Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PRARANCANGAN PABRIK

Untuk Memenuhi sebagian dari Syarat-Syarat Penulisan Tugas Akhir Jurusan


Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

PRARANCANGAN PABRIK AMONIUM NITRAT DARI


AMONIA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS 100.000
TON/TAHUN

Disusun oleh :

Mahyuni Marito
NIM. 170140041

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Amonium nitrat adalah suatu senyawa kimia, yang merupakan garam
nitrat dari kation ammonium. Senyawa ini memiliki rumus kimia
NH4NO3,disederhanakan menjadi N2H4O3. Senyawa ini adalah padatan Kristal
putih dan sangat larut dalam air.
Amonium nitrat bisa digunakan sebagai bahan peledak yang saat ini sangat
banyak dibutuhkan di Indonesia karena Indonesia sebagian besar devisanya
diperoleh dari pertambangan.
Menurut data komoditi impor dari Badan Pusat Statistik dan Kementrian
Perindustrian Indonesia, kebutuhan Amonium Nitrat menunjukkan nilai yang
terus menerus meningkat. Ini dikarenakan pertumbuhan sejumlah sector industry,
terutama pertambangan, Amonium Nitrat banyak digunakan oleh industry
berbasis bahan galian logam dan nonlogam, seperti batu bara, minyak dan gas
bumi, serta bahan mineral yang mencakup emas,nikel, tembaga dan bahan mineral
lainnya. Berdasarkan data kemetrian perindustrian, kebutuhan ammonium nitrat
saat ini 480.000-500.000 ton pertahun, sedangkan kapasitas produksi indusri baru
mencapai 440.000 ton per tahun.
Konsumsi Amonium Nitrat diperkirakan akan melonjak hingga 800.000
ton dalam 5 tahun mendatang, dipicu oleh pertumbuhan sector infrastruktur dan
pertambangan sehingga menurut kementrian perindustrian Amonium nitrat ini
akan sangat menjanjikan.
1.2 Rumusan Masalah
Pada umumnya, Amonium Nitrat sangat penting digunakan sebagai bahan
peledak di sector pertambangan. Karena di Indonesia jumlah pemasok Amonium
Nitrat sangat terbatas maka perlu dibangun pabrik Amonium Nitrat sebagai
pemenuh kebutuhan dunia dan khususnya Indonesia sehingga kebutuhan
Amonium Nitrat tercukupi
1.3 Tujuan Prarancangan Pabrik
Tujuan dari prarancangan pabrik hidrogen peroksida ini adalah :
a. Untuk memenuhi kebutuhan Amonium Nitrat di dalam negeri maupun di
luar negeri.
b. Untuk menambah devisa negara

1.4 Manfaat
Manfaat dari prarancangan ini agar mahasiswa lebih memahami dan
mampu merealisasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan dalam bentuk
prarancangan pabrik Amonium Nitrat dari Amonia dan Asam Nitrat dengan
kapasitas dan hasil produksi yang lebih baik. Selain alasan tersebut pendirian
pabrik Amonium Nitrat juga memiliki manfaat sebagai berikut :
a. Memenuhi dan mengoptimalkan penggunaan Amonium Nitrat.
b. Menambah devisa negara.
c. Membuka lapangan kerja baru.
d. Adanya proses alih teknologi karena produk yang diperoleh dengan
teknologi modern membuktikan bahwa sarjana-sarjana Indonesia mampu
menyerap teknologi modern sehingga tidak bergantung kepada negara lain.

1.5 Batasan Masalah


Di dalam penyusunan dan penyelesaian tugas prarancangan pabrik
Amonium Nitrat ini, penyusun membatasi hanya pada flowsheet (steady state),
Amonium Nitrat, dynamic mode, neraca massa, neraca energi, spesifikasi
peralatan, analisa ekonomi, unit utilitas, Autodesk P&ID, Aspen Hysys, Autodesk
Plant 3D dan tugas khusus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Produk

Pembangunan industri kimia di Indonesia sudah cukup pesat terbukti


dengan mulai banyaknya industri kimia yang berdiri serta dibukanya kesempatan
untuk penanaman modal asing, baik untuk industri hulu maupun industri hilir.
Salah satu industri hilir yang dapat didirikan di Indonesia adalah pabrik
Ammonium Nitrat, yaitu pabrik yang menghasilkan produk berupa bahan baku
untuk bahan peledak dan campuran pupuk. Pabrik ini cukup diperlukan di
Indonesia sebagai negara yang sebagian devisanya diperoleh dari pertambangan.
Ammonium Nitrat dengan rumus kimia NH4NO3 merupakan padatan
berwarna putih berupa kristal yang mudah menyerap air (higroskopis). Sebagian
besar produk Ammonium Nitrat digunakan sebagai bahan peledak dan sebagian
kecil digunakan sebagai campuran pupuk dan pembius.
Ammonium nitrat merupakan bahan dasar pupuk nitrogen, di Amerika
90% hasil produksi amonium nitrat digunakan sebagai pupuk. Selain itu dapat,
sebagai oksigen agent, sebagai bahan dasar N2O (Nitrous Oxide). Ammonium
nitrat digunakan untuk keperluan bahan peledak yang dibutuhkan oleh perusahaan
pertambangan, seperti perusahaan pertambangan batu gunung, batu kapur, dan
lain-lain.
Pada tahun 1973 ammonium nitrat mulai diproduksi untuk bahan dasar
pupuk nitrogen. Penggunaan ammonium nitrat sebagai bahan dasar pupuk
pertama kali di Amerika Serikat dengan total produksi pertama kurang lebih
7.200.000 ton, dimana hasil produksi ini dikonsumsi masyarakat Amerika Serikat
sampai beberapa tahun.
Pnggunaan ammonium nitarat lebih penting setelah diketahui bahwa
ammonium nitrat mempunyai kandungan nitrogen yang cukup besar, sedangkan
nitrogen merupakan nutrisi yang sangat dibutuhkan tanaman dan dapat
menyuburkan tanah.
Biasanya ammonium nitrat (NH4NO3) dapat dianggap sebagai
garam yang stabil, namun akan mengalami perubahan pada suhu yang tinggi. Bila
hal ini terjadi paling sedikit akan menghasilkan dua reaksi yang berbeda, yaitu :
NH4NO3 NO2 + 2H2O
2 NH4NO3 2N2 + 4H2O + O2

Pada industri ammonium nitarat yang penting untuk diperhatikan dan


dikendalikan adalah bahaya ledakan dan zat racun ammonium nitrat, karena pada
konsentrasi suhu yang tinggi ammonium nitrat akan meledak.
Stafford, Samoels dan Crosystole telah menemukan cara pengamanan
NH4NO3 yaitu dengan melapisi NH4NO3 dengan menggunakan clay sebanyak
3%.
Sampai pada tahun 1994, kebutuhan ammonium nitrat masih diimport.
Import ammonium nitrat merupakan gambaran dari besaran konsumsi bahan ini.
Amonia yang merupakan bahan baku utama telah diproduksi dalam skala besar
oleh perusahaan pupuk Indonesia, bahkan Indonesia mampu mengeksport.
Ammonium nitrat telah diproduksi dalam negeri oleh PT. Multi Nitrotama Kimia,
yang merupakan anak perusahaan PT. Pupuk Kujang, dan PT. Inkomas Lestari
(keduanya di Jawa Barat), sehingga kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi.

2.2 Macam-Macam Proses


2.2.1 Pemilihan Proses Pembuatan Amonium Nitrat
Amonium Nitrat biasanya dihasilkan dari reaksi asam nitrat dengan gas
ammonia. Reaksi pembentukan ammonium nitrat yaitu:
HNO3(aq) + NH3 → NH4NO3(aq)
Reaktor yang menghasilkan ammonium nitrat sering disebut juga sebagai
netraliser karena reaksi pembentukan ammonium nitrat merupaka salah satu reaksi
netraliser (penetralan asam dengan basa atau sebaliknya). Proses pembuatan
ammonium nitrat biasanya dibedakan berdasarkan kondisi dari reactor dan
evaporator yang digunakan. Proses pembuatan ammonium nitrat ada tiga yaitu :
1) Proses UCB ( Union Chimique-Chemische Bedrijven) (sumber: Patents
No.CA752294)
Pada proses ini terdapat heat exchanger pada reactor bertekanan yang
menggunakan sebagian panas reaksi untuk menghasilkan steam dari air yang
masuk ke heat exchanger. Gas ammonia dan 63-70% asam nitrat dipanaskan dan
diumpankan kedalam rector dari bagian bawah secara cocurre. Tekanan reactor
sekitar 14 kg/cm2 (0,098-3,92 bar), suhunya 145-1600c. Heat Exchanger
mendinginkan campuran reaksi dan larutan ammonium nitrat yang keluar dari
rekator dipekatkan hingga 95% dengan penguapan di evaporator, panas reaksi
akan dimanfaatkan untuk menghasilkan:
- Steam hasil pengapan dari larutan asam nitrat. Steam ini bisa
digunakan untuk proses pemanasan awal umpan boiler dan asam nitrat,
atau digunakan pada evaporator
- Steam murni dari air pendingin pada heat exchanger, steam yang tidak
terkontaminasi asam nitrat, ammonia maupun ammonium nitrat ini
bisa digunakan untuk keprluan lain didalam pabrik.
2) Proses Stamicarbon
Netraliser merupakan rangkaian reactor yang terhubung ke separator.
Larutan hasil reaksi disirkulasikan tanpa pompa dengan panas yang dihasilkan.
Asam nitrat (60% berat), ammonia yang sudah dipanaskan, dan sedikit asam sulfat
dimasukkan dibagian bawah reactor. Reaktor beroperasi pada tekanan 4 bar dan
suhu 1780c. Larutan ammonium nitrat dibentuk dalam reactor sehingga
konsentrasinya 78%. Steam yang keluar dari bagian atas separator dilewatkan
melalui pemisah kabut dan sebagian besar digunakan untuk memekatkan larutan
ammonium nitrat hingga 95% berat menggunakan vacuum evaporator. Sisa steam
dikondensasikan dan ammonia diperoleh kembali dari kondensat dan
dikembalikan ke reactor. Pada evaporator kedua, konsentrasi dapat dinaikkan
menjadi 98-99% menggunakan steam tambahan. Suhu untuk larutan ammonium
nitrat dijaga 1800c, baik saat netralisasi maupun evaporasi (Ulmann’s, 1987)
3) Proses Norsk Hydro Pressure
Tekanan reactor antara 4,5 bar, suhu 170-1800c, kondisi tersebut
menghasilkan konsentrasi ammonium nitrat sebesar 70-80%. Forced circulation
dan thermal siphon mempengaruhi sirkulasi larutan dalam reactor. Sebagian panas
reaksi digunakan untuk menghasilkan setam murni dalam external boiler,
sebagian air yang teruapkan dalam reactor, menghasilkan steam, yang digunakan
untuk memekatka larutan ammonium nitrat menjadi 99,5% dilakukan dengan
steam pada vacuum evaporator (Ulmann’s, 1987)

Pada dasarnya semua proses yang telah ada untuk pembentukan


ammonium nitrat kering terdiri dari empat tahap dasar, yaitu
1) Netralisasi asam nitrat dengan ammonia anhydrous (ammonia tanpa air)
untuk menghasilkan larutan ammonium nitrat cair
2) Pemekatan larutan ammonium nitrat
3) Pembentukan ammonium nitrat padat
4) Pelapisah padatan ammonium nitrat

Dari macam-macam proses di atas saya memilih proses UCB untuk


membuat pabrik ammonium nitrat ini karena perbandingan sebagai berikut:
1) Proses dan peralatan lebih sederhana. Pada proses stamicarbon diperlukan
condenser untuk mengembunkan uap keluaran reactor dan juga ammonia
scrubber untuk memisahkan ammonia dari uap keluaran reactor. Dan pada
proses Norsk Hydro Pressure diperlukan pemisah antara uap dan cairan
keluaran reactor. Sedangkan pada proses UCB tidak terjadi penguapan
didalam reactor sehingga keluaran reactor langsung terpisah antara
ammonia sisa dan produk keluaran reaktornya.
2) Panas reaksi yang dihasilkan dapat digunakan secara maksimal, yaitu
dapat menghasilkan process steam dari penguapan larutan asam nitrat,
serta menghasilkan steam murni yang diperoleh dari Heat Exchanger
didalam reactor.
3) Suhu dan tekanan operasi reactor yang digunakan lebih rendah sehingga
resiko terjadinya dekomposisi asam nitrat maupun ammonium nitrat lebih
rendah.

2.2.2 Uji Ekonomi Awal


Kapasitas pabrik merupakan faktor yang sangat penting dalam pendirian
pabrik karena akan mempengaruhi perhitungan teknis dan ekonomis. Meskipun
secara teori semakin besar kapasitas pabrik kemungkinan keuntungan yang
diperoleh akan semakin besar namun hal ini harus diperhitungan berdasarkan
harga bahan-baku dan harga produk yang dihasilkan.
Tabel 2.1 Analisa Ekonomi Awal
Bahan Harga (Rp)
NH3 70.468.00
HNO3 62.000.00
Sumber : (Alibaba.com)
2.2.3 Persediaan Bahan Baku Proses
1. NH3
Kebutuhan = 2.741,45922 kg/jam
Harga/Kg = Rp.70.468.00
Harga total = Rp. 2.741,45922 x 70.468.00
= Rp.193.185.148
2. HNO3
Kebutuhan = 10.141,0329 kg/jam
Harga/Kg = Rp. 62.000
Harga total = Rp.10.141,0329 x 62.000
= Rp. 628.746.040
Total Harga Bahan Baku =Rp. 189.460,361,- + 628.460,361,-
=Rp. 821.929.188
2.2.3 Produk
Amonium Nitrat
Produk ammonium klorida =100.000 Ton/Tahun
Produksi ammonium nitrat dalam kg/jam
=12.626,262 kg/jam
Harga ammonium nitrat
= 12.626,262 x 1.500.000
Maka harga total penjualan
=Rp. 18.939.393.000
Maka Keuntungan Yang diperoleh
=(Rp.18.939.393.000) – (821.929.188)
=Rp.181.17463812
Dari keuntungan yang diperoleh, maka pabrik ammonium nitrat tersebut
layak dilanjutkan.

2.3 Sifat Fisik dan Kimia


Bahan baku merupakan faktor terpenting dalam keberlangsungan produksi
suatu pabrik. Bahan-bahan yang digunakan untuk produksi pada Pabrik Amonium
Nitrat yang akan didirikan adalah ammonia dan asam nitrat. Berikut sifat fisik dan
kimia bahan-bahan tersebut dapat dilihat dibawah ini.
2.3.1 Bahan Baku
a. Amonia
Sifat fisis (perry, 1997) :
- Berat molekul : 17,03 gram/mol
- Warna/kenampakan : tidak berwarna
- Titik cair : -77,70c
- Titik didih : -33,40c
- Specific gravity : 0.817 (-790c)
: 0,5971n(fase gas)
- Kelarutan dalam 100 bagian volume
Cold water (00c) : 89,9
Hot water (960c) : 7,4
Sifat kimia (Patnik, 2003) :
- Terdekomposisi pada 4500c
2NH3 → 3H2 + N2
- Amonia bereaksi dengan logam alkali membentuk amida dan
hydrogen.
2NH3 + 2Na →2NaNH2 + H2
- Bereaksi dengan magnesium membentuk magnesium nitride
membebaskan H2
2NH3 + 3Mg → Mg3N2 + 3H2
- Chloramine terbentuk saat klorin dilewatkan ammonia cair, bereaksi
lebih lanjut dengan ammonia membentuk hidrazin.
NH2Cl + NH3 → N2H4 + HCl
- Bereaksi dengan klorin atau bromin membentuk ammonium klorida
atau ammonium bromide.
8NH3 + 3Cl2 → N2 + 6NH4Cl
- Bereaksi dengan sulfur menghasilkan nitrogen sulfida dan hydrogen sulfida
4NH3(l) + 10S → N4S4 + 6H2S
- Gas ammonia dan uap sulfur bereaksi membentuk ammonium sulfida dan
nitrogen
8NH3 + 3S → 3(NH4)2S + N2
b.Asam Nitrat
Sifat fisis
- Rumus Kimia : HNO3
- Berat Molekul : 63,01 g/gmol
- Titik Didih : 84,8990 °C
- Titik Leleh : -42 °C
- ∆fHo (kJ.mol-1) : -174,1
- ∆fG (kJ.mol-1) : -80
- Temperatur Kritis : 217,55 °C
- Tekanan Kritis : 82 atm
- Volume Kritis : 0,14496 m3/kg mol
Sifat Kimia
- Asam nitrat tidak stabil terhadap panas dan matahari dan akan terurai
sebagai berikut :
2HNO3 + 1/2 O2 2NO3 + H2O ……………….(1.7)
larutan asan nitrat pekat berwarna kuning yang berasal dari warna NO2
terlarut. Untuk mengurangi penguraian asam nitrat ini, maka asam
nitrat disimpan dalam botol berwarna coklat
- Didalam larutan pekatnya, asam nitrat mengalami ionisasi : 2HNO3 +
H2O NO+ + NO3- + 2H2O .……...(1.8)
- Asam nitrat dalam larutan asamnya adalah asam kuat. Hal ini
disebabkan karena besarnya muatan positif pada atom N sehingga
elektron OH - tertarik kuat, akibatnya atom H menjadi mudah lepas.
HNO3 + H2O H3O+ + NO3 -………………….(1.9)
a.Amonium nitrat
Sifat Fisika
- Rumus molekul : NH4NO3
- Berat molekul : 80,0432 g/gmol
- Titik leleh, oC : 169,5
- Titik didih, oC : 210
- ∆fHo (kJ.mol-1) : -365,56
- ∆fG (kJ.mol-1) : -184,01
- Spesific gravity, (25 oC) : 1,66
- Indeks bias, eg : 1,611
- Relative humidity, % : 63
Sifat Kimia
- Ammonium nitrate adalah bahan oksidator kuat dan sangat eksplosif
terhadap beberapa logam, phosphor dan minyak (petroleum).
Campuran dari satu atau lebih bahan ini dengan ammonium nitrate
dapat menimbulkan pemanasan spontan dan dekomposisi.
- Pemanasan Ammonium nitrate dalam tempat tertutup akan
minimbulkan ledakan jika suhu mencapai 240 – 300 oC.
2.4 Penentuan Kapasitas Pabrik
Menurut data komoditi impor dari Badan Pusat Statistik Indonesia,
kebutuhan ammonium nitrat menunjukkan nilai yang terus meningkat dari tahun
ke tahun. Ini dikarenakan di indonesia banyak area pertambangan yang
membutuhkan ammonium nitrat sebagi bahan peledak. Karena di Indonesia
jumlah pemasok Amonium Nitrat sangat terbatas maka perlu dibangun pabrik
Amonium Nitrat sebagai pemenuh kebutuhan dunia dan khususnya Indonesia
sehingga kebutuhan Amonium Nitrat tercukupi
Jumlah kebutuhan Amonium nitrat dari tahun ketahun mengalami
kenaikan yang sangat pesat seperti dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 2.7 Data Amonium Nitrat di Dunia
Tahun Kebutuhan (Ribu Ton)
2009 362.967.630
2010 416.138.220
2011 518.763.460
2012 371.965.384
2013 276.769.365

Dari data tersebut, kami rencanakan membangun pabrik ammonium nitrat


dengan melihat masing-masing pabrik yang memproduksi produk serupa sehingga
dipilih ¼ dari kapasitas pabrik rata-rata sehingga didapat pabrik yang akan
dirancang memiliki kapasitas 100.000 ton/tahun. Manfaat dari produk ammonium
nitrat dapat digunakan dalam industri pertambangan sebagai bahan peledak.
2.5 Pemilihan Lokasi Pabrik

Gambar 2.7 Rencana Lokasi Rancangan Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik sangat penting dalam perancangan pabrik karena


hal ini berhubungan langsung dengan nilai ekonomis dari pabrik yang akan
dibangun. Pabrik Amonium Nitrat dengan kapasitas 400.000 ton/tahun ini
direncanakan dibangun di daerah Bireuen, Aceh Utara atas dasar pertimbangan :
1. Lokasi dekat dengan sumber bahan baku yaitu dari pabrik Pupuk Iskandar
Muda.
2. Sarana transportasi yang sangat mudah dimana dekat dengan pelabuhan
bireun.
3. Tenaga kerja, penyediaan tenaga kerja yang sangat banyak, mengingat di
Aceh memiliki beberapa universitas yang juga mempunyai lulusan dengan
berbagai macam disiplin ilmu dan operator yang sangat banyak.
4. Lokasi ini berada pada zona industri dimana dekat dengan PT.Arun dan
Pupuk iskandar muda serta beberapa faktor-faktor lain diantaranya :
a. Mudah untuk tukar-menukar tenaga ahli, fasilitas, perawatan pabrik
dengan biaya relatif lebih murah.
b. Memenuhi persyaratan yang menyangkut dengan perundang-
undangan dan peraturan pemerintah, perpajakan, asuransi tenaga
kerja dan lain sebagainya.
c. Keadaan lingkungan dan alam sekitarnya cukup memadai.
5. Pembebasan lahan yang mudah dan murah dikarenakan merupakan daerah
khusus ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Mc Cabe, Smith dan Harriot. 1993. Unit Operations of Chemical Engineering.
New York: Mc Graw Hill, Inc.
UHDE, GmbH., 1989, Nitrate Fertilisers, A Company of Thyssen Krupp
Technologies, WWW.ThyssenKrupp.com/uhde, Dortmund, German.
Yaws, carl L. 1996. Handbook of Thermodynamic Diagram. Texas: Gulf
Publishing Company.
https://kemenperin.go.id/artikel/3666/pasokan-Bahan-Peledak-Masih-Defisit

Anda mungkin juga menyukai