– DESAIN DASAR BAB 11 : MENDESAIN STRUKTUR ORGANISASI – DESAIN ADAPTIF KELOMPOK PRESENTASI NO. 5 ANGGOTA KELOMPOK WAKTU PRESENTASI
Robertus Dimas Febrian / Senin, 13 April 2020
11190621 Alexander Delpiero / 11190639 Anita Christabela P P/ 11190645 I Gusti Putu Agung S / 11190652 Elmi Triawan Dini / 11190662 Tadeus Semaya Sidjabat / 11190663 MENDESAIN STRUKTUR ORGANISASI – DESAIN DASAR BAB 10 MENDESAIN STRUKTUR ORGANISASI Para manajer mengevaluasi kembali pendekatan tradisional untuk mencari desain struktur yang baru yang bisa mendukung dan memfasilitasi penyelesaian tugas perusahaan oleh keryawan desain yang bisa menghasilkan efisiensi namun juga fleksibel. Pengorganisasian (organizing) adalah menyusun dan menstrukturisasi pekerja untuk mencapai sasaran organisasi. Pengorganisasian sebagai penyusunan dan strukturisasi pekerjaan untuk mencapai sasaran organisasi. Ini adalah proses yang penting dimana para manajer merancang suatu struktur organisasi. Struktur organisasi (organizational structure) merupakan susunan tugas-tugas formal di dalam suatu organisasi. Struktur ini, yang ditunjukkan secara visual dalam sebuah bagan organisasi. Bagan organisasi (organizational chart) adalah representasi visual dari suatu struktur organisasi Desain organisasi (organizational design) adalah menciptakan atau mengubah struktur organisasi. Saat manajer menciptakan atau mengubah struktur, mereka terlibat dalam desain (perancangan) organisasi, proses yang melibatkan keputusan-keputusan yang mencakup enam elemen: spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi, dan formalisasi. SPESIALISASI KERJA (WORK SPECIALIZATION) Spesialisasi kerja, yang membagi kegiatan pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang terpisah. Spesialisasi kerja membuat pemanfaatan keterampilan pekerja yang beragam menjadi efisien. Sudut pandang sekarang : kebanyakan manajer kini memandang spesialisasi kerja sebagai mekanisme pengorganisasian yang penting karena hal ini membantu pekerja lebih efisien. DEPARTEMENTALISASI (DEPARTEMENTALIZATION) Kegiatan pekerjaan bersama harus dihimpun kembali sehingga berbagai pekerjaan yang terpisah bisa dikoordinasikan dan diintegrasikan. Cara pekerjaan- pekerjaan tersebut dihimpun disebut dengan departementalisasi. Sudut pandang sekarang : salah satu tren departementalisasi yang terkenal adalah maraknya departementalisasi konsumen. Tren departementalisasi yang terkenal adalah tim lintas fungsional (cross functional team), tim kerja yang terdiri dari berbagai spesialis fungsional. RANTAI KOMANDO Rantai komando (chain of command) merupakan hierarki wewenang dari tingkat organisasi yang tinggi ke yang rendah, yang menegaskan siapa melapor ke siapa. Wewenang / otoritas (authority) : konsep utama yang didiskusikan oleh para penulis manajemen awal; mereka memandang wewenang sebagai perekat yang menyatukan sebuah organisasi. Wewenang merujuk pada hak mutlak dalam posisi manajerial untuk memerintah apa yang harus dilakukan stafnya dan mengharapkan mereka melakukannya. Teori pengakuan terhadap wewenang (acceptance theory of authority), memandang bahwa wewenang berasal dari kesediaan para bawahan untuk menerima pihak yang memiliki wewenang. Jika seorang pegawai tidak menerima perintah manajer, maka tidak ada otoritas. Barnard beranggapan bahwa para bawahan akan menerima perintah hanya jika kondisi – kondisi berikut terpenuhi : Mereka memahami perintah yang diberikan. Mereka merasa bahwa perintah tersebut konsisten dengan tujuan organisasi. Perintah tersebut tidak bertentangan dengan kepercayaan pribadi mereka. Mereka mampu melakukan tugas tersebut seperti yang diarahkan. Para penulis manajemen awal juga membedakan dua bentuk wewenang : wewenang lini dan wewenang staf. Wewenang lini (line authority) : wewenang yang mengharuskan seorang manajer untuk mengarahkan pekerjaan pegawainya. Ini adalah bentuk hubungan wewenang pemberi kerja – pekerja yang terjadi dari posisi puncak organisasi kepada eselon terbawah. Wewenang staf (staff authority) : posisi dengan beberapa wewenang yang dibuat untuk mendukung, membantu, dan memberi saran kepada mereka yang memegang wewenang lini. Misalnya, seorang petugas administrasi RS yang tidak bisa menangani pembelian seluruh barang yang dibutuhkan RS secara efektif perlu membuat sebuah departemen pembelian, yang menjalankan fungsi staf. Tanggung jawab (responsibility) : kewajiban atau ekspektasi untuk melakukan tugas-tugas yang diberikan. Kesatuan komando (unity of command) : prinsip manajemen yang menegaskan bahwa setiap orang seharusnya hanya melapor pada satu orang manajer saja. Sudut pandang sekarang : meskipun para ahli teori manajemen awal (Fayol, Weber, Taylor, dan lainnya) percaya bahwa rantai komando, wewenang, tanggung jawab, dan kesatuan komando sangat penting, tetapi pada konsep tersebut kurang dipandang pada zaman ini. RENTANG KENDALI (SPAN OF CONTROL) Jumlah pekerja yang bisa dikelola seorang manajer secara efektif dan efisien. Menentukan rentang kendali itu penting karena pada taraf yang lebih luas, hal ini menentukan jumlah tingkatan dan manajer dalam suatu organisasi yang merupakan pertimbangan penting dalam mengukur seefisien apa suatu organisasi tersebut nantinya. Sudut pandang sekarang : ada banyak faktor yang memengaruhi efektivitas dan efisiensi menajer dalam mengelola jumlah pekerjanya secara efektif dan efisien. Faktor- faktor ini meliputi kemampuan dan keterampilan manajer dan pekerja, serta karakteristik tugas-tugas yang mereka kerjakan. SENTRALISASI & DESENTRALISASI Sentralisasi (centralization) adalah kadar di mana pengambilan keputusan terkonsentrasi pada tingkat level organisasi yang lebih tinggi. . Jika manajer puncak mengambil keputusan utama dengan hanya sedikit input dari level di bawahnya, maka organisasi ini lebih bersifat sentralistis. Sebaliknya, apabila lebih banyak pekerja yang memberikan input atau bahkan benar-benar mengambil keputusan, maka terjadi desentralisasi dalam organisasi tersebut. Desentralisasi (decentralization) adalah kadar di mana pekerja level bawah bisa memberikan input atau bahkan membuat keputusan. Sudut pandang sekarang : ketika organisasi semakin fleksibel dan responsif terhadap tren lingkungan yang terjadi, terjadi pergeseran yang kentara ke pengambilan keputusan terdesentralisasi. Hal ini disebut juga dengan pemberdayaan pekerja (employee empowerment), yang memberikan pekerja wewenang (kuasa) yang lebih besar untuk membuat keputusan. FORMALISASI (FORMALIZATION) Sestandar apakah pekerjaan – pekerjaan organisasi dan taraf di mana perilaku pekerja dipandu oleh beragam aturan dan prosedur. Sudut pandang sekarang : meskipun formalisasi diperlukan untuk mencapai konsistensi dan pengendalian, banyak organisasi yang kini tidak terlalu mengandalkan aturan dan standarisasi ketat dalam memandu dan mengatur perilaku pekerja. STRUKTUR MEKANISTIK & ORGANIK Organisasi mekanistik (birokrasi) adalah hasil alami dari menyatukan keenam elemen dari struktur organisasi. Keenam elemen tersebut adalah spesialisasi tinggi, departementalisasi kaku, rantai komando jelas, rentang kendali sempit, sentralisasi, dan formalisasi tinggi. Organisasi organik adalah sebuah bentuk struktur organisasi yang sangat adaptif, longgar, dan fleksibel jika dibandingkan dengan organisasi mekanistik yang kaku dan stabil. FAKTOR – FAKTOR KONTINJENSI YANG MEMENGARUHI PILIHAN STRUKTUR Strategi & struktur : struktur organisasi memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi karena merupakan bagian penting dari strategi organisasi. Ukuran & struktur : cukup banyak bukti yang menunjukkan bahwa ukuran organisasi memengaruhi strukturnya. Perusahaan besar yang biasanya memiliki lebih dari 2.000 karyawan cenderung memiliki lebih banyak spesialisasi, sentralisasi, regulasi, dll daripada organisasi kecil. Teknologi & struktur : setiap organisasi menggunakan beberapa bentuk teknologi untuk mengubah input ke dalam output. Organisasi membagi 3 kategori teknologi yang memiliki strata tingkat kompleksitas dan kecanggihan tertentu yaitu produksi unit, produksi massal, dan prosuksi proses. Woodward membagi perusahaan ke dalam tiga kategori teknologi yang memiliki strata tingkat kompleksitas dan kecanggihan tertentu : Produksi unit (unit production) menggambarkan prosuksi barang-barang ke dalam unit-unit atau batch kecil. Produksi massal (mass production) menggambarkan proses manufaktur dalam batch besar. Produksi proses (process production) meliputi produksi dengan proses yang kontinu. KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN & STRUKTUR Manajer berusaha meminimalkan ketidakpastian lingkungan ini dengan menyesuaikan struktur organisasinya. Misalnya dalam lingkungan yang stabil & sederhana, desain mekanistik bisa lebih efektif. Sudut pandang sekarang : bukti dari hubungan lingkungan- struktur ini membantu menjelaskan mengapa banyak manajer masa kini merestrukturisasi organisasi mereka agar lebih ramping, gesit, dan fleksibel. DESAIN ORGANISASI TRADISIONAL Struktur simpel (simple structure) : desain organisasi dengan departementalisasi rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang tersentralisasi pada satu orang, dan sedikitnya formalisasi. Struktur fungsional (functional structure) : merupakan desain organisasi yang mengelompokkan keahlian pekerjaan yang serupa atau terkait. Struktur divisional (divisional structure) : merupakan struktur organisasi yang terdiri dari unit-unit atau divisi bisnis yang terpisah. MENDESAIN STRUKTUR ORGANISASI – DESAIN ADAPTIF BAB 11 DESAIN ORGANISASI KONTEMPORER Banyak organisasi, seperti Panera & Arizona Republic, menemukan bahwa desain organisasi tradisional sering kali tidak cocok dengan lingkungan sekarang yang lebih dinamis dan kompleks. Justru, organisasi harus lebih ramping, fleksibel, dan inovatif, dengan kata lain, organisasi harus lebih organik. Jadi, manajer mengupayakan cara – cara kreatif untuk menstrukturisasi dan menyusun pekerjaan. Desain organisasi kontemporer ini meliputi struktur tim, matriks, dan struktur proyek, organisasi tanpa batas, serta organisasi pembelajar. STRUKTUR TIM Larry Page dan Sergey Brin, dua sekawan pendiri Google, telah menciptakan struktur perusahaan yang "menangani proyek-proyek besar dengan tim kecil yang amat terfokus“. Struktur tim merupakan bentuk dari keseluruhan organisasi yang terdiri dari tim-tim kerja yang melakukan tugas-tugas organisasi. Dalam struktur ini, pemberdayaan pekerja sangat penting karena tidak ada hierarki wewenang manajerial dari atas ke bawah yang ada justru tim-tim pekerja mendesain dan melakukan pekerjaan yang dianggap terbaik bagi mereka, tetapi mereka juga bertanggung jawab atas semua hasil kinerja pekerjaan dalam bidang mereka masing-masing. STRUKTUR MATRIKS & PROYEK Struktur matriks adalah struktur organisasi yang menugaskan spesialis dari berbagai departemen fungsional untuk bekerja bersama dalam satu atau banyak proyek sedangkan struktur proyek adalah struktur organisasi dimana pekerja secara kontinu berkontribusi dalam proyek. Struktur proyek, di mana para pekerja senantiasa bekerja dalam proyek – proyek. Struktur proyek tidak memiliki departemen formal di mana para pekerja akan kembali setelah menyelesaikan suatu proyek. ORGANISASI TANPA-BATAS (BOUNDARYLESS ORGANIZATION) Organisasi di mana desainnya tidak didefinisikan atau dibatasi oleh batasan-batasan horizontal, vertikal, dan eksternal yang ditanamkan dari struktur standarnya. Untuk meminimalkan atau eliminasi batasan ini manajer bisa menggunakan desain struktur maya (virtual) atau jaringan (network). Organisasi maya/virtual (virtual organization) : organisasi yang terdiri dari tim karyawan inti purnawaktu dan spesialis eksternal yang secara temporer disewa untuk mengajarkan suatu proyek. Organisasi jaringan (network organization) : organisasi yang menggunakan para pekerjanya untuk melakukan sebagian kegiatan pekerjaan & jaringan pemasok luar untuk memberikan komponen produk/proses kinerja yang dibutuhkan. ORGANISASI PEMBELAJAR (LEARNING ORGANIZATION) Tesco merupakan salah satu contoh dari organisasi pembelajar atau Learning Organization yaitu suatu organisasi yang telah mengembangkan kapasitas untuk secara kontinu belajar, beradaptasi, dan berubah. Dalam organisasi pembelajar, para pekerja secara kontinu mendapatkan dan berbagi pengetahuan baru, kemudian menerapkan pengetahuan tersebut dalam pengambilan keputusan atau dalam pekerjaan mereka. MENGORGANISASIKAN UNTUK BERKOLABORASI Rasanya adil untuk mengatakan bahwa dunia kerja telah berubah. Organisasi harus lebih fleksibel dalam menilai bagaimana suatu pekerjaan dikerjakan, meskipun pekerjaan tersebut tetap saja harus dikerjakan dengan efisien & efektif. Mengingat bahwa inovasi dan kemampuan untuk membawa inovasi itu ke pasar dengan cepat adalah hal yang sangat penting, kita dapat memahami bagaimana metode pengambilan keputusan tradisional top-down, yang sangat mengikuti rangkaian rantai komando & pengaturan fungsi yang didefinisikan secara sempit, mungkin bukan mekanisme struktural terbaik untuk menciptakan organisasi yang fleksibel. KEUNTUNGAN & KERUGIAN DARI KOLABORASI KERJA KEUNTUNGAN KERUGIAN
Meningkatkan komunikasi Berpotensi menimbulkan
& koordinasi konflik interpersonal Output inovasi yang lebih Sudut pandang yang besar berbeda & tujuan – tujuan Meningkatkan kemampuan yang tidak selaras
untuk menyelesaikan Logistik untuk
masalah yang kompleks berkoordinasi Berbagi informasi & praktik yang paling baik KOLABORASI INTERNAL Para manajer percaya bahwa kolaborasi di kalangan karyawan dibutuhkan untuk usaha kerja yang lebih terkoordinasi dan terintegrasi, mereka dapat menggunakan beberapa pilihan struktur yang berbeda. Beberapa pilihan yang lebih dikenal mencakup tim lintas fungsi, satuan tugas, dan komunitas praktik. Tim lintas fungsi (cross functional team) : suatu bentuk Kelompok kerja yang terdiri dari individu-individu dari berbagai spesialisasi fungsi Kelompok kerja (task force) : sebuah komite atau tim temporer yang dibentuk untuk mengatasi masalah spesifik yang mempengaruhi beberapa divisi dalam waktu singkat. Komunitas praktik (communities of practice) : sekelompok orang yang memiliki perhatian, masalah, atau minat yang sama terhadap suatu topik dan yang memperdalam pengetahuan dan keahlian mereka di bidang tersebut dengan berinteraksi pada saat masalah terjadi. KOLABORASI EKSTERNAL Upaya-upaya kolaborasi eksternal menjadi cukup populer di kalangan organisasi khususnya di bidang inovasi produk. Kita akan melihat dua bentuk kolaborasi eksternal: inovasi terbuka dan kemitraan strategis. Inovasi terbuka (open innovation) : membuka pencarian gagasan-gagasan baru di luar batasan organisasi dan memungkinkan berbagai inovasi si untuk disampingkan kedalam ataupun keluar organisasi. Kemitraan strategis : hubungan kolaborasi di antara dua atau lebih organisasi, di mana mereka menggabungkan sumber daya dan kapabilitas yang dimilikinya untuk beberapa tujuan bisnis. PENGATURAN – PENGATURAN KERJA YANG FLEKSIBEL Berkat teknologi, pekerjaan saat ini dapat dilakukan di mana saja, kapan saja. Seiring dengan beradaptasinya desain – desain struktur organisasi terhadap realita – realita bari ini, kita melihat lebih banyak organisasi yang mengadopsi pengaturan kerja yang fleksibel. Telecommuting : merupakan sebuah pengaturan kerja, di mana para karyawan bekerja di rumah terhubung ke tempat kerja mereka melalui komputer WAKTU KERJA MINGGUAN YANG DIPADATKAN, FLEXTIME, & BERBAGI PEKERJAAN
Organisasi sesekali berpendapat bahwa mereka perlu
menata ulang struktur kerja mereka dengan menggunakan bentuk pengaturan – pengaturan kerja yang fleksibel. Waktu kerja mingguan yang dipadatkan (compressed workweeks) : pengaturan waktu kerja dipadatkan, di mana para karyawan bekerja dengan jam kerja yang lebih panjang setiap harinya, tetapi dengan hari kerja yang lebih sedikit dalam seminggu. Flextime (jam kerja yang fleksibel) : suatu sistem pengaturan jadwal kerja , di mana para karyawan diharuskan untuk bekerja dengan jumlah jam tertentu dalam seminggu, tetapi mereka dibebaskan untuk memiliki waktu kerja yang bervariasi dengan batasan-batasan tertentu. Berbagi pekerjaan (job sharing) : praktik di mana dua atau lebih orang berbagi sebuah pekerjaan tetap. TENAGA KERJA KONTINJEN (CONTINGENT WORKER) Merupakan pekerja tidak tetap, pekerja lepas, atau pekerja kompak yang direkrut berdasarkan pada jasa mereka. Seiring dengan berkurangnya posisi kerja tetap akibat pengurangan jumlah karyawan & restrukturisasi organisasi, para manajer sering kali bergantung kepada tenaga kerja kontinjen untuk membantu mereka ketika dibutuhkan. Salah satu masalah utama yang dihadapi perusahaan dengan tenaga kerja kontinjen mereka, terutama bagi kontraktor / pekerja lepas independen, adalah mengklasifikasikan siapa yang sebenarnya memiliki kualifikasi yang dibutuhkan. TANTANGAN – TANTANGAN DESAIN ORGANISASI SAAT INI Di saat para manajer memerhatikan desain – desain organisasi yang mana yang paling baik dalam mendukung & memfasilitasi para karyawan untuk melakukan pekerjannya secara efisien dan efektif, mereka juga harus memahami tantangan – tantangan yang tersimpan di baliknya. Tantangan – tantangan ini mencakup menjaga para karyawan saling terhubung & mengatur masalah – masalah struktural yang global. AGAR KARYAWAN TETAP TERHUBUNG Tantangan desain struktural terbesar bagi para manajer adalah menemukan cara bagaimana mereka dapat menawarkan fleksibelitas kepada para karyawan sembari memastikan para karyawan yang tersebar & berpindah – pindah ini dapat tetap terhubung dengan organisasi. Penggunaan teknologi mobile & teknologi telekomunikasi memberikan cara bagi perusahaan dan para karyawannya untuk tetap terhubung & menjadi lebih produktif. Sebagai contoh, perangkat telepon genggam memiliki fitur surel, kalender, dan kontak yang dapat digunakan di mana saja selama terdapat jaringan nirkabel. MENGATASI MASALAH – MASALAH STRUKTURAL GLOBAL Terlepas dari desain struktural apa yang para manajer pilih untuk diaplikasikan pada organisasinya, desain struktural tersebut harus membantu para karyawan untuk dapat bekerja dengan cara terbaik paling efisien & efektif yang dapat mereka berikan. Struktur organisasi harus menyokong & memfasilitasi para anggota organisasi pada saat mereka melakukan pekerjaan mereka. Ingat bahwa struktur organisasi hanyalah sebuah alat untuk mencapai suatu hasil.