Anda di halaman 1dari 13

BATU BATA SEBAGAI BAHAN

BANGUNAN
DISUSUN OLEH:
1. ANGGUN TRILIA HARAHAP 190110020
2. FHARAH PATRISIA 190110156
3. NURUL FADISA 190110105
4. PUTRI MARDHATILLAH 190110033
5. RIDWAN BARAYUN 190110083
A. PENGERTIAN BATU BATA
 Batu bata sering disebut batu merah adalah
batu yang terbuat dari tanah liat diperoleh
dengan cara dibentuk oleh cetakan dari kayu
dan menjadi bentuk persegi panjang.
 Defenisi batu bata menurut SNI 15-2094-2000
& SII-0021-78 merupakan suatu unsur
bangunan yang diperuntukkan pembuatan
konstruksi bangunan dan yang dibuat dengan
tanah tanpa campuran bahan bahan lain,
dibakar cukup tinggi, hingga tidak dapat
hancur lagi bila direndam dengan air.
B. Pembuatan Batu Bata atau Tahapan
Pembakarannya
Proses pembakaran batu bata sangat penting
dilaksanakan dalam menentukan baik atau
tidaknya batu bata yang sudah dibakar. Jika
pembakarannya gagal, maka batu bata tidak
bisa didaur ulang. Batu bata pada proses
pembakaran akan disusun secara bertingkat
dan bagian bawah tumpukkan akan diberi
semacam terowongan untuk bahan
pembakaran batu bata dengan menggunakan
kayu bakar. Panas yang menyebar dengan baik
akan membuat batu bata matang secara
sempurna.
Proses penjemuran batu bata memakan waktu
selama 2 hari jika cuaca mendukung, tetapi jika
Batu bata dengan kualitas yang baik dapat dilihat
dari kematangan yang sempurna. Jika batu bata
yang mengalami pembakaran sempurna akan
bewarna kemerahan pada seluruh permukaan, tetapi
batu bata yang kurang bagus akan bewarna
kehitaman pada seluruh permukaan yang
mengakibatkan kekuatannya berkurang dibanding
batu bata yang mengalami pembakaran sempurna.
C. Jenis-jenis Batu Bata
1. Batu bata merah
Tanah yang digunakan pada batu bata ini bukan sembarangan
tanah, bahan utama yang digunakan merupakan tanah liat.
2. Batu bata batako
Batu batako terbuat dari campuran semen dan pasir kasar yang
dicetak atau dipres. Sifat batako cenderung panas, membuat
kondisi rumah menjadi pengap, oleh karna itu batako tidak cocok
digunakan sebagai tembok rumah didaerah tropis.
3. Batu bata hebel
Material ini juga sering digunakan di indonesia. Sifatnya ringan
dan dibuat melalui proses kimiawi atau pabrikan. Terbuat dari
campuran pasir kuarsa, semen, kapur, gypsum, air dan
alumunium pasta sebagai pengembangnya. Kelebihan batu bata
ini yaitu sangat baik menyerap panas dan juga air. Selain itu,
batu bata ini lebih ringan dari batu bata jenis lain. Kekurangan
dari batu bata ini harus menggunakan perekat khusus juga
mempunyai harga yang lebih mahal dibanding batu bata lainnya.
4. Batu bata berlubang
Batu bata jenis ini perlu direndam selama 24 jamdi
bawah sinar matahari. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan daya tahan batu bata sebelum disusun
menjadi sebuah bangunan.
5. Batu bata purpose-made
Terbuat dari campuran pasir dan tahan liat, dan juga
bahan kimiawi lainnya. Batu bata ini memili daya
tahan dan kompresi yang tinggi untung menghadapi
goncangan goncangan tertentu. Material ini juga
mahal dan sulit didapat.
D. Keunggulan dan kekurangan batu bata
Kelebihan
1. Lebih tahan lama dan lebih kuat
2. Lebih muda diangkat karna ukuran batu bata
tidak besar
3. Mudah dipasang, siapapun bisa memasang
tanpa pengetahuan khusus
4. Batu bata lebih mampu menyesuaikan diri
dengan suhu di luar rumah, sehingga suhu
ruangan lebih nyaman
5. Tahan api
6. Pemasangan batu bata tidak memerlukan
perekat khusus
7. Jarang terjadi retak rambut pada dinding yang
terbuat dari batu bata
Kekurangan
1. Membutuhkan lebih banyak semen dan pasir
untuk merekatkannya. Ketebalan semen minimal
2cm untuk merekatkan batu bata
2. Pemasangan batu bata membutuhkan waktu lebih
lama karena ukuran batu bata lebih kecil
dibandingkan ukuran batako atau yang lainnya.
Selain itu, batu bata harus direndam terlebih
dahulu sebelum dipasang sehingga lebih banyak
waktu yang terbuang
3. Batu bata kurang cocok sebagai material rumah
dua lantai keatas karena akan membebani kolom
sebagai struktur utamanya
4. Untuk membuat tampilan dinding batu bata
ekspos diperlukan batu bata jenis khusus karena
permukaan batu bata yang biasa bersifat kasar
E. Persyaratan mutu batu bata
Adapun syarat syarat batu bata dalam SNI 15-2094-2000
meliputi beberapa aspek seperti:
a. Pandangan luar
Batu bata merah harus mempunyai rusuk rusuk yang tajam
dan siku, bidang sisi harus datar, tidak menunjukkan retak
retak dan perubahan bentuk yang berlebihan, tidak mudah
hancur atau patah, warna seragam dan berbunyi nyaring jika
dipukul.
b. Ukuran
Standar batu bata merah di indonesia oleh Y.D.N.J (Yayasan
Dana Normalisasi Indonesia) nomor 15-2094-2000
menetapkan standar untuk batu bata merah sebagai berikut:
(1) Panjang 240mm, lebar 115mm dan tebal 52mm
(2) Panjang 230mm, lebar 110mm, dan tebal 50mm
c. Kuat tekan
E. Klasifikasi kekuatan bata (SNI 15-2094-
2000)

Mutu Bata Merah Kuat Tekan Rata-Rata


Kgf/cm2 N/mm2
Tingkat I (satu) Lebih besar dari 100 >10
Tingkat II (dua) 100-80 10-8
Tingkat III (tiga) 80-60 8-6
F. Pengujian dan Analisis
a. Porositas atau Daya Serap Air
Prioritas dapat didefenisikan sebagai perbandingan
antara jumlah volume lubang-lubang kosong yang
dimiliki oleh zat padat (volume kosong) dengan jumlah
dari volume zat padat yang ditempati oleh zat padat.
Untuk menghitung porositas dapat menggunakan
persamaan berikut (van black, 1992).
Porositas (%) = x x 100%

Dengan
Mb = massa kering benda uji (gram)
Mk = massa basah benda uji (direndam 2x24jam)
Vb = Volume benda uji (cm3 )
Y air = Massa jenis air (gr/cm 3 )
b.  Kuat
 Tekan (compresive strengh)
Kuat tekan suatu material didefenisikan seperti
kemampuan material dalam menahan beban atau
gaya mekanis sampai terjadinya kegagalan (failture)
Persamaan kuat tekan:
Dengan
F = Beban Maksimum
A = luas bidang permukaan (m2 )
G. Pemasangan batu bata
Setelah adukan semen siap, maka langkah selanjutnya adalah memulai
pemasangan dinding bata, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Pasangan mistar pengukuran lapisan bata secara tegak lurus, ukur
dengan unting-unting
2. Pasang benang penarik horizontal dan ukurlah dengan alat (water pas
atau slang air)
3. Tentukan ketebalan speci lapisan arah vertikal pada mistar ukur sesuai
ketebalan bata ditambah tebal spesi (6-10mm)
4. Bersihkan permukaan bata. Pastikan bahwa permukaan bata dalam
kondisi bersih dan bebas dari debu agar adukan dapat merekat sempurna
5. Mulailah pemasangan pada lais pertama yang didahului pemasangan
adukan atau spesi bagian dasar
6. Lanjutkan lapis berikutnya dan kontrol ketegakan pasangan dengan alat
unting_unting
7. Bersih sisa adukan. Bila terdapat sisa adukan yang menempel tidak
sempurna (melebihi ketebalan bata) maka bersihkan segera sebelum
mengeras
8. Lindungi dari sinar matahari. Rawat pasangan bata yang sudah selesai
dengan melindungi dari sinar matahri secara langsung, misalnya dengan
menggunakan plastik atau penyiraman air

Anda mungkin juga menyukai