Anda di halaman 1dari 15

SWAMEDIKASI

Obat-obat Gangguan Saluran Cerna


(Anti Tukak)
Kelompok 3 :
1. Naura Nazifah (2016210167)
2. Nining Kholifah (2016210170)
3. Putri Ghina Kurniawati (2016210184)
4. Rendika Fajarrahman (2016210192)
5. Rila Nurefrialia Nisa (2016210201)

Fakultas Farmasi
Universitas Pancasila
Jakarta
2020
Apa itu tukak?
Tukak peptik adalah penyakit akibat
gangguan pada saluran gastrointestinal atas
yg disebabkan sekresi asam dan pepsin yang
berlebihan oleh mukosa lambung.
Tukak peptik merupakan keadaan
terputusnya kontinuitas mukosa yang meluas
di bawah epitel atau kerusakan pada jaringan
mukosa, sub mukosa hingga lapisan otot dari
suatu daerah saluran cerna yang langsung
berhubungan dengan cairan lambung asam
atau pepsin.
Patofisiologi Tukak
Tukak terjadi karena gangguan keseimbangan antara faktor
agresif (asam, pepsin atau faktor-faktor iritan lainnya)
dengan faktor defensif (mukus, bikarbonat, aliran darah).
Sel parietal Asam Lambung HCl
Mengeluarkan
Sel Peptik (Zimogen) Pepsinogen
Mengeluarkan
HCl
Pepsin
HCl dan pepsin adalah faktor agresif, terutama pepsin
dengan pH < 4 (sangat agresif terhadap mukosa lambung).
Bahan iritan defek barier mukosa dan terjadi difusi
Menimbulkan
balik ion H+.
Histamin Asam lambung Dilatasi dan peningkatan
Mengeluarkan
permeabilitas pembuluh kapiler, kerusakan mukosa
lambung, gastritis akut/kronil, dan tukak peptik.
Penatalaksanaan Terapi Tukak Peptik
Secara umum, penatalaksanaan terapi pada tukak peptik
adalah sebagai berikut:
a. Non Farmakologi
Menghentikan konsumsi minuman beralkohol, rokok dan
penggunaan NSAID.
Beristirahat yang cukup, dan menghindari stress.
Menghindari makanan dan minuman yang memicu sekresi
asam lambung yang berlebih, seperti cabai, teh, kopi, dan
alkohol.
b. Farmakologi
Antasida
PPI (Pump Proton Inhibitor)
Antagonis reseptor H2 histamin
Sukralfat
Analog Prostaglandin
Bismuth subsitrat
Golongan Obat Antitukak

a. Antasida
 Aluminium Hidroksida
 Al Oksida
 Magnesium Karbonat
 Mg Trisilikat
 Mg Oksida
 Mg Hidroklorida
 Natrium Karbonat
 Bismuth Subnitrat
 Bismuth Subsitrat
 Kalsium Karbonat
 Hidrotalsite ( Mg, Al, Hidroksi Karbonat )
b. Antagonis Reseptor H2 ( H2 Bloker )
 Ranitidin
 Simetidin
 Famotidin
 Nizatidin
 # Bekerja dengan cara mngurangi sekresi asam lambung
sebagai akibat hambatan reseptor H2.

c. Penghambat Pompa Proton


 Omeprazol
 Lansoprazol
 Pantoprazol
 # Bekerja dengan cara menghambat asam lambung dengan cara menghambat
sistem enzim adenosin trifosfat hidrogen-kalium (pompa proton dari sel
parietal lambung).
d. Anti Kolinergik / anti muskarinik
 Pirenzepin
 Fentonium
 Ekstrak Belladon
 # Bekerja dengna menghambat sekresi asam melalui reseptor
muskarindan melawan kejang

e. Analog Prostaglandin
 Misoprostol
 # Anti sekresi dan proteksi

f. Pelindung mukosa
 Sukralfat
 # Melindungi mukosa dari serangan pepsin dan asam
g. Penguat motilitas
Metoklorpramid
Domperidon

h. Zat pembantu
Dimetikon (Dimetilpolisiloksan)
# Memperkecil gelembung gas yang timbul sehingga mudah di serap
dan dapat mencegah masuk angin, kembung dan kentut

i. Penenang
Diazepam
Klordiazepoksida

# menekan stress yg dapat memicu asam lambung


CONTOH OBAT YANG BEREDAR DI PASARAN

A. Golongan Antasida
Indikasi : 
Dispepsia, Tukak, GERD

Kontra Indikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap
Aluminium dan Magnesium

Efek Samping :
mual, sembelit, diare dan sakit kepala

Dosis : 
1-2 tablet dikunyah 4 kali sehari dan sebelum
tidur atau bila diperlukan. Suspensi: 1-2 sachet
(7-14 mL), 3-4 kali sehari, anak > 8 tahun: ½ -1
sachet, 3-4 kali sehari.
B. Golongan Penghambat pompa proton
Indikasi : 
Tukak lambung, tukak duodenum, GERD, sindroma
Zollinger Ellison.
Kontra Indikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap Omeprazole
Efek Samping :
Urtikaria, mual dan muntah, konstipasi, kembung, nyeri
abdomen, lesu, nyeri otot dan sendi, mulut kering.
Dosis : 
• Penyakit asam lambung (GERD)
Dosis: 20-40 mg per hari.
• Tukak lambung
Dosis: 20-40 mg per hari, selama 4 sampai
8 minggu.
• Sindrom Zollinger-Ellison
Dosis: 60-360 mg per hari, dibagi menjadi
3 kali pemberian (setiap 8 jam).
• Ulkus duodenum
Dosis: 20 mg per hari, selama 4-8 minggu.
• Infeksi Helicobacter pylori
Dosis: 20 mg, 2 kali sehari, selama 10
hari.
C. Pelindung Mukosa
• Sukralfat
Indikasi : 
Tukak lambung, dan tukak duodenum

Efek Samping :
konstipasi, diare, mual, gangguan pencernaan, gangguan
lambung, mulut kering, ruam, reaksi hipersensitifitas,
nyeri punggung, pusing, sakit kepala, vertigo, dan
mengantuk

Dosis : 
Tukak lambung dan duodenum serta gastritis kronis, 2 g
2 kali sehari (pagi dan sebelum tidur malam) atau 1 g 4
kali sehari 1 jam sebelum makan dan sebelum tidur
malam, diberikan selama 4-6 minggu atau pada kasus
yang resisten, bisa hingga 12 minggu; maksimal 8 g
sehari; Profilaksis tukak akibat stres (suspensi), 1 g 6
kali sehari (maksimal 8 g sehari).
Anak di bawah 15 tahun, tidak dianjurkan.
D. Analog Prostaglandin (Misoprostol)
• Cytotec Indikasi : 
Tukak lambung, dan tukak duodenum, tukak akibat
penggunaan OAINS
Kontra Indikasi :
Hamil atau merencanakan kehamilan, riwayat
hipersensitif terhadap prostaglandin
Efek Samping :
Gangguan saluran cerna (diar, nyeri abdomen), sakit
kepala, ruam kulit, perdarahan abnormal pada vagina,
peningkatan kontraksi uterus
Dosis : 
tukak lambung dan duodenum serta tukak karena AINS,
800 mcg sehari (dalam 2-4 dosis terbagi) dengan
sarapan pagi dan sebelum tidur malam; pengobatan
harus dilanjutkan selama tidak kurang dari 4 minggu
dan bila perlu dapat dilanjutkan sampai 8 minggu.
Profilaksis tukak lambung karena AINS dan tukak
duodenum, 200 mcg 2-4 kali sehari bersama AINS.
Anak tidak dianjurkan.
Contoh kasus
Seorang pria berusia 40th, datang ke apotek gede
bagus setelah mendapat diagnosis penyakit ulkus
peptikum diinduksi helicobacter pylori. Obat apa yang
direkomendasikan pada pasien?
Pengobatan apa yang direkomendasikan untuk
pasien?
Pertanyaan yang harus digali:
1. Apakah pengobatan ini untuk sendiri atau orang
lain?
2. Apakah pasien sudah melakukan pengobatan?
3. Apakah pasien sedang menjalankan pengobatan
lain(vitamin,suplemen)
4. Apakah pasien memiliki riwayat penyakit tertentu?
5. Apakah pasien mengalami beberapa gejala?
pada kasus ini apoteker merekomendasikan
obat sebagai berikut:
1. PPI dua kali sehari (esomeprazol adalah
pengecualian dan seharusnya hanya
diberikan sekali sehari)
2. klaritromisin 500 mg dua kali sehari, dan
3. amoxicillin 1000 mg dua kali sehari —
semuanya untuk 10 hingga 14 hari.
ca
Thank you

Anda mungkin juga menyukai