Anda di halaman 1dari 20

DIAGNOSIS DAN

TATALAKSANA
MENINGITIS
TUBERKULOSIS
Filian tuhumury
102016036
Rumusa
SKENA Hipotesi
n
RIO Masalah
s

Seorang laki laki usia laki laki 23 tahun Laki laki 23 tahun di
23 tahun di bawa ke menderita nyeri duga menderita
UGD RS oleh kepala berat di sertai Meningitis
keluarganya dengan demam sejak 2 Tuberkulosis
keluhan nyeri kepala
minggu
berat di sertai demam
sejak 2 minggu SMRS
MIND MAP
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik dan


Penunjang
Laki laki 23
Working Diagnosis dan
tahun Differential Diagnosis
menderita
nyeri kepala Etiologi dan Epidemiologi
berat di sertai
demam sejak Manifestasi Klinik
2 minggu
Patogenesis

Komplikasi, Penatalaksanaan dan


Prognosis
ANAMNESIS
 Identitas: laki laki 23 tahun •
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
 Keluhan Utama: nyeri kepala • kesadaran
seluruh bagian dan semakin • Tanda-tanda vital
• Tek.darah 110/70 mmhg
memburuk, rasanya seperti • Nadi : 90 x/menit
ditusuk tusuk • Suhu : 37,5 C
 Riwayat Penyakit Sekarang: Nyeri • Nafas : 20 x/menit
kepala yang berat disertai • Rangsang meningeal
demam sejak 2 minggu yang • Kaku kuduk (+)
• Brudzinski (+)
lalu , keluhan tidak membaik • Kernig sign (+/+)
dan merasa ngantuk
 Keluhan lain: mual dan muntah • GCS : E3 M6 V4
• VAS : 7-8
 Riwayat penyakit Dahulu: Ada • N6 Paresis bilateral
riwayat batuk sejak 5 bulan • Pupil isokor diameter : 3mm
yang lalu dan tidak teratur • Refleks cahaya langsung dan
tidak : Normal
berobat
 Riwayat Penyakit keluarga: -
GLASLOW COMA
SCALE
Jumlah/total scoring paling
buruk adalah 3, sedangkan yang
paling baik (normal) adalah 15. Koma
: GCS < 7.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan darah rutin
 Pemeriksaan sputum : Sputum yang diambil harus berasal dari trakea atau bronkus, bukan saliva (air liur)
 CT-scan kepala : Dapat menentukan adanya dan luasnya kelainan di daerah basal, serta adanya dan
luasnya hidrosefalus
 Pemeriksaan radiologik : Tuberculosis pada paru

 Pemeriksaan LCS : pada kasus infeksi SSP , specimen yang biasa digunakan untuk pemeriksaan secara

mikrobiologik adalah LCS itu sendiri. Pewarnaan gram cariran cerebrospinalis harus dilakukan segera
setelah specimen diterima untuk menentukan hasil sementara berupa penentuan ada atau tidaknya bakteru
penyebab.
Lumbal punksi
WORKING DIAGNOSIS
Meningitis tuberkulosa merupakan peradangan selaput otak oleh
Mycobacterium tuberculosis. Meningitis tuberculosis biasanya berasal dari
pembentukan lesi perkijuan metastatic di dalam korteks serebri atau
meninges yang berkembang selama penyebaran limfohematogen infeksi
primer.
BAKTERI VIRUS TUBERKULOSIS
Penyebab Neisseria meningitides Herpers Virus, epstein- Mycobacterium
(meningokokus), barr virus , cytomegalo Tuberculosis
Haemophilus influenza virus , Encephalitis Virus
(tipe b) (jarang, terjadi
setelah vaksinasi),
Streptococcus
pneumonia
(pneumokokus).

Tampilan LCS Keruh Jernih Jernih, dapat


membentuk cobweb bila
ditegakan

Sel (jumlah/uL) Polimorf (500-2000) Limfosit (5-1000) Limfosit (50-400)

Protein Meningkat Normal Meningkat


Glukosa Menurun Normal Menurun
Pewarnaan Gram Positif Negatif Negatif
Leukosit Neutrofilia Normal Normal
PERDARAHAN
SUBARACHNOID
 Jika pembuluh darah tersebut pecah dan mengakibatkan perdarahan di ruangan subarachnoid,

dapat menyebabkan kerusakan pada otak yang mengakibatkan penderitanya mengalami


kelumpuhan, koma, atau bahkan kematian.

 Perdarahan subarachnoid yang terjadi bukan akibat trauma kepala bisa disebabkan oleh 
aneurisma otak atau kelainan pembuluh darah arteri dan vena pada selaput meningens. Untuk
menghindari komplikasi dan kematian, penderita perdarahan subarachnoid harus segera
mendapatkan penanganan medis pada saat munculnya gejala perdarahan.
Gejala Klinis Perdarahan Subarachnoid
Perdarahan subarachnoid dapat terjadi tanpa adanya gejala tertentu yang dirasakan oleh
penderita. Akan tetapi, pada beberapa kasus, gejala akan muncul setelah melakukan aktivitas fisik
berat. Gejala utama yang dirasakan oleh penderita adalah sakit kepala parah yang muncul secara
tiba-tiba dan belum pernah dirasakan sebelumnya. Gejala lainnya meliputi:
•Leher terasa kaku.
•Mual dan muntah.
•Nyeri di daerah bahu.
•Penglihatan kabur, ganda, atau sensitif terhadap cahaya.
•Mengalami gejala stroke, seperti bicara pelo dan lumpuh salah satu sisi anggota badan.
•Penurunan kesadaran
•Kejang.
Etiologi

Penyebab utama dari meningitis Tb adalah Mycobacterium

tuberculosis. Bakteri batang gram +. Bakteri ini berbentuk batang aerob yang tidak membentuk
spora

Epidemiologi

Tiap tahunnya pada negara berkembang, dilaporkan adanya 1,3

juta kasus Tb baru pada anak-anak dan 40.000 kematian pada

anak di bawah 15 tahun yang disebabkan oleh Tb. 1 dari 300

kasus Tb pada anak yang tidak ditangani dapat berkomplikasi

menjadi meningitis Tb.


PATOFISIOLOGI MENINGITIS TUBERKULOSA

Tahapan terjadinya Meningitis Tuberkulosa


1. Inhalasi Mycobacterium melalui droplet
2. Infeksi lokal pada paru-paru
3. Menyebar ke kelenjar getah bening regional.
4. Terjadi bakterimia yang signifikan dalam waktu singkat
5. Bila tuberkel basil mencapai meninges ataupun parenkim otak
6. membentuk foci kecil subpial ataupun supependimal dimana pada keadaan ini BTA tidak
aktif dan belum timbul gejala meningitis.
7. pembesaran dan ruptur pada foci yang disebabkan karena adanya trauma ataupun
penurunan daya tahan tubuh yang menyebabkan BTA masuk ke dalam ruang
subarachnoid.
8. Terjadi meningitis.
MANIFESTASI KLINIS

 Demam, takikardia, kadang adanya bukti sumber infeksi primer.

 Nyeri kepala hebat, muntah, fotofobia, kejang.

 Tanda-tanda neurologis :
 Kaku kuduk, tanda kernig, tanda brudzinski.

 Penurunan tingkat kesadaran.

 Peningkatan tekanan intrakranial  edema papil

 Palsi nervus kranialis (n. vi, vii dan iv) dan tanda neurologis fokal lainnya.
STADIUM
Stadium pertama (prodromal) Stadium kedua Stadium ketiga

berlangsung antara 2 minggu – 3 bulan Gejala terlihat lebih berat Dalam stadium ini suhu tidak teratur dan
semakin tinggi

kenaikan suhu yang ringan Pada anak kecil dan bayi terdapat kejang Pernapasan dan nadi juga tak teratur
umum atau fokal.

tanda-tanda infeksi umum Tubuh menjadi kaku dan terdapat tanda Gangguan pernapasan dalam bentuk
peningkatan tekanan intracranial, ubun- Cheyne-Stokes atau Kussmaul
ubun menonjol

Anak yang lebih besar mengeluh nyeri Nyeri kepala memberat,Kesadaran Spasme klonik.
kepala, tidak ada nafsu makan, muntah- menurun. refleks abdomen menghilang,
muntah, pola tidur terganggu. disertai klonus patela dan pergelangan
kaki.
PENGOBATAN
Obat Dosis Aktivitas Efek Samping

Hepatotoksik,
Rifampicin Bakterisidal ekstra
10-15mg/kgBB/hari-peroral hipersensitivitas, Steroid diberikan untuk
  dan intraseluler
nausea
mencegah arteritis/ infark
otak, komplikasi infeksi,
Bakterisidal Hiperurisemia,
Pirazinamid 30-35mg/kgBB/hari-peroral perlekatan dan menghambat
intraseluler hepatotoksik
reaksi inflamasi

Streptomisin 30-35mg/kgBB/hari- Bakterisidal Ketidakseimbangan

  intramuskular ekstraseluler pendengaran

Etambutol 15-25mg/kgBB/hari Bakteriostatsik Neuritis optika


KOMPLIKASI
Dapat terjadi akibat pengobatan yang tidak sempurna atau pengobatan yang
terlambat. Dapat terjadi cacat neurologis berupa paresis, paralisis sampai
deserebrasi, hidrosefalus akibat sumbatan, resopsi berkurang atau produksi
berlebihan dari likuor serbrospinalis. Anak juga dapat menjadi buta atau tuli dan
kadang-kadang timbul retardasi mental. Hanya 18% dari yang hidup mempunyai
neurologis dan intelek normal. Gejala sisa neurologis yang terbanyak adalah
paresis spastik, kejang, paraplegia, dan gangguan sensori ekstremitas.
PROGNOSIS
 Prognosis meningitis tuberkulosis berhubungan dengan stadium klinis penyakit saat terapi

dimulai. Sebagian besar pasien pada stadium pertama memiliki prognosis baik,
sedangkan kebanyakan pasien pada stadium ketiga yang bertahan hidup mengalami
disabilitas permanen, antara lain kebutaan, tuli, paraplegia, diabetes insipidus, atau
retardasi mental. Prognosis untuk infant pada umumnya lebih buruk daripada anak yang
lebih tua 
 umur penderita.

 Berat ringan infeksi

 Lama sakit sebelum mendapat pengobatan

 Kepekaan kuman terhadap antibiotic yang diberikan

 Adanya dan penanganan penyakit.


KESIMPULAN
Meningitis adalah suatu peradangan pada selaput otak. Meningitis
tuberkulosa merupakan peradangan selaput otak oleh Mycobacterium
tuberculosis. Prognosis meningitis tuberkulosis tergantung pada beberapa
faktor yang mempengaruhi penyakit tersebut seperti umur dari penderita ,
beratnya infeksi , adanya pengobatan dan juga kepekaan kuman terhadap
antibiotik yang diberikan. Edukasi juga merupakan salah satu peranan
penting terhadap penanganan penyakit ini untuk menjaga kepatuhan minum
obat pasien dan meningkatkan efektifitas dari pengobatan dan prognosis
yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai