Penggunaan pemeriksaan penunjang diagnosis seperti CBCT dan MRI dapat membantu
dalam menegakkan diagnosis. Dalam kasus hypercementosis, CBCT sangat membantu
mengobservasi hiperdensitas dalam batasan tulang kortikal bukal dan lingual, termasuk adanya lamina dura utuh dan tidak adanya resorpsi akar, sehingga mengarah pada diagnosis hypercementosis dan dapat mengeliminasi diagnosis bandingnya yaitu cementoblastoma.
Pada pemeriksaan peununjang MRI memberikan deskripsi karakteristik lesi berdasarkan
intensitas sinyal.
Anamnesis lengkap dan interpretasi yang tepat terhadap pemeriksaan pencitraan akan mengarahkan pada terapi yang tepat.