Imunisasi Pada Anak
Imunisasi Pada Anak
ANAK
OLEH : ILYA
KRISNANA
Pendahuluan
Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun
1956.
Penyakit cacar telah terbasmi dan Indonesia dinyatakan bebas
dari penyakit cacar sejak tahun 1974.
Mulai tahun 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi Program
Pengembangan Imunisasi dalamrangka pencegahan penularan
terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I) yaitu, tuberkulosis, difteri, pertusis, campak, polio,
tetanus serta hepatitis B.
sejak tahun 1995 tidak ditemukan lagi virus polio liar di
Indonesia. Sejalan dengan upaya global untuk membasmi polio
di dunia dengan Program Eradikasi Polio (ERAPO)
Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) sedang
terhadap campak dikembangkan upaya Reduksi Campak
(RECAM). ERAPO, MNTE dan RECAM juga merupakan
komitmen global yang wajib diikuti oleh semua negara di dunia.
PENGENALAN IMUNISASI
IMUNISASI adalah pemindahan atau transfer
antibody secara pasif
Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen)
yang dapat merangsang pembentukan imunitas
(antibody) dari sistem imun dalam tubuh.
Lanjutan...
1. LIVE ATTENUATED
a. Dibuat dari virus atau bakteri liar penyebab penyakit yg
dilemahkan dilaboratorium dengan pembiakan berulang-ulang
b. Berasal dari virus hidup : campak,rubela,polio,mumps
c. Berasal dari bakteri: BCG
d. Bersifat labil dan rusak bila kena panas atau matahari
2. INACTIVATED
a. Membiakkan bakteri atau virus dalam media pembiakan
kemudian dibuat tidak aktif
b. Seluruh sel virus inactivated : polio, hep A
c. Seluruh bakteri inactivated : pertusis, tifoid
d. Toksoid : difteri, tetanus
e. Polisakarida : pneumokokus, HIB
Tata cara vaksinasi
Informasikan manfaat/tujuan, resiko atau efek
samping bila vaksin diberikan
Cek vaksin yang akan diberikan
Berikan informed consent
Berikan vaksin dengan prinsip 5T
Tawarkan Catch up vaksinasi bila diperlukan
Pendokementasian
VVM
Uji kocok
Tata cara penyimpanan dan
transportasi vaksin
Vaksin yang tidak stabil pada temperatur
ruangan: OPV, pelarut vaksin campak
Vaksin yang harus dilindungi dari sinar
matahari: OPV,Pelarut vaksin BCG,
Vaksin yang tidak boleh beku : DPT, Hep B,
Hib
Cairan pelarut tidak boleh beku, botol dapat
pecah dan adjuvan dapat rusak
Lemari pendingin yang aman untuk
penyimpanan vaksin
Temperatur ruangan di bagian tengah almari harus
dicek dan dicatat tiap hari
Tidak boleh untuk menyimpan makanan
Usahakan membuka lemari seminimal mungkin
Vaksin diletakkan di rak bagian atas/tengah
Jangan penuhi lemari pendingin secara berlebihan
Defrosting : is a procedure, performed periodically on
refrigerators and freezers to maintain their operating
efficiency.
KULKAS VAKSIN
Kulkas vaksin
DEFROSTING
JADWAL IMUNISASI
Vaksinasi BCG (Baccile calmette
guerin)
Tb disebabkan mycobacterium tuberculosis dan mycobacterium
bovis
Baccile calmette guerin vaksin hidup dari mycobacterium bovis
yang dibiak selama 1-3 tahun
Vaksinasi BCG tidak mencegah infeksi tuberculosis tetapi
mengurangi tuberculosis berat
Dosis bayi < 1 tahun 0,05cc > 1 tahun 0,1cc intra cutan deltoid
kanan
Vaksin BCG tidak boleh terkena sinar matahari
Vaksin yang telah diencerkan harus dibuang 3 jam
KIPI: suntikan yang benar nampak ulcus lokal superfisial 3
minggu setelah penyuntikan. Ulkus yg biasanya tertutup krusta
sembuh dalam 2-3 bulan meninggalkan jaringan jaringan parut
4-8 mm
Vaksin BCG
Penyuntikan BCG
Reaksi penyuntikan BCG
Recomendasi dan kontra indikasi
BCG diberikan pada bayi 0-3 bulan
BCG tidak diberikan pada anak dengan
imunodefisiensi
KONTRA INDIKASI
1. Uji mantoux (+)
2. Immunodefisiensi
3. Gizi buruk
4. Demam tinggi
5. Infeksi kulit yg luas
6. Riwayat tb
7. Kehamilan
VAKSIN DPT
Difteri : suatu penyakit akut yang bersifat
toxin-mediated disease dan disebabkan oleh
kuman corynebacterium diphteriae (basil
gram +)
Pertussis : penyakit akut toxin mediated yang
disebabkan oleh bakteri bordettela pertusis
(bakteri batang gram -)
Tetanus : penyakit akut, bersifat fatal
disebabkan eksotoksin produksi clostridium
tetani
Pemberian
Diberikan pada usia 2,4,6,18 bulan dan 5 tahun
Dosis 0,5 cc ,intra muskular
Lokasi vastus lateralis
Efek samping : demam tinggi,nyeri area insersi
cara penyimpanan vaksin pd suhu 2-80c
EFEK SAMPING :
1. Demam tinggi
2. Rewel
3. Kemerahan daerah invasi
4. Nyeri-----2 hari
VASTUS LATERALIS
Kontra Indikasi
1. Ensefalopati
2. Riw. Anafilaksis perlu diperhatikan apabila
pd pemberian pertama timbul hiperpireksia,
anak menangis terus dan kejang 3 hari stlh
pemberian
Campak
Virus masuk melalui droplet selanjutnya
masuk ke getah bening yang dibawah
mukosa kemudian virus bereplikasi menyebar
ke sel jaringan limfiretrikuler
Diberikan usia 9 bulan dan booster usia 6
tahun
Dosis 0,5 cc subcutan deltoid kiri
Vaksin hepatitis B
Penularan hepatitis B
• Parenteral
• Sexual
• Transplasental
• Asi