Anda di halaman 1dari 38

TAKIKARDIA VENTRIKEL

OLEH:
MELNIA ANISYA

Pembimbing:
dr.Haryadi , Sp.JP(K)-FIHA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN

Gangguan irama jantung adalah kelainan


elektrofisiologi jantung yang dapat
disebabkan oleh gangguan sistem
konduksi jantung

Gangguan Gangguang
pembentukan pengantaran
impuls impuls

Ventrikel ekstrasistol
Gangguan pembentukan
impuls di ventrikel Takikardia ventrikular

Fibrilasi ventrikel
DEFINISI

Takikardia ventrikular  cardiac output berkurang karena denyut jantung cepat dan
kurangnya kontraksi atrium yang terkoordinasi.

Takikardia ventrikular yang berlangsung lama merupakan suatu keadaan gawat darurat
karena bisa menyebabkan kematian mendadak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Takikardia ventrikular:
3/> premature ventricular contraction (PVC) + Laju >120x/menit.
KLASIFIKASI

Monomorfik


kompleks QRS yang sama pada tiap denyutan dan menentukan adanya depolarisasi yang
berulang dari tempat yang sama

Polimorfik


kompleks QRS yang bervariasi dan menunjukkan adanya urutan depolarisasi yang
berubah dari beberapa tempat.
KLASIFIKASI BERDASARKAN ETIOLOGI

Takikardia Takikardia
ventrikular pada
ventrikular kardiomiopati
idiopatik dilatasi non-iskemia

Takikardia ventrikular
Ventrikuler idiopatik alur keluar
takikardi ventrikel kanan
ETIOLOGI

Gangguan sirkulasi
koroner (infark miokard)

Kardiomiopati
Gangguan
keseimbangan elektrolit
Obat obatan seperti digitalis dan
antiaritmia
MANIFESTASI KLINIS

1 ●
Jantung berdebar-debar (palpitasi)

2 ●
Hipotensi

3 ●
Pusing

4 ●
Ketidaksadaran

5 ●
Sesak napas atau nyeri dada

6 ●
Lemas
PATOFISIOLOGI

Automaticity
DIAGNOSIS

Durasi dan morfologi kompleks QRS

Laju dan irama

Aksis kompleks QRS

Dissosiasi antara atrium dan ventrikel

Capture beat dan fusion beat

Konfigurasi kompleks QRS


DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING

DD/

Takikardi supraventrikel dengan konduksi Takikardi supreventrikel dengan konduksi


aberan melalui jaras tambahan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium (darah rutin dan elektrolit)

Foto thoraks

Elektrokardiografi (EKG)

Monitor holter

Elektrofisiologi
PENATALAKSNAAN

 Pada keadaan akut, hemodinamik stabil, terminasi takikardia ventrikular dilakukan


dengan :
Pemberian obat-obatan secara intravena seperti amiodaron (dosis loading
dose 15mg/menit diberikan dalam 10 menit, diikuti dengan infus kontinu 1 mg/menit
selama 6 jam dan dosis pemeliharaan 0,5 mg/menit dalam 18 jam berikutnya),
lidokaine dan prokainamid.

NB : Bila gagal dengan obat dilakukan kardioversi elektrik yang dapat dimulai
dengan energi rendah.
PENATALAKSANAAN

 Jika keadaan hemodinamik tidak stabil (hipotensi, syok, angina, gagal


jantung dan gejala hipoperfusi otak) maka pilihan pertama adalah
kardioversi elektrik.
TATALAKSANA JANGKA PANJANG

Pada pasien dengan takikardia ventrikular non sustained


dan bergejala dapat diberikan obat penyekat beta.

Jika tidak efektif dapat diberikan satolol atau amiodaron

Pada pasien dengan riwayat infark miokard akut dan


penurunan fungsi ventrikel kiri, terdapat takikardia ventrikular
yang dapat dicetuskan dan tidak dapat dihilangkan dengan
obat maka ICD lebih unggul dalam menurunkan mortalitas
NON-MEDIKAMENTOSA

able cardioverter defibrillator (ICD)


Ablasi kateter

kateter merupakan suatu tindakan memutus (termAblasi inasi)


sirkuit atau fokus aritmia dengan menggunakan energy
Mekanisme kerja ICD adalah dengan mendeteksi adanya ventrikel gelombang (radiofrequency ablation). Secara umum, tujuan
takiaritmia serta memberikan defibrilasi untuk menghilangkan kondisi tindakan ablasi kateter adalah untuk mengurangi gejala yang
takikardia tersebut agar kembali normal. ICD juga digunakan sebagai timbul dan untuk mengurangi risiko terjadi kematian mendadak
pace maker pada bradikardi
BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

NAMA Tn. S

USIA 53 Tahun

JENIS KELAMIN Laki-Laki


AGAMA Islam

PEKERJAAN Wiraswasta

STATUS Menikah

TANGGAL MASUK RS 19 Desember 2018


TANGGAL PEMERIKSAAN 20 Desember 2018



ANAMNESIS

Keluhan utama

Sesak semakin memberat sejak 3 hari SMRS
ANAMNESIS

3 hari SMRS pasien mengeluhkan
sesak semakin memberat, sesak
dirasakan disertai jantung yang
berdebar-debar yang dirasakan
semakin lama semakin berat,
RPS
keluhan berdebar-debar dirasakan
selama 1-2 menit dan terjadi
sebanyak 6 kali, hilang timbul dan
tidak berkurang dengan istirahat,
(+), pusing (+), berkeringat (+),
mual (+), muntah (+) 5 kali, volume
satu kali muntah sebanyak ½
gelas aqua, muntah berisi air dan
makanan, dan nafsu makan
menurun. Pasien juga
mengeluhkan kakinya terasa
bengkak.

Pasien sudah berobat ke RS
Bengkalis dan dirawat jalan.
Selama di rumah keluhan pasien
tidak berkurang, kemudian pasien
dibawa ke RSUD Arifin Achmad.
ANAMNESI S (2)…


Riw. penyakit darah tinggi disangkal

Riw. Penyakit kencing manis (-)

Riw. Penyakit jantung sebelumnya (-)

Riw. Asma (-)

RPD
PEMERIKSAAN FISIK

KESADARAN :Komposmentis
KEADAAN UMUM : Tampak sakit sedang
TEKANAN DARAH : 98/70 mmHg
NAPAS : 28 x/menit
-Suhu : 36,5°C
- BB : 70 kg
- TB : 165 cm
- BMI :24,4 (normoweight)
PEMERIKSAAN FISIK

Mata :
Leher :
konjungtiva tidak anemis, tidak terdapat pembesaran KGB,
sklera tidak ikterik, JVP 5 + 2 cmH2O
pupil isokor, 2mm/2mm,
refleks cahaya +/+,
exoftalmos (-).
I: Gerakan dinding dada simetris +/+,
Penggunaan otot napas tambahan (-)
Pa : Vokal fremitus simetris kiri dan kanan
Pe : Sonor pada kedua lapang paru
A : Vesikuler (+/+) Ronkhi (-/-) Wheezing (-/-)

I : Ictus cordis tidak terlihat


Pa : Ictus cordis tidak teraba
Pe :
-Batas jantung kanan : SIK 6 linea midclavicularis dekstra
- Batas jantung kiri : SIK 6 linea axilaris anterior
A i: SI dan SII normal, Gallop (-), murmur (-)
PEMERIKSAAN FISIK

I : Perut tampak cembung, tidak


terdapat benjolan pada
dinding perut, Scars (-)
Au : Bising usus normal
Pa :Nyeri tekan (-), supel,
pembesaran hepar – lien (-)
Pe : Timpani pada semua kuadran
abdomen

capillary refill time<2 detik


Ekstremitas : Edema (+/+)
Sianosis (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

19 Desember 2018   20 Desember 2018

Pemeriksaan darah rutin


 HB : 14,0 g/dL Elektrolit
Na+ : 126 mmol/L
 HT : 41,7% K+ : 4,5 mmol/L
Ca++ : 0,39 mmol/L
 Leukosit :11.000 µL  
Faal hati
 Trombosit : 250.000 µL SGOT : 53 U/L
SGPT :37 U/L
d check(09-11-2018)  
Faal ginjal
Ureum : 41 mg/dL
Kreatinin : 1,1 mg/dL
heck(09-11-2018)
 Identitas sesuai, marker R
 Foto diambil secara PA
 Kekerasan foto cukup
 Tulang iga, vertebrae, scapula, klavikula intak
 Jaringan lunak baik, <2 cm
 Trakea ditengah
 Sudut costophrenikus kiri dan kanan tajam
 Pinggang jantung terlihat normal
 CTR >50%
 Kesan: Cor; Kardiomegali.
 Pulmo: dalam batas normal.
 Interpretasi EKG :
 Irama aritmia takikardi
 Frekuensi jantung: 150 x/menit
reguler
 Gelombang P tidak terlihat
 Kompleks QRS : durasi melebar atau
lebih 0,12 detik.
DAFTAR MASALAH


TAKIKARDI VENTRIKEL TIDAK STABIL

1
PENATALAKSANAAN

 (Penatalaksanaan di cvcu)
 Oksigen NRM 6 liter/menit
 IVFD NaCL 3% / 24 jam
 Cardioversi (DC shock) 100 joule
 Tiarid 1 x 200 mg
 Inj Ranitidin 2 x 40 mg iv
 Aspilet 1 x 80 mg
 Monitor dengan alat
BAB IV
PEMBAHASAN
 Tn. S berusia 53 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak semakin
memberat sejak 3 hari SMRS. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang dilakukan maka diagnosis pada pasien ini adalah
takikardia ventrikular tidak stabil.
 Manifestasi klinis pasien takikardia ventrikular adalah jantung berdebar-debar
(palpitasi), hipotensi, pusing, ketidaksadaran, sesak napas atau nyeri dada dan
lemas. Pada pemeriksaan EKG didapatkan tiga atau lebih PVC dengan laju lebih
dari 120 kali permenit. Takikardia ventrikular pada pasien ini ditegakkan dengan
anamnesis yaitu jantung berdebar-debar yang dirasakan semakin lama semakin
berat, lemas, dan pusing. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi nadi pasien
133 kali/menit, tekanan darah 97/60 mmHg. Pada pemeriksaan EKG didapatkan
irama aritmia takikardi, HR 150x/menit reguler, gelombang P tidak terlihat dan
kompleks QRS melebar >0,12 detik, terdapat lebih dari 3 PVC.
 Penatalaksanaan pada kasus ini di ketika di cvcu adalah dilakukan kardioversi 100
J sebanyak 1 kali yang berguna untuk membantu menjaga irama jantung kembali
normal. Pemberian oksigen 6 liter yang adekuat yang berfungsi untuk mencegah
disfungsi end organ dan serangan gagal organ yang multipel. Pemberian cairan
Nacl 3 % dilakukan untuk mengatasi hiponatremi. Pada pasien ini juga diberikan
tyarit yang mengandung amiodaron, obat ini berfungsi untuk menekan dan
mencegah terjadinya aritmia ventrikuler dan supraventrikuler yang
membahayakan jiwa, termasuk takikardia ventrikular dengan hemodinamik yang
tidak stabil. Pasien ini juga diberikan ranitidine untuk mencegah efek
gastrointestinal. Obat ini diberikan karena pasien memiliki keluhan mual dan
muntah..
TERIMAKASIH
MOHON BIMBINGAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai