Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

Tadeus Semaya Sidjabat / 11190663


Alexander Delpiero / 11190639
Fernando Jose Alessandro Nesta / 11190795
Priscilla Fortuna / 11190802
Emonanda Sembiring / 11190804
Pangihutan Situmorang / 11190806

Laporan Segmentasi Kota Medan

Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota


terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar Pulau Jawa.
Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan
keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kuala Namu yang merupakan
bandara terbesar kedua di Indonesia.

Kota Medan memiliki luas 26.510 hektare (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan
wilayah Sumatra Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan
memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara
geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur
Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian
2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.

Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan dengan luas wilayah mencapai
265,00 km² dan jumlah penduduk sekitar 2.478.145 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk
9.352 jiwa/km². Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan diperkirakan
telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria, (1.010.174 jiwa >
995.968 jiwa). Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan
penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang merupakan penduduk
komuter.
Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339
jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan. Bersama
kawasan metropolitannya (Kota Binjai dan Kabupaten Deli Serdang) penduduk Medan mencapai
4.144.583 jiwa. Dengan demikian Medan merupakan kota dengan jumlah penduduk terbesar di
Sumatra dan keempat di Indonesia.

Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-39 tahun
(masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk). Dilihat dari struktur umur penduduk,
Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat
dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan
demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis
perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur. Laju pertumbuhan penduduk
Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan, dimana tingkat
pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah sebesar 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun
2004. Jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia
dan Medan Tembung. Jumlah penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan Baru,
Medan Maimun, dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi ada di Kecamatan
Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur. Pada tahun 2004, angka harapan hidup bagi
laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita adalah 71 tahun.

Kota Medan memiliki beragam etnis dengan mayoritas penduduk beretnis Jawa, Batak,
Tionghoa, dan Minangkabau. Adapun etnis aslinya adalah Melayu dan suku Karo bagian Jahe
atau pesisir. Selain multi etnis, kota Medan juga dikenal dengan kota yang beragam agama.
Meskipun demikian, warga kota Medan tetap menjaga perdamaian dan kerukunan meskipun
berbeda keyakinan. Berdasarkan data sensus Kota Medan tahun 2018 menunjukan bahwa
mayoritas penduduk menganut agama Islam 64,35%, kemudian Kristen
Protestan 20,99%, Buddha 8,27%, Katolik 5,11%, Hindu 1,04% dan Konghucu 0,06%.

Kota Medan memiliki banyak tempat untuk menempuh pendidikan. Pada SD negeri dan
swasta terdapat 827, SMP negeri dan Swasta terdapat 337, SMA negeri dan Swasta terdapat 288,
dan perguruan tinggi terdapat 72 universitas.

Sebagai kota terbesar di Pulau Sumatra dan di Selat Malaka, penduduk Medan banyak
yang berprofesi di bidang perdagangan. Biasanya pengusaha Medan banyak yang menjadi
pedagang komoditas perkebunan. Pada sektor perdagangan didominasi oleh
etnis Tionghoa dan Minangkabau. Bidang pemerintahan dan politik, dikuasai oleh orang-
orang Melayu dan Mandailing. Sedangkan profesi yang memerlukan keahlian dan pendidikan
tinggi, seperti pengacara, dokter, notaris, dan wartawan, mayoritas digeluti oleh orang
Minangkabau.

Segmentasi Berdasarkan Sosial Budaya

Agama / Kepercayaan Ras / Etnis

Islam 64,53% Batak 35,39%


Kristen 20,99% Jawa 33,03%
Katolik 5,11% Tionghoa 10,65%
Buddha 8,28% Minangkabau 8,60%
Hindu 1,04% Melayu 6,59%
Konghucu 0,06% Aceh 2,79%
Tamil dan lainnya 2,93%

Segmentasi Jenis Kelamin dan Usia


Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur
Kelompok dan Jenis Kelamin (Jiwa)
Umur Laki-Laki Perempuan
2019 2019
0-4 97 199 93 677
10 - 14 97 436 92 840
15 - 19 106 535 110 134
20 - 24 125 372 130 549
25 - 29 98 125 99 527
30 - 34 86 700 89 600
35 - 39 81 547 86 482
40 - 44 76 108 78 844
45 - 49 66 671 69 094
5-9 101 459 98 153
50 - 54 57 274 61 040
55 - 59 48 400 51 413
60 - 64 37 941 39 579
65 - 69 23 889 25 213
70 -74 12 166 15 053
75+ 8 445 13 429
Total 1 125 267 1 154 627

Kesimpulan
Kota Medan merupakan salah satu kota yang besar dan maju di Indonsia dapat dilihat
dari Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 km2 dan secara administratif terdiri dari 21
Kecamatan dan 151 Kelurahan. Berdasarkan sensus penduduk Tahun 2016, penduduk Kota
Medan berjumlah 2.109.339 jiwa. Medan merupakan kota dengan jumlah penduduk terbesar di
Pulau Sumatra dan keempat di Indonesia dengan kepadatan 8.008 jiwa/km². Kota Medan
merupakan kota dengan penduduk yang heterogen dengan beragam suku dan agama. Wilayah
kerja USAID IUWASH PLUS di Kota Medan berada di 10 kelurahan, yaitu Kelurahan Belawan
Sicanang, Titi Kuning, Petisah Hulu, Sunggal, Suka Maju, Tanjung Gusta, Tegal Rejo, Tegal
Sari Mandala 3, Sei Kera Hilir II, dan Polonia. Oleh karena itu banyak segmentasi-segmentasi
yang terjadi di kota medan hal ini ditujukan supaya tercipta kelompok-kelompok sesuai dengan
segmentasinya agar mudah dikenali dan dapat hidup dengan teratur mulai dari segmentasi
budaya , ras,agama dan lain-lain . Hal ini bertujuan untuk terciptanya kehidupan yang damai dan
saling menghormati sesama masyarakat serta terciptanya tatanan sosial yang terstruktur di dalam
struktur kehidupan bermasyarakat di Kota Medan.

Anda mungkin juga menyukai