Anda di halaman 1dari 23

SINDROM METABOLIK DAN

PENATALAKSANAANYA

FILIAN TUHUMURY
102016036
Skenario 3

Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke poliklinik


untuk konsultasi karena merasa terlalu gemuk terutama
bagian perutnya dan sulit menurunkan berat
badannya.
Anamnesis Etiologi

PF Epidemiologi

PP Patofisiologi
RM

Sindrom
WD Penatalaksanaan
Metabolik

DD Komplikasi

Kesimpulan Prognosis

Pencegahan
Anamnesis
▪ Identitas pasien
– Laki- laki 40 tahun
– Karyawan swasta
▪ Riwayat penyakit sekarang
– Pasien sering terbagun malam hari BAK 3-4x
– Cepat rasa lapar dan haus
▪ Riwayat penyakit dahulu
– Tidak punya riwayat darah tinggi dan kencing manis
▪ Riwayat Pribadi
– Jarang berolahraga
– Kebiasaan makan pasien sering makan makanan berlemak dan bersantan
▪ Riwayat penyakit keluarga
– Ayah riwayat penyakit jantung dan kecing manis
Pemeriksaan Fisik
▪ Pemeriksaan TTV
– Keadaan umum : tampak sakit ringan
– Compos mentis
– TD : 140/90 mmHG
– Nadi : 80x/mnt
– Napas : 20x/mnt
– Suhu : 36,5

▪ Antropometri
– Umur  : 40 tahun
– Berat Badan (BB) : 88 kg
– Tinggi Badan(TB) : 165 cm
– Lingkar Lengan Atas : 135 cm
– Lingkar Panggul (Lpa) : 115
– Ratio Lingkar Pinggang-Panggul : >1,1
Pemeriksaan Fisik

– Berat Badan (BB) : 88 kg


– Tinggi Badan(TB) : 165 cm

88
 

1,65𝑥1,65
= 32,32
Menghitung BBN

▪ Indeks Broca
– Usia <40 th, BBI = (TB – 100) – 10%
– Usia >40 th, BBN = TB - 100

BBN = (165 – 100) – 10%


= 65 – 6.5
= 58.5
▪ Berat Badan (BB) : 88 kg
▪ Status gizi kurang bila BB < BBN
▪ Status gizi lebih bila BB > BBN
Pemeriksaan Fisik

– Lingkar Perut (Lpe) : 135 cm


– Lingkar Panggul (Lpa) : 115
– Ratio Lingkar Pinggang-Panggul : >1,1

Waist to hip ratio = Lpe/Lpa 135 cm / 115 cm = 1,17


Pemeriksaan Penunjang

▪ Gula darah puasa : 120mg/dl (N:70-110)

▪ Gula darah 2 jam post 75g glukosa : 135mg/dl


NORMAL PRE-DM DM
▪ Kolesterol total : 305mg/dl (N: <200) GDS <110 mg/dl 110-190 mg/dl >200 mg/dl
(sewaktu)
▪ Trigliserida : 300mg/dl (N:<150) GDP <110 mg/dl 110-125 mg/dl >126 mg/dl
(puasa)
▪ LDL : 211mg/dl (N: <150)

▪ HDL : 34mg/dl (N: >55)


Sindrom Metabolik

Kumpulan faktor resiko metabolik yang dapat meningkatkan risiko


penyakit kardiovaskular, serta ggn kesehatan lainnya
 Obesitas sentral
 Dislipidemia (HDL ↓ TG↑)
 Resistensi insulin
 Hipertensi
Diagnosis Kerja

▪ Berdasarkan the National Cholesterol Education Program Third Adult


Treatment Panel (NCEP-ATP III), Sindrom Metabolik adalah
seseorang dengan memiliki sedikitnya 3 kriteria berikut:
Faktor Risiko (3 dari 5) Kriteria

Lingkar perut besar Lingkar Perut di atas 90 cm (pria) atau 80 cm (wanita)

Trigliserida di atas normal 150 mg/dL atau lebih

HDL (kolesterol baik) rendah Kurang dari 40 mg/dL (pria) atau 50 mg/dL (wanita)

Tekanan darah di atas normal Salah satu atau keduanya:


130mmHg atau lebih (angka atas)
85 mmHg atau lebih (angka bawah)

Gula darah di atas normal Gula darah puasa 100 mg/dL atau lebih
Kriteria NCEP/ATP III Kriteria WHO
Tiga dari kriteria sindrom metabolik berikut Dislipidemia(DM tipe II, gula darah puasa terganggu,
TGT (Toleransi glukosa terganggu), atau resistensi
insulin) plus 2 kriteria sindrom metabolik berikut

Lingkaran perut lebih dari >88 cm (wanita), dan >102 cm (pria) BMI >30 dan atau rasio pinggang pinggul > 0,9 (pria),
>0,85 (wanita)

Tigliserida ≥150 mg/dl Trigliserida ≥ 150 mg/dl


HDL <40mg/dl (pria), <50mg/dl (wanita) HDL <35mg/dl (pria), <39mg/dl (wanita)

Tekanan darah ≥ 130/85 mmHg Tekanan darah ≥140/90 mmHg


Gula darah puasa ≥110 mg/dl Mikroalbuminuria (ekskresi albumin urin >20µg/menit),
dan rasio albumin/ kreatinin ≥30 mg/g
Etiologi

▪ Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan sindroma


metabolik yaitu:
– Obesitas
– Gaya hidup
– Umur 
– Diabetes Mellitus
– Penyakit Jantung Koroner
Epidemologi

USA
Prevalensi pd populasi usia > 20 th 25%
Prevalensi pd populasi usia > 50 th 45%

Indonesia
• SM berkembang seiring dg >> prevalensi obesitas populasi Asia - Indonesia.
• Studi di Depok (2001)
• Prevalensi menurut kriteria National Cholesterol Education Program Adult
Treatment Panel III (NCEP-ATP II) dengan modifikasi Asia Pasifik , pada 25,7 % pria
dan 25 % wanita
• Penelitian Soegondo (2004) prevalensi 13,13 % dan IMT obesitas >25 kg/m2
• Penelitian di DKI Jakarta (2006) prevalensi 26,3 % dengan obesitas sentral
komponen terbanyak ( 59,4 % )
Medika Mentosa

▪ Mengatasi kadar LDL tinggi • Kadar GDP terganggu


– Golongan statin (simvastatin, lovastatin, • Metformin
pravastatin)
• Resistensi insulin
• Golongan biguanid (metformin)
▪ Mengatasi kadar TG tinggi : • Thiazolidinediones (rosiglitazone,
– Golongan fibrat (gemfibrozil, fenofibrate). Golongan pioglitazone)
lain : statin, asam nikotinik
• Terapi Penurun BB
▪ Meningkatkan kadar HDL Kolesterol • Orlistat, sibutramin
– Golongan statin dan fibrat
• Terapi Dislipidemia
• HMG-CoA reductase inhibitor; Asam fibrat
▪ Hipertensi
– ACE Inhibitor (captopril, enalapril)
– Angiotensin II receptor blocker (Valsartan, Losartan)
Non Medika Mentosa

▪ Diet
▪ Meningkatkan aktivitas fisik
▪ Olahraga 3-4 kali/ minggu minimal 30 menit
Faktor Resiko

1) Genetik
Riwayat keluarga dg hipertensi dan DM
2) Obesitas sentral
faktor risiko utama penyebab resistensi insulin
3) Kurangnya aktifitas fisik
4) Usia
Pada sebuah studi di Amerika serikat, terjadi peningkatan jumlah
orang dengan sindrom metabolik seiring dengan peningkatan usia.
Ditemukan prevalensi sindrom metabolik (6.7% pada usia 20-29
tahun) dan (43.5% pada usia 60-69 tahun)
Komplikasi

▪ DM

▪ Stroke

▪ Penyakit jantung koroner

▪ Hipertensi
Prognosis

▪ Prognosis bergantung pada kepatuhan pasien dalam


menjalani terapi dan factor resiko
Pencegahan

▪ Menjaga pola makan sehat dan seimbang


– Mengurangi resiko DM, hipertensi, obesitas

▪ Aktivitas fisik yang cukup


– Untuk mencegah obesitas dan membakar kalori pada penderita obesitas
Kesimpulan

▪ Sindrom metabolik (SM) adalah kondisi dimana seseorang


memiliki tekanan darah tinggi, obesitas sentral dan
dislipidemia, dengan hiperglikemik. Kriteria yang sering
digunakan untuk menilai pasien SM adalah NCEP-ATP III
dan WHO

Anda mungkin juga menyukai