Anda di halaman 1dari 43

ETIOLOGY OF DISEASES

(IN CULTURE
PERSPECTIVES)
BY
Mrs.SUWANTI,S.Kep.Ns.,MNS
KONSEP SEHAT SAKIT MENURUT
BUDAYA MASYARAKAT
Penyakit sendiri ditentukan oleh budaya, hal
ini karena penyakit merupakan pengakuan
sosial bahwa seseorang tidak dapat
menjalankan peran normalnya secara wajar.

Cara hidup dan gaya hidup manusia


merupakan fenomena yang dapat dikaitkan
dengan munculnya berbagai macam
penyakit, selain itu hasil berbagai
kebudayaan juga dapat menimbulkan
penyakit.
Continued….
Masyarakat dan pengobat tradisional
menganut dua konsep penyebab sakit,
yaitu: Naturalistik dan Personalistik.
Penyebab bersifat Naturalistik yaitu
seseorang menderita sakit akibat
pengaruh lingkungan, makanan (salah
makan), kebiasaan hidup, ketidak
seimbangan dalam tubuh, termasuk
juga kepercayaan panas dingin seperti
masuk angin dan penyakit bawaan.
Continued…
Konsep sehat sakit yang dianut pengobat tradisional
(Battra) sama dengan yang dianut masyarakat
setempat, yakni suatu keadaan yang berhubungan
dengan keadaan badan atau kondisi tubuh, kelainan-
kelainan serta gejala yang dirasakan. Sehat bagi
seseorang berarti suatu keadaan yang normal,
wajar, nyaman, dan dapat melakukan aktivitas
sehari-hari dengan gairah.
Sedangkan sakit dianggap sebagai suatu keadaan
badan yang kurang menyenangkan, bahkan
dirasakan sebagai siksaan sehingga menyebabkan
seseorang tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-
hari seperti halnya orang yang sehat.
Continued..
Konsep personalistik menganggap
munculnya penyakit (Illness) disebabkan
oleh intervensi suatu agen aktif yang
dapat berupa makhluk bukan manusia
(hantu, roh leluhur atau roh jahat),
atau makhluk manusia (tukang sihir,
tukang tenung).

Menelusuri nilai budaya, misalnya


mengenai pengenalan kusta dan cara
perawatannya.
Continued….
Penyakit kusta (Kaddala,bugis) di masyarakat Bugis
menunjukkan bahwa timbul dan diamalkannya
leprophobia (suatu ketakutan yang berlebihan
pada penyakit kusta atau orang yang mengidap
penyakit lepra) secara ketat karena menurut salah
seorang tokoh budaya, dalam nasehat perkawinan
orang-orang tua di sana, kata kaddala ikut
tercakup di dalamnya.
Disebutkan bahwa bila terjadi pelanggaran
melakukan hubungan intim saat istri sedang haid,
mereka (kedua mempelai) akan terkutuk dan
menderita kusta/kaddala
Continued…
Ide yang bertujuan guna terciptanya moral yang agung di
keluarga baru, berkembang menuruti proses komunikasi
dalam masyarakat dan menjadi konsep penderita kusta
sebagai penanggung dosa. Pengertian penderita
sebagai akibat dosa dari ibu-bapak merupakan awal
derita akibat leprophobia.

Rasa rendah diri penderita dimulai dari rasa rendah diri


keluarga yang merasa tercemar bila salah seorang anggota
keluarganya menderita kusta. Dituduh berbuat dosa
melakukan hubungan intim saat istri sedang haid bagi
seorang fanatik Islam dirasakan sebagai beban trauma
psikosomatik yang sangat berat.
Continued…
Seorang pengobat tradisional yang juga menerima
pandangan kedokteran modern, mempunyai
pengetahuan yang menarik mengenai masalah sakit-
sehat. Baginya, arti sakit adalah sebagai berikut: sakit
badaniah berarti ada tanda-tanda penyakit di
badannya seperti panas tinggi, penglihatan lemah, tidak
kuat bekerja, sulit makan, tidur terganggu, dan badan
lemah atau sakit, maunya tiduran atau istirahat saja.
Pada penyakit batin tidak ada tanda -tanda di
badannya, tetapi bisa diketahui dengan menanyakan
pada yang gaib. Pada orang yang sehat, gerakannya
lincah, kuat bekerja, suhu badan normal, makan dan
tidur normal, penglihatan terang, sorot mata cerah,
tidak mengeluh lesu, lemah, atau sakit-sakit badan.
Continued..
Sudarti (1987) menggambarkan secara
deskriptif persepsi masyarakat beberapa
daerah di Indonesia mengenai sakit dan
penyakit; masyarakat menganggap bahwa
sakit adalah keadaan individu mengalami
serangkaian gangguan fisik yang menimbulkan
rasa tidak nyaman. Anak yang sakit ditandai
dengan tingkah laku rewel, sering menangis
dan tidak nafsu makan. Orang dewasa
dianggap sakit jika lesu, tidak dapat bekerja,
kehilangan nafsu makan, atau “kantong
kering” (tidak punya uang).
Masyarakat menggolongkan penyebab sakit kedalam 3 bagian
yaitu:

1. Karena pengaruh gejala alam


(panas, dingin)
terhadap tubuh manusia.
2. Makanan yg diklasifikasikan ke
dalam makanan
panas&dingin.
3. Supranatural (roh, guna-guna,
setan dan lain-
lain.).
Cara pengobatan sakit
Untuk mengobati sakit yang termasuk
dalam golongan pertama dan ke dua, dapat
digunakan obat-obatan, ramuan-ramuan,
pijat, kerok, pantangan makan, dan
bantuan tenaga kesehatan.

Untuk penyebab sakit yang ke tiga harus


dimintakan bantuan dukun, kyai dan lain-
lain. Dengan demikian upaya
penanggulangannya tergantung kepada
kepercayaan mereka terhadap penyebab
sakit.
Konsep penyakit menurut nakes
dan antropologist
Konsep kejadian penyakit menurut ilmu
kesehatan bergantung jenis penyakit.
Secara umum konsepsi ini ditentukan oleh
berbagai faktor antara lain parasit, vektor,
manusia dan lingkungannya.
Para ahli antropologi kesehatan--
berorientasi ke ekologi, menaruh perhatian
pada hubungan timbal balik antara
manusia dan lingkungan alamnya, tingkah
laku penyakitnya dan cara-cara tingkah
laku penyakitnya mempengaruhi evolusi
kebudayaannya melalui proses umpan balik
(Foster, Anderson, 1978).
Continued…
Etiologi penyakit dapat
dijelaskan melalui sihir, tetapi
juga sebagai akibat dosa.
Simbol sosial juga dapat
merupakan sumber penyakit.
Dalam peradaban modern,
keterkaitan antara simbol-
simbol sosial dan risiko
kesehatan sering tampak jelas,
Suatu kajian hubungan antara
psikiatri dan antropologi dalam
konteks perubahan sosial ditulis
oleh Rudi Salan (1994) berdasarkan
pengalaman sendiri sebagai
psikiater; salah satu kasusnya
sebagai berikut: Seorang
perempuan yang sudah cukup
umur reumatiknya diobati hanya
dengan vitamin dan minyak ikan
saja dan percaya penyakitnya akan
Continued..
Menurut pasien penyakitnya disebabkan karena “darah kotor”
oleh karena itu satu-satunya jalan penyembuhan adalah
dengan makan makanan yang bersih, yaitu `mutih’ (ditambah
vitamin seperlunya agar tidak kekurangan vitamin) sampai
darahnya menjadi bersih kembali. Bagi seorang dokter
pendapat itu tidak masuk akal, tetapi begitulah kenyataan yang
ada dalam masyarakat.

Berikut ini contoh persepsi masyarakat tentang penyakit


malaria, yang saat ini masih ada di beberapa daerah pedesaan
di Papua (Irian Jaya). Makanan pokok penduduk Papua adalah
sagu yang tumbuh di daerah rawa -rawa. Selain rawa-rawa,
tidak jauh dari mereka tinggal terdapat hutan lebat. Penduduk
desa tersebut beranggapan bahwa hutan itu milik
penguasa gaib yang dapat menghukum setiap orang
yang melanggar ketentuannya.
Continued…
Pelanggaran dapat berupa menebang,
membabat hutan untuk tanah pertanian,
dan lain-lain akan diganjar hukuman
berupa penyakit dengan gejala demam
tinggi, menggigil, dan muntah. Penyakit
tersebut dapat sembuh dengan cara minta
ampun kepada penguasa hutan, kemudian
memetik daun dari pohon tertentu, dibuat
ramuan untuk di minum dan dioleskan ke
seluruh tubuh penderita.
Continued…
Persepsi masyarakat mengenai
penyakit diperoleh dan ditentukan
dari penuturan sederhana dan
mudah secara turun temurun.
Misalnya penyakit akibat kutukan
Allah, makhluk gaib, roh-roh jahat,
udara busuk, tanaman berbisa,
binatang, dan sebagainya.
Pada sebagian penduduk Pulau Jawa,
dulu penderita demam sangat tinggi
diobati dengan cara menyiram air di
malam hari. Air yang telah diberi
ramuan dan jampi-jampi oleh dukun
Kepercayaan Kuno dan Praktik
Pengobatan

Sistem pengobatan tradisional merupakan sub


unsur kebudayaan masyarakat sederhana ,
pengetahuan tradisional . Dalam masyarakat
tradisional , sistem pengobatan tradisional ini
adalah pranata sosial yang harus dipelajari dan
bahwa praktek pengobatan asli ( tradisional )
adalah rasional dilihat dari sudut kepercayaan
yang berlaku mengenai sebab akibat.
Beberapa hal yang berhubungan dengan
kesehatan (sehat – sakit) menurut budaya –
budaya yang ada di Indonesia diantaranya
adalah :
BUDAYA JAWA
Untuk menentukan sebab – sebab suatu
penyakit ada dua konsep , yaitu konsep
personalistik dan konsep naluralistik .
Dalam konsep personalistik , penyakit
disebabkan oleh makhluk supernatural
( makhluk gaib , dewa ) , makhluk yang
bukan manusia(hantu, roh leluhur, roh jahat )
dan manusia (tukang sihir, tukang tenung ).
Penyakit ini disebut “ ora lumrah “ atau “ ora
sabaene “ (tidak wajar/tidak biasa).
Continued…
Penyembuhannya adalah berdasarkan
pengetahuan secara gaib /supernatural ,
misalnya melakukan upacara dan sesaji.
Dilihat dari segi personalistik jenis penyakit
ini terdiri dari kesiku , kebendhu , kewalat ,
keguna – guna , /digawe wong , kampiran
bangsa lelembut dan lain sebagainya
Penyembuhan dapat melalui seorang dukun
atau “ wong tuo “. melalui “Japa Mantera “, yakni
doa yang diberikan oleh dukun kepada pasien.
Continued….
Ada beberapa kategori dukun pada masyarakat Jawa
yang mempunyai nama dan fungsi masing – masing :
Dukun bayi: khusus menangani penyembuhan
terhadap penyakit yang berhubungan dengan
kesehatan bayi dan orang yang hendak melahirkan.
Dukun pijat/tulang (sangkal putung): Khusus
menangani orang yang sakit terkilir, patah tulang,
jatuh atau salah urat.
Dukun klenik: khusus menangani orang yang terkena
guna – guna atau “ digawa uwong “..
Dukun mantra: khusus menangani orang yang
terkena penyakit karena kemasukan roh halus.
Dukun hewan: khusus mengobati hewan.
Continued…
Berdasarkan hari dimulainya sakit juga dapat
ditentukan tentang jenis – jenis penyakit
sebagaimana diuraikan dalam Kitab Primbon
Betaljemur Adammakna , yang dibuat sebagai
berikut :
Nama hari Sebab Penyakit
Senin : Mempunyai nadzar yang belum dilaksanakan
Selasa : Diguna – guna oleh orang lain
Rabu : Diganggu oleh makhluk halus / setan
Kamis : Terkena itulah dari orang lain
Jumat : Diganggu makhluk halus yang ada di kolong rumah
Sabtu : Diganggu oleh setan yang berasal dari hutan
Minggu : Diganggu oleh makhluk halus / setan
Continued…
Budaya jawa beranggapan bahwa nama yang
“berat “ bisa mendatangkan sial. Pendapat
yang lain mengatakan “nama yang buruk” akan
mempengaruhi aktivitas pribadi dan sosial
pemilik nama itu.
 Dan juga kebiasaan bagi orang jawa yakni jika ada
salah satu pihak keluarga atau sanak saudara yang
sakit , maka untuk menjenguknya biasanya mereka
mengumpulkan dulu semua saudaranya dan
bersama – sama mengunjungi saudaranya yang
sakit tersebut. Karena dalam budaya Jawa dikenal
prinsip “ mangan ora mangan , seng penting
kumpul “
BUDAYA SUNDA
Konsep sehat sakit tidak hanya mencakup aspek fisik saja ,
tetapi juga bersifat sosial budaya . Istilah lokal yang biasa
dipakai oleh masyarakat Jawa Barat ( orang sunda) adalah
muriang untuk demam , nyerisirah untuk sakit kepala ,
yohgoy untuk batuk dan salesma untuk pilek/flu.

 Penyebab sakit umumnya karena lingkungan , kecuali


batuk juga karena kuman . Pencegahan sakit umumnya
dengan menghindari penyebabnya. Pengobatan sakit
umumnya menggunakan obat yang terdapat di warung obat
yang ada di desa tersebut , sebagian kecil menggunakan
obat tradisional . Pengobatan sendiri sifatnya sementara ,
yaitu penanggulangan pertama sebelum berobat ke
puskesmas atau mantri.
Konsep sakit ringan dan sakit berat bertitik tolak
pada keadaan fisik penderita melakukan kegiatan
sehari – hari , dan sumber pengobatan yang
digunakan. Berikut beberapa contoh sakit dengan
penyebab , pencegahan dan pengobatan sendiri. :
a. Sakit Kepala
Keluhan sakit kepala dibedakan antara nyeri kepala ( bahasa
sunda = rieut atau nyeri sirah , kepala terasa berputar /
pusing / bahasa sunda = Lieur ) , dan sakit kepala sebelah /
migran ( bahasa sunda = rieut jangar ) . Penyebab sakit
kepala adalah dengan menghindari terkena sinar matahari
langsung , dan jangan banyak pikiran . Pengobatan sendiri ,
sakit kepala dapat dilakukan dengan obat warung yaitu
paramek atau puyer bintang tujuh nomor 16.
BUDAYA BATAK
Arti “ sakit “ bagi orang Batak adalah keadaan
dimana seseorang hanya berbaring , dan
penyembuhannya melalui cara – cara
tradisional , atau ada juga yang membawa
orang yang sakit tersebut kepada dukun atau “
orang pintar “. Dalam kehidupan sehari – hari
orang batak , segala sesuatunya termasuk
mengenai pengobatan jaman dahulu , untuk
mengetahui bagaimana cara mendekatkan diri
pada sang pencipta agar manusia tetap sehat
dan jauh dari mara bahaya.
Continued…
Bagi orang batak , di samping penyakit
alamiah , ada juga beberapa tipe spesifik
penyakit supernatural, yaitu :
Jika mata seseorang bengkak ,orang tersebut
diyakini telah melakukan perbuatan yang
tidak baik (mis: mengintip) . Cara
mengatasinya agar matanya tersebut
sembuh adalah dengan mengoleskan air
sirih.
Nama tidak cocok dengan dirinya ( keberatan
nama ) sehingga membuat orang tersebut
sakit.
Continued…
Cara mengobatinya dengan mengganti nama tersebut
dengan nama yang lain , yang lebih cocok dan didoakan
serta diadakan jamuan adat bersama keluarga.
Ada juga orang batak sakit karena tarhirim
Mis : seorang bapak menjanjikan akan memberi mainan
buat
anaknya , tetapi janji tersebut tidak ditepati . Karena
janji
tersebut tidak ditepati , si anak bisa menjadi sakit.
Jika ada orang batak menderita penyakit kusta , maka
orang tersebut dianggap telah menerima kutukan dari
para leluhur dan diasingkan dalam pergaulan
masyarakat.
Continued…
Dalam budaya batak dikenal adanya “kitab
pengobatan” yang isinya Mulajadi Namolon Tuhan
Yang Maha Esa bersabda :
“ Segala sesuatu yang tumbuh di atas bumi dan
di dalam air
sudah ada gunanya masing – masing di dalam
kehidupan
sehari – hari , sebab tidak semua manusia yang
dapat
menyatukan darahku dengan darahnya , maka
gunakan
tumbuhan ini untuk kehidupan mu “
Continued…
Menurut orang batak , mata adalah satu panca
indra sekaligus penentu dalam kehidupan manusia ,
dan menurut legenda pada mata manusia berdiam
Roh Raja Simosimin , Berdasarkan pesan dari si raja
batak , untuk mengeluarkan penyakit dari mata ,
masukkanlah biji sirintak ke dalam mata yang sakit .
Setelah itu tutuplah mata dan tunggulah beberapa
saat , karena biji sirintak akan menarik seluruh
penyakit yang ada di dalam mata . Gunakan waktu
1x 19 hari , supaya mata tetap sehat. Sirintak
adalah tumbuhan Batak yang dalam bahasa
Indonesia berarti mencabut ( mengeluarkan).
Contiued…
Mengobati penyakit kulit yang sampai
membusukmenggunakan tawar mulajadi
( sesuatu yang berasal dari asap dapur). Rumpak
7 macam dan diseduh dengan air hangat.

Dalam budaya batak juga dikenal dengan adanya


charisma , wibawa dan kesehatan menurut orang
batak dahulu , supaya manusia dapat sukses
dalam segala hal biasanya diwajibkan membuat
sesajen berupa:ayam merah, ayam putih, ayam
hitam, ketan beras(nitak), jeruk purut, sirih
beserta perlengkapannya.
Continued…
Jika ada orang batak yang menderita
penyakit gondok , maka cara
pengobatannya dengan menggunakan
belau.
Apabila ada orang batak yang menderita
penyakit panas ( demam ) biasanya
pengobatannya dengan cara
menyelimutinya dengan selimut / kain yang
tebal
BUDAYA FLORES
Ada tiga jenis penyakit .
Pertama , jenis penyakit nonmedis atau santet / guna –
guna . Biasanya tubuh korban dirusak dengan paku ,
silet , lidi , kawat , beling , jarum , benang kusut.
 Kedua, penyakit medis seperti jantung koroner , batu
ginjal , tumor , kanker , dll.Dami mengangkat penyakit
ini dengan operasi dan juga sedot darah melalui selang.
 Ketiga, sakit psikologis misalnya: banyak utang,
stress, sulit hamil, dll. Dami mengingatkan kunci sehat
itu sebenarnya ada di pikiran yang sehat. Sebaliknya,
pikiran yang ruwet, penuh beban dan tekanan, justru
memicu munculnya penyakit dalam tubuh manusia.
Continued…
Di samping itu, orang flores juga percaya adanya
sejenis kain berwarna hitam yang dipercaya dapat
menyembuhkan orang yang sakit panas/demam
tinggi yaitu dengan cara di selubungkan atau
ditutupkan di seluruh tubuhnya hingga tidak ada
yang kelihatan lagi, dan biarkan orang yang sakit
panas tersebut hingga ia merasa nyaman panas
mereda.
Bawang merah dipercaya untuk mengobati batuk ,
yakni dengan cara dihancurkan (dikunyah ) lalu
dibungkus dengan sepotong kain, kemudian
ditempelkan di tenggorokan . Cara ini baik
diterapkan pada waktu sebelum tidur malam.
Suku Azande dan Kwakuit
Suku Azande di Afrika Tengah mempunyai
kepercayaan bahwa jika anggota sukunya jari
kakinya tertusuk sewaktu sedang berjalan dan dia
terkena penyakit tuberkulosis dianggap terkena
serangan sihir. Penyakit itu disebabkan oleh
serangan tukang sihirdan korban tidak akan sembuh
sampai serangan itu berhenti.
Orang Kwakuit di bagian barat Kanada percaya
bahwa penyakit dapat disebabkan oleh masuknya
benda asing ke dalam tubuh dan yang terkena dapat
mencari pertolongan ke dukun (Shaman). Dengan
suatu upacara penyembuhan maka Shaman akan
mengeluarkan benda asing itu dari tubuh pasien.
Aspek Budaya yang Mempengaruhi Status
Kesehatan dan Perilaku Kesehatan
(Foster,1973)

a. Pengaruh tradisi
misalnya tradisi merokok bagi orang laki2 maka
kebanyakan laki2 lebih banyak yang menderita penyakit
paru dibanding wanita. Tradisi wanita habis melahirkan
tidak boleh makan ikan karena ASI akan berbahu amis,
sehingga ibu nifas akan pantang makan ikan.
b. Sikap fatalistis
Sikap fatalistis arti sikap tentang kejadian kematian dari
masyarakat.Contoh: Beberapa anggota masyarakat
dikalangan kelompok tertentu (fanatik) yang beragama
islam percaya bahwa anak adalah titipan Tuhan, dan sakit
atau mati adalah takdir, sehingga masyarakat kurang
berusaha untuk segera mencari pertolongan pengobatan
bagi anaknya yang sakit.
Continued…
c. Sikap ethnosentris
Sikap ethnocentris yaitu sikap yang memandang
bahwa budaya kelompok adalah yang paling baik,
jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain.

Misalnya orang-orang barat merasa bangga terhadap


kemajuan ilmu dan teknologi yang dimilikinya,dan selalu
beranggapan bahwa kebudayaannya paling maju,sehingga
merasa superior terhadap budaya dari masyarakat yang
sedang berkembang. tetapi dari sisi lain,semua anggota
dari budaya lainnya menganggap bahwa yang dilakukan
secara alamiah adalah yang terbaik.
Continued…
d. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya
Sikap perasaan bangga atas perilakunya walaupun
perilakunya tidak sesuai dengan konsep kesehatan.
hal tersebut berkaitan dengan sikap
ethnosentrisme. Contoh : Dalam upaya perbaikan
gizi, disuatu daerah pedesaan tertentu, menolak
untuk makan daun singkong, walaupun mereka
tahu kandungan vitaminnya tinggi. Setelah
diselidiki ternyata masyarakat beranggapan daun
singkong hanya pantas untuk makanan kambing,
dan mereka menolaknya karena status mereka
tidak dapat disamakan dengan kambing.
Continued…
e. Pengaruh norma
Norma dalam masyarakat sangat
mempengaruhi perilaku masyarakat dibidang
kesehatan, karena norma yang mereka miliki
diyakininya sebagai bentuk perilaku yang
baik.
Contoh : upaya untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi banyak mengalami
hambatan karena ada norma yang melarang
hubungan antara dokter yang memberikan
pelayanan dengan bumil sebagai pengguna
pelayanan.
Continued…
f. Pengaruh nilai
Nilai yang ada dimasyarakat tidak semua mendukung
perilaku sehat. Nilai-nilai tersebut ada yang
menunjang dan ada yang merugikan kesehatan.
• Anak banyak akan membawa rejeki sendiri sehingga
tidak perlu lagi takut dengan anak banyak.
Nilai yang mendukung kesehatantokoh
masyarakat setiap tutur katanya harus wajib ditaati
oleh kelompok masyarakat, hal ini tokoh
masyarakat dapat di pakai untuk membantu
sebagai key person dalam program kesehatan.
RRC kalau punya anak lebih satu didenda
Continued…
g. Pengaruh unsur budaya yang
dipelajari pada tingkat awal dari proses
sosialisasi terhadap perilaku kesehatan.
Kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil akan
berpengaruh terhadap kebiasaan pada
seseorang ketika ia dewasa. Misal: anak
harus mulai diajari sikat gigi, buang air besar
di kakus, membuang sampah ditempat
sampah, cara makan/ berpakaian yang baik
sejak awal, dan kebiasaan tersebut terus
dilakukan sampai anak tersebut dewasa dan
bahkan menjadi tua.kebiasaan tersebut
sangat mempengaruhi perilaku kesehatan
Continued…
h. Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap
perilaku kesehatan
Tidak ada kehidupan sosial masyarakat tanpa
perubahan, dan sesuatu perubahan selalu dinamis
artinya setiap perubahan akan diikuti perubahan
kedua, ketiga dan seterusnya.
Apabila seorang pendidik kesehatan ingin melakukan
perubahan perilaku kesehatan masyarakat,maka yang
harus dipikirkan adalah konsekuensi apa yang akan
terjadi jika melakukan perubahan,menganalisis faktor-
faktor yang terlibat/berpengaruh terhadap
perubahan,dan berusaha untuk memprediksi tentang
apa yang akan terjadi dengan perubahan tersebut.
THANK YOU FOR YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai