A1 Skenario 1
A1 Skenario 1
TATALAKSANA
MENINGITIS
TUBERKULOSIS
Filian tuhumury
102016036
Rumusa
SKENA Hipotesi
n
RIO Masalah
s
Seorang laki laki usia laki laki 23 tahun Laki laki 23 tahun di
23 tahun di bawa ke menderita nyeri duga menderita
UGD RS oleh kepala berat di sertai Meningitis
keluarganya dengan demam sejak 2 Tuberkulosis
keluhan nyeri kepala
minggu
berat di sertai demam
sejak 2 minggu SMRS
MIND MAP
Anamnesis
Pemeriksaan LCS : pada kasus infeksi SSP , specimen yang biasa digunakan untuk pemeriksaan secara
mikrobiologik adalah LCS itu sendiri. Pewarnaan gram cariran cerebrospinalis harus dilakukan segera
setelah specimen diterima untuk menentukan hasil sementara berupa penentuan ada atau tidaknya bakteru
penyebab.
Lumbal punksi
WORKING DIAGNOSIS
Meningitis tuberkulosa merupakan peradangan selaput otak oleh
Mycobacterium tuberculosis. Meningitis tuberculosis biasanya berasal dari
pembentukan lesi perkijuan metastatic di dalam korteks serebri atau
meninges yang berkembang selama penyebaran limfohematogen infeksi
primer.
BAKTERI VIRUS TUBERKULOSIS
Penyebab Neisseria meningitides Herpers Virus, epstein- Mycobacterium
(meningokokus), barr virus , cytomegalo Tuberculosis
Haemophilus influenza virus , Encephalitis Virus
(tipe b) (jarang, terjadi
setelah vaksinasi),
Streptococcus
pneumonia
(pneumokokus).
Perdarahan subarachnoid yang terjadi bukan akibat trauma kepala bisa disebabkan oleh
aneurisma otak atau kelainan pembuluh darah arteri dan vena pada selaput meningens. Untuk
menghindari komplikasi dan kematian, penderita perdarahan subarachnoid harus segera
mendapatkan penanganan medis pada saat munculnya gejala perdarahan.
Gejala Klinis Perdarahan Subarachnoid
Perdarahan subarachnoid dapat terjadi tanpa adanya gejala tertentu yang dirasakan oleh
penderita. Akan tetapi, pada beberapa kasus, gejala akan muncul setelah melakukan aktivitas fisik
berat. Gejala utama yang dirasakan oleh penderita adalah sakit kepala parah yang muncul secara
tiba-tiba dan belum pernah dirasakan sebelumnya. Gejala lainnya meliputi:
•Leher terasa kaku.
•Mual dan muntah.
•Nyeri di daerah bahu.
•Penglihatan kabur, ganda, atau sensitif terhadap cahaya.
•Mengalami gejala stroke, seperti bicara pelo dan lumpuh salah satu sisi anggota badan.
•Penurunan kesadaran
•Kejang.
Etiologi
tuberculosis. Bakteri batang gram +. Bakteri ini berbentuk batang aerob yang tidak membentuk
spora
Epidemiologi
Tanda-tanda neurologis :
Kaku kuduk, tanda kernig, tanda brudzinski.
Palsi nervus kranialis (n. vi, vii dan iv) dan tanda neurologis fokal lainnya.
STADIUM
Stadium pertama (prodromal) Stadium kedua Stadium ketiga
berlangsung antara 2 minggu – 3 bulan Gejala terlihat lebih berat Dalam stadium ini suhu tidak teratur dan
semakin tinggi
kenaikan suhu yang ringan Pada anak kecil dan bayi terdapat kejang Pernapasan dan nadi juga tak teratur
umum atau fokal.
tanda-tanda infeksi umum Tubuh menjadi kaku dan terdapat tanda Gangguan pernapasan dalam bentuk
peningkatan tekanan intracranial, ubun- Cheyne-Stokes atau Kussmaul
ubun menonjol
Anak yang lebih besar mengeluh nyeri Nyeri kepala memberat,Kesadaran Spasme klonik.
kepala, tidak ada nafsu makan, muntah- menurun. refleks abdomen menghilang,
muntah, pola tidur terganggu. disertai klonus patela dan pergelangan
kaki.
PENGOBATAN
Obat Dosis Aktivitas Efek Samping
Hepatotoksik,
Rifampicin Bakterisidal ekstra
10-15mg/kgBB/hari-peroral hipersensitivitas, Steroid diberikan untuk
dan intraseluler
nausea
mencegah arteritis/ infark
otak, komplikasi infeksi,
Bakterisidal Hiperurisemia,
Pirazinamid 30-35mg/kgBB/hari-peroral perlekatan dan menghambat
intraseluler hepatotoksik
reaksi inflamasi
dimulai. Sebagian besar pasien pada stadium pertama memiliki prognosis baik,
sedangkan kebanyakan pasien pada stadium ketiga yang bertahan hidup mengalami
disabilitas permanen, antara lain kebutaan, tuli, paraplegia, diabetes insipidus, atau
retardasi mental. Prognosis untuk infant pada umumnya lebih buruk daripada anak yang
lebih tua
umur penderita.