Anda di halaman 1dari 11

Endometritis

Anggota Kelompok :
Shilvia Enjelika NPM: 115170063
Mutiara Khaerun Nisa NPM: 116170046
Aisyah Ramadhan NPM: 117170004 Kelompok 3
Dewi Khomsiah RN NPM: 117170017
Fitria Febriyanti A NPM: 117170025
Heva Nida Lutfiah NPM: 117170028
Rheima Nizar Novriani NPM: 117170056
Shafa Audry Fathanah G NPM: 117170064
Sri Adinda Ayu NPM:117170065
Endometritis adalah suatu peradangan yang terjadi pada
endometrium.

Terdapat tipe endometritis yaitu :


 endometritis postpartum
Definisi
 sinsitia (akibat tumor jinak disertai sel sinsitial dan trofoblas yang
banyak)
 endometritis tuberkulosa (peradangan pada dinding rahim
endometrium dan tuba fallopi yang biasanya akibat
Mycobacterium tuberculosis)
Patogen dominan pada penyakit ini adalah :
 aerobik Cocci Gram positif
(seperti streptokokus kelompok B, enterococci, dan staphylococcal
sp)
 anaerobik Gram positif Cocci
Etiologi (peptococci sp dan peptostreptococci)
 Basil Gram-negatif aerobik
(Escherichia Coli, Klebsiella pneumonia, dan Proteus sp)
 anaerobik Basil Gram-negatif
(prevotella sp), Clamidya trachomatis, Neisseria gonorrhoeae,
streptokokus agalactiae, Cytomegalovirus
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri patogen yang naik dari serviks
ke endometrium. Uterus merupakan organ yang steril sedangkan di
vagina terdapat banyak mikroorganisme oportunistik. Mikroskop
Patofisiologi dari vagina ini dapat secara ascendens masuk ke uterus terutama
pada saat hubungan seksual atau melahirkan. Bila jumlah
mikroorganisme terlalu banyak dan kondisi uterus mengalami
gangguan maka dapat terjadi endometritis.
 Endometritis Akut
Endometritis akut ditandai dengan adanya neutrofil dalam kelenjar
endometrium.
Klasifikasi  Endometritis Kronik
Endometritis kronis ditandai dengan kehadiran sel plasma dan
limfosit dalam stroma endometrium.
Gejala klinis yang biasanya ditemukan seperti :
• demam
• sakit perut bagian bawah
• lochia berbau busuk
• perdarahan abnormal vagina
• Dyspareunia
Manifestasi • Dysuria
Klinis • Malaise

 Endometritis Akut
Jika endometritis terjadi bersama pernyakit radang panggul (PID) akut
maka biasa terjadi nyeri tekan uterus. Sulit untuk menentukan apakah
radang tuba atau endometrium yang menyebabkan rasa tidak enak pada
panggul, demam, sakit perut, keputihan yang tidak normal dan
pendarahan uterus abnormal.
 Endometritis Kronik
Keluhan klasik endometritis kronik adalah perdarahan vaginal
intermenstrual. Dapat juga terjadi perdarahan pasca senggama
dan menoragia.
Temuan Histologi yaitu :
Manifestasi • Reaksi radang monosit dan sel-sel plasma didalam stroma
Klinis endometrium (ada 5 sel plasma per lapang pandangan kuat)
• Pola infiltrat radang limfosit
• Sel-sel plasma yang tersebar diseluruh stroma endometrium
dan terkadang terjadi nekrosis stroma.
Kombinasi dari Klindamisin (900mg dilakukan 3x perhari secara
intravena atau 600mg dilakukan 4x perhari secara intravena) dan
Tatalaksana aminoglycoside (gentamisin 5mg/kg 1x1 atau 1.5 mg/kg 3x1) untuk
mengobati endometritis Postpartum.
Rawat inap/parenteral:
Klindamisin 900mg IV + Gentamicin 2mg/kg IV dosis pemuatan,
Tatalaksana kemudian 1.5 mg/kg dosis pemeliharaan atau 5mg/kg atau Cefoxitin
2g IV Q6h atau Piperacillin/tazobactam.
(Kehamilan Terkait
Endomteritis) Tambahkan ampisilin ke Klindamisin dan gentamisin rejimen untuk
enterococcus jika respon yang tidak memadai untuk terapi awal.
Rawat inap/parenteral:
Clindamycin + gentamisin (dosis yang sama seperti di atas) atau
Cefoxitin 2g IV + doxycycline 100mg PO.
Tatalaksana Setelah 24 h perbaikan klinis, regimen IV dapat melangkah ke
(Endometritis Terkait Clindamisin oral 450mg atau doxycycline 100mg selama 14-hari.
PID Akut) Terapi rawat jalan diberikan ceftriaxone 250mg im x 1 dosis +
doxycycline 100mg PO selama 14 hari atau cefoxitin 2 g im + probenesid
1 g PO x 1 + doxycycline 100 mg PO selama 14 hari.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai