ARSITEKTUR KRISTEN
AWAL BANGUNAN
GEREJA S. GEORGE
Klik ikon untuk menambahkan gambar GEOGRAFIS,
GEOLOGIS
DAN IKLIM
GEREJA S.
GEORGE
Di Solonica, sebuah kota di pantai barat Laut
agean (sekarang dalam wilayah yunani),
terdapat sebuah gereja bernama S. George,
didirikan ketika wilayah itu dijajah Romawi (300).
Denahnya berbeda dengan gereja-gereja
didiirikan sejaman yang cenderung membuat
denah segi empat, di sini lingkaran. Dindingnya
berbentuk silindris, sangat tebal, tidak kurang
dari lima meter. Pada bagian atas 15 M dari
tanah sedikit berkurang ketebalannya menjadi
sekitar tiga meter. Atapnya kubah berdiameter
24.49 M, namun di atasnya terdapat kontruksi
kerangka kayu ditutup genteng, bentuk kerucut
hampir datar, bentuk segi tiga. Dengan demikian
dari segi ruang dalam, maka kubahnya hanya
berfungsi sebagai penutup semacam plafond,
namun berubah ceruk (bagian dalam dari
kubah). Pada dinding bagian atas terdapat tujuh
jendela, karena tebalnya dinding, jendela-jendela
yang ambangnya pelengkung ini mirip seperti
ceruk. Pintu masuk dari sisi di bawah salah satu
dari tujuh jendela. Di Solonica, sebuah kota di
pantai barat Laut Agean (sekarang dalam
wilayah Yunani), terdapat sebuah gereja
bernama St. George, didirikan ketika wilayah itu
menjadi jajahan romawi (300).
Denahnya berbeda dengan gereja – gereja didirikan sejaman
yang cenderung membuat denah segi empat, disini
lingkaran Dinidingnya berbentuk silindris sangat tebal,
tidak kurang dari lima meter. Pada bagian atas 15 M dari
tanah sedikit berkurang ketebalannya mejadi sekitar tiga
meter. Atapnya kubah berdiameter 24.40 M, namun di
atasnya terdapat konstruksi kerangka kayu ditutup genteng,
berbentuk kerucut hampir datar, bertumpuk tiga. Dengan
demikian dari segi ruang dalam, maka kubah hanya
berfungsi sebagai penutup semacam plafond, namun berupa
ceruk (bagian dalam dari kubah). Pada dinding bagian atas
terdapat tujuh jendela, karena tebalnya dinding jendela –
jendela yang ambangyna pelengkung ini mirip seperti ceruk.
Pintu masuk dari sisi di bawah selalu satu dari tujuh jendela.
Apse terdapat di ujung sebuah ruang yang denahnya segi
empat, menjorok ke luar dinding, pada sumbu membujur
dari nave yang bentuknya lingkaran tersebut. Selain
ketujuh jendela, semua jendela besar kecil lain ambangnya
juga pelengkung, khas Romawi gereja ini tidak mempunyai
hiasan, sangat bertolak belakang dengan bangunan –
bangunan lain yang sejamannya. Salah satu gereja yang
menyandang nama karena mepunyai denah berbentuk
lingkaran adalah gereja St. Stefano Rotondo di Roma (468 –
83). Gerja ini terbesar di antara gereja – gereja lain
berdenah lingkaran (diameter 64 M). Lingkaran terdiri dari
dua bagian : lingkaran dalam dan lingkaran luar. Lingkaran
luar dibagi menjadi delapan segmen, untuk empat buah
kapel (gereja kecil). Masing – masing kapel mempunyai
pintu langsung, denahnya radial bagian dari lingkaran. Apse
kecil dari setiap kapel, menjorok ke luar, denahnya setengah
lingkaran