Anda di halaman 1dari 25

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

Sutriningsih,M.Farm,Apt
Pengenalan Simbol Bahaya (Hazard Symbol)

a. Harmful (Berbahaya)
Bahan kimia iritan menyebabkan luka
bakar pada kulit, berlendir, mengganggu
sistem pernafasan. Semua bahan kimia
mempunyai sifat seperti ini (harmful)
khususnya bila kontak dengan kulit,
dihirup atau ditelan
b. Toxic (beracun)
Produk ini dapat menyebabkan kematian
atau sakit yang serius bila bahan kimia
tersebut masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan, menghirup uap, bau atau
debu, atau penyerapan melalui kulit
c. Corrosive (korosif)
Produk ini dapat merusak jaringan
hidup, menyebabkan iritasi pada kulit,
gatal-gatal bahkan dapat
menyebabkan kulit mengelupas. Awas!
Jangan sampai terpercik pada Mata
d. Flammable (Mudah terbakar)
Senyawa ini memiliki titik nyala rendah
dan bahan yang bereaksi dengan air
atau membasahi udara (berkabut)
untuk menghasilkan gas yang mudah
terbakar (seperti misalnya hidrogen)
dari hidrida metal. Sumber nyala dapat
dari api bunsen, permukaan metal
panas, loncatan bunga api
e. Explosive (mudah meledak)
Produk ini dapat meledak dengan
adanya panas, percikkan bunga api,
guncangan atau gesekan.
Beberapa senyawa membentuk
garam yang eksplosif pada kontak
(singgungan dengan logam/metal)
f. Oksidator (Pengoksidasi)
Senyawa ini dapat menyebabkan
kebakaran.
Senyawa ini menghasilkan panas pada
kontak dengan bahan organik dan
agen pereduksi (reduktor) api listrik,
dan lain-lain
Beberapa Jenis Kecelakaan Yang Sering
Terjadi
Teknik-Teknik Dasar Analisis Kualitatif
Dan Kuantitatif
Memanaskan larutan
a. Cara memanaskan zat dalam
cawan porselen/Erlenmeyer/gelas
beker
• ambillah kaki tiga dan letakkan
kasa kawat di atasnya
• letakkan gelas kimia yang berisi
larutan di atas kasa dan
panaskan dengan pemanas
spiritus
b. Cara memanaskan zat dalam
tabung reaksi
• jepit tabung reaksi yang berisi
larutan dengan penjepit
kayu/besi,
• panaskan dengan nyala api
spiritus, api pemanas hendaknya
terletak pada bagian atas larutan
• goyangkan tabung reaksi agar
pemanasan merata
• arahkan mulut tabung reaksi pada
tempat yang aman agar
percikannya tidak melukai orang
lain maupun diri sendiri
Catt :
Pada saat memanaskan larutan perlu
ditambahkan batu didih untuk menghindari
letupan larutan ketika mendidih dikarenakan
pemanasan yang tidak merata.
Batu didih berupa serpihan kasar keramik atau
porselen yang berpori dengan ukuran
seragam.
Ditambahkan dalam larutan sebelum
dipanaskan
Cara Menyaring Endapan
• gunakan kertas saring yang dibentuk seperti
gambar di atas untuk kemudian disimpan pada
corong gelas
• bilas terlebih dahulu dengan cara melewatkan
pelarut mulai dari pinggir atas kertas bergerak
memutar hingga ke tengah dan cairan bilasan
dibuang
• saringlah sedikit demi sedikit, kira-kira
banyaknya larutan adalah sepertiga tinggi kertas
Meneteskan larutan ke dalam tabung reaksi

• cara meneteskan seperti ini berlaku untuk


cairan yang umum, tidak mudah bereaksi
dengan cepat dan bukan bahan yang
berbahaya hanya dibutuhkan untuk
mempercepat proses penetesan
• Cara meneteskan seperti ini sangat
dianjurkan untuk setiap penetesan
terutama untuk zat-zat seperti berikut:
– zat yang sangat reaktif
– zat yang pekat dan berbahaya
– zat yang proses terjadinya reaksi
sangat diperhatikan
Cara mengocok larutan

a. Cara mengocok larutan dalam labu ukur

b. Cara mengocok zat dalam Erlenmeyer


Menimbang

a. Neraca:
• menimbang zat baku primer
dengan neraca analitis

• Menimbang zat baku sekunder


atau zat untuk pereaksi
dengan neraca teknis
b. wadah timbang
• Gunakan botol timbang kaca
untuk zat yang reaktif,
oksidator

• Dapat digunakan kaca arloji


atau kertas timbang untuk zat
yang tidak reaktif
Prosedur Umum Penimbangan
• Gunakan sendok atau spatula untuk mengambil
zat yang akan ditimbang sesuai dengan
karakteristik zat yang akan ditimbang.
• Gunakanlah sendok porselen untuk zat yang
bersifat oksidator.
• Pilih timbangan yang tepat sesuai kapasitasnya.
• Jangan menimbang zat melebihi kapasitas
maksimal timbangan yang digunakan.
• Catat hasil timbangan
Contoh perintah penimbangan berikut:

• “ Timbang lebih kurang…”


artinya: jumlah yang harus ditimbang tidak boleh kurang dari 90% dan tidak
boleh lebih dari 110% dari jumlah yang harus ditimbang.
• “ Timbang dengan saksama…”
 artinya: deviasi penimbangan tidak boleh lebih dari 0,1% dari jumlah yang
ditimbang.
 Misalnya dengan pernyataan timbang seksama 500 mg, berarti batas
kesalahan penimbangan tidak boleh lebih dari 0,5 mg.
 Oleh karena itu, penimbangan harus dilakukan dengan neraca analitis
kepekaan minimal 0,5 mg.
 Penimbangan saksama dapat juga dinyatakan dengan menambahkan angka
0 di belakang koma pada akhir bilangan bersangkutan.
 Misalnya, dengan pernyataan timbang 200,0 mg dimaksudkan bahwa
penimbangan harus dilakukan dengan tepat tanpa ada lebih di belakang
koma
Cara memepet dan mengeluarkan larutan
dari pipet yang benar
Katup pengeluaran udara

Badan Balon Penghisap, di


keluarkan udara di dalamnya
sebelum digunakan atau ketika
akan disimpan

Katup penarikan zat oleh pipet


bila balon penghisap bertekanan
rendah

Katup pengeluaran zat dari pipet

Pipet yang dipasangkan untuk


mengambil zat
Bila Ball Pipet dalam kondisi siap pakai
(badan balon kempes) maka cara
pengambilan zat menggunakan pipet adalah:
• tekan katup hisap (nomor 2) hingga zat
terhisap dalam pipet sesuai tanda ukuran.
• Lepaskan katup hisap (nomor 2) dan
pastikan cairan dalam pipet tidak berubah
posisi. Kemudian angkat dari sumber zat
dan ujung pipet dikeringkan dengan cara
diusap menggunakan tissue kering dari atas
ke bawah namun jangan sampai cairan di
ujung pipet bersentuhan dengan tissue.
• Pemindahan zat dalam pipet
berisi zat yang akan dituangkan
seperti gambar di samping.
Tekan katup pengeluaran zat
(nomor 3) secara perlahan
hingga zat tertuang dengan
perlahan
Teknik dasar titrasi
Penggunaan buret
• Periksa terlebih dahulu apakah buret dalam
kondisi baik (tidak pecah atau bocor), berikan
sedikit saja vaselin pada kran agar pengaturan
penetesan mudah dilakukan.
• Bersihkan buret sebelum digunakan dengan
aquades, bilaslah buret tersebut dengan sedikit
aquades pada tahap pertama dan bilasan kedua
dengan sedikti zat kimia yang akan dimasukkan
ke dalamnya minimal tiga kali untuk tahap
aquades dan satu kali untuk zat kimia yang akan
dimasukkan.
• Cara pembilasan adalah dengan posisi kran
buret tertutup dan buret dibaringkan dan
diputar dengan tangan sehingga zat dapat
membilas keseluruhan dalam buret kemudian
zat dibuang lewat kran buret yang dibuka.
• Masukkan zat kimia yang akan digunakan ke
dalam buret tersebut dengan menggunakan
corong. Lakukan pengisian sampai seluruh
bagian buret terisi (perhatikan bagian
bawahnya !) dan tidak terdapat gelembung gas
pada buret.
• Pasang buret pada statip dan klem agar
posisinya stabil
Cara titrasi
• Zat yang akan di titrasi disebut sebagai titrat
(ditampung dalam Erlenmeyer), sedangkan
larutan yang digunakan untuk menitrasi
disebut sebagai titran (dimasukkan ke dalam
buret). Posisi tangan pada saat titrasi
ditunjukkan seperti gambar di bawah
Tangan kiri memegang Tangan kanan
& mengatur kran buret memegang dan
mengocok/memutar
gelas Erlenmeyer

Tambahkan titran Kertas putih


sedikit untuk alas

Anda mungkin juga menyukai