Manajemen
Nama Kelompok :
1.Siska Putri H B11.2013.03120
2.Amanda Yuliana B11.2014.03444
3.Nur Alfiana B11.2014.03220
4.Audia Jasmine D B11.2014.03319
5.Novendra Putra G B11.2015.03699
Seorang manajer baru menerapkan perilaku yang berada dalam mengambil
keputusan dibandingkan dengan eksekutif berpengalaman. Perilaku seorang CEO
yang sukses dalam mengambil keptusan mungkin hampir bertentangan dengan
seorang supervisor tingkat pertama.Sedangkan seorang manajer baru seringkali
memulai dengan menrapkan perilaku yang terang-terangan,tegas dan berkesan
memerintah etapi secara bertahap berubah menjadi lebih terbuka.
JENIS-JENIS KEPUTUSAN DAN MASALAHNYA
Keputusan adalah sebuah pilihan yang dibuat dari beberapa alternatif yang ada.
Pengambilan keputusan adalah proses dalam mengenali persoalan-persoalan
serta peluang-peluiang untuk kemudian dipecahkan.
Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil untuk menjawab untuk
situasi yang sering sehingga ketentuan-ketentuan dalam mengambil keputusan
dapat dibuat dan diterapkan.
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang diambil untuk menjawab
situasi yang unik,sulit dikenali dan sangat tidak terstruktur serta membawa
konsekuensi penting bagi organisasi.
Permasalahan
Organisasi
Keputusan Keputusan
Tidak
Terprogram Terprogram
Solusi
Masalah
Model Pengambilan Keputusan
1. Model klasik : model dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan pada asumsi
bahwa manajer harus membuat keputusan yang logis yang akan berada dalam
kepentingan ekonomi perusahaan
2. Model administratif : sebuah model yang dalam pengambilan keputusan yang
menggambarkan bagaimana manager sebenarnya membuat keputusan dalam
situasi yang dicirikan dengan keputusan yang tidak terprogram, ketidakpastian dan
ambiguitas.
3. Model politik : sebuah model yang dalam membuat keputusan yang tidak
terprogram ketika situasinya tidak jelas, informasinya terbatas dan adanya konflik
antara manager tentang tujuan yang dicapai atau tindakan apa yang akan
dilakukan.
Model Klasik Model Administratif Model Politik
1. Pengambil keputusan bekerja 1. Tujuan-tujuan dari pengambilan 1. 1. Organisasi terdiri dari
untuk mencapai tujuan-tujuan keputusan sering kali tidak kelompok-kelompok dengan
yang sudah diketahui dan jelas, bertentangan dan kurang kepentingan, tujuan dan nilai
disepakati. Masalah-masalah adanya konsensus diantara yang beragam. Para manajer
harus dirumuskan dan para manager. iasanya tidak sepakat dalam
ditentukan dengan tepat menentukan pioritas masalah
2. Prosedur rasional tidak selalu dan mungkin tidak mengerti dan
2. Pengambil keputusan bekerja digunakan dan ketika prosedur kepentingan yg sama dengan
keras dalam kondisi rasional digunakan prosedur ini manager lain.
ketidakpastian, dengan dibatasi hingga menjadi
mngumpulkan informasi yang sebuah cara yang sederhana 2. Informasi dsering sekali ambigu
lengkap. Semua alternatif dan dalam memandang masalah dan tidak lengkap. Usaha unruk
hasil yang mungkin didapatkan mengambi keputusan dengan
harus diperhitungkan. 3. Pencarian untuk menemukan rasional terbatasi oleh
alternatif yang dilakukan oleh komplektivitas banyak hal dan
3. Kriteria untuk mengevaluasi manager bersifat terbatas juga batasan yang datang dari
pilihan alternatif harus karena manusia, informasi dan diri sendiri atau organisasi
diketahui. Pengambil sumber daya pun bersifat
keputusan memilih alternatif terbatas 3. Para manager tidak memiliki
yang akan memaksimalkan waktu, sumber dya, atau
laba bagi organisasi 4. Sebagian besar manager kepasitas mental untuk
akhirnya melakukan pemuasan mengenali semua dimensi
4. Pengambil keputusan adalah daripada mencari solusi yang masalah dan memproses
orang yang rasional dan paling baik, sebagian karena informasi yang relevan
menggunakan logika untuk para manager tersebut memilki
menetapkan nilai-nilai, keterbatasan indormasi dan 4. Manager terlibat dalam
membuat pilihan, sisanya hanya memiliki kriteria perdebatan untuk memutuskan
mengevaluasi alternatif dan yang tidak jelas untuk mencari tujuan dan mendiskusikan
mengambil keputusan yang solusi yang paling baik alternatifnya. Kepurtusan adalah
akan memaksimalkan hasil tawar-menawar dan diskusi
pencapaian tujuan organisasi. diantara agota koalisi.
Model Klasik Model Administratif Model Politik
Permasalahan dan tujuan yang Permasalahan da tujuan yang Tujuan yang banyak dan
jelas tidak jelas bertentangan
Kondisi dengan kepastian Kondisi dengan ketidakpastian Kondisi dengan
ketidakpastian/ambiguitas
Informasi yang lengkap akan Informasi yang terbatas akan Sudut pandang yang tidak
alternatif dan keluarannya alternatif dan keluarannya konsisten, informasi yang
ambigu
Pilihan rasional oleh individu Pilihan pemuasan untuk Tawa-menawar dan diskusi
untuk memaksimalkan menyelesaikan masalah diantara anggota-anggota
keluaran dengan menggunakan intuisi koalisi
1.
Pengenalan syarat
pengambilan keputusan
6. 2.
Proses dalam
pengambilan
keputusam
Penerapan alternatif Pengembangan
terpilih alternatif
5. 3.
Seleksi alternatif
yang dikehendaki
4.
Kerangka Kerja Keputusan Pribadi