Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PRA RANCANGAN PABRIK

Untuk Memenuhi Sebahagian dari Syarat-Syarat Penulisan Tugas Akhir Jurusan


Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

PRA RANCANGAN PABRIK ASAM NITRAT DARI AMMONIA


DAN UDARA DENGAN PROSES OKSIDASI

Disusun oleh :

Ruhul Nabila NIM. 160140001


Poppy Adha Lubis NIM. 160140004
Shella Vanesa NIM. 160140028

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan industri di Indonesia pada saat ini mengalami peningkatan di
segala bidang, terutama industri yang bersifat padat modal dan teknologi. Indonesia
diharapkan mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Peningkatan yang
pesat baik secara kualitatif maupun kuantitatif juga terjadi dalam industri kimia.
Salah satu bahan kimia yang sangat dibutuhkan di industri kimia adalah asam nitrat.
Asam nitrat merupakan cairan yang tidak berwarna pada temperatur kamar
dan tekanan atmosferis. Asam nitrat mempunyai rumus kimia HNO3 dan merupakan
asam yang kuat. Asam nitrat dapat digunakan sebagai pengoksidasi yang kuat. Secara
rinci asam nitrat dapat digunakan sebagai nitrating agent, oxidizing agent, pelarut,
katalis dan hydrolizing agent.
Pada tahap perkembangannya asam nitrat digunakan terutama (80%) sebagai
bahan baku dalam pembuatan amonium nitrat yang selanjutnya digunakan untuk
pembuatan kalsium nitrat, kalsium ammonium nitrat, urea, larutan amonium nitrat,
dan amonium sulfat nitrat. Amonium nitrat dihasilkan dengan mereaksikan asam
nitrat dengan amonia. Asam nitrat dengan kadar kurang lebih 60% (berat) cukup
untuk memenuhi kebutuhan ini. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang
mengkonsumsi asam nitrat dengan kadar tersebut. Di samping itu, asam nitrat
diperlukan pula untuk pembuatan butiran amonium nitrat berpori sebagai komponen
bahan peledak.
Di lain pihak, asam nitrat (20%) juga digunakan untuk membuat pupuk
campuran dengan bantuan fosfat, sebagai pelarut dalam industri electro plating, dan
digunakan secara meluas sebagai reaktan yang cukup penting dalam laboratorium
kimia sebagai pembuatan nitro benzena, dan dinitro toluena.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas maka, Indonesia selain sudah
memproduksi sendiri juga mengimpor dari luar negeri. Melihat hal tersebut maka
kebutuhan Asam Nitrat dalam negeri semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dilihat
dari fungsi atau kegunaannya yang beragam, maka dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan atau kegunaanya yang beragam, maka dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan akan Asam Nitrat akan semakin meningkat, sehingga pendirian pabrik
Asam Nitrat merupakan alternatif yang baik, selain untuk memenuhi kebutuhan pasar
dalam negeri juga dapat membuka lapangan kerja baru dan dapat meningkatkan
devisa negara.

1.2 Rumusan Masalah


Kebutuhan akan Asam Nitrat di Indonesia dan luar negeri sangat besar. Asam
Nitrat dapat digunakan sebagai nitrating agent, oxidizing agent, pelarut, katalis dan
hydrolizing agent. Melihat hal tersebut, Indonesia memiliki peluang untuk
memproduksi Asam Nitrat dalam pemenuhan kebutuhan ekspor dunia dan digunakan
sendiri sehingga meningkatkan devisa Indonesia sehingga perlu adanya rancangan
pabrik Asam Nitrat.

1.3 Tujuan Prarancangan Pabrik


Untuk menunjang produksi bahan-bahan kimia khususnya Asam Nitrat, perlu
didirikan pabrik Asam Nitrat dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Dapat mengurangi ketergantunga bahan kimia dari luar negeri
2. Dapat megurangi devisa Negara
3. Dapat menyerap tenaga kerja baik pada waktu konstruksi maupun pada waktu
pabrik beroperasi.

1.4 Manfaat Prarancangan Pabrik


Manfaat dari prarancangan ini agar mahasiswa lebih memahami dan mampu
merealisasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan dalam bentuk prarancangan
pabrik asam nitrat dengan kapasitas dan hasil produksi yang lebih baik. Selain alasan
tersebut pendirian pabrik asam nitrat juga memiliki juga memiliki manfaat sebagai
berikut :
a. Menambah devisa negara.
b. Membuka lapangan kerja baru.
c. Adanya proses alih teknologi karena produk yang diperoleh dengan teknologi
modern membuktikan bahwa sarjana-sarjana Indonesia mampu menyerap
teknologi modern sehingga tidak bergantung kepada negara lain.

1.5 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penyusunan dan penyelesaian tugas prarancangan
pabrik asam nitrat ini adalah hanya pada neraca massa, neraca energi, pembuatan
flowsheet pada kondisi steady state, pemasangan alat kontrol, spesifikasi peralatan,
unit utilitas, analisa ekonomi, Autodesk P&ID Drawings, Autodesk Plant 3D, Apen
HYSYS, plot dan tugas khusus.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Asam Nitrat


Pada awalnya pembuatan asam nitrat dilakukan oleh orang-orang Arab pada
abad IX dengan cara distilasi dari campuran cyprus vitriol, salipeter, dan alum
dengan menghasilkan cairan yang kemudian disebut aquo fortis oleh alkimiawan
Jabir Ibnu Hayyan yang menemukan distilasi modern dan proses kimiawi dasar
lainnya.
Pada tahun 1798, Milner memaparkan oksidasi oksidasi amonia uap dengan
melebihkan mangan dioksida dengan hasil nitrogen oksida dan asam. Pada tahun
1824, Henry menghasilkan amonia dari reaksi langsung oksigen dengan temperatur
tinggi. Pada tahun 1784, Cavendush membuat asam dengan cara percikan elektrik
dan kelembapan udara. Pada tahun 1816, Gay-Lussac dan Berthollet menentukan
komposisi asam.
Sampai tahun 1900 asam nitrat diproduksi secara komersil dari potasium
nitrat dan kemudian diproduksi dari sodium nitrat yang direaksikan dengan asam
sulfat dan diproduksi di Chile Amerika Selatan. Selanjutnya proses diganti pada
tahun 1903 dengan operasi di Norway yang merupakan pabrik sukses pertama kali
dengan produksi asam nitrat langsung dari nitrogen dan oksigen dengan electric
furnace.
Asam nitrat adalah asam kuat yang bersifat korosif dan beracun dan terurai
menjadi ion H+ dan ion NO3- dalam air, persamaan reaksinya :
HNO3 + H2O ↔ H3O+ + NO3-……………………………………………..(2.1)
Secara umum asam nitrat digunakan dalam industri pupuk, kenyataannya
kurang lebih 65% asam nitrat diproduksi dengan penambahan amonia untuk
menghasilkan amonium nitrat yang digunakan sebagai pupuk buatan.
2.2 Asam Nitrat
Asam nitrat merupakan asam yang kuat, mudah bereaksi dengan alkali, oksida
dengan membentuk garam. Asam nitrat mempunyai rumus kimia HNO3. Asam nitrat
sangat sulit dibuat cairan murni karena kecenderungannya terdekomposisi menjadi
nitrogen oksida (Martyn and David, 1989).
Asam nitrat merupakan oksida yang kuat terhadap bahan organik seperti
turpentin dan arang alkohol juga sangat bereaksi terhadap asam nitrat. Furfural
alkohol, anilin, dan bahan organik dengan asam nitrat digunakan dalam bahan bakar
roket. Sebagian besar baja kecuali platinum dan emas dapat dirusak oleh asam nitrat,
sebagian diubah menjadi oksida seperti arsenik dan antimony tetapi sebagian besar
yang lain diubah menjadi nitrat.
Asam nitrat mempunyai dua macam hidrat yang dikristalkan dari larutan asam
nitrat. Kedua hidrat tersebut adalah monohidrat yang mempunyai rumus kimia HNO3.
H2O dengan konsentrasi 77,77% berat dan mempunyai titik didih 37,62ºC.
Sedangkan trihidrat mempunyai rumus kimia HNO3. H2O dengan konsentrasi 53,83%
berat dan mempunyai titik didih 18,47ºC. Kebanyakan asam nitrat diproduksi secara
komersil dengan konsentrasi produk 60% melalui proses oksidasi dengan bahan baku
amonia (Kirk and Othmer, 1982).
Selain itu asam nitrat dapat diproduksi dengan konsentrasi 96% dengan proses
retort dan proses difusi dengan bahan baku natrium nitrat dan asam sulfat dimana
dihasilkan asam nitrat dan natrium bisulfat. Asam nitrat sebagai oxidizing agent
tergantung pada nitrogen oksida bebas. Asam nitrat murni tidak merusak tembaga.
Produk asam nitrat bervariasi konsentrasi asamnya dan kekuatan reduksinya. Cairan
asam nitrat cenderung memberikan nitrogen oksida dan asam yang dihasilkan kaya
akan nitrogen dioksida. Reaksi asam cair dengan reducing agent yang kuat seperti
metalic, zinc, dihasilkan dengan mencampurkan amoniak dan hidroksilamin.
2.2.1 Kegunaan Asam Nitrat
Dalam pelaksanaan industri, asam nitrat digunakan pada pabrik plastik,
syntetis fibre, nitroglycerine, TNT, cellulose, nitrat dan beberapa bahan nitro organik
lainnya. Secara umum asam nitrat digunakan dalam industri pupuk, kenyataannya kurang lebih
65% asam nitrat diproduksi dengan penambahan ammonia untuk menghasilkan amonium nitrat
yang digunakan sebagai pupuk buatan. Selain itu asam nitrat digunakan juga dalam
pemurnian dari platinum,emas,perak.Serta dalam proses etsa desain untuk
perunggu,kuningan dan barang-barang tembaga.

2.3 Konsep Proses


Dalam proses pembuatan asam nitrat terdapat 2 proses, yaitu:
1. Proses oksidasi
2. Proses retort

2.3.1 Proses Oksidasi


Pada proses ini udara dikompresi menjadi 100 psi atau sekitar 6 atm yang
sebelumnya disaring dengan menggunakan filter. Ammonia diuapkan dengan
vaporizer dan dipisakan dengan separator yang selanjutnya dicampur dengan udara
yang sudah dikompresi. Sebelum masuk reaktor udara dan Amonia dipanaskan
terlebih dahulu dengan menggunakan furnace agar dicapai suhu yang di inginkan.Di
dalam reaktor terjadi proses oksidasi antara ammonia dan udara dengan reaksi
sebagai berikut :
4NH3 + 5O2 → 4NO + 6H2O……………………………………...…..…..(2.2)
2NO + O2 → 2NO2…………………………………………………….….(2.3)
3NO2 + H2O → 2HNO3 + NO…………………………………...……..…(2.4)
Campuran udara dan ammonia dimasukkan kedalam reactor yang berisi
katalisator platinum-rhodium 2-10% dari reaktor dihasilkan nitrogen oksida (NO),
kemudian direaksikan dengan oksigen supaya terbentuk asam nitrat yang
konsentrasinya 60-65%. Produk keluar reaktor berupa gas NO2 selanjutnya
diumpankan menuju absorber yang berfungsi untuk mereaksikan gas NO2 dengan air
sehingga akan terbentuk asam nitrat. Produk bawah berupa asam nitrat akan dialirkan
menuju tangki. Sedang sisa reaksi berupa gas akan dikeluarkan lewat atas absorber.

2.3.1.1 Uji Ekonomi Awal


Berikut ini merupakan rincian tentang harga bahan baku yang digunakan dan
produk yang dihasilkan. Dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Analisa Ekonomi Awal


Bahan yang digunakan Berat Molekul Harga Rp/Kg
(kg/kmol)
Bahan Baku:
1. Ammonia 17,031 58.384
2. Oksigen 16 Dari alam
3. Natrium monoksida 54,03 -
4. Natrium dioksida 46,0055 -
5. Air 18,015 Dari utilitas
Produk:
1. Asam Nitrat 63 539.595
2. Natrium Monoksida 54,03 -

Berikut adalah reaksi dasar pembentukan asam nitrat sebagai berikut:


4NH3 + 5O2 → 4NO + 6H2O
2NO + O2 → 2NO2
3NO2 + H2O → 2HNO3 + NO

a. Harga Bahan Baku


1. Ammonia
Mol × BM × Harga = 4 mol × 17,031 kg/kmol × Rp3.426,-
= Rp233.329,-

b. Harga Produk
1. Asam Nitrat
Mol × BM × Harga = 2 mol × 63 kg/kmol × Rp8.565,-
= Rp1.079.190,-

c. Total Bahan Baku


Rp233.329,-

d. Keuntungan yang Didapat


Rp1.079.190 – Rp233.329
= Rp845.861
2.3.2 Proses Retort
Proses Retort menggunakan bahan baku natrium nitrat (96%) dan asam sulfat
(93%). Di dalam reaktor terjadi reaksi eksotermis antara natrium nitrat dan asam
sulfat.
Reaksi yang terjadi :
NaNO3 + H2SO4 → HNO3 + NaHSO4.........................................................(2.5)
Suhu operasi antara 150-200ºC selama 12 jam. Selama waktu proses asam
nitrat mengalami dekomposisi karena adanya panas reaksi sehingga suhu reaktor
harus dijaga. Asam nitrat menguap pada suhu 110-130ºC, kemudian dilewatkan
condensor partial. Hasil gas dan embunan dipisahkan dengan separator, dan
menghasilkan asam nitrat hasil konsentrasi 90-98%. Gas yang tidak terembunkan
berkisar antara 10-12% dari asam nitrat keluar reaktor. Gas yang tidak terembunkan
diserap oleh air dalam absorber. Hasil cairan absorber menghasilkan asam nitrat
dengan kadar 60-80%. Hasil samping reaktor berupa campuran NaHSO4 dan zat yang
tidak bereaksi disebut niter cake. Niter cake dapat digunakan pada industri baja dan
juga dapat sebagai bahan baku asam klorida bila direaksikan dengan garam natrium
klorida.
2.3.2.1 Uji Ekonomi Awal
Berikut ini merupakan rincian tentang harga bahan baku yang digunakan dan
produk yang dihasilkan. Dapat dilihat pada Tabel 2.2

Tabel 2.2 Analisa Ekonomi Awal


Bahan yang digunakan Berat Molekul (kg/kmol) Harga Rp/Kg
Bahan Baku:
1. Natrium Nitrat 84,994 424.610
2. Asam Sulfat 98,078 419.969
Produk:
3. Asam Nitrat 63 539.595
4. Natrium Bisulfat 120 1.027.800
Berikut adalah reaksi dasar pembentukan asam nitrat sebagai berikut:
NaNO3 + H2SO4 → HNO3 + NaHSO4

a. Harga Bahan Baku


1. Natrium Nitrat (NaSO3)
Mol × BM × Harga = 1 mol × 84,99 kg/kmol × Rp4.996,-
= Rp424.610,-
2. Asam Sulfat (H2SO4)
Mol × BM × Harga = 1 mol × 98,078 kg/kmol × Rp4.282,-
= Rp419,969,-

b. Harga Produk
1. Asam Nitrat (HNO3)
Mol × BM × Harga = 1 mol × 63 kg/kmol × Rp8.565,-
= Rp539.595,-
2. Natriu Bisulfat (NaHSO4)
Mol × BM × Harga = 1 mol × 120 kg/kmol × Rp8,565
= Rp1.027.800,-
c. Total Bahan Baku
= Rp424.610,- + Rp419.969,-
= Rp844.579,-

d. Harga Total Poduk


= Rp539.595,- + Rp1.027.800,-
= Rp1.567.395,-

e. Keuntungan
Untung yang didapat = harga total produk – harga total bahan baku
= Rp1.567.395 – Rp 844.579
= Rp722.816,-

Tabel 2.3 Perbandingan Proses Pembuatan Asam Nitrat


Parameter Proses Oksidasi Proses Retort
Suhu operasi (ºC) 300 150
Tekanan (atm) 6,8 1
Konversi 95% 97%
Reaktor Fixed Bed Tangki Bepengaduk
Katalis Platina -
Kemurnian Hasil 93% 98%
Fasa Gas Cair
Keuntungan Rp845.861 Rp722.816,-

Dari uraian proses pembuatan asam nitrat diatas, proses yang dipilih adalah
proses oksidasi dengan pertimbangan antara lain :
1. Asam nitrat yang dihasilkan mempunyai kadar yang tinggi yaitu 93%.
2. Konsentrasi hasil yang diperoleh sesuai dengan permintaan pasar.
3. Proses ini memiliki biaya operasi yang rendah.
4. Kondisi operasi mudah dicapai karena hanya memerlukan suhu dan
tekanan yang rendah.
5. Keuntungan yang di hasilkan lebih besar.

2.4 Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku dan Produk


2.4.1 Bahan Baku
1. Ammonia
 Sifat Fisika :
- Rumus molekul : NH3
- Berat Molekul : 17,0305 g/mol
- Titik didih, 1 atm : 239,6 K
- Titik lebur, 1 atm : 195,3 K
- Tekanan kritis : 1657 psi
- Temperatur kritis : 406 K
- Energi bebas Gibbs, 25 C : -16401 kJ/mol

- Kapasitas panas, 25 C : 1,2867 kal/mol oC

- Kelarutan, 0o C : 89,9 g/100 g H2O

- Kelarutan, 86oC : 7,4 g/100 g H2O


- Densitas, 1 atm : 0,7708 g/ml

- Panas spesifik, 15o C : 1,310


(Kirk and Othmer, 1991)

 Sifat Kimia :
- Pada suhu tinggi bila dioksidasi dengan KMnO4 menghasilkan
nitrogen dan air :
2NH3 + 2KMnO4 2KOH + 2MnO2 + 2H 2O + N2
- Demikian juga oksidasi oleh klorin :
8NH3 + 3Cl2 N2 + 6NH4 Cl
- Dengan katalis Pt-Rhodium dioksidasi menjadi nitrogen oksida dan air
untuk menghasilkan asam nitrat :
4NH3 + 5O3 4NO + 6H2 O
2NO + O2 2NO2
3NO2+2H2O 2HNO3+NO
- Mengalami reaksi netralisasi terhadap asam, dan penting dalam bidang
perdagangan, misalnya pupuk ammonium phospat, ammonium nitrat,
dan ammonium sulfat yang kesemuanya terbuat dari ammonia.
- Mengalami reaksi netralisasi terhadap asam, dan penting dalam bidang
perdagangan, misalnya pupuk ammonium phospat, ammonium nitrat,
dan ammonium sulfat yang kesemuanya terbuat dari ammonia.

2. Oksigen
 Sifat-sifat Fisis :

- Titik didih (oC) : - 182,96

- Densitas pada 0oC, gr/L : 1,4289

- Viskositas pada 20oC, cP : 0,02064

- Thermal conductivity 0oC, W/mK : 2,448

- Temperatur kritis, oC : - 118,42


- Tekanan kritis, kPa : 50,14
(www.wikipedia.com)
 Sifat-sifat Kimia:
- Oksigen bereaksi dengan semua elemen lain kecuali He, Np dan Ar.
- Untuk elemen-elemen terte ntu seperti logam alkali rubidium dan
epsium energi aktifitas pada suhu kamar mencukupi dan reaksi
berjalan spontan.
- Untuk beberapa material yang akan direaksikan dengan O2 harus
dipanaskan terlebih dahulu sampai suhu tertentu untuk pembakaran
awal.
- Jika direaksikan dengan bahan bakar seperti petroleum oil , natural
gas atau batubara akan dihasilkan panas CO2 dan H2O serta
residu dari udara seperti N2 , O2 dan lain-lain.

2.4.2 Produk
1. Asam Nitrat (produk utama)
 Sifat-sifat fisis:
- Rumus molekul = HNO3
- Berat molekul = 63 g/gmol
- Bentuk = Cair (30ºC, 1atm)
- Titik lebur = -42ºC
- Titik didih = 86ºC
- Densitas = 1,4826 g/cm3 (20ºC,1 atm)
- Viskositas = 1,4 cP (20ºC,1 atm)
 Sifat-sifat kimia:
- Asam nitrat merupakan pengionisasi yang kuat, Reaksi yang terjadi :
NaOH + HNO3 → NaNO3 + H2O………………………………...……(2.9)
CdO + 2HNO3 → Cd (NO3)2 + H2O………………...………………..(2.10)
3FeO + 10HNO3 → 3Fe(NO3)10 + 5H2O…….…………………..……(2.11)
- Asam nitrat merupakan pengoksidasi yang kuat, reaksi yang terjadi :
I2 + 10HNO3 → 2HIO3 + 4H2O + 10NO2………..…………………..(2.12)
Sn + 4HNO3 → SnO2 + 2H2O + 4NO2……………………….…..….(2.13)
- Asam nitrat sebagai nitrating agent reaksi yang terjadi :
HNO3 + 2H2SO4 → NO3 + H2O + 2HSO4…………………...……….(2.14)
- Asam nitrat tidak stabil terhadap panas dan bisa terurai sebagai berikut :
NHO3 → 4NO2 + 2H2O + O2…………………………………………(2.15)

2.5 Lokasi Pabrik


Lokasi penting bagi perusahaan, karena akan mempengaruhi kedudukan
perusahaan dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan
tersebut. Dalam pemilihan lokasi tempat didirikannya pabrik harus memperhatikan
apakah pendirian pabrik tersebut akan berhasil dan langgeng tetap berdiri. Pada
penentuan lokasi pabrik harus diusahakan agar biaya transportasi serta upah untuk
buruh mempunyai nilai sekecil mungkin. Ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam pemilihan pendirian lokasi pabrik antara lain:
1. Penyediaan bahan baku
Dengan menempatkan lokasi pabrik di dekat sumber bahan baku, sehingga
memudahkan mendapatkan bahan baku untuk menuju lokasi pabrik dan memperkecil
biaya peralatan transportasi. Pabrik asam nitrat ini akan didirikan di Gresik Jawa
Timur, karena dekat dengan sumber bahan baku ammonia. Bahan baku ammonia
diperoleh dari PT. Petrokimia Gresik dan udara di ambil dari alam.
2. Daerah pemasaran
Lokasi pabrik harus dekat dengan daerah pemasaran atau dekat dengan
konsumen sehingga memudahkan pemasaran produk. Asam nitrat merupakan bahan
baku industri pupuk buatan, synthetic fibre, plastik, dan lain-lain. Dengan berdirinya
pabrik asam nitrat di Gresik Jwa Timur diharapkan kebutuhan asam nitrat bisa
tercukupi, selain itu juga membuka kesempatan berdirinya industri-industri yang
menggunakan asam nitrat sebagai bahan baku.
3. Tenaga kerja
Untuk mendirikan sebuah pabrik harus ditempatkan pada daerah yang banyak
tenaga kerjanya, dari tingkat sarjana sampai pekerja kasar. Dengan pendirian pabrik
ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan dapat mengurangi
pengangguran di Indonesia.
4. Penyediaan air
Proses sebuah pabrik memerlukan air yang cukup besar yaitu untuk air
pendingin, air proses serta untuk kebutuhan sehari-hari bagi keryawannya dan
masyarakat sekitar pabrik. Oleh sebab itu lokasi pabrik harus berada di daerah sumber
air yang ketersediaannya relatif konstan. Penyediaan air untuk pabrik ini diambil dari
Sungai Brantas.
5. Sarana transportasi
Lokasi pabrik berada di Gresik dekat dengan jalan yang menghubungkan
kota-kota besar seperti Surabaya, Surakarta, dan Semarang. Selain itu lokasi pabrik
juga dekat dengan pelabuhan Tanjung Perak dan pelabuhan Gresik sehingga
memudahkan pengangkutan produk dan bahan pendukung lainnya.
6. Utilitas
Utilitas utama pabrik ini meliputi kebutuhan listrik. Tenaga listrik keperluan
pabrik dibangkitkan sendiri dan keperluan bahan bakar dapat dibeli dri depot
pertamina terdekat.

2.6 Kapasitas Pabrik


Penentuan kapasitas produksi asam nitrat didasarkan pada data impor dari
Badan Pusat Statistik 2010 sampai 2015 dan kapasitas pabrik yang sudah ada. Data
impor perdagangan asam nitrat dapat dilihat dalam Tabel 2.1 dan kapasitas pabrik
yang sudah ada di dunia dapat dilihat dari Tabel 2.2:
Tabel 2.1 Data impor perdagangan asam nitrat
No Tahun Jumlah impor (ton)
1 2010 10243,02
2 2011 11259,76
3 2012 11187,31
4 2013 12990,61
5 2014 12568,11
6 2015 15657,47
(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016)
Jumlah Impor (ton)
18000
y = 937.16x - 2E+06
16000 R² = 0.8366
14000
Jumlah Impor

12000

10000
(ton)

Jumlah Impor (ton)


8000

6000 Linear (Jumlah Impor


(ton))
4000

2000

0
2008 2010 2012 2014 2016
Tahun

Tabel 2.2. Data Kapasitas Pabrik Asam Nitrat di dunia


Produser Kapasitas ribu/ton
Mobay, New Martinsville, W. Va. 90
Nitram, Tampa, Fla. 220
Nitrochem, Newell, Pa. 75
Orica, Joplin, Mo. 160
PCS Nitrogen Fertilizer, Geismar, La. 825
PCS Nitrogen Fertilizer, Lima, Ohio 105
PCS Nitrogen Fertilizer, Wilmington, N.C. 160
Royster-Clark, Cincinnati, Ohio 85
Royster-Clark, East Dubuque, Ill. 110
J.R. Simplot, Helm, Calif. 80
( Sumber : www.the-innovation-group.com )
Tabel 2.3 Prediksi Kebutuhan Asam Nitrat di Indonesia pada Tahun 2022
Tahun Jumlah (ton/tahun)
2014 15,414.19
2015 16,442.73
2016 17,471.26
2017 18,499.80
2018 19,528.33
2019 20,556.86
2020 21,585.40
2021 22,613.93
2022 23,642.47

Dari tabel diatas dapat diketahui kebutuhan asam nitrat dalam negeri cukup
banyak. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut di atas maka ditentukan kapasitas
produksi prarancangan pabrik asam nitrat pada tahun 2022 sebesar 150.000 ton/tahun
dan sisanya untuk keperluan ekspor. Dengan pertimbangan antara lain:
1. Dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri yang cukup tinggi
2. Dapat membuka kesempatan berdirinya industri-industri lainnya yang
mengggunakan asam nitrat sebagai bahan baku.
BAB III
URAIAN PROSES

Ammonia dengan suhu -33,4oC dan tekanan 101,3 kPa dialirkan ke He untuk
dinaikkan suhunya menjadi 100oC dengan tekanan 91,32 kPa dialirkan menggunakan
kompresor dengan tekanan 304,0 kPa kemudian di alirkan ke mixer. Lalu udara
dengan suhu 30oC dengan tekanan 101,3 kPa di alirkan dengan menggunakan
kompresor dengan tekanan 607,9 kPa menuju mixer. Kemudian, bahan baku yang
berada di mixer dialirkan menuju reaktor, pada reaktor di atur suhunya menjadi
150oC dengan tekanan 101,3 kPa, kemudian campuran bahan baku tersebut
menghasilkan produk atas dan bawah, produk atas merupakan sisa bahan baku yang
akan di destilasi dan produk bawah adalah hasil produk yaitu HNO3 yang akan dijual
dipasaran. Produk atas dari reaktor di alirkan ke kolom destilasi dengan suhu 7,711oC
dengan tekanan 101,3 kPa, lalu hasil dari hasil destilasi terdapat produk bawah dan
produk atas, produk atas merupakan bahan baku yang tidak terurai sempurna dan
akan di recycle kembali menuju mixer. Kemudian produk bawah dari destilasi adalah
produk utama yaitu asam nitrat. Lalu hasil produk bawah destilasi yang merupakan
asam nitrat dialirkan ke tangki penyimpanan.
BAB IV

SPESIFIKASI PERALATAN

Peralatan-peralatan yang digunakan sebagai alat proses atau (manufacturing)


pada perancangan pabrik Asam Asetat ini direncanakan dengan ukuran dan kapasitas
yang sesuai dengan kebutuhan. Pemberian kode pada masing-masing alat berdasarkan
literature dan disesuaikan dengan nama alat dan ukuran. Kode dengan huruf
menunjukkan kode peralatan dan kode angka masing–masing menunjukkan unit
proses pada angka pertama, urutan alat pada angka kedua dan ketiga.

5.1 Tangki
5.1.1 Tangki Penyimpanan Amonia (T-001)
Tangki ini berfungsi untuk menyimpan ammonia. Jenis tangki ini adalah
silinder vertical dengan tutup spherical pada bagian atas.

Adapun kondisi operasi tangki ini :

1. Suhu : -33,44oC
2. Tekanan : 1 atm
Dimensi pada T-001 adalah
1. Diameter : 9,679 m
2. Tinggi : 14,52 m
3. Volume : 1068,408 m3
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-285 Grade C
Jumlah :1

5.1.2 Tangki Penyimpanan Asam Asetat (T-002)

Tangki ini berfungsi untuk menyimpan oksigen. Jenis tangki ini adalah
silinder vertical dengan tutup spherical pada bagian atas.
Adapun kondisi operasi tangki ini :
1. Suhu : 91,27oC
2. Tekanan : 1 atm
Dimensi pada T-002 adalah
3. Diameter : 13,63 m
4. Tinggi : 20,44 m
5. Volume : 2982,825 m3
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-285 Grade C
Jumlah :1

5.2 Compresor
5.2.1 Compressor (C-001)
Fungsi : mengalirkan Amonia menuju mixer
Suhu Operasi :
1. Suhu : 100oC
2. Tekanan : 91,32 kPa
3. Daya : 782,5 kW
Jumlah : 1

5.2.2 Compressor (C-001)


Fungsi : mengalirkan Udara menuju mixer
Suhu Operasi :
1. Suhu : 30oC
2. Tekanan : 1 atm
3. Daya : 2170 kW
Jumlah : 1

5.3 Mixer (M-001)


1. Suhu : 242,9oC
2. Tekanan : 304 psi
3. Massa Jenis : 1,2 kg/m3
4. Diameter : 0,5 m

5.4. Distilasi (MD-001)


Nama Alat : Menara Distilasi
Kode Alat : MD-001
Jumlah : 1 buah
Operasi : Kontinyu
Bahan Konstruksi : Carbon steel SA-299 grade C
Kondisi Operasi :
Puncak Menara : P = 1 atm
Dasar Menara : P = 1 atm
Jumlah Tray : 6 buah
Diameter : 1.500 m3
Tray space : 0,55

5.5 Reaktor (CSTR-001)


Jenis Pengaduk : Turbin Six Blade
Kondisi Operasi : P = 1 atm
T = 150°C
Volume : 46,34 m3
Diameter : 3,87 m
Tinggi : 4,5 m

5.6 Heater (H-001)


Fungsi : untuk mengalirkan ammonia ke mixer
1. Suhu : -33,4oC
2. Tekanan : 1 atm
3. Diameter : 0,1640 ft

Anda mungkin juga menyukai