DESTILASI
Distilasi kontinyu
Distilasi batch
Disebut distilasi batch jika dilakukan satu kali proses, yakni bahan
dimasukkan dalam peralatan, diproses kemudian diambil hasilnya
(distilat dan residu).
1.2.2 Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu :
Distilasi tekanan
Single-stage Distillation
Suatu unit destilasi terdiri dari; kolom destilasi (menara) reboiler, overhead
condenser, dan reflux drum.
1. Kolom destilasi
Kolom destilasi adalah sebuh menara tinggi dimana dipasang sejumlah
baki-baki denagn jarak 30-70 cm. dalam kolom itu terjadi pemisahan antara
destilat dan produk dasar karena perbedaan titik didih kedua komponen
umpan .
2. Reboiler
Reboiler digunakan untuk memanaskan cairan yang mengalir keluar
dari dasar kolom dan menguapkanya. pemanasan akan menghasilkan uap
yang cukup untuk pemisahan Suatu penukar panas vertical jenis rongga dan
tabung (shell and tube) dengan perangkai tabung tetap (fixed tubesheet)
digunakan sebagai reboiler. Sebagai medium pemanas biasanya digunakan
uap air.
3. Overhead condenser
Overhead condenser adalah alat penukar panas untuk mendinginkan
dan mengembunkan uap yang keluar dari puncak kolom dan lebih banyak
mengandung komponen bertitik didih rendah. Untuk overhead condenser
sering digunakan penukaran panas jenis rogga dan tabung (shell and tube)
untuk medium pendingin dapat digunakan refrigerant atau air karena biaya
lebuh murah , biasanya air pendingin sering digunakan.
4. Reflux drum
Sebagai pencampur dari reflux drum dikembalikan ke kolom destilasi
(disebut reflux) dan sisanya di kirim ke tangki produk. Pompa yang digunakan
untuk pengembalian disebut reflux pum (pompa reflux). Untuk menjamin
kemantapan operasi pompa, harus ada cairan yang cukup dalam reflux drum
itu.
Dalam sebuah kolom pemisah, kita kenal dua jenis kolom: Packed
Column dan Trayed Column.
1. Packed Column
Packed Column adalah sebuah kolom yang memiliki material packing
yang berfungsi untuk meningkatkan kontak antara cairan dan uap. Hal
ini dikarenakan packing dapat mempengaruhi pergerakan cairan dan gas
dalam sebuah kolom. Transfer terjadi di dinding-dinding dalam packing.
Dalam packed column, material packing dibagi menjadi tiga jenis:
a. Random packing, dimana packing dimasukkan ke dalam sebuah
kolom secara random, tanpa adanya penyusunan.
b. Stacked packing, dimana packing dimasukkan ke dalam sebuah
kolom dengan cara disusun untuk memberikan sebuah susunan
packing yang seragam.
c. Structured packing, merupakan sebuah packing yang dibuat untuk
memberikan sebuah konfigurasi geometrik yang spesifik. Contohnya
adalah structured packing yang dibuat dari plat besi yang dibentuk
secara bergelombang.
2. Trayed Column
Sieve tray
Sieve tray adalah alat yang dipasang pada plat baki yang dibor
untuk membuat lubang-lubang dengan diameter 4-30mm. Alat ini
sering digunakan karena sederhana dan sering digunakan dan
efisiensi tinggi. Pada suatu sisi plat baki dipasang weir yang gunanya
untuk menampung cairan dalam jumlah yang cukup. Cairan yang
sudah penuh di weir akan menuju ke baki dibawahya melaui
downcomer.
Bubble cup
Bubble cup tray juga biasa digunakan. Alat ini mempunyai
bubble cup yang letaknya di atas lubang plat baki. Uap yang lewat
akan melaui resier dan memasuki slit. Pada bubble cup arah alairan
uap akan di belokkan dan uap disembur melalui slit. Selanjutnya uap
yang dari puncak kolom menuju ke overhead condenser.
Bahan baku dari tangki bahan baku dengan tekanan 1 sampai 5 bar dialirkan
ke kolom distilasi yaitu di plate-plate kemudian mengalir kebagian dasar menara.
Kolom distilasi, baki-baki yang disusun secara seri cairan (A) yang terdapat
diatas baki dan dijaga supaya kontak dengan uap (B) yang datang dari plate
dibawahnya. Uap yang datang dari baki dibawahnya didistribusikan secara
merata ke permukanan baki, uap ini dihasilkan oleh reboiler. Pemanasan ini
menghasilkan sejumlah uap yang cukup untuk pemisahan. Suatu penukar panas
jenis rongga dan tabung (shell and tube) dengan perangkai tabung tetap (fixed
tubesheeet) digunakan sebagai reboiler sebagai medium pemanas biasanya
digunakan uap air.
Cairan yang turun dari baki yang lebih tinggi akan kontak dengan uap. Cairan
itu tumpah dan mengalir ke baki yang di bawahnya melalui downcomer atau
weir. Setelah kontak dengan cairan, uap akan naik ke baki yang ada diatasnya
melalui lubang-lubang.
Pemisahan komponen terjadi pada waktu cairan di baki atas kontak dengan
uap yang datang dari baki dibawahnya. Komponen bertitik didih tinggi akan
mengembun ketika didinginkan dengan cara kontak dengan cairan di baki
tersebut.
Sementara itu cairan dibaki dipanaskan oleh uap yang naik dibawahnya. Hal
ini mengakibatkan komponen bertitik didih rendah akan menguap. Hasilnya uap
yang menuju plate yang lebih tingi menjadi kaya akan komponen bertitik didih
rendah.
BAB II
ABSORPSI
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan
pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-
gaya fisik (pada absorpsi fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia
(pada absorpsi kimia). Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan
dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu
absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik.
Kemurnian absorben
3. Temperatur
4. Tekanan
Kolom absorpsi adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses
pengabsorpsi (penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di
kolom/tabung tersebut. Proses ini dilakukan dengan melewatkan zat yang
terkontaminasi oleh komponen lain dan zat tersebut dilewatkan ke kolom ini
dimana terdapat fase cair dari komponen tersebut.
Keterangan :
1. Di dalam kolom absorpsi terdapat zat yang berbeda fase mengalir berlawanan
arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase
cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini
dapat berupa absorpsi gas, destilasi, pelarutan yang terjadi pada semua reaksi
kimia.
2. Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah
menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa
gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan
gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari
bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang
berisi packing atau plate dengan tingkat sesuai kebutuhan.
1. Tray Tower
2. Packed Column
3. Spray Tower
4. Bubble Column
Kapasitasnya tinggi.
Efisiensi tinggi.
Pressure drop sedang.
Biaya instalasi dan perawatan murah.
Korosi rendah.
1. Sieve Tray
2. Valve Tray
Bubble cap tray sudah digunakan lebih dari seratus tahun yang lalu
namun pada tahun 1950 mulai digantikan dengan jenis valve tray.
Desain bubble cap ini lebih rumit sehingga biayanya menjadi lebih
mahal. Namun jenis ini dapat digunakan apabila diameter kolomnya
sangat besar.
Kolom bubble merupakan alat kontak dimana gas yang masuk berupa
bubble bergerak secara relatif terhadap phase liquida kontinyu. Gas masuk
melalui spargerpada dasar kolom, begitu gas masuk kedalam kolom maka
liquida akan mengembang. Dalam kolom, gas terdispersi ke dalam phase
liquida dalam bentuk gelembung-gelembung kecil yang berakibat luas
kontaknya menjadi besar. Perpindahan massaterjadi selama pembentukan
gelembung dan juga selama gelembung naik kepermukaan.
STRIPPING
Ejector
Stripper
Liquid
mixture from
absorber
PCA1040
FC1050
To absorber
ADSORPSI
Adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida (cairan maupun
gas) terikat pada suatu padatan dan akhirnya membentuk suatu film (lapisan
tipis) pada permukaan padatan tersebut. Berbeda dengan absorpsi dimana fluida
terserap oleh fluida lainnya dengan membentuk suatu larutan.
Adsorpsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu adsorpsi fisika (disebabkan oleh
gaya Van Der Waals (penyebab terjadinya kondensasi gas untuk membentuk
cairan) yang ada pada permukaan adsorbens) dan adsorpsi kimia (terjadi reaksi
antara zat yang diserap dengan adsorben, banyaknya zat yang teradsorbsi
tergantung pada sifat khas zat padatnya yang merupakan fungsi tekanan dan
suhu)
Yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dengan zat terlarut yang
teradsorpsi. Adsorpsi ini bersifat spesifik dan melibatkan gaya yang jauh
lebih besar daripada Adsorpsi fisika. Panas yang dilibatkan adalah sama
dengan panas reaksi kimia. Menurut Langmuir, molekul teradsorpsi
ditahan pada permukaan oleh gaya valensi yang tipenya sama dengan yang
terjadi antara atom-atom dalam molekul. Karena adanya ikatan kimia maka
pada permukaan adsorbent akan terbentuk suatu lapisan atau layer, dimana
terbentuknya lapisan tersebut akan menghambat proses penyerapan
selanjutnya oleh batuan adsorbent sehingga efektifitasnya berkurang.
Maka dari itu, pada umumnya material adsorben memiliki gugus yang
dinamakan dengan sisi aktif dimana gugus ini berperan penting pada proses
adsorpsi yaitu dalam berinteraksi dengan molekul adsorbat. Selain adanya
interaksi ini, adsorpsi juga bisa disebabkan karena keberadaan rongga atau pori
pada material adsorben.
Material seperti karbon aktif dan zeolit merupakan material berpori yang
memiliki luas permukaan besar di dalamnya. Akibatnya, adsorbat dapat masuk
ke dalam pori dan memenuhi rongga yang ada sehingga akan terjebak di dalam
pori tersebut.
Ukuran partikel merupakan syarat yang penting dari suatu arang aktif
untuk digunakan sebagai adsorben. Ukuran partikel arang mempengaruhi
kecepatan dimana adsorpsi terjadi.
Agar adsorpsi dapat terjadi, suatu molekul harus terpisah dari larutan.
Senyawa yang mudah larut mempunyai afinitas yang kuat untuk larutannya
dan karenanya lebih sukar untuk teradsorpsi dibandingkan senyawa yang
sukar larut. Akan tetapi ada perkeculian karena banyak senyawa yang
dengan kelarutan rendah sukar diadsorpsi, sedangkan beberapa senyawa
yang sangat mudah larut diadsorpsi dengan mudah.
4.4.6 pH
4.4.7 Temperatur
EKSTRAKSI
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan
atau cairan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi juga merupakan proses pemisahan
satu atau lebih komponen dari suatu campuran homogen menggunakan pelarut
cair (solven) sebagai separating agen. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan
larut yang berbeda dari komponen-komponen dalam campuran.
Pemisahan zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak saling mencampur
antara lain menggunakan alat corong pisah. Ada suatu jenis pemisahan lainnya
dimana pada satu fase dapat berulang-ulang dikontakkan dengan fase yang lain,
misalnya ekstraksi berulang-ulang suatu larutan dalam pelarut air dan pelarut
organik, dalam hal ini digunakan suatu alat yaitu ekstraktor sokshlet. Metode
sokshlet merupakan metode ekstraksi dari padatan dengan solvent (pelarut) cair
secara kontinu. Istilah-istilah berikut ini umumnya digunakan dalam teknik
ekstraksi:
Semakin kecil partikel dari bahan ekstraksi, semakin pendek jalan yang
harus ditempuh pada perpindahan massa dengan cara difusi, sehingga semakin
rendah tahanannya. Pada ekstraksi bahan padat, tahanan semakin besar jika
kapiler-kapiler bahan padat semakin halus dan jika ekstrak semakin terbungkus
di dalam sel (misalnya pada bahan-bahan alami).
Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu
campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi cair-cair terutama
digunakan, bila pemisahan campuran dengan cara destilasi tidak mungkin
dilakukan (misalnya karena pembentukan azeotrop atau karena
kepekaannya terhadap panas) atau tidak ekonomis. Seperti ekstraksi padat-
cair, ekstraksi cair-cair selalu terdiri dari sedikitnya dua tahap, yaitu
pencampuran secara intensif bahan ekstraksi dengan pelarut dan pemisahan
kedua fase cair itu sesempurna mungkin. Pada makalah ini akan dijelaskan
lebih lanjut mengenai ekstraksi cair-cair.
Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu
campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut. Proses ini digunakan secara
teknis dalam skala besar misalnya untuk memperoleh vitamin, antibiotika,
bahan-bahan penyedap, produk-produk minyak bumi dan garam-garam.
logam. Proses ini pun digunakan untuk membersihkan air limbah dan
larutan ekstrak hasil ekstraksi padat cair.
Ekstraksi cair-cair terutama digunakan, bila pemisahan campuran
dengan cara destilasi tidak mungkin dilakukan (misalnya karena
pembentukan aseotrop atau karena kepekaannya terhadap panas) atau tidak
ekonomis.