Anda di halaman 1dari 62

KONSEP KEPERAWATAN

KOMUNITAS

DEWI DOLIFAH., M.Kep., Ners.


TUJUAN PEMBELAJARAN
2
SBB:
 Mahasiswa mampu Menggunakan Konsep Keperawatan
Komunitas SBB:
 Pengertian
 Sejarah
 Paradigma
 Tujuan
 Prinsip
 Falsafah
 Konsep model
 Peran, fungsi perawat komunitas
PENDAHULUAN

Pemb. Kesehatan Nasional tertera dalam Panca


Karsa Husada 2015 menitik beratkan pada
kemampuan masyarakat menolong diri sendiri

Peran serta masyarakat dalam


menolong diri sendiri penting

Hidup sehat & produktif meningkat


PENDAHULUAN

 Peningkatan peran serta masyarakat


(secara individu, keluarga,
kelompok/komunitas)

Keperawatan Komunitas
PENGERTIAN
Keperawatan Komunitas adalah
pelayanan kep. professional yg ditujukan
pd masyarakat dgn penekanan kelompok
risiko tinggi dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan optimal melalui
peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, pemeliharaan & rehabilitasi dgn
menjamin keterjangkauan yan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sbg mitra dalam perencanaan
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan (CHS, 1997).
ASUMSI DASAR
KEPERAWATAN KOMUNITAS

 Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks


 Pelayanan kes. berfokus pada tiga level
prevensi:
PRIMER, SEKUNDER, DAN TERSIER
 Kep. sebagai bagian integral dari layanan
kesehatan dengan menggunakan pendidikan &
penelitian/evidence based practice termasuk
keunikkan budaya setempat sebagai landasan
praktik kep.
 Fokus pada keperawatan primer
KEYAKINAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS

 Yan keperawatan tersedia,


terjangkau & diterima
semua lapisan masyarakat
 Libatkan penerima yan
kep
 Kerjasama perawat & klien
KEYAKINAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS

 Pengaruh lingk. perlu diantisipasi


 Pencegahan penyakit sebagai
upaya
kesehatan
 Kesehatan merupakan tanggung
jawab tiap individu
Wewenang
Masyarakat Kontrak Profesi
Kewajiban Peran

Lingkup praktik keperawatan Komunitas &


Struktur hubungan Perawat – Klien adalah membantu
yang:
• sehat untuk memelihara kesehatan
• sakit untuk memperoleh kembali kesehatan
• tak bisa disembuhkan untuk menyadari potensinya dirinya
• menghadapi ajal untuk diperlakukan secara manusiawi.
SIFAT KESINAMBUNGAN YAN./ASKEP
Hak

Rumah Sakit
Yan./askep Keluarga/
Masyarakat

Kewajiban
Praktik Keperawatan Praktik Keperawatan
di RS & Sarana Yankes •Home Health Care
•Praktik Berkelompok
Yan./askep berkesinambungan & (Nursing Home, Klinik)
•Praktik Perorangan
komprehensif
TUJUAN dan SASARAN
KEP. KOMUNITAS
TUJUAN

Peningkatan kesehatan dan pencegahan


penyakit melalui:
 Layanan keperawatan langsung pada
individu, keluarga, kelompok/komunitas
 Perhatian langsung terhadap kesehatan
seluruh masy. dan mempertimbangkan
bagaimana masalah kesehatan masy.
mempengaruhi kesehatan individu, keluarga,
kelompok/komunitas
SASARAN

seluruh masyarakat termasuk individu,


kelg dan kelompok beresiko tinggi ( kelg /
penduduk di daerah kumuh, daerah
terisolasi, daerah yang tidak terjangkau
termasuk kelompok bayi, balita dan ibu
hamil).
Menurut Anderson (1988) sasaran
keperawatan komunitas terdiri dari tiga
tingkat  tingkat INDIVIDU, KELUARGA
DAN KOMUNITAS.
PRINSIP-PRINSIP ETIK DASAR
KEP. KOMUNITAS
 KEMANFAATAN  intervensi yg
dilakukan hrs memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi komunitas
artinya ada keseimbangan antara
manfaat & kerugian.
AUTONOMI  diberikan
kebebasan utk melakukan /
memilih alternative yg terbaik yg
disediakan utk komunitas.
KEADILAN  Melakukan upaya /
tindakan sesuai dgn kemamp /
kapasitas komunitas.
APA Perbedaan
Keperawatan Klinik
Dengan Keperawatan
Komunitas
 1) Tempat kegiatan
2) Tipe pasien yang dilayani
3) Ruang lingkup pelayanan
4) Fokus utama
5) Sasaran pelayanan
LINGKUP PRAKTIK
KEP KOMUNITAS

Asuhan keperawatan langsung dengan


fokus pemenuhan kebutuhan
dasar komunitas yang terkait
kebiasaan/ perilaku dan pola
hidup tidak sehat sbg akibat
ketidakmampuan masyarakat
beradaptasi terhadap lingkungan
internal dan eksternal
PENDEKATAN: PROSES KEP. KOM
Core: kumpulan agregat
Lingkungan: Bio- 2 3
1 (individu,keluarga,
Psiko-Sosio-Kul-
Core: 4 klp/kom) di suatu
Spiritual 9
Kom wilayah :
1 s.d 9  elemen- 8 5
elemen yg mem- 6 Entry point: Individu,
7
pengaruhi kom Keluarga, klp/kom
Teori DIAGNOSIS Kenyataan

PERENCANAAN

Prevensi Prevensi Prevensi


primer sekunder tersier

EVALUASI
TAHAPAN PROSES
KEPERAWATAN
Teori Newman  kelompok / komunitas
dilihat sbg klien yg dipengaruhi oleh dua
faktor utama yaitu komunitas sebagai
klien dan penggunaan proses
keperawatan sebagai pendekatan.
 Terdiri dari lima tahapan :
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
A. Pengkajian

 Pengkajian komunitas merupakan suatu


proses, upaya untuk dapat mengenal
masyarakat.
 Tujuan keperawatan dlm mengkaji komunitas
 untuk mengidentifikasi faktor-faktor (baik
positif maupun negatif) yang mempengaruhi
kesh. warga masy. agar dpt mengembangkan
strategi promosi kesehatan.
 Perawat mencari, mengambil,
mengidentifikasi informasi scr terus menerus
terhadap semua komponen yg ada pada suatu
komunitas.
 METODE dalam rangka
pengumpulan data di komunitas :
1. Interview
2. Observasi partisipasi
3. Analisa data sekunder
4. Windshield survey
INTERVIEW
 Sebelum terjun ke masyarakat, instrument
pengkajian sebaiknya dikembangkan dan
dipersiapkan terlebih dahulu.
 Instrument yang perlu dikembangkan antara lain
kuesioner, pedoman wawancara, dan pedoman
observasi.
 Untuk mendapatkan hasil yang akurat dan agar
masyarakat membina rasa percaya
(trust) dengan perawat diperlukan kontak
dengan komunitas.
 Perawat harus menyertakan lembar persetujuan
(informed consent) komunitas yang dibubuhi
tanda tangan  atau cap jempol akan melakukan
tindakan yang membutuhkan persetujuan
komonitas.
OBSERVASI PARTISIPASI
 Tentukan berapa lama observasi akan dilakukan,
apa, dimana, waktu, dan tempat komunitas yang
akan di observasi.
 Kegiatan observasi dapat dilakukan
menggunakan format observasi yang sudah
disiapkan terlebih dahulu, kemudian catat semua
yang terjadi, dengan tambahan penggunaan
kamera atau video.
 Informasi yang penting diperoleh menyangkut
aktivitas dan arti sikap atau tampilan yang
ditemukan di komunitas.
 Observasi dilakukan terhadap kepercayaan
komunitas, norma, nilai, kekuatan, dan proses
pemecahan masalah di komunitas
WINDSHIELD SURVEY

 Windshield survery dilakukan dengan


berjalan-jalan di lingkungan komunitas
untuk menentukan gambaran tentang
kondisi dan situasi yang terjadi
dikomunitas, lingkungan sekitar
komunitas, kehidupan komunitas, dan
karakteristik penduduk yang ditemui di
jalan saat survey dilakukan
DATA YANG DIKUMPULKAN……..

 Fokus : komunitas sbg partner dan penggunaan


proses keperawatan didalam praktik CHN
 Core (inti) : demografi, nilai, keyakinan, dan riwayat
komunitas
 Sbg anggota komunitas akan dipengaruhi oleh
delapam subsistem komunitas
 Delapan subsistem komunitas: lingkungan fisik,
pendidikan, keamanan & transportasi, politik &
pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial,
komunikasi, ekonomi, dan rekreasi
Pengkajian meliputi :
 Pengkajian Data Dasar Komunitas (INTI)
- Dilakukan dgn singkat mengenai : data
penduduk sebagai struktur inti 
- Riwayat kesh yg ada ( bagaimana
tjdnya resiko penyakit, jenis penyakit yg
sering ada, mengenai siapa saja, berapa
lama, didaerah mana, bgm upaya masy,
bagaimana program yg ada),
- Konsep diri ( bgm persepsi anggota
terhadap kelompok / masy itu sendiri,
bagaimana koping masy terhadap suatu
masalah yg sdg dihadapi)
- Kultur/sejarah  bgm
perkembangan masy itu sendiri,
bagaimana nilai/keyakinan masy,
adakah tradisi khusus, bgm
masyarakat mengartikan sehat-sakit.
- Support  adakah dukungan dari
profesi, masy, bgm bentuk dukungan
yg ada
- Statistik  angka kelahiran, angka
kematian, penyebab kematian,
distribusi usia, jenis kelamin.
PENGKAJIAN
 Data lingkungan fisik (masyarakat maupun
lingkungan)  melakukan pemeriksaan pada
masyarakat dengan berkeliling wilayah
melakukan observasi sekilas (windshield
survey)

Hasil analisa dari data dasar tsb. dijadikan


bahan untuk diskusi pada loka karya mini
atau musyawarah dgn masyarakat yang
pertama.
Pengkajian Data Masyarak
 Pengkajian data masyarakat  interaksi 8
sub sistem, meliputi :
1. Lingkungan fisik  bgm bentuk rumah,
kondisinya, halaman, pembuangan
sampah, MCK, sumber air, Map/denah
daerah, batas wilayah, bgm lingk
sekitarnya, kondisinya, geografisnya,
kepadatan (luas daerah/jmh
penduduk), bgm kualitas udara-tumbuh-
tumbuhan-binatang peliharaan,
keindahan alam, kondisi air,…
2. Pelayanan dan fasiltas layanan
kesehatan dan sosial

 Fasilitas didalam komunitas


 Fasilitas diluar komunitas

Data yang diperlukan


 Apakah ada pusat pelayanan umum,
jenisnya, bagaimana karakteristik
pemakainya, statistik jumlah
kunjungan, fasilitas dpt dicapai,
diterima, bgm tingkat kepercayaan
pengguna jasa.
3. Ekonomi

 Rumah Tangga
tingkat perekonomiannya, sejauhmana
mempengaruhi tingkat kesehatan, % jumlah
pengangguran, % masy yg hidup dibawah garis
kemiskinan, pendapatan perbulan, kemampuan
daya beli masy terutama kesh, apakah terdpt
tmpt industri, pertokoan, lapangan kerja, kemana
warga berbelanja
 Individu
Pendapatan /orang, % yang miskin
4. Keamanan & Transportasi
Keamanan/ Yan Perlindung
a. Kebakaran
b. Polisi
c. Sanitasi ; Limbah, Sampah, Air Kotor
 tata Kota, Dinas Kebakaran, kantor polisi, Dinas PU
Kualitas Air
Transportasi: Swasta/ Pemerintah
Bus, Jalan ; Tol/ By Pass, Udara, Laut, Kapal Api.
5. Politik & Pemerintahan
Pemerintah
Rt, Rw, Lurah, Camat, Dst
Kelompok Yan. Masyarakat :
- PKK - Karang Taruna
- LKMD - Posyandu
- Panti Werdha - Dll
Politik
Peran serta Partai Politik dalam Yan Kes, Kebijakan
Pem.dalam Yan kes.
6. Komunikasi
Formal
Koran (Sirkulasi, Frek, Lingkup)
 Kantor Koran
Radio/ TV (Stasiun, Komersial, Pendengar, Jam Mengudara)
 Kantor Pemerintah
Postel ; kantor, Telpon Umum/ Pribadi
 Kantor Postel
Informal
SB : Papan Pengumuman, Poster, Brosur
 Wiendshield Survey
Cara peduduk menerima Informasi
• Dari Mulut Kemulut
• Surat
• Radio/ TV
• Pengumuman Keliling
7. Pendidikan
Status Pendidikan
• TK. Pendidikan
• Tipe/ Macam Sekolah
• Bahasa
 sensus, Camat, Lurah
 Pendidikan Yang Tersedia Di dalam / Luar
Masyarakat
• Yan • Sumber
• Karakteristik Pemakai • Keadekuatan,
Tersedia, D/Dicapai
 Dik-Bud, Kanwil, Kakandep, Kasek
8. Rekreasi

 Dimana anak-anak bermain


 Bentuk / jenis rekreasi
 Fasilitas rekreasi ?
 Siapa pengunjung / pesertanya ?
ANALISA MASALAH
 Analisa data masyarakat digunakan sebagai bahan :
1. Mengidentifikasi permasalahan yg ada dan
dirasakan oleh masy
2. Menetapkan keb masy
3. Menetapkan kekuatan masy
4. Mengidentifikasi pola respon sehat-sakit masy.
5. Mengidentifikasi pola kecenderungan
penggunaan layanan kesehatan

Hasil sbg dasar membuat diagnosa keperawatan,


prioritas sert aperencanaan dlm loka karya mini II yg
dihadiri masy
MUSYAWARAH WARGA
 MW (Musyawarah Warga )

Dlm musyawarah masyarakat tersebut


ditampilkan semua hasil dari
pengkajian berdasarkan permasalahan
yg muncul kmd ditanggapi oleh masy,
bgm respon masy thd hasil tsb, setelah
data dianalisa maka kmd dirumuskan
diagnosa keperawatan komunitas.
B. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
KOMUNITAS
 Diagnosa keperawatan komunitas merupakan
respon masy. terhadap masalah kesehatan
(aktual/resiko) yang dapat diantisipasi
perawat, menggambarkan masalah, respon,
kondisi, mengidentifikasi faktor etiologi serta
karakteristik tanda dan gejala (ANA).
 Menurut Mueke (1984) : rumusan diagnosa
kepr komunitas terdiri dari masalah
(aktual/resiko), karakteristik populasi serta
karakteristik lingkungan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
KOMUNITAS
 Diagnosa kep. akan memberikan gambaran ttg
masalah & status kesh masy baik yg aktual maupun
yg mungkin terjadi.
 Diagnosa kep. mengandung komponen utama :
Problem  kesenjangan dari keadaan normal
Etiologi  penyebab mslh kesh/kepr yg dpt
memberikan arah thd intervensi kepr yg
meliputi : perilaku indv,kelg, msy, lingk
fisik-biologis-psikologis & sosial,
interaksi
perilaku & lingkungan
Sign/symptom  informasi yg perlu utk
merumuskan diagnosa, serangkaian petunjuk
timbulnya masalah.
KOMPOSISI DIAGNOSIS KEP.
KOMUNITAS
1. Jenis diagnosis: Potensial, Risiko & Aktual
Sehat/ Welness  Potensial: komunitas mempunyai potensi
untuk ditingkatkan belum ada data maladaptif
atau paparan masalah kesehatan
 Ancaman  Resiko: belum terdapat pemaparan masalah
kesehatan, namun sudah ditemukan beberapa
data maladaptif yg memungkinkan timbulnya
gangguan/masalah
 Nyata  Aktual: sudah timbul gangguan/masalah
kesehatan didukung dengan beberapa data
maladaptif
2. Kondisi yang perlu ditingkatkan; gangguan
yang mungkin atau sudah terjadi
KOMPOSISI DIAGNOSIS …
3. Aggregat yg terisiko
4. Wilayah dimana aggregat bertempat tinggal
5. Penyebab/etiologi (kecuali potensial, tdk ada
etiologi)
6. Manifestasi/data penunjang (sign and Symptom)

Komponen diagnosis:
1. P = problem (untuk potensial)
2. PES = Problem, etiologi dan sign & simptom
(untuk Risiko dan Aktual)
KOMPOSISI DIAGNOSIS …

Contoh 1:
Potensial peningkatan tumbuh kembang
pada balita di RT OO1/RW05 Desa
Suka Sari, Kec. Suka-suka
Ditandai dengan:
- Cakupan Immunisai 95% (Kota=95%)
- 80% Berat badan diatas grs merah KMS
- 70% pendidikan Ibu SMA
- Cakupan Posyandu (90%)
KOMPOSISI DIAGNOSIS …
Contoh 2:
 Resiko terjadinya penyakit akibat lingk yg tdk sehat
(diare, ISPA, DBD) di desa X RW Y berhub dgn
kurangnya kepedulian masy thd kebersihan lingk,
terpaparnya lingk oleh bermacam polusi
 Resiko terjadi penurunan derajat kesh pd usia
lanjut di RW III Ds Muktiharjo Kidul Semarang
berhub dgn tdk adanya pembinaan pd usia lanjut,
tdk adanya wadah pd usia lanjut utk meningkatkan
kesh usila, kurangnya informasi ttg kesh usia ljt yg
dimanifestasikan dgn jml usila : 200 orang ( 30 %),
rematik 52,8%, hipertensi 32,4%, DM 5,2% …
KOMPOSISI DIAGNOSIS …
Contoh 3:
Gangguan/masalah hipertensi / tekanan darah
pada warga dewasa di RW 001, Desa Riuh Kec.
Damai b.d pola hidup yg tidak sehat, Ditandai
dengan:
- Kebiasaan makan yangg asin-asin dan berlemak
70% dari responden (n=120)
- Kasus nomer 1: hipertensi dari data Puskesmas
- Kegiatan gerak badan/olah raga jarang dilakukan,
hanya 30 % dari respoden (n=120)
- 5 Kasus yang dirujuk dari Puskesmas ke Rumah
Sakit karena penyakit jantung-hipertensi
SKORING
45
 MENURUT MUEKE (1988):
- PERAN PERAWAT
- RESIKO TERJADINYA
- RESIKO PARAH
- POTENSI USAHA PENDIDIKAN KESEHATAN
- MINAT MASYARAKAT
- KEMUNGKINAN MASALAH DIATASI
- RELEVANSI DENGAN PROGRAM
- TERSEDIA TEMPAT
- TERSEDIANYA WAKTU
- TRSEDIANYA DANA
- TERSEDIANYA FASILITAS
- TERSEDIANYA SDM
SKORING
Skor utk masing-masing kriteria 1-5 :
0 : tidak sama sekali
1 : kurang sekali
2 : kurang
3 : sedang
4 : penting
5 : penting sekali
Setelah skor terhitung semuanya lalu
dijumlah total sehingga akan terlihat
mslh mana yg mempunyai nilai total
terbesar, maka itulah prioritas
utamanya.
KRITERIA BOBOT MASALAH

 1 Kesadaran Masyarakat terhadap


masalah 
2 Motivasi komunitas untuk mengatasi
masalah 
3 Kemampuan perawat untuk mengatasi
masalah 
4 Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi 
5 Beratnya akibat jika masih tetap 
6 Cepat masalah teratasi 

05/01/20
RENCANA TINDAKAN

 Setelah penapisan mslh langkah selanjutnya adlh


merumuskan rencana tindakan yg terdiri dari :
tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek,
strategi ntervensi, rencana evaluasi.
 Merumuskan tujuan  hrs memenuhi kriteria sbb :
1. berfokus pd masyarakat
2. jelas & singkat
3. dpt diukur & diobservasi
4. Realistik
5. Ada target waktu
6. Melibatkan peran serta masyarakat
STRATEGI INTERVENSI KEP.
KOMUNITAS

 Proses kelompok
 Pendidikan keperawatan
 Intervensi professional
keperawatan
 Kemitraan/kerjasama
 Pemberdayaan
FOKUS INTERVENSI
KEP. KOMUNITAS

Prevensi:
Primer

 Sekunder

 Tersier
BENTUK INTERVENSI
KEP. KOMUNITAS

Melakukan:
 Pendidikan kep. untuk memberdayakan klien
 Demonstrasi ketrampilan kep. dasar
 Tindakan keperawatan yg memerlukan
keahlian perawat/ners (advanced intervention)
 Kerjasama lintas program dan sektor
 Rujukan keperawatan dan non-keperawatan
bila diperlukan
RENCANA TINDAKAN
 Setelah penapisan mslh langkah selanjutnya adlh
merumuskan rencana tindakan yg terdiri dari :
tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek,
strategi ntervensi, rencana evaluasi.
 Merumuskan tujuan  hrs memenuhi kriteria sbb
:
1. berfokus pd masy
2. jelas & singkat
3. dpt diukur & diobservasi
4. Realistik
5. Ada target waktu
6. Melibatkan peran serta masyarakat
TUJUAN JANGKA PANJANG
 Menetapkan tujuan  tujuan jangka
panjang adlh hasil akhir yg diharapkan
atau merupakan target akhir dari
semua kegiatan dari serangkaian
proses pemecahan satu masalah kepr
(1 diagnosa), terdiri dari indikator yang
sangat luas & cenderung abstrak yang
pd dasarnya diharapkan terjadi perub
(pengetahuan, ketramp, sikap) dari
masyarakat.
CONTOH
Di akhir bulan April 2008 cakupan imunisasi
pd balita di desa Muktiharjo Kidul Semarang
naik dari 50% menjadi 80%.
Tujuan jangka pendek  hasil yg diharapkan
dari setiap kegiatan yg dilakukan pd waktu
ttt, merupakan penjabaran dari tujuan
jangka panjang terdiri dari indikator yg
spesifik (SMART)
Example : Setelah mengikuti penyuluhan di
Posyandu selama 100 mnt, ibu-ibu yg mpy
balita mampu : menjelaskan manfaat
imunisasi, menjelaskan cara perawatan anak
yg mendapatkan imunisasi, …
MENENTUKAN STRATEGI
INTERVENSI
 Menetapkan strategi intervensi
1. Merencanakan :
- kegiatan apa yg akan dilaksanakan
- kapan kegiatan itu dilaksanakan
- bgm cara pelaksanaan keg tsb
- siapa yg akan melakukannya
- brp byk kegiatan yg akan dilaksanakan
2. Memperhatikan :
- program yg ada termasuk program yg telah lalu
- organisasi yg ada
- situasi & kondisi di masy
- sumber-sumber yg ada
3. Menetapkan : keg/aktivitas utama dlm setiap tujuan
shg mslh dpt teratasi
MERUMUSKAN RENCANA
EVALUASI
Merumuskan rencana evaluasi
1. Kriteria : tanda atau indikator yg mengukur
pencapaian tujuan atau tolok ukur dari suatu
kegiatan ttt.
ex : tjd peningkatan cakupan imunisasi balita
di Desa Muktiharjo Kidul Semarang
2. Standart : tingkat performan
(penampilan/kinerja) yg diterima, sesuai dgn
tolok ukur yg ada.
ex : imunisasi BCG meningkat dari 25 %
menjadi 80%.
D. IMPLEMENTASI
 Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan
semua rencana yg telah disusun.
 Dlm melaksanakan rencana yg sdh
dibuat perlu diperhatikan :
- keterlibatan petugas kesh non kepr,
masy dalam rangka alih peran.
- Keterpaduan sumber sumber yg ada
(kekuatan, tenaga, biaya, waktu, lokasi,
sarana) dgn pelayanan kesh maupun
sektor lain.
- Terselenggaranya rujukan (medis
maupun kesehatan)
LANJUTAN IMPLEMENTASI

Pada dasarnya implementasi keperawatan


komunitas bertujuan : meningkatkan,
mempertahankan, memperbaiki kesehatan,
mencegah penyakit dan rehabilitasi
Perawat bertanggungjwb utk melaksanakan
tindakan yg telah direncanakan yg meliputi :
1. Bantuan utk mengatasi mslh krg nutrisi,
mempertahankan kondisi seimbang / sehat &
meningkatkan kesh.
2. Mendidik komunitas ttg perilaku sehat
3. Sbg advokat komunitas, utk sekaligus
memfasilitasi terpenuhinya keb komunitas.
PRINSIP UMUM DLM
IMPLEMENTASI Pada
KEPERAWATAN KOMUNITAS :
Inovatif
Integrated  mampu bekerjasama dgn
sesama profesi, tim kesh lain, indv, kelg,
klpk & masy berdasarkan azas kemitraan.
Rasional
Mampu & mandiri
Harus yakin & percaya atas
kemampuannya & bertindak dgn sikap
optimis
PRINSIP YANG LAIN

Berdasarkan respon masyarakat


Disesuaikan dgn sumber daya yg
tersedia pd masyarakat.
Meningkatkan kemamp masyarakat
dalam pemeliharaan diri sendiri serta
lingknya.
Menekankan pd aspek peningkatan
kesh & pencegahan penyakit
Mempertimbangkan kebutuhan
kesehatan & perawatan masyarakat
secara essential
E. EVALUASI
Evaluasi memuat keberhasilan proses &
keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan
membandingkan antara proses dgn
pedoman atau rencana proses tsb.
Keberhasilan tindakan dapat dilihat
dengan membandingkan antara tingkat
kemandirian masy dlm perilaku kehidupan
sehari-hari & tingkat kemajuan kesh masy
kom dengan tujuan yg telah ditetapkan
atau dirumuskan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai