Anda di halaman 1dari 24

RESPONS TUBUH TERHADAP

CEDERA

CHRISTINA ADEN
KULIAH PATOLOGI STIKES EKA HARAP
PALANGKA RAYA, 2019
REAKSI PERADANGAN
• Reaksi lokal vaskular dan unsur-unsur
pendukung jaringan terhadap cedera yang
mengakibatkan pembentukan eksudat kaya
protein
• Respon proaktif sistem imun non spesifik yang
bekerja untuk melokalisasi, menetralisasi atau
menghancurkan agen pencedera dalam
persiapan untuk proses penyembuhan
Syarat terjadinya peradangan

• Jaringan harus hidup


Peradangan = Infeksi
• Memiliki mikrosirkulasi
fungsional Infeksi :
• mikroorganisme hidup
dalam jaringan
• salah satu penyebab
peradangan
GAMBARAN MAKROSKOPIK
PERADANGAN AKUT
1. Rubor (Kemerahan)
Terjadi hiperemia/kongesti : lebih banyak darah
mengalir ke mikrosirkulasi lokal
2. Kalor (Panas)
Reaksi peradangan yang tampak pada
permukaan tubuh (>37oC)
3. Dolor (Nyeri)
Peningkatan tekanan lokal dan sensitifitas saraf
4. Tumor (Pembengkakan)
Dihasilkan oleh cairan dari sel-sel yang
berpindah dari aliran darah ke aliran
interstitial.
Eksudat : campuran cairan dan sel yang
tertimbun di daerah peradangan.
5. Fungsio Laesa (Perubahan fungsi)
Adakah tanda2 radang ?
 Rubor
 Kalor
 Dolor
 Tumor
 Fungsio Laesa
ASPEK-ASPEK CAIRAN PADA
PERADANGAN
EKSUDASI
• Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
di daerah peradangan terhadap protein 
kebocoran protein
• Terjadi pergeseran keseimbangan osmotik, air
keluar bersama protein, menimbulkan
pembengkakan jaringan.
LIMFATIK DAN ALIRAN LIMF
Pada perangan akut :
• Terjadi peningkatan aliran limf, kandungan
protein dan sel pada limf
• Keuntungan :
meminimalkan pembengkakan jaringan
• Kerugian :
Limfatik membawa agen-agen cedera dari
tempat peradangan primer ke tempat yang
jauh.
• Penyebaran melalui aliran limf  peradangan
saluran limf.
• Limfangitis : peradangan pembuluh limf
• Limfadenitis : peradangan pada kelenjar getah
bening
ASPEK-ASPEK SELULAR PERADANGAN
MARGINASI DAN EMIGRASI
• Cairan bocor keluar dari mikrosirkulasi dengan
peningkatan permeabilitas
• Unsur-unsur darah (eritrosit, trombosit dan
leukosit) tetap tertinggal
• Viskositas (kekentalan) darah meningkat
• Sirkulasi darah di daerah terkena melambat
• Leukosit mengalami marginasi : bergerak ke arah
perifer di sepanjang lapisan pembuluh darah
• Lekosit bergerak ameboid, lekosit
mengulurkan pseudopodi ke ruang antar sel,
kemudian muncul di sisi lain emigrasi,
diapedesis

KEMOTAKSIS
Pergerakan lekosit ke arah agen-agen infeksius,
jaringan rusak dan zat-zat yang diaktifkan
dalam fraksi plasma yang bocor dari aliran
darah
MEDIASI PERADANGAN
Zat yang dilepas secara endogen :
1.Amin-amin vasoaktif
2.Faktor-faktor plasma
3.Metabolit asam arakidonat
4.Produk-produk sel lain
POLA-POLA
PERADANGAN

EKSUDAT
NON EKSUDAT EKSUDAT
SELULAR SELULAR CAMPURAN

EKSUDAT EKSUDAT EKSUDAT EKSUDAT


SEROSA FIBRINOSA MUSINOSA NETROFILIK
EKSUDAT SEROSA
• Terdiri atas cairan dan
zat-zat yang terlarut
dengan sedikit lekosit
• Luka lepuh
• Transudat : Pengumpulan
cairan dalam rongga
tubuh yang bukan karena
radang, krn peningkatan
tek.hidrostatik.
Disebabkan penurunan
kadar protein plasma.
EKSUDAT FIBRINOSA
• Terbentuk saat protein
yang keluar dari
pembuluh darah di
daerah peradangan
mengandung banyak
fibrinogen
• Fibrinogen diubah
menjadi fibrin (bagian
utama bekuan darah)
• Peradangan pada
pleura dan perikardium
EKSUDAT MUSINOSA
= KATARAL
• Terbentuk diatas
permukaan membran
mukosa, tempat sel-sel
memproduksi musin
• Eksudat bukan berasal
dari aliran darah tapi
berasal dari sekresi
musin
• Pilek
EKSUDAT NETROFILIK
• Eksudat yang paling sering dijumpai, terdiri
dari PMN (Poli Morfo Neklear)= netrofil
• Purulenrespon terhadap infeksi bakteri
• Supurasi : kombinasi
agregasi netrofil dan
pencairan jaringan di
bawahnya  eksudat
supuratif = pus
• Pus = PMN hidup,mati
dan hancur + jaringan
yang mencair + cairan
eksudat peradangan +
bakteri penyebabnya.
• Abses : Supurasi lokal
pada jaringan padat
• Sinus : Abses pecah
pada permukaan dan
menimbulkan saluran
keluar dalam ruang
abses
• Jika abses meluas kedua
permukaan yang
terpisah, menjadi
saluran fistula
EKSUDAT CAMPURAN
• Eksudat campuran selular dan non selular
• Ulkus : kerusakan membran mukosa, daerah
nekrotik mengelupas dan menimbulkan celah
pada mukosa  eksudat fibrinopurulen
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERADANGAN DAN PENYEMBUHAN
• Sirkulasi utuh ke daerah terkena
• Suplai lekosit bebas dalam sirkulasi darah
• Obat-obatan antiinflamasi
• Keadaan gizi pasien
• Jaringan nekrotik dalam luka, benda asing
dalam luka.
KOMPLIKASI PENYEMBUHAN
• Kontraktur : jaringan
parut menjadikan lebih
pendek, padat
• Striktur : jaringan parut
melingkar pada struktur
berbentuk tubulus (c:
uretra)
• Adhesi : perlekatan
permukaan serosa
akibat eksudat tidak
mengalami resolusi (c:
peritonium, usus)
• Proud flesh : jaringan parut yang
menonjol di atas permukaan kulit
• Keloid : Jaringan parut meluas
melebihi batas luka asli
• Neuroma traumatik : serat saraf
yang beregenerasi dalam jaringan
parut
• Dehiscence : terpisahnya hingga
terbuka suatu luka pembedahan
• Eviserasi : luka abdomen disertai
keluarnya usus
• Hernia insisional: peningkatan
tekanan intraabdominal yang
menyebabkan jaringan parut
menonjol pada dinding abdomen
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai