MATERI VI
5. Usaha Apotek ( lanjutan)
1. Penetapan harga resep
3) Penganggaran kas
maupun modal
o Apoteker kadang dihadapkan pada masalah
1. Biaya penyimpanan
1. Biaya fasilitas penyimpanan( penerangan,
pemanas, exhaust, fan, coldstorage,dll)
2. Biaya modal
3. Biaya resiko kerusakan, kecurian
4. Biaya keusangan
5. Biaya asuransi persediaan
6. Biaya pajak persediaan
7. Biaya pengolahan
LANJUTAN…..
2. Biaya pemesanan
1. Biaya tilpun, surat menyurat
8. Biaya penjadwalan
2. Kehilangan langganan
4. Biaya ekspedisi
a. Pemesanan obat
1. dilakukan pada PBF yang resmi
2. Pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan
(SP) rangkap 3 lembar yang asli diberikan kepada
sales sedang salinannya disimpan sebagai arsip
3. pemesanan obat2 narkotika dan psikotropika men
ggunakan SP khusus
4. jumlah dan jenis obat yang dipesan harus disesuai
kan dengan kebutuhan
5. SP ditandatangani olehApoteker dan diberi stemp
el apotek
LANJUTAN….
b. Pemeriksaan Keabsahan Obat
1. faktur meliputi nama dan alamat PBF serta tanda
tangan penanggung jawab dan stempel PBF
2. Mencocokkan faktur dengan obat yang datang
meliputi jenis dan jumlah serta no bat sediaan
3. Memeriksa kondisi fisik obat meliputi kondisi sediaan
serta tanggal kadaluarsa.
4. Bila rusak maka obat dikembalikan dan minta
diganti
5. Setela selesai diperiksa faktur ditandatangani dan
diberi tanggal serta distempel.
6. Faktur asli diserahkan kepada sales sedang salinan
7. Faktur disimpan oleh apotek sebagai arsip
6. TEHNIK PENGENDALIAN
INVENTARIS
1. Tenik manual
Beberapa pengukuran pengendalian persediaan
secara manual yang efektif dan sederhana dapat
dikerjakan, metode ini telah lama dugunakan
2. Buku kebutuhan
Daftar barang yang perlu dipesan apotek terdiri
dari buku catatan yang disimpan dan mudah
dijangkau. Petugas mencatat barang2 yang sudah/
mendekati habis, diorder ke PBF
3. Stiker harga
Menempelkan pada barang yang baru datang
dengan warna yang berbeda, utamanya untuk
kelompok B dan C
LANJUTAN…..
Tingkat maksimal minimal
Metode tingkat maksimal dan minimal ditentukan