Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi sebagian dari Tugas Aplikom

PRARANCANGAN PABRIK AMONIUM NITRAT


DARI AMONIA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS
100.000 TON/TAHUN

Disusun Oleh:
Arini Dwi Astuti Ngl
NIM. 200140107

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................3
1.3 Tujuan Perancangan Pabrik............................................................................................4
1.4 Manfaat..........................................................................................................................4
1.5 Batasan Masalah.............................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................15
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................15
2.1 Sejarah Produk.............................................................................................................15
2.2 Sifat Fisik dan Kimia....................................................................................................16
2.2.1 Bahan Baku................................................................................................................17
2.2.3 Spesifikasi Bahan Baku.............................................................................................19
2.2.4Spesifikasi Bahan Pembantu......................................................................................20
2.2.5 Spesifikasi Produk.....................................................................................................20
2.3 Konsep Proses..............................................................................................................20
2.3.1 Dasar Reaksi..............................................................................................................20
2.3.2 Mekanisme Reaksi....................................................................................................21
2.4 Tinjauan Termodinamika dan Kinetika........................................................................21
2.4.1 Tinjauan Termodinamika..........................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................23
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan Tugas Aplikasi Komputasi Proses ini.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Shallallahu’alaihi Wasallam dan kepada sahabat serta keluarga beliau yang
mana telah membawa kita dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan.
Penyusunan Tugas Aplikom ini dengan judul ‘Prarancangan Pabrik
Amonium Nitrat dari Amonia dan Asam Nitrat Kapasitas 100.000
Ton/Tahun’.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa Tugas
Aplikom ini tidaklah sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Besar
harapan penulis kiranya Tugas Aplikom ini berguna bagi setiap pembaca.

Lhokseumawe, 15 April 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Amonium nitrat adalah suatu senyawa kimia, yang merupakan garam
nitrat dari kation ammonium. Senyawa ini memiliki rumus kimia
NH4NO3,disederhanakan menjadi N2H4O3. Senyawa ini adalah padatan Kristal
putih dan sangat larut dalam air.
Amonium nitrat bisa digunakan sebagai bahan peledak yang saat ini
sangat banyak dibutuhkan di Indonesia karena Indonesia sebagian besar
devisanya diperoleh dari pertambangan.
Menurut data komoditi impor dari Badan Pusat Statistik dan
Kementrian Perindustrian Indonesia, kebutuhan Amonium Nitrat menunjukkan
nilai yang terus menerus meningkat. Ini dikarenakan pertumbuhan sejumlah
sector industry, terutama pertambangan, Amonium Nitrat banyak digunakan
oleh industry berbasis bahan galian logam dan nonlogam, seperti batu bara,
minyak dan gas bumi, serta bahan mineral yang mencakup emas,nikel, tembaga
dan bahan mineral lainnya. Berdasarkan data kemetrian perindustrian,
kebutuhan ammonium nitrat saat ini 480.000-500.000 ton pertahun, sedangkan
kapasitas produksi indusri baru mencapai 440.000 ton per tahun.
Konsumsi Amonium Nitrat diperkirakan akan melonjak hingga
800.000 ton dalam 5 tahun mendatang, dipicu oleh pertumbuhan sector
infrastruktur dan pertambangan sehingga menurut kementrian perindustrian
Amonium nitrat iniakan sangat menjanjikan.

1.2 Rumusan Masalah


Pada umumnya, Amonium Nitrat sangat penting digunakan sebagai
bahan peledak di sector pertambangan. Karena di Indonesia jumlah pemasok
Amonium Nitrat sangat terbatas maka perlu dibangun pabrik Amonium Nitrat
sebagai pemenuh kebutuhan dunia dan khususnya Indonesia sehingga
kebutuhan Amonium Nitrat tercukupi.
1.3 Tujuan Perancangan Pabrik
Tujuan dari perancangan pabrik Amonium Nitrat ini adalah :
1. Sebagai salah satu tugas aplikasi komputasi proses teknik kimia.
2. Untuk memenuhi kebutuhan Amonium Nitrat di dalam negeri maupun
diluar negeri.
3. Untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu teknik kimia yang telah
dipelajari selama di bangku perkuliahan.

1.4 Manfaat
Manfaat dari prarancangan ini agar mahasiswa lebih memahami dan
mampu merealisasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan dalam bentuk
prarancangan pabrik Amonium Nitrat dari Amonia dan Asam Nitrat dengan
kapasitas dan hasil produksi yang lebih baik. Selain alasan tersebut pendirian
pabrik Amonium Nitrat juga memiliki manfaat sebagai berikut :
a. Memenuhi dan mengoptimalkan penggunaan Amonium Nitrat.
b. Menambah devisa negara.
c. Membuka lapangan kerja baru.
d. Adanya proses alih teknologi karena produk yang diperoleh dengan
teknologi modern membuktikan bahwa sarjana-sarjana Indonesia
mampu menyerap teknologi modern sehingga tidak bergantung kepada
negara lain.

1.5 Batasan Masalah


Di dalam penyusunan dan penyelesaian tugas prarancangan pabrik
Amonium Nitrat ini, penyusun membatasi hanya pada flowsheet (steady state)
pabrik amonium nitrat dan PFD dari Aspen Hysys.

1.6 Pemilihan Proses


Amonium Nitrat biasanya dihasilkan dari reaksi asam nitrat dengan
gasammonia. Reaksi pembentukan ammonium nitrat yaitu:
HNO3(aq) + NH3 → NH4NO3(aq)
Reaktor yang menghasilkan ammonium nitrat sering disebut juga sebagai
netraliser karena reaksi pembentukan ammonium nitrat merupaka salah satu reaksi
netraliser (penetralan asam dengan basa atau sebaliknya).
Proses pembuatan ammonium nitrat biasanya dibedakan berdasarkan
kondisi dari reactor dan evaporator yang digunakan. Proses pembuatan
ammonium nitrat ada tiga yaitu UCB process, stamicarbon process, dan norsk
hydro pressure process.

1.6.1 Proses UCB (Union Chimique-Chemische Bedrijven)


Pada proses ini terdapat heat exchanger pada reactor bertekanan yang
menggunakan sebagian panas reaksi untuk menghasilkan steam dari air yang
masuk ke heat exchanger. Gas ammonia dan 63-70% asam nitrat dipanaskan
dan diumpankan kedalam rector dari bagian bawah secara cocurre. Tekanan
reactor sekitar 14 kg/cm2 (0,098-3,92 bar), suhunya 145-1600C. Heat
Exchanger mendinginkan campuran reaksi dan larutan ammonium nitrat yang
keluar dari rekator dipekatkan hingga 95% dengan penguapan di evaporator,
panas reaksi akan dimanfaatkan untuk menghasilkan:
- Steam hasil pengapan dari larutan asam nitrat. Steam ini bisa
digunakan untuk proses pemanasan awal umpan boiler dan
asam nitrat,atau digunakan pada evaporator
- Steam murni dari air pendingin pada heat exchanger, steam yang
tidak terkontaminasi asam nitrat, ammonia maupun ammonium nitrat
inibisa digunakan untuk keprluan lain didalam pabrik.

1.6.2 Proses Stamicarbon


Netraliser merupakan rangkaian reactor yang terhubung ke separator.
Larutan hasil reaksi disirkulasikan tanpa pompa dengan panas yang dihasilkan.
Asam nitrat (60% berat), ammonia yang sudah dipanaskan, dan sedikit asam
sulfat dimasukkan dibagian bawah reactor. Reaktor beroperasi pada tekanan 4
bar dan suhu 1780c. Larutan ammonium nitrat dibentuk dalam reactor sehingga
konsentrasinya 78%. Steam yang keluar dari bagian atas separator dilewatkan
melalui pemisah kabut dan sebagian besar digunakan untuk memekatkan
larutan ammonium nitrat hingga 95% berat menggunakan vacuum evaporator.
Sisa steam dikondensasikan dan ammonia diperoleh kembali dari kondensat
dan dikembalikan ke reactor. Pada evaporator kedua, konsentrasi dapat
dinaikkanmenjadi 98-99% menggunakan steam tambahan. Suhu untuk larutan
ammonium nitrat dijaga 1800C, baik saat netralisasi maupun evaporasi
(Ulmann’s, 1987)

1.6.3 Proses Norsk Hydro Pressure


Tekanan reactor antara 4,5 bar, suhu 170-1800C, kondisi tersebut
menghasilkan konsentrasi ammonium nitrat sebesar 70-80%. Forced
circulation dan thermal siphon mempengaruhi sirkulasi larutan dalam reactor.
Sebagian panas reaksi digunakan untuk menghasilkan setam murni dalam
external boiler, sebagian air yang teruapkan dalam reactor, menghasilkan
steam, yang digunakan untuk memekatka larutan ammonium nitrat menjadi
99,5% dilakukan dengansteam pada vacuum evaporator (Ulmann’s, 1987)
Pada dasarnya semua proses yang telah ada untuk pembentukan
ammonium nitrat kering terdiri dari empat tahap dasar, yaitu:
1) Netralisasi asam nitrat dengan ammonia anhydrous (ammonia
tanpa air)untuk menghasilkan larutan ammonium nitrat cair
2) Pemekatan larutan ammonium nitrat
3) Pembentukan ammonium nitrat padat
4) Pelapisah padatan ammonium nitrat

1.6.4 Alasan Pemilihan Proses


Dari macam-macam proses yang ada, maka proses yang dipilih yaitu
proses UCB untuk membuat pabrik ammonium nitrat ini karena perbandingan
sebagai berikut:
1) Proses dan peralatan lebih sederhana. Pada proses stamicarbon
diperlukan condenser untuk mengembunkan uap keluaran reactor dan
juga ammonia scrubber untuk memisahkan ammonia dari uap keluaran
reactor. Dan pada proses Norsk Hydro Pressure diperlukan pemisah
antara uap dan cairan keluaran reactor. Sedangkan pada proses UCB
tidak terjadi penguapan didalam reactor sehingga keluaran reactor
langsung terpisah antara ammonia sisa dan produk keluaran reaktornya.
2) Panas reaksi yang dihasilkan dapat digunakan secara maksimal, yaitu
dapat menghasilkan process steam dari penguapan larutan asam nitrat,
serta menghasilkan steam murni yang diperoleh dari Heat Exchanger
didalam reactor.

3) Suhu dan tekanan operasi reactor yang digunakan lebih rendah sehingga
resiko terjadinya dekomposisi asam nitrat maupun ammonium nitrat
lebih rendah.

Untuk perbandingan dari macam-macam proses pembuatan ammonium


nitrat dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Perbandingan Proses Pembuatan Ammonium Nitrat


Uraian Proses UCB (Union
Proses Proses Norsk
Chimique-Chemische Stamicarbon
Hydro
Bedrijven)
Pressure
Tekanan 0,98-3,92 bar 4 bar 4,5 bar
Suhu 145-160 C 178 C 170-180 C
Konsentras
HNO3 yang 52-63 % 60% 60%
Digunakan
Konsentra
si
68-80 % 78% 70-80%
NH4NO3
yang
dihasilkan
Pembentukan steam Pembentukan Pembentukan
Penggunaan
dengan heat exchanger steam secara steam di
panas reaksi
di dalam reaktor langsung dengan external boiler
yang
menguapkan air dan
dihasilkan
di dalam reaktor menguapkan
air di dalam
reaktor
Steam yang Tercampur
Tidak tercampur Tercampur
dihasilkan dari amonia dan
amonia dan asam amoniadan
Reaktor asam nitrat
nitrat asam nitrat
Pemekatan Dengan vacuum Dengan
Dengan
larutan NH4NO3 evaporator evaporator vacuum
yangdihasilkan evaporator
Reaktor

Dari perbandingan proses-proses pada Tabel 1.1 maka proses yang


dipilih adalah proses UCB (Union Chimique-Chemische Bedrijven).

1.7 Analisa Ekonomi Awal


Kapasitas pabrik merupakan faktor yang sangat penting dalam
pendirian pabrik karena akan mempengaruhi perhitungan teknis dan
ekonomis. Meskipun secara teori semakin besar kapasitas pabrik
kemungkinan keuntungan yang diperoleh akan semakin besar namun hal ini
harus diperhitungan berdasarkan harga bahan-baku dan harga produk yang
dihasilkan.
Tabel 1.2 Analisa Ekonomi Awal
Bahan Harga
(Rp)
NH3 70.468.00
HNO3 62.000.00
Sumber : (Alibaba.com)
a. Persediaan Bahan Baku Proses
1. NH3
Kebutuhan = 2.741,45922 kg/jam
Harga/Kg = Rp.70.468.00
Harga total = Rp. 2.741,45922 x 70.468.00
= Rp.193.185.148
2. HNO3
Kebutuhan = 10.141,0329 kg/jam
Harga/Kg = Rp. 62.000
Harga total = Rp.10.141,0329 x 62.000
= Rp. 628.746.040
Total Harga Bahan Baku =Rp.189.460,361 + 628.460,361
=Rp. 821.929.188
b. Produk
• Amonium Nitrat
Produk ammonium klorida =100.000 Ton/Tahun
Produksi ammonium nitrat dalam kg/jam = 12.626,262 kg/jam

Harga ammonium nitrat = 12.626,262 x 1.500.000


Maka harga total penjualan =Rp. 18.939.393.000
Maka Keuntungan Yang diperoleh =(Rp.18.939.393.000) – (821.929.188)
=Rp.181.17463812
Dari keuntungan yang diperoleh, maka pabrik ammonium nitrat
tersebut layak dilanjutkan.

1.8 Penentuan Kapasitas Pabrik


Menurut data komoditi impor dari Badan Pusat Statistik Indonesia,
kebutuhan ammonium nitrat menunjukkan nilai yang terus meningkat dari
tahun ke tahun. Ini dikarenakan di indonesia banyak area pertambangan yang
membutuhkan ammonium nitrat sebagi bahan peledak. Karena di Indonesia
jumlah pemasok Amonium Nitrat sangat terbatas maka perlu dibangun pabrik
Amonium Nitrat sebagai pemenuh kebutuhan dunia dan khususnya Indonesia
sehingga kebutuhan Amonium Nitrat tercukupi.
Jumlah kebutuhan Amonium nitrat dari tahun ketahun mengalami
kenaikan yang sangat pesat seperti dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 1.3 Data Amonium Nitrat di Dunia
Tahun Kebutuhan (Ribu Ton)
2018 362.967.630
2019 416.138.220
2020 518.763.460
2021 371.965.384
2022 276.769.365
(Sumber : Badan Pusat Statistik, 2022)

Dari data tersebut, maka direncanakan membangun pabrik ammonium


nitrat dengan melihat masing-masing pabrik yang memproduksi produk serupa
sehinggadipilih ¼ dari kapasitas pabrik rata-rata sehingga didapat pabrik yang
akan dirancang memiliki kapasitas 100.000 ton/tahun. Manfaat dari produk
ammonium nitrat dapat digunakan dalam industri pertambangan sebagai bahan
peledak.

1.8.1 Keadaan Pasar


Untuk pabrik ammonium nitrat, sudah ada beberapa pabrik yang sudah
berdiri dapat dilihat dari tabel 1.4 di bawah ini.

Tabel 1.4 Data Pabrik Ammonium Nitrat yang ada di Indonesia

Nama Kapasitas (Ton Per Tahun)

PT Kaltime Nitrate 380.000

PT Multi Nitrotama Kimia 170.000


PT Black Bear Resources 90.000
Indonesia

PT Batuta Kimia Perdana 350.000

(Sumber: www.kemendag.go.id)

1.8.2 Data Kebutuhan Ammonium Nitrat di Indonesia


Penentuan kapasitas produksi akan ditentukan berdasarkan kebutuhan
dalam negeri. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kebutuhan
impor ammonium nitrat dari tahun 2016 hingga 2022 seperti terlihat pada Tabel
berikut.
Tabel 1.5 Data Kebutuhan Impor Ammonium Nitrat Indonesia Tahun 2016-
2022
Tahun Jumlah (ton)
2016 244.058,020
2017 295.279,484
2018 270.459,780
2019 340.608,221
2020 362.967,630
2021 416.138,220
2022 440.549,089
(Sumber: Badan Pusat Statistik 2016-2022)

Data kebutuhan impor ammonium nitrat di Indonesia pada tahun 2018 hingga
2022 dapat diproyeksikan sebagaimana dinyatakan dalam Gambar 1.1
Grafik Kebutuhan Impor Ammonium
Nitrat Indonesia 2016-2022
500.000,00

400.000,00

300.000,00

200.000,00 y = 32989x - 7E+07


R² = 0,9387
100.000,00

0,00
201520162017201820192020202120222023

Gambar 1.1 Data Impor Ammonium Nitrat di Indonesia

Data hasil extrapolasi menunjukkan kebutuhan ammonium nitrat


Indonesia semakin meningkat, data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.6.
Tabel 1.6 Data Extrapolasi Kebutuhan Ammonium Nitrat Indonesia
Tahun Kebutuhan Impor Ammonium Nitrat

2023 470.536
2024 503.526
2025 536.515
2026 569.504
2027 602.493
2028 635.483
2029 668.472
2020 701.461

Persamaan garis lurus yang didapatkan adalah sebagai berikut: y =


32989x - 7E + 07, dimana x adalah jumlah tahun yang dihitung dari tahun 2016
sampai tahun yang akan dihitung, sedangkan y adalah kebutuhan ammonium
nitrat pada tahun tertentu dalam satuan kg. Dengan menggunakan persamaan
tersebut maka perkiraan kebutuhan impor ammonia nitrat di Indonesia pada
tahun 2029 adalah sebanyak 668.472 ton. Dari hasil pemaparan di atas
memperlihatkan bahwa kebutuhan eammonium nitrat di Indonesia akan
mengalami peningkatan. Oleh sebab itu, prarancangan pabrik ammonium nitrat
direncanakan akan berproduksi dengan kapasitas 100.000 ton/tahun dengan
pertimbangan:
1. Dapat memberikan keuntungan karena kapasitas perancangan masuk
kisaran kapasitas yang disyaratkan secara ekonomi menguntungkan.
2. Dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga angka impor dapat
ditekan serta meningkatkan nilai investasi dalam negeri, juga berorientasi
ekspor untuk memenuhi kebutuhan dunia.

1.9 Pemilihan Lokasi Pabrik


Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang sangat penting, oleh karena
itu harus didasarkan pada perhitungan-perhitungan yang matang, baik secara
ekonomis maupun teknis, tanpa melupakan keadaan lingkungan sosial setempat.
Dalam hal ini juga harus diperhitungkan pula kemungkinan perkembangan
peralatan dan lokasi.
Pabrik ini direncanakan untuk didirikan di Kawasan Industri Cikampek
dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1. Dekat dengan pelabuhan, memudahkan impor barang-barang kebutuhan
pabrik dan ekspor produk.
2. Dekat dengan sungai sebagai sumber air.

3. Dekat dengan sumber bahan baku, yaitu amoniak yang diperoleh dari
PT. Pupuk Kujang Cikampek, sedangkan asam nitrat diperoleh dari PT.
Multi Nitrotama Cikampek.

4. Sarana dan prasarana yang meliputi transportasi, jalan, dan listrik


memadai.

5. Terletak dikawasan industri, sehingga dapat dibuat unit pengolahan


limbah bersama, dan juga masyarakat sudah terbiasa dengan keberadaan
pabrik dan menerima keberadaan pabrik
Gambar 1.2 Lokasi Pabrik Amonium Nitrat di Kawasan Industri Cikampek
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Produk


Pembangunan industri kimia di Indonesia sudah cukup pesat terbukti
dengan mulai banyaknya industri kimia yang berdiri serta dibukanya
kesempatan untuk penanaman modal asing, baik untuk industri hulu maupun
industri hilir. Salah satu industri hilir yang dapat didirikan di Indonesia adalah
pabrik Ammonium Nitrat, yaitu pabrik yang menghasilkan produk berupa
bahan baku untuk bahan peledak dan campuran pupuk. Pabrik ini cukup
diperlukan di Indonesia sebagai negara yang sebagian devisanya diperoleh dari
pertambangan.
Ammonium Nitrat dengan rumus kimia NH4NO3 merupakan padatan
berwarna putih berupa kristal yang mudah menyerap air (higroskopis).
Sebagian besar produk Ammonium Nitrat digunakan sebagai bahan peledak
dan sebagian kecil digunakan sebagai campuran pupuk dan pembius.
Ammonium nitrat merupakan bahan dasar pupuk nitrogen, di Amerika
90% hasil produksi amonium nitrat digunakan sebagai pupuk. Selain itu dapat,
sebagai oksigen agent, sebagai bahan dasar N2O (Nitrous Oxide). Ammonium
nitrat digunakan untuk keperluan bahan peledak yang dibutuhkan oleh
perusahaanpertambangan, seperti perusahaan pertambangan batu gunung, batu
kapur, dan lain-lain.
Pada tahun 1973 ammonium nitrat mulai diproduksi untuk bahan dasar
pupuk nitrogen. Penggunaan ammonium nitrat sebagai bahan dasar pupuk
pertama kali di Amerika Serikat dengan total produksi pertama kurang
lebih 7.200.000 ton, dimana hasil produksi ini dikonsumsi masyarakat Amerika
Serikat sampai beberapa tahun.
Penggunaan ammonium nitrat lebih penting setelah diketahui bahwa
ammonium nitrat mempunyai kandungan nitrogen yang cukup besar,
sedangkan nitrogen merupakan nutrisi yang sangat dibutuhkan tanaman dan
dapat menyuburkan tanah.
Biasanya ammonium nitrat (NH4NO3) dapat dianggap sebagai
garam yang stabil, namun akan mengalami perubahan pada suhu yang tinggi.
Bilahal ini terjadi paling sedikit akan menghasilkan dua reaksi yang berbeda,
yaitu :
NH4NO3 → NO2 + 2H2O
2 NH4NO3 → 2N2 + 4H2O + O2

Pada industri ammonium nitarat yang penting untuk diperhatikan dan


dikendalikan adalah bahaya ledakan dan zat racun ammonium nitrat, karena
pada konsentrasi suhu yang tinggi ammonium nitrat akan meledak.
Stafford, Samoels dan Crosystole telah menemukan cara pengamanan
NH4NO3 yaitu dengan melapisi NH4NO3 dengan menggunakan clay
sebanyak 3%.
Sampai pada tahun 1994, kebutuhan ammonium nitrat masih diimport.
Import ammonium nitrat merupakan gambaran dari besaran konsumsi bahan
ini. Amonia yang merupakan bahan baku utama telah diproduksi dalam skala
besar oleh perusahaan pupuk Indonesia, bahkan Indonesia mampu
mengeksport. Ammonium nitrat telah diproduksi dalam negeri oleh PT. Multi
Nitrotama Kimia, yang merupakan anak perusahaan PT. Pupuk Kujang, dan
PT. Inkomas Lestari (keduanya di Jawa Barat), sehingga kebutuhan dalam
negeri dapat terpenuhi.

2.2 Sifat Fisik dan Kimia


Bahan baku merupakan faktor terpenting dalam keberlangsungan
produksi suatu pabrik. Bahan-bahan yang digunakan untuk produksi pada
Pabrik Amonium Nitrat yang akan didirikan adalah ammonia dan asam nitrat.
Berikut sifat fisik dankimia bahan-bahan tersebut dapat dilihat dibawah ini.
2.2.1 Bahan Baku
a. Amonia
Sifat fisis (perry, 1997) :
• Berat molekul : 17,03 gram/mol
• Warna/kenampakan : tidak berwarna
• Titik cair : -77,70c
• Titik didih : -33,40c
• Specific gravity : 0.817 (-790c)
: 0,5971n(fase gas)
• Kelarutan dalam 100 bagian
• Cold water (0 oC) : 89,9
• Hot water (96 oC) : 7,4
Sifat Kimia (Patnaik, 2003) :
• Terdekomposisi pada 450 C
2NH3 → 3H2 + N2
• Amonia bereaksi dengan logam alkali membentuk amida dan
hydrogen.
2NH3 + 2Na →2NaNH2 + H2
• Bereaksi dengan magnesium membentuk magnesium
nitrida membebaskan H2.
2NH3 + 3Mg → Mg3N2 + 3H2
• Chloramine terbentuk saat klorin dilewatkan ammonia cair,
bereaksilebih lanjut dengan ammonia membentuk hidrazin.
NH2Cl + NH3 → N2H4 + HCl
• Bereaksi dengan klorin atau bromin membentuk ammonium
kloridaatau ammonium bromide.
8NH3 + 3Cl2 → N2 + 6NH4Cl
• Bereaksi dengan sulfur menghasilkan nitrogen sulfida dan
hydrogen sulfida4NH3(l) + 10S → N4S4 + 6H2S
• Gas ammonia dan uap sulfur bereaksi membentuk ammonium
sulfida dannitrogen
8NH3 + 3S → 3(NH4)2S + N2
b. Asam Nitrat
Sifat fisis
• Rumus Kimia : HNO3
• Berat Molekul : 63,01 g/gmol
• Titik Didih : 84,8990 °C
• Titik Leleh : -42 °C
• ∆fHo (kJ.mol-1) : -174,1
• ∆fG (kJ.mol-1) : -80
• Temperatur Kritis : 217,55 °C

• Tekanan Kritis : 82 atm

Sifat Kimia
• Asam nitrat tidak stabil terhadap panas dan matahari dan akan
terurai sebagai berikut :
2HNO3 + 1/2 O2 2NO3 + H2O
larutan asan nitrat pekat berwarna kuning yang berasal dari
warna NO2 terlarut. Untuk mengurangi penguraian asam nitrat
ini, maka asamnitrat disimpan dalam botol berwarna coklat
• Didalam larutan pekatnya, asam nitrat mengalami ionisasi :
2HNO3 + H2O NO+ + NO3- + 2H2O
• Asam nitrat dalam larutan asamnya adalah asam kuat. Hal ini
disebabkan karena besarnya muatan positif pada atom N
sehinggaelektron OH - tertarik kuat, akibatnya atom H menjadi
mudah lepas.
HNO3 + H2O H3O+ + NO3

2.2.2 Produk
Ammonium Nitrat
Sifat Fisika
• Rumus molekul : NH4NO3
• Berat molekul : 80,0432 g/gmol
• Rumus molekul : NH4NO3
• Berat molekul : 80,0432 g/gmol

• Titik leleh, oC : 169,5


• Titik didih, oC 210
- ∆fHo (kJ.mol-1) : -365,56
- ∆fG (kJ.mol-1) : -184,01
• Spesific gravity, (25 oC) : 1,66
• Indeks bias, eg : 1,611
• Relative humidity, % 63
Sifat Kimia
• Ammonium nitrate adalah bahan oksidator kuat dan sangat
eksplosif terhadap beberapa logam, phosphor dan minyak
(petroleum). Campuran dari satu atau lebih bahan ini dengan
ammonium nitrate dapat menimbulkan pemanasan spontan dan
dekomposisi.
• Pemanasan Ammonium nitrate dalam tempat tertutup akan
minimbulkan ledakan jika suhu mencapai 240 – 300 oC.

2.2.3 Spesifikasi Bahan Baku


a. Amonia (sumber : PT Pupuk Kujang Cikampek)
 Wujud : cair jenuh (30 C; 12 atm)
 Kenampakkan / warna : tidak berwarna
 Bau : tajam khas Amonia
 Massa jenis : 0,596 gr/cm3
 Kemurnian, minimum : 99,5% berat
 Impuritas; maksimum : kadar air 0,5 % berat

b. Asam Nitrat (sumber : PT Multi Nitrotama Kimia Cikampek)


 Wujud : cair
 Kenampakkan / warna : tidak berwarna
 Massa jenis : 1,1106 gr/ cm3
 Kemurnian, minimum : HNO3 60 % berat
 Impuritas; maksimum : kadar air 40 % berat

2.2.4 Spesifikasi Bahan Pembantu


Clay (sumber : Modern Chemical Processes)
 Wujud : padatan
 Kenampakan / warna : serbuk / putih
 Massa jenis : 42,3 lb/ft3
 Komposisi

- SiO2 = 91% -

- Al2O3 = 4,6%

- Fe2O3 = 1,9%

- CaO = 1,4%

- MgO = 0,4%
- Undetermined = 0,7%
- Ukuran : 2 – 40 mikron

2.2.5 Spesifikasi Produk


Amonium Nitrat (sumber : www.pindad.com)
 Wujud : padatan
 Kenampakan / warna : prill / putih
 Ukuran partikel prill : 0,5 – 2,5 mm
 Massa jenis prill : 0,84 gram/cm3
 Kemurnian, minimum : NH4NO3 99% berat

2.3 Konsep Proses


2.3.1 Dasar Reaksi
Pembentukan amonium nitrat merupakan reaksi heterogen fasa gas cair
tanpa katalis didasarkan pada konsep reaksi netralisasi yaitu asam dan basa,
dalamhal ini yang terjadi adalah reaksi antara asam kuat dan basa lemah.
Reaksi untuk proses netralisasi ini adalah:
HNO3 (l) + NH3 (g) → NH4NO3 (s)

2.3.2 Mekanisme Reaksi


Mekanisme reaksi yang terjadi adalah (Levenspiel, 1984) :
a. HNO3 dalam keadaan larutan akan berbentuk ion-ionnya.

HNO3 → H+ + NO3-
b. Ion positif akan menyerang elektron bebas yang dipunyai oleh amonia,
membentuk ion amonium.
NH3 + H+ → NH4 +

c. Ion amonium yang reaktif dan bermuatan positif akan bergabung dengan
ion nitrat yang bermuatan negatif, membentuk amonium nitrat.
NH4+ + NO3- → NH4NO3
Reaksi di atas merupakan reaksi netralisasi yang umumnya berlangsung
sangat cepat, sehingga reaksi antara gas amonia dan cairan asam nitrat kecepatan
reaksinya ditentukan oleh kecepatan difusi gas amonia melalui lapisan gas ke
“interface”, batas antara lapisan gas dan larutan.

2.4 Tinjauan Termodinamika dan Kinetika


2.4.1 Tinjauan Termodinamika
Reaksi pembentukan amonium nitrat berlangsung searah (irreversible).
Keadaan demikian dapat ditinjau dari harga kesetimbangan.
Data (Yaws, 1999) :
G298 NH3 = -16,40 kJ/mol = -16400 J/mol
G298 HNO3 = -74,70 kJ/mol = -74700 J/mol
G298 NH4NO3 = -183,84 kJ/mol = -183840 J/mol
G 298 = G NH4NO3 – (G HNO3 + G NH3)
= -183840 J/mol – (-74700 J/mol + (-16400 J/mol))
= -92740 J/mol
Dari perhitungan diatas terbukti bahwa reaksi pembentukan amonium
nitrat mempunyai harga G negatif yang berarti reaksi dapat berlangsung.
G 298 = - RT ln K
-92740 J/mol = -8,314 J/mol.K x 298
K x ln Kln K298 = 37,4318
K298 = 1,8048 x 1016
Reaksi :
HNO3 (l) + NH3 (g) NH4NO3 (s) H = = -8354,76 J/mol
Suhu operasi = 145 C = 418 K

K1  H  1 1

ln
x  
 R T T
K
0  1 0 

K1 8354,76  1 1 
ln  x 

K0 8,314  
418 298

K1  0,968
ln
K0
DAFTAR PUSTAKA
Mc Cabe, Smith dan Harriot. 1993. Unit Operations of Chemical
Engineering.New York: Mc Graw Hill, Inc.

UHDE, GmbH., 1989, Nitrate Fertilisers, A Company of Thyssen


KruppTechnologies, WWW.ThyssenKrupp.com/uhde, Dortmund,
German.

Yaws, carl L. 1996. Handbook of Thermodynamic Diagram. Texas:


GulfPublishing Company.

https://kemenperin.go.id/artikel/3666/pasokan-Bahan-Peledak-Masih-
Defisit

Anda mungkin juga menyukai