Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

TERJADINYA RETURN OF SPONTANEOUS CIRCULATION


PADA PASIEN HENTI JANTUNG DI IGD RSUD DR ISKAK
TULUNGAGUNG
Kelompok 5
 Kristianingrum (C1017076)
 Laelatul Fitri Yuli Yanti (C1017077)
 Laela Ayu Safitri (C1017078)
 Lola Azizah Nur (C1017079)
 Mia Choirotun Nisa (C1017080)
 Moh Manarul Anwar (C1017081)
 Uliyatun Awaliyah (C1017099)
 Waluyani Nurmala (C1017100)
 Wilda Rif’atul Izzah (C1017101)
 Yomira Kinasih (C1017102)
 Population :
Pada tahun 2013 yang datang ke igd dari bulan januari sampai desember adalah 32.140 pasien,
rata-rata pasien perhari di igd mencapai 89 pasien. Pasien yang dikatakan gawat darurat
sebanyak 18.176 pasien. Kejadian henti jantung pada tanggal 1-7 maret 2015 sebanyak 13
pasien. Pasien yang terjadi rosc setelah terjadi henti jantung sebanyak 6 pasien (46%), 7 pasien
(54%) meninggal dunia sebelum terjadi rosc. Pasien (57,8%) memiliki jenis kelamin laki-laki.
Berdasarkan karakteristik umur pasien dari total 45 pasien, 31 pasien (68,9%) memiliki umur 45-
75 tahun.

 Intervention :
penelitian ini menggunakan uji analisis bivariat dengan uji koefisien phi, dan analisis uji
multivariate menggunakan uji regresi logistik.
 Comparison :
Berdasarkan analisa jurnal peneitian tidak ada perbedaan dengan yang ada di lapangan
yaitu sudah menerapkan penggunaan rjp paien yang terkena rocs.

 Outcome :
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan
terjadinya rosc pada pasien Dengan henti jantung. Penelitian ini adalah jenis penelitian
kuantitatif. Desain yang digunakan di Penelitian ini korelasional dengan pendekatan cross
sectional. Sampel dikumpulkan dengan mengisi registrasi paros. Sampel dengan
menggunakan accidental sampling dengan sampel diperoleh 45 pasien.
 Referensi Terakreditasi
Diterbitkan oleh the indonesian journal of health science, vol. 6, no. 1.
Unmuh.jember.ac.id
 Relevansi Fenomena Masalah

Pasien henti jantung jika sudah teraba nadi selama 10 menit dan tanda sirkulasi
bertahan atau berkelanjutan disebut dengan return of spontaneous circulation (rosc).
Tanda terjadinya rosc adalah adanya nadi karotis teraba dan tekanan darah terukur.
Pasien tidak bisa dikatakan terjadi rosc jika tidak disertai bukti sirkulasi. Terjadi dengan
baik yaitu nadi teraba selama 10 menit (salcido et al, 2010).
Berdasarkan american heart association (aha) 2010 tentang henti jantung menjelaskan
bahwa tindakan untuk dapat bertahan hidup pada henti jantung adalah aktifkan chain of
survival yaitu tindakan saat pertama terjadi henti jantung sampai perawatan setelah
terjadi henti jantung. Basic life support (bls) merupakan bantuan hidup dasar dan
advanced cardiovascular life support (acls) merupakan bantuan hidup lanjut pada
pasien henti jantung (neumar et al, 2010).
 Kemuktahiran
Desember 2015

 Kelengkapan Askep
 Pengertian
Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan jantung
guna kelangsungan hidup pasien.

 Tujuan
Mengembalikan fungsi pernafasan dan fungsi jantung yang terganggu melalui teknik kombinasi
antara pemberian nafas buatan dan kompresi jantung luar
Indikasi :
 Henti nafas
 Henti jantung

Kontra indikasi :
 Terminalilness
 Mati secara klinis > 5menit

Alat dan bahan :


 Resusitasikit
 Jam /arloji
 Sungkup
 handscoon
Standar Prosedur Operasional

1. Saat menemukan pasien/klien yang tidak sadarkan diri secara tiba-tiba


2. Penolong menggunakan handscoon
3. Cek kesadaran pasien dengan cara:
Memanggil nama / sapaan dengan menepuk bahu
Rangsang nyeri dibagian sternum, alis mata atau cubit
4. Jika pasien tidak sadar, tidakbereaksi, tidak bernapas dan gasping aktifkan sistem tanggap darurat atau
berteriaklah minta pertolongan terdekat
5. Periksa denyut nadi karotis (<10detik)
6. Tidak ada denyut nadi, lakukan rjp sebanyak 5 siklus selama 2 menit(1 siklus 30x kompresi 2x ventilasi)
7. Kecepatan rjp 100-120x permenit, kedalaman kompresi 5-6 cm, rekoil penuh, minimalkan interupsi.
8. Cek nadi dan nafas setelah 2 menit atau 5 siklus
9. Jika nadi dan nafas tidak ada,ulangi Lakukan rjp 5 siklus lagi
10. Jika nadi ada nafas tidak adaberikan Ventilasi setiap 6 detik selama 1 menit
11. Jika nadi ada nafas anda posisikan pasien posisi sim / recovery.
Dokumentasi
Catat hasil tindakan keperawatan
 Besarnya Manfaat untuk mengatasi masalah keperawatan
Rjp mekanik yang digunakan di rsud dr iskak tulungagung adalah autopulse. National center
for biotechnology information (ncbi) di amerika serikat melakukan penelitian lebih lanjut
tentang pengaruh autopulse dalam antisipasi serangan jantung. Hasilnya setelah melibatkan
29 pasien, yang mana semuanya adalah pasien penyakit jantung, ncbi menyimpulkan bahwa
autopulse mampu meningkatkan tekanan darah diastolik lebih besar dibandingkan
melakukan kompresi manual pada dada (ornato et al,2005). Autopulse meningkatkan
terjadinya rosc lebih cepat 35% dibandingkan dengan rjp manual. Autopulse juga
meminimalkan ada aliran waktu. Pada saat menggunakan autopulse irama dan kedalaman
tekanan sudah ditentukan dengan baik (oudin et al, 2006).
 Keamanan untuk diterapkan pada pasien
Tindakan yang meliputi faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya rosc seperti
melakukan pengkajian tentang riwayat penyakit pada keluarga pasien, tindakan rjp,
pemasangan monitor ritme jantung dan pemasangan advanced airway merupakan tindakan
medis yang sudah ada prosedur tindakannya, dan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis
yang ahli, sehingga tindakan tersebut dapat dilakukan secara mandiri atau berkolaborasi
dengan tim kesehatan yang lain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai