Dosen
Dzulhijjah Yetti, M.Pd
Bekerja sebagai resepsionis atau sekretaris di sebuah perusahaan mengharuskan kita
untuk menguasai tata krama berkomunikasi dengan banyak pihak, termasuk orang-orang
dari luar kantor yakni tamu yang berkunjung. Kitalah yang berperan penting dalam
menentukan kesan pertama orang luar terhadap kantor. Apabila kita kurang bisa menjaga
sikap, citra perusahaan atau instansi tempat kita bekerja bisa tercoreng. Untuk itu, ada
baiknya kita belajar tentang tata cara dalam menyambut tamu yang baik dan benar.
Tamu yang berkunjung ke kantor bisa datang untuk kepentingan dinas maupun
kepentingan pribadi. Tamu yang datang untuk kepentingan dinas biasanya sudah
membuat janji terlebih dahulu sehingga lebih mudah dikenali. Untuk yang satu ini,
sekretaris maupun resepsionis harus memiliki kepekaan tinggi pada sosok tamu yang akan
datang, khususnya yang berasal dari aparat pemerintah.
Ada pula tamu yang datang ke kantor dan agak memaksa dipertemukan langsung
dengan pihak pimpinan untuk menawarkan barang atau jasa, bisa pula meminta dana
sosial atau sumbangan. Tamu yang semacam ini biasanya belum membuat janji terlebih
dahulu. Mintalah mereka untuk mengisi formulir identitas diri yang juga menanyakan
kepentingannya, kemudian arahkan untuk menemui unit lain di instansi yang memang
biasa menangani tamu dengan kepentingan tersebut. Jadi, tak harus dipertemukan dengan
pimpinan langsung.
Tata Cara Menerima Tamu
1. Tunjukkan profesionalisme
Sebagai ‘penjaga pintu’, sikap kita dapat menggambarkan adab yang
berlaku di kantor kepada tamu. Untuk itu, peran kita sangat penting dalam
memproyeksikan profesionalisme dengan sopan-santun.
3. Tanyakan kepentingan
Ada baiknya kita tak membuat tamu merasa sebagai orang yang
dicurigai. Sebagai alternatif, tanyakan “Whom is your appointment with?”
untuk mengetahui janji temunya. Atau, kita bisa mengatakan “What can I do
for you?” sebagai bentuk pertanyaan yang lebih netral.
4. Catat nama dan pelafalannya
Menanyakan nama tamu yang datang dapat membantu anda memastikan
daftar janji yang telah dipegang, atau memudahkan pihak yang ingin ditemui
untuk mengetahui siapa tamunya. Katakan “May I know your name?” atau
“What’s your good name, Sir/Ma’am?”.
6. Tawarkan minuman
Jika tamu harus menunggu sebab kolega yang ingin dijumpai masih dalam
rapat atau telepon penting, maka persilahkan tamu untuk duduk menunggu
dan tawarkan minuman atau makanan ringan. Memberinya hiburan berupa
majalah atau koran juga bisa dilakukan agar mereka tidak jenuh.
7. Pahami denah kantor
Sebagai resepsionis, kita harus siap memberi informasi seperti di mana
letak toilet, ruang fotokopi, dan sebagainya. Gunakan ibu jari atau kelima
jari untuk menunjukkan arah.
8. Tetap tenang
Bukan tak mungkin kita mendapati beberapa tamu yang datang
sekaligus dalam satu waktu, berbarengan dengan telepon kantor yang terus
berdering. Berusahalah untuk tetap tenang, tidak panik, dan melayani
telepon dan tamu satu-persatu tanpa membuat siapapun merasa terabaikan.
Jika kita sedang berbicara di telepon, buat kontak mata, berikan senyum dan
anggukan kepada setiap tamu yang datang agar mereka merasa
kehadirannya diketahui, dan dihargai. Memberi kode pada tamu untuk
menunggu sebentar dengan tetap bersikap tenang juga merupakan poin
penting. Tak perlu ragu untuk meminta bantuan orang lain bila memang
merasa tak bisa menangani situasi sendiri.
Expressions
Berikut ini adalah beberapa contoh ungkapan yang bisa dihaturkan pada tamu yang
datang dalam berbagai keperluan.
1. Menanyakan keperluan/janji
• Who do you want to see? / Who did you wish to see?
(Siapa yang ingin anda temui?)
• Do you have an appointment?
(Apakah anda sudah ada janji?)