Anda di halaman 1dari 37

MANAGEMENT

KESELAMATAN
PERGUDANGAN
KELOMPOK VI

▰ HERLANSYAH PUTRA
▰ HERU LESTADI
▰ IDAM MAHFUD
▰ IDO MARDOTILLAH
▰ IDOM MAULANA
▰ IIN MUTMAINAH
▰ IKNA NISWATUZZAKIAH
▰ ILHAM PRATAMA PUTRA
2
A
BATASAN
3
“ Kecelakaan adalah kejadian yang
tidak diharapkan semua orang.
Salah satu mencegah kecelakaan
kerja di gudang yaitu dengan
menerapkan kaidah - kaidah
keselamatan dan kesehatan kerja,
yang harus dipatuhi oleh semua
karyawan yang masuk ke gudang.

4
Batasan Dari Managemen Keselamatan
Pergudangan

1. Storage and Building safety; pengamanan gudang dari


bahaya kebakaran, bahaya listrik, penumpukan yang
aman safety; warehouse lay out, aisles, maksimum
tumpukan, cara penyimpanan yang benar,
pengamanan.
2. Packaging Safety Bentuk - bentuk pengepakan,
Labeling, Tanda - tanda material handling dan Label
barang berbahaya. Syarat - syarat pengepakan barang
- barang berbahaya.
3. Dangerous good storage; Material Safety Data Sheet
(MSDS), Syarat - syarat gudang dan alat bantu untuk
penyimpanan barang - barang berbahaya, Cara
penyimpanan dan penumpukan yang benar. 5
Batasan Dari Managemen Keselamatan
Pergudangan

4. Mobile crane and bridge crane operation and safety, Pemahaman


tentang Beban Kerja Aman, Prosedur operasi, cara pengikatan
barang penyebab kecelakaan dan cara menghindarinya.
5. Forklift truck operation and safety, Pemahaman tentang Beban
Kerja Aman, Prosedur operasi, penyebab kecelakaan dan cara
menghindarinya.
6. Manual handling (back safety, ladder safety) Roll methods, cara
mengangkat barang secara manual yang aman, penggunaan
tangga yang benar.
7. Warehouse safety program work assignments, good housekeeping
protective devices, safe practices, disaster control program, use of
safety poster, effective safety coinmunication.
6
8. The Warehouse audit check list.
Batasan “Hazardous Commodity " adalah
barang - barang memerlukan special storage
dan handling sehubungan dengan sifat -
sifatnya sebagai berikut :
• Low ignitation temperature
• Corrosive influences
• Suspectibility to spontaneous combustion
• Decomposition

7
Hal-hal yang Perlu diperhatikan

▰ Warehouse construction
▰ Climate
▰ Availability of temperature control

8
B
PENYUSUNAN DAN
PENIMBUNAN BARANG
9
Pedoman - Pedoman
 Maksimum ketinggian timbunan 12’
 Jarak antara overhead sprinkle system
dengan timbunan paling atas minimum
36’’
 Jarak timbunan barang - barang
dengan dinding gudang 3’
 Jarak antar timbunan 3’, dan bila
tempat masih memungkinkan juga
untuk barang timbunan kecil - kecil
10
diberi jarak 18’’
C
DAFTAR BARANG
BARANG BERBAHAYA 11
HAZARDOUS COMMODITIES

Beberapa items, diproses oleh tanda bintang,


sangat berbahaya dan memerlukan penyimpanan
ekstra dan metode penanganan.

ACIDS : ALCOHOL :

12
AMMONIA : AMMONIUM :

ANTIMONY SALT : BARIUM :

13
CALCIUM : CEMENT :

TAR : NAPHTA : POTTASIUM :

14
D
 
FLAMMABLE LIQUIDS & OTHER
HIGHLY FLAMMABLE
COMMODITIES 15
Storage

▰ Flammable supplies cat, minyak, varnishes


harus ditimbun dalam gudang tersendiri yang
dilengkapi dengan automatic overhead
sprinkle system, terpisah dari barang lain yang
dibatasi dengan dinding tahan api dan
dilengkapi dengan fire doors
▰ Storage flammable liquids, alat pemadam api
diletakan di bagian paling belakang, tetapi
harus dapat menjangkau pengamanan semua
bagian.
16
Storage

▰ Cukup tersedia lubang dan jendela bila terjadi


bahaya peledakan untuk memudahkan
penanggulangan bahaya api ataupun
pembuangan asap yang mungkin timbul
▰ Volatile liquids dan highly flammable yang lain
mempunyai flashpoint kurang dan 80 tidak
boleh ditimbun bersamaan dalam satu gudang
walaupun dipisah dengan dinding tahan api

17
Handling and Stacking

▰ Hindarkan dari kemungkinan container pecah


atau bocor
▰ Semua container harus diperiksa lebih dahulu
keutuhannya sebelum ditimbun
▰ Secara routine containers di dalam gudang
harus dilakukan pemeriksaan untuk
mengetahui kerusakan lebih awal
▰ Jarak timbunan dengan dinding udang maupun
antar timbunan 3’
18
E
FLAMMABLE LIQUIDS
19
“ Flammable of liquids
adalah titik temperatur
dimana benda liquid
tersebut sesuai dengan
sifat penguapannya sudah
cukup memberikan
penyalaan api.
20
Flammable liquids dibedakan dalam 3
kelas flashpoint :
1. Jenis yang mempunyai flashpoint
dibawah dibawah 80 ", lebih rendah dari
temperatur gudang yang diharapkan
2. Jenis yang mempunyai titik flash point
antara 80°F s/d 200°F
3. Golongan yang mempunyai flashpoint
diatas 200°F

21
Storage
 Flammable liquids dengan flashpoint dibawah
80°F
▰ Gudang harus bebas dari accidential sparks
▰ Alat - alat listrik yang digunakan dibawah batas
ketinggian timbunan maksimum harus terlindung
dari peledakan
▰ Ukuran ruangan penimbunan tidak boleh lebih
dari 20.000 sqft lebih kecil lebih baik
▰ Ruangan harus ada ventilasi dan pembatasan
volume ruangan dengan maksud untuk
mengurangi / membatasi kemungkinan 22
Storage

 Flammable liquids dengan flashpoint antara


80°F s/d 200°F
▰ Dalam penyimpanan diperlakukan sama dengan
general material

23
F
FLAMMABLE GASES
24
“ Gas yang mudah terbakar adalah
mudah meledak ketika dicampur
dengan udara atau oksigen dalam
proporsi yang tepat. Contoh gas
yang mudah terbakar adalah
propana, hidrogen, butana,
metana, etilena, asetilena,
amonia, etana, dan silan.

25
▰ Harus dipisahkan dengan
barang lain dalam
penyimpanannya
▰ Tempat penimbunan harus
cukup ventilasi dan peralatan
pemadam api
▰ Automatic sprinkle system disini
hanya berfungsi sebagai
pendingin botol gas yang tidak
terbakar. Sedangkan
pemadaman api dalam kasus
kebakaran cas dipergunakan
26
peralatan yang lain
G
ACIDS
27
“ Asam adalah molekul
atau ion yang dapat
memberikan proton,
atau, alternatifnya, dapat
membentuk ikatan
kovalen dengan
pasangan elektron
28
▰ Acids sebenarnya tidak termasuk
golongan explosive
▰ Terbakar bila kena percikan api
▰ Sangat corrosive dan dapat membakar
kulit
▰ Periksa secara kontinue kemungkinan
container rusak, bocor
▰ Jauhkan pisahkan dari barang yang dapat
memercikan api
▰ Jauhkan inorganic acid dengan organic
acid 29
H
APLIKASI
30
1. Pengoperasian Forklift

 Bahaya :
▰ Kecelakaan forklift paling sering terjadi melibatkan pejalan kaki, forklift tumbang
ketika mengangkat beban, beban terjatuh ketika diangkat, pekerja atau operator
tertimpa beban, dan tabrakan forklift.
 Solusi:
▰ Operator forklift wajib mengikuti pelatihan, sehingga dapat mengoperasikan forklift
dengan benar dan aman.
▰ Operator harus melakukan perawatan dan perbaikan forklift secara rutin untuk
memastikan kondisi forklift selalu aman
▰ Operator harus melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum mengoperasikan forklift,
termasuk memeriksa baterai atau cairan hidrolik pada forklift
▰ Gunakan sabuk pengaman sebelum mengoperasikan forklift
▰ Ikuti prosedur aman saat mengangkat dan menurunkan palet 31
2. Teknik Manual Lifting/ Handling

 Bahaya :
▰ Teknik manual lifting/ handling yang tidak tepat akan berisiko
mengakibatkan cedera seperti radang otot dan keseleo, gangguan sendi
dan tulang pada tangan, bahu tulang belakang, dan kaki, cedera pada
otot sekitar leher dan kepala, sakit kronis hingga kelelahan.
 Solus i:
▰ Lakukan penilaian risiko pada seluruh aktivitas manual handling dan
aktivitas yang berisiko menimbulkan cedera
▰ Apabila diperlukan, Anda bisa mendesain ulang teknik manual handling
dan menggantinya dengan teknik pengangkatan mekanis, misalnya
menggunakan lift truck, pallet truck, atau trolley
▰ Lakukan teknik manual handling dengan benar
32
3. Hazard Communication

 Bahaya :
▰ Tidak sengaja menghirup bahan kimia beracun, bahan kimia kontak dengan mata,
atau luka bakar akibat terkena tumpahan atau percikan bahan kimia berbahaya.
 Solusi:
▰ Pastikan setiap bahan kimia berbahaya yang ada di gudang memiliki data Material
Safety Data Sheet (MSDS) yang lengkap
▰ Pastikan rambu K3 bahan kimia yang terpasang di area gudang terlihat jelas dan
dapat dimengerti oleh pekerja
▰ Ikuti petunjuk pada MSDS saat menangani bahan kimia berbahaya
▰ Berikan pelatihan kepada karyawan mengenai penanganan, risiko bila terpapar
bahan kimia, alat pelindung diri yang digunakan hingga cara membersihkan
tumpahan bahan kimia
33
4. Alat Pelindung Diri (APD)

 Bahaya :
▰ Kelalaian dalam menggunakan APD atau menggunakan APD yang tidak tepat bisa
menimbulkan bahaya seperti terkena tumpahan atau percikan bahan kimia,
terkena jatuhan benda dari atas, terpeleset dan tersandung.
 Solusi :
▰ Lakukan penilaian risiko untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang ada di area
kerja
▰ Gunakan APD yang sesuai dengan potensi bahaya dan jenis paparan di area kerja.
Untuk area gudang, pekerja bisa menggunakan APD seperti pelindung kepala,
pakaian pelindung, pelindung mata, pelindung tangan, dan pelindung kaki.

34
5. Penyusunan Palet atau Penyusunan Barang di
Rak Penyimpanan (Racking)

 Bahaya :
▰ Penyusunan palet atau barang yang tidak benar bisa mengakibatkan jatuhnya
barang dan mencederai pekerja.
 Solusi:
▰ Jangan gunakan palet yang sudah rusak atau rapuh
▰ Jangan menyimpan barang dengan beban berlebih di atas palet
▰ Dengan sistem racking, Anda dapat memasang jala atau jaring di belakang rak
atau pagar pengaman untuk menghindari benda jatuh
▰ Susun palet atau barang dengan rapi dan aman

35
6. Terpeleset dan Tersandung (Slip & Trip)

 Bahaya :
▰ Kecelakaan terpeleset dan tersandung dapat menimbulkan cedera yang serius di
area pergelangan kaki, lutut, dan punggung. Bahkan, UK Healthy And Safety
Executive menyebutkan bahwa 90% kecelakaan terpeleset dan tersandung dapat
menyebabkan cedera patah tulang. Lebih fatal lagi, dapat berujung pada
kematian.
 Solusi:
▰ Hilangkan berbagai jenis kontaminasi pada lantai kerja, namun jika lantai terlanjur
terkontaminasi, bersihkan kontaminan sesegera mungkin
▰ Gunakan metode pembersihan lantai yang tepat
▰ Periksa kondisi lantai kerja untuk mengidentifikasi adanya permukaan yang tidak
rata atau rusak. Ganti segera bila diperlukan
▰ Gunakan alas kaki yang tepat dan anti slip saat beraktivitas di area gudang
36
7. Penerapan Ergonomi di Area Gudang
 Bahaya :
▰ Teknik pengangkatan, gerakan berulang atau desain kerja yang buruk dapat
menimbulkan work-related muculokeletal disorder (WMSDs) atau gangguan otot
yang disebabkan kesalahan postur kerja saat melakukan suatu aktivitas kerja.
Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama,
dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen, dan tendon.
 Solusi :
▰ Jika memungkinkan, gunakan peralatan bertenaga (powered equipment) bukan
pengangkatan secara manual oleh tenaga manusia untuk mengangkat barang
dengan beban berlebih
▰ Lakukan uji beban yang akan diangkat untuk memperkirakan berat badan, ukuran
dan massa, serta untuk menentukan metode pengangkatan yang tepat
▰ Berikan pelatihan ergonomis sesuai dengan jenis pekerjaan, seperti teknik
manual handling
37
▰ Pastikan pencahayaan di area kerja memadai

Anda mungkin juga menyukai