Anda di halaman 1dari 20

Alat kontrasepsi

oral ,injeksi,implant
Disusun oleh kelompok 2
Amirullah
Mirnawati
Hayatun rahmi
Rita ariani
Erna juwita
Eka maulinar
Rahmiana
Husnul mawaddah
A. Kontrasepsi oral (pil KB)Pil KB mengandung
hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin
dengan estrogen atau progestin saja.
 
Pil KB mencegah kehamilan dengan cara
menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh
ovarium) dan menjaga kekentalan lendir servikal
sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.
 
1. Efek samping pil KB
1. Spotting 
2. Beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil KB,
3. Efek samping yang berhubungan dengan estrogen
adalah mual, nyeri tekan pada payudara, perut
kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan
darah dan depresi.
B. Alat kontasepsi suntik
1. Indikasi KB Suntik
KB Suntik diberikan kepada wanita yang
menginginkan kontrasepsi jangka panjang/wanita
yang telah mempunyai cukup anak tapi enggan/tidak
bisa melakukan sterilisasi.
2. Kontra Indikasi
Ada 2 macam, yaitu:
1. Kontra indikasi secara mutlak
2. Kontra Indikasi secara relative

3. Mekanisme Kerja
3. Primer : mencegah ovulasi
4. Sekunder
5. Cara Pemberian
 Waktu pasca persalinan (PP)
 Pasca Keguguran
4. Efek Samping
1. Reaksi anafilaksis
2. Penyakit tromboembolik, tromboplebitis
3. Sistem saraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak
bisa tidur
4. Selaput kulit dan lendir bercak merah/jerawat
5. Gastrointestinal, mual
6. Payudara lembek dan galaktorea
7. Perubahan warna kulit ditempat suntikan
C. KB / Implant ( AKBK)
Adalah alat kontrasepsi berupa kapsul kecil karet terbuat
dari silikon, berisi levonorgestrel, terdiri atas 6 (enam)
atau 2 kapsul kecil dangan panjang 3 cm sebesar batang
korek api yang dipasang dibawah kulit lengan atas bagian
dalam wanita.
1. Cara kerja implant atau AKBK
Cara tetap melepaskan sejumlah hormon levonorgestrel.
Mencegah pematangan sel telur sehingga tidak terjadi
ovulasi.

2. Efek samping pemakaian implant atau AKBK.


Amenorrhoe.
Spotting.
Berat badan menurun / meningkat
Depresi, mual
Migraine.
 Libido menurun.
Timbul jerawat
3. Indikasi pemakaian implant atau AKBK
• Ibu yang sehat dan tidak ingin hamil selama 5 tahun.

4. Kontra indikasi pemakaian implant atau AKDK.


Hamil atau diperkirakan hamil.
Diabetes mellitus / penyakit endokrin lainnya.
Penyakit kardiovaskuler.
Tomur / keganasan.
Psikosis, neurosis.
perdarahan ginekologik yang tidak diketahui sebelumnya
Ada riwayat mola hidatidosa.
Varices berat
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Data Subyektif
1.Identitas
2. Keluhan Utama
Keluhan klien yang berhubungan dengan penggunaan KB (jika
akseptor pernah menggunakan kontrasepsi tertentu sebelumnya)
antara lain amenorea/ perdarahan tidak terjadi, perdarahan bercak,
meningkatnya/ menurunnya BB.
3.Riwayat KB
klien pernah menjadi akseptor KB dan sudah berapa lama menjadi
akseptor KB tersebut.
4. Riwayat Obstetri Lalu
Dikaji riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Lanjutan
5. Riwayat Menstruasi Lalu
Dikaji menarche pada umur berapa, siklus haid, lamanya haid, sifat
darah haid, dysmenorhea atau tidak, flour albus atau tidak.

6. Riwayat Kesehatan dan Riwayat Klien


Dikaji apakah klien menderita penyakit jantung, hipertensi, kanker
payudara, DM, dan TBC.

7. Riwayat Kesehatan dan Penyakit Keluarga


Dikaji apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit jantung,
DM, TBC, hipertensi dan kanker payudara.

8. Pola Kehidupan
Dikaji meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola
aktivitas, pola aktivitas seksual, pola personal hygiene, dan kebiasaan
sehari-hari.
Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernafasan,
BB, TB, suhu badan, kesadaran.

2. Pemeriksaan Fisik
• Wajah : dilihat adanya bercak hitam (chloasma) adanya oedema,
conjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus.
• Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar
limfe, adanya bendungan vena jugularis.
• Dada : dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada
payudara.
• Genetalia : dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba
adanya infeksi kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
• Ekstremitas : dilihat adanya oedema pada ekstremitas bawah dan
ekstremitas atas, adanya varices pada ekstremitas bawah.
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan Pemeliharaan Kesehatan b.d Kurang Pengetahuan
Terhadap Pemilihan dan Ketersediaan Metoda Kontrasepsi.

Sedangkan diagnosa keperawatan lain yang dapat timbul yaitu:


2. Resiko konflik pengambilan keputusan b.d alternatif kontrasepsi
3. Rasa takut b.d efek samping kontrasepsi
4. Resiko tinggi infeksi b.d kondisi aktif secara seksual dan
penggunaan metoda kontrasepsi
5. Resiko tinggi perubahan pola seksualitas b.d takut hamil
6. Nyeri b.d pemulihan pascaoperasi sterilisasi
7. Resiko tinggi infeksi b.d kerusakan membran mukosa akibat
operasi, pemasangan spiral, hormone implant
8. Distress spiritual b.d ketidakcocokan keyakinan agama atau
budaya dengan metoda kontrasepsi yang dipilih
Diagnosa keperawatan
1. Perubahan Pemeliharaan Kesehatan b.d Kurang Pengetahuan Terhadap
Pemilihan dan Ketersediaan Metoda Kontrasepsi.

Tujuan ;
Akseptor dapat menggunakan kontrasepsi yang sesuai
Kriteria hasil ;
1. Dapat menjelaskan tentang efek samping dan komplikasi dari metoda
kontrasepsi yang dipilih.
2. Melaporkan adanya kepuasan terhadap metoda kontrasepsi yang dipilih.

Intervensi ;
1. lakukan pengkajian secara komprehensif
R ; memperoleh data yang akurat sebagai acuan pemberian tindakan
selanjutnya
2. Lakukan pendekatan terapeutik pada klien 
R : diharapkan terjalin kerjasama yang baik antar petugas dan klien. 
3. Lakukan observasi TTV dan BB 
R :diharapkan kondisi klien terpantau selama menjadi
akseptor KB

4. beritahukan pada akseptor tentang kontrasepsi yang


ideal bagi akseptor sesuai hasil pengkajian
R; menimimalisir segala efek samping yang dapat
timbul

5. Berikan HE tentang efek samping, komplikasi, jadwal


kunjungan ulang
R: diharapkan klien mengerti keadaan yang dialami
sekarang sehingga dapat menerima perubahan yang
ada dan pengetahuan klien bertambah.
Terima kasih

Gambar alkon

Anda mungkin juga menyukai