BATASAN
P SPONTAN ( P SEKUNDER )
djois
PNEUMOTORAKS
SPONTAN
Pneumotoraks yang terjadi tanpa
didahului oleh trauma/kecelakaan
Dibagi 2 :
- Primer(tanpa adanya penyakit dasar)
- Sekunder (dg penyakit dasar)
PNEUMOTORAKS ARTIFISIALIS
DIAGNOSTIK TUMOR
ADAKALANYA disertai
dengan:
-Pneumoperitoneum
-phrenikus tripsi
( n phrenikus dilumpuhkan
BEBERAPA FAKTOR TIMBULNYA
PNEUMOTHORAX SPONTAN
-Faktor pencetus
Kegiatan fisik dengan Valsalva manuver
Karena terjadi peningkatan tekanan intrapulmonal
secara mendadak, tempat di parenkim paru dengan
tahanan rendah robek, terjadi fistel: udara masuk
masuk kedalam cavum pleura
Contoh : Angkat berat, mengedan, batuk, Buang air
djois
PEMBAGIAN PS DALAM
KLINIK
MENURUT JENIS FISTEL: PS VENTIL
PS TERTUTUP
PS TERBUKA
DERAJAD KOLAPS : PS PARTIALIS
PS TOTALIS
LOKASI KOLAPS : PS LATERALIS
PS MEDIASTINALIS
PS BASALIS
djois
Klasifikasi pneumotoraks
Berdasarkan jenis fistel yang menghubungkan
antara saluran pernapasan dengan rongga
pleura, pneumotoraks dibagi :
Pneumotoraks terbuka
Pneumotorak tertutup
Pneumotoraks ventil
PATOFISIOLOGI
PNEUMOTORAKS
PATOFISIOLOGI
PNEUMOTORAKS TERBUKA
•Tdp hubungan
antara rongga
pleura dengan
bronkus yang
merupakan bagian
dari dunia luar
• Tekanan intrapleura
A B
sama dengan
tekanan udara luar
Robekan pleura viseralis,
pneumotoraks TERBUKA
• Rongga pleura tertutup
sehingga tidak ada
hubungan dengan
udara luar, udara yg
berada di rongga pleura
tidak mempunyai
hubungan dengan
udara luar.
• Tekanan intrapleura
pada awalnya mungkin
positif,namun lambat
A B
laun berubah menjadi
negatif karena udara
Robekan pleura viseralis, diserap jaringan paru
pneumotoraks TERTUTUP di sekitar.
Tekanan intrapleura
positif dan makin
lama bertambah
besar karena ada
fistel di pleura
viseralis yang
bersifat ventil
A B
Pneumotoraks VENTIL
(TENSION pneumothorax)
PATOFISIOLOGI
PNEUMOTORAKS
Saat INSPIRASI
VENTIL
Pendorongan mediastinum
INSPIRASI EKSPIRASI
TENSION PNEUMOTHORAX (PNEUMOTHORAX VENTIL)
INSPIRASI
EKSPIRASI
Diagnosis
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
- Foto thorak
- Pengukuran TIP (tek. Intra pulmonar)
- Laboratorium (BGA,DL,Kimia darah)
DIAGNOSTIK FISIK
SESAK NAPAS MENDADAK
SEDANG / BERAT
GELISAH
INSPIRASI AKTIF DAN LEBIH
KUAT
BERUSAHA MENGHIRUP
UDARA SEBANYAK
BANYAKNYA
WAKTU INSPIRASI LEHER
HIPEREKSTENSI DENGAN
MULUT TERBUKA
djois
Inspeksi :
asimetris, cembung, sela antar
iga melebar, gerakan menurun
Palpasi :
gerakan menurun menurun,
fremitus suara menurun,
Perkusi :
hipersonor
PNEUMOTORAKS KIRI
Auskultasi :
suara napas menurun-hilang
Pemeriksaan Radiologis
Pneumothoraks
PEMGUKURAN LUAS
PNEUMOTORAKS
TEKANAN INTRA PLEURA
- 8 cmH20 ( insp)
TIP :
- 4 cmH20 ( eksp )
CATATAN
Bukan merupakan satuan bilangan ( angka
pecahan )
djois
JENIS FISTEL
FISTEL TIP KETERANGAN
VENTIL TINGGI TERUS MENINGKAT
INSP / EKSP >10 cmH2O
TERBUKA RENDAH SEKITAR 0
INSP < 0, EKSP > 0
TERTUTUP SEDANG / LAMBAT LAUN
RENDAH MENURUN
djois
TINDAKAN & PENGOBATAN
1. Beri Oksigen flow tinggi : 4 – 6 l/ menit, masker
Kadar O2 tinggi dalam darah mempercepat resorbsi udara
dalam cavum pleurae.
2. Tetapkan jenis fistel dan pantau TIP
PS Ventil: segera lakukan Kontraventil dilanjutkan dengan
pemasangan WSD.
PS Non ventil: Bila < 15% konservatif (diresorbsi
1,25%/hari) sedangkan bila >15% WSD
3. Obati penyakit dasar:
TB dengan OAT ( di Indonesia etiologi terbanyak ok TB
Paru )
Bulla , pembedahan, PPOK/ASMA atasi serangan akut
4. Simptomatik: Analgetik
Antitusif
5. Makanan yang mudah dicerna, hindari obstipasi
6. Istirahat, hindari kegiatan fisik yang menimbulkan Valsava
manuver
djois
a - semprit 5ml / 10ml dengan jarum infus
yang besar
b - kondom / sarung tangan karet yang
lama, ujungnya dipotong serong
WSD
udara
ALAT KONTRA VENTIL
WSD
( Water Sealed Drainage )
djois
Sistem drainase 1 botol
Sistem drainase 2
botol
Pemasangan Kateter
thoraks
Tepi lateral
m. pectoralis
Tepi anterior
Garis horisontal
melintasi papila m. Latissimus
mama dorsi
Pertimbangan lokasi insersi
menurut BTS guidelines 2003