.
5. Pemulihan dari EVD tergantung pada perawatan suportif yang baik dan
respons imun pasien.
6. Obat-obatan yang sedang dikembangkan untuk mengobati EVD bekerja
dengan menghentikan virus dari membuat salinannya sendiri.
Pencegahan ebola
1. Kontak dengan darah dan cairan tubuh (seperti urin, feses, saliva,
keringat, muntah, ASI, semen, dan cairan vagina).
2. Barang-barang yang mungkin bersentuhan dengan darah atau cairan
tubuh orang yang terinfeksi (seperti pakaian, selimut, jarum, dan
peralatan medis).
3. Ritual pemakaman atau penguburan yang membutuhkan penanganan
tubuh seseorang yang meninggal karena EVD.
4. Kontak dengan kelelawar dan primata bukan manusia atau darah,
cairan dan daging mentah yang disiapkan dari hewan ini (daging hewan
liar) atau daging dari sumber yang tidak diketahui.
5. Kontak dengan air mani dari pria yang mengalami EVD sampai Anda
tahu virusnya hilang dari air mani.
Vaksin ebola
Saat ini tidak ada vaksin yang dilisensi oleh Badan Pengawasan Obat dan
Makanan AS untuk melindungi orang dari virus Ebola. Vaksin
eksperimental yang disebut rVSV-ZEBOV ditemukan sangat protektif
terhadap virus dalam uji coba yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) dan mitra internasional lainnya di Guinea pada tahun 2015.
Konsep Asuhan
Keperawatan
EBOLA
Pengkajian
1. Identitas
Laki-laki dan perempuan memiliki tingkat kejadian yang sama.
Status pernikahan, untuk mengetahui kemungkinan (suami,istri,anak)
yang juga terinfeksi ebola.

2. Keluhan Utama
biasanya demam yang disertai nyeri otot dan kelemahan otot dan
kelemahan fisik. Gejala dapat muncul mulai dari 2 hingga 21 hari setelah
kontak dengan virus, dengan rata-rata 8 hingga 10 hari.

3. Riwayat penyakit sekarang


Timbul demam mendadak, kelemahan yang sangat, nyeri otot, sakit
kepala, dan tenggorokan, yang disertai dengan muntah, diare, ruam,
gangguan fungsi ginjal dan hati, dan dalam beberapa kasus terjadi
perdarahan internal dan eksternal (perdarahan pada gusi atau melena).
Pada pemeriksaan laborat ditemukan penurunan drastis sel darah putih
dan trombosit.
Riwayat penyakit terdahulu
1. Tinggal di atau perjalanan ke negara di mana wabah Ebola terjadi (saat
ini: Guinea, Liberia, dan Sierra Leone ).
2. Kontak dengan darah atau cairan tubuh dari pasien yang diketahui
memiliki atau diduga memiliki Ebola.
3. Pajanan langsung dari kelelawar atau primata non-manusia dari daerah
endemik penyakit.
4. Gejala: Apakah individu demam atau tanda-tanda berikut dan gejala
yang berhubungan dengan Ebola?
5. Demam lebih besar dari 38,0 °Catau 100,4 °F
6. Gejala seperti sakit kepala parah, nyeri otot, muntah, diare, sakit perut,
atau perdarahan yang tidak dapat dijelaskan.
Pola nutrisi metabolik
Pasien dengan EVD Biasanya klien mengalami mual, muntah, nafsu
makan dan berat badan akan menurun.

Pola eliminasi
Pasien dengan EVD umumnya akan mengalami diare.

Pola aktivitas latihan


Biasanya klien mengalami kelemahan otot, kelelahan, nyeri sendi
sehingga aktivitas sehari-hari pasien terganggu.
.
Pola kebersihan diri
Klien mengurangi kontak dengan hewan seperti kelelawar, monyet atau
kera, dan konsumsi daging mentah.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : lemah
- Kesadaran umumnya mengalami penurunan
-Kepala : Nyeri kepala
-Mata : Biasanya mata merah, keluar darah
-Dada : Nyeri dada
-Abdomen : Terasa mual, muntah, nyeri perut
-Ekstremitas : Biasanya mengalami kelemahan otot,
kelelahan, nyeri sendi
-Kulit : Biasanya muncul ruam pada kulit
Pemeriksaan penunjang
Dari pemeriksaan penunjang laboratorium biasanya
ditemukan
-leucopenia.
-trombositopenia
-peningkatan transaminase serum.
-serta kelainan ginjal.
-koagulasi.
-penurunan drastis total protein plasma.
-kadar amylase tinggi.
-tes asam nukleat (NAT) memiliki sensitivitas dan
spesifitas yang tinggi dalam mendeteksi genom virus
ebola.
Diagnosis
Keperawat
an
1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
(infeksi) ditandai dengan suhu tubuh diatas nilai normal.
2. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan
d.d otot menelan lemah
3. Hipovolemia b.d peningkatan suhu tubuh d.d
kegagalan mekanisme regulasi
Intervensi
Keperawat
an
�Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
(infeksi) ditandai dengan suhu tubuh diatas nilai
normal.
TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
Tujuan : 1. Observasi
Identifikasi penyebab hipertermia
Setelah dilakukan tindakan Monitor suhu tubuh
keperawatan selama 3x24 Monitor komplikasi akibat hipertermia
jam, suhu tubuh klien 2. Terapeutik
kembali nomal Berikan cairan oral
Berikan oksigen jika perlu
  3. Edukasi
Kriteria hasil: Anjurkan tirah baring
 Suhu tubuh dalam batas Anjurkan menggunakan pakaian tipis yang
normal (36-37°C) menyerap keringat
Anjurkan memberikan kompres dingin
 Nadi dan RR dalam rentang 4. Kolaborasi
normal Kolaborasi pemberian cairan elektrolit intravena
 Tidak ada perubahan warna jika perlu
Kolaborasi pemberian obat antipiretik
kulit, pusing dan rasa
nyaman
Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d otot menelan
lemah.

TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI

1. Observasi
Tujuan : Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor berat badan dan monitor hasil
selama 3x24 jam, diharapkan ada pemeriksaan laboratorium
peningkata status nutrisi klien. 2. Terapeutik
Berikan makanan tinggi kalori dan protein
Kriteria hasil: 3. Edukasi
-Adanya peningkatan berat badan sesuai Anjurkan posisi duduk jika mampu
dengan tujuan Ajarkan diet yang diprogramkan
-Berat badan ideal sesuai dengan tinggi 4. Kolaborasi
badan Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
-Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi (pereda nyeri)
-Tidak ada tanda tanda malnutrisi Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
-Tidak terjadi penurunan berat badan yang jumlah kalori dan nutrient yang dibutuhkan, jika
berarti perlu
 
Pelaksanaa
n
Keperawat
an
Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan
yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Selama pelaksanaan kegiatan dapat
bersifat mandiri dan kolaboratif. Selama
melaksanakan kegiatan perlu diawasi dan
dimonitor kemajuan kesehatan klien
Evaluasi
Keperawat
an
Tahap evaluasi dalam proses keperawatan
menyangkut pengumpulan data subyektif dan
obyektif yang akan menunjukkan apakah tujuan
pelayanan keperawatan sudah dicapai atau
belum. Bila perlu langkah evaluasi ini merupakan
langkah awal dari identifikasi dan analisa masalah.
TERIMAK
ASIH
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai