Anda di halaman 1dari 19

dr Merry Indah Sari

Unit Bioetika
Bagian Pendidikan Kedokteran
 Seorang wanita usia 40 tahun datang diantar
oleh suaminya ke praktek dokter dengan tujuan
untuk mengetahui hasil pemeriksaan
kandungan.
 Pasien hamil 20 minggu dan dari hasil
amniosistesis didapatkan bahwa janin yang
dikandungnya mengalami kelainan Sindroma
Down
 Mengetahui hal itu,suami nya meminta untuk
dilakukan aborsi terhadap kehamilan tersebut
Definisi
Klasifikasi
Reason

 Unplanned
 Unwanted
 Health issue
 Unaccetable quality of life
 Criminal
Eugenic paradigm
Masalah etik
Legal argument

 Right to live
 Supreme court desicion  fetal viability
 Legal term of murder  unlawfull killing of
humanbeing with malice aforethougt
 Personhood issues
Kapan manusia

 is viable and capable of independent


existence if removed from the uterus
 the brain starts developing
 Does a person can give decision about
personhood of another person ?
UU KES no 36 tahun 2009

 Pasal 75
(1)Aborsi dilarang
(2)Kecuali untuk darurat medis, penyakit
genetic berat, akibat perkosaan
(3)Melalui tahap konseling
(4)Ketentuan dengan PP
 Pasal 76
(1)Janin < 6 minggu, kecuali darurat
(2)Tenaga kesehatan terampil dan bersertifikat
(3)Informed consent
(4)Izin ( ibu hamil dan suami)
(5)Sarana kesehatan sesuai syarat
Deklarasi Oslo

 Abortus buatan legal untuk tindakan terapi


 Dokter tidak sesuai nurani, dapat dialihkan
 Hak utama persetujuan pada ibu
Tidak mengikat → legalisasi untuk KB
HUKUM PIDANA

 Pasal 336 : wanita yang aborsi hukuman 4


tahun
 pasal 347 : orang yang menggugurkan tanpa
izin 15 tahun
 Pasal 349 : dokter, bidan → hukuman + 1/3
dan dicabut izin
 Pasal 383: memperlihatkan alat dan cara,
hukuman 9 bulan
 Abortion in not legal nor ilegal. It is
sometimes ethical and also unethical. It is still
a debatable issue
Reading task

 Patil AB, Dode P, Ahirrao A. 2014. Medical


ethics in Abortion. Indian jurnal of clinical
practice. 25 (6) ; 544-548

Anda mungkin juga menyukai