Anda di halaman 1dari 24

SIROSIS HEPATIS

KELOMPOK 5
1. Lian Sagita
2. Mona Sri Rahayu
3. Putri Suci Lorenza
4. Jelisa Laxmi Lovy
5. Indah Eka Purwasih
6. Vanessa Rabbani
7. Putri Dwita
8. Jamiatus Sodikhoh
9. Tania Febria azizah
10. Yemima Angel Lorence
11. Mardalia
PENGERTIAN SIROSIS HEPATIS

Sirosis adalah komplikasi atau stadium lanjut dari


berbagai penyakit hati, berupa terjadinya kerusakan
sel-sel hati yang membentuk jaringan parut (fibrosis)
dan bersifat ireversibel.
PENYEBAB SIROSIS
Pembesaran hati
Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka
waktu lama
Perlemakan hati non-alkohol
Infeksi hati schistosomiasis
Penyakit turunan seperti hemochromatosis dan 
cystic fibrosis
Infeksi virus kronis hepatitis A dan C
Sirosis hati primer yang menyebabkan penyumbatan
saluran empedu
Kelainan genetik pencernaan seperti Alagille
syndrome
ETIOLOGI

Menurut FKUI (2001), penyebab sirosis hepatis antara lain :


Malnutrisi
Alkoholisme
Virus hepatitis
Kegagalan jantung yang menyebabkan bendungan
vena hepatika
Penyakit Wilson (penumpukan tembaga yang
berlebihan bawaan)
Hemokromatosis (kelebihan zat besi)
Zat toksik
Ada 3 tipe sirosis atau pembetukan parut dalam
hati :
Sirosis Laennec (alkoholik, nutrisional), dimana
jaringan parut secara khas mengelilingi daerah portal.
Sering disebabkan oleh alkoholis kronis.
Sirosis pascanekrotik, dimana terdapat pita jaringan
parut yang lebar sebagai akibat lanjut dari hepatitis
virus akut yang terjadi sebelumnya.
Sirosis bilier, dimana pembentukan jaringan parut
terjadi dalam hati disekitar saluran empedu. Terjadi
akibat obstruksi bilier yang kronis dan infeksi
(kolangitis).
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Smeltzer & Bare (2001) manifestasi
klinis dari sirosis hepatis antara lain:
A. Pembesaran Hati
Pada awal perjalanan sirosis hati, hati
cenderung membesar dan sel-selnya dipenuhi oleh
lemak.
B. Obstruksi Portal dan Asites
Manifestasi lanjut sebagian disebabkan oleh
kegagalan fungsi hati yang kronis dan sebagian
lagi oleh obstruksi sirkulasi portal
C. Varises Gastrointestinal
Obstruksi aliran darah lewat hati yang terjadi akibat
perubahan fibrotik juga mengakibatkan pembentukan
pembuluh darah kolateral

D. Edema
Gejala lanjut lainnya pada sirosis hepatis ditimbulkan
oleh gagal hati yang kronis
E. Defisiensi Vitamin dan Anemia
Karena pembentukan, penggunaan dan penyimpanan
vitamin tertentu yang tidak memadai (terutama vitamin A,
C dan K), maka tanda-tanda defisiensi vitamin tersebut
sering dijumpai.

F. Kemunduran Mental

Manifestasi klinis lainnya adalah kemunduran


fungsi mental dengan ensefalopati dan koma hepatik
yang membakat
PATOFISIOLOGI
Hati pada awal perjalanan penyakitnya cenderung membesar dan

sel-selnya dipenuhi oleh lemak-lemak. Hati tersebut menjadi


keras dan dapat diketahui melalui palpasi. Nyeri abdomen dapat
terjadi akibat pembesaran hati yang cepat sehingga menyebabkan
regangan pada selubung fibrosa hati (kapsule glissoni). Pada
perjalanan penyakit yang lebih lanjut ukuran hati akan mengecil
setelah jaringan parut menyebabkan pengerutan jaringan.
Apabila dapat dipalpasi maka permukaan hati akan teraba
benjol-benjol (Smeltzer, 2002).
PENCEGAHAN SIROSIS HEPATIS
Tidak melebihi batas yang direkomendasikan dalam
mengonsumsi alkohol adalah cara terbaik untuk mencegah
sirosis hepatis yang terkait alkohol.
Menjaga berat badan tetap ideal.
Hepatitis B dan C adalah infeksi yang bisa melalui hubungan
seks tanpa kondom atau berbagi jarum suntik saat
menggunakan obat terlarang. Oleh karena langkah pencegahan
bisa dilakukan dengan menggunakan kondom saat
berhubungan dan tidak menggunakan jarum suntik bersama-
sama.
Vaksinasi tersedia untuk hepatitis B tersedia tetapi ada saat ini
tidak ada vaksin untuk hepatitis C.
Menerapkan pola makan sehat
Rutin berolahraga
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah  
Kenaikan kadar enzim transminase/ SGOT, SGPT
Albumin  
Pemeriksaan CHE (kolinesterase)
Pemeriksaan kadar elektrolit
USG (Ultrasonografi).
Pemeriksaan radiologi.
Tomografi komputerisasi.
Magnetic resonance imaging.
Biopsi hati untuk mengkonfirmasikan diagnosis.
PENATALAKSANAAN  
1. Simptomatis.
2. Supportif, yaitu :
a. Istirahat yang cukup.
b. Pengaturan makanan yang cukup dan seimbang
3. Prinsip diit
a. Jumlah sesuai kebutuhan.
b. Jadwal diit ketat.
c. Jenis : boleh/tidak dimakan.
4. Latihan ,
5. Penyuluhan
KOMPLIKASI
Perdarahan varises esofagus  
Perdarahan varises esofagus merupakan komplikasi
serius yang sering terjadi akibat hipertensi portal

Ensefalopati hepatikum  
Disebut juga koma hepatikum. Merupakan
kelainan neuropsikiatrik akibat disfungsi hati.
Peritonitis bakterialis spontan
Peritonitis bakterialis spontan yaitu infeksi cairan
asites oleh satu jenisbakteri tanpa ada bukti infeksi
sekunder intra abdominal.

Sindroma hepatorenal
Keadaan ini terjadi pada penderita penyakit hati
kronik lanjut, ditandai oleh kerusakan fungsi ginjal
dan abnormalitas sirkulasi arteri menyebabkan
vasokonstriksi ginjal yang nyata dan penurunan GFR.
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa keerawatan / masalah kolaboratif
berdasarkan prioriotas
1. polanafas tidak efektif berhubungan dengan Ekspansi
paru terganggu
2. ansietas berhubungan dengan pengetahuan tentang
proses penyakit
3. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi akut
4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
Pruritas
Intervensi keperawatan

1. Diagnosa keperawatan : pola nafas tidak efektif


berbubungan dengan ekspansi paru
Tujuan                          :  Pola nafas kembali efektif
Kriteria hasil                :  Bebas dispnea dan sianosis,
GDA dalam rentang normal, pola nafas efektif,
kapasitas vital alam rentang normal.
Intervensi Rasional
Kolaborasi Mungkin perlu mengobati/mencegah
Berikan tambahan O2 sesuai indikasi. hipoksia. Bila pernapasan/oksigenasi
  tidak adekuat, ventilasi mekanik sesuai
  kebutuhan.
  Bila istirahat dan diet rendah garam
Penanganan ascites; istirahat dan diet tidak dapat mengatasi, diberikan
rendah garam. pengobatan diuretik berupa
  spironolakton 50-100 mg/hari (awal)
  dan dapat ditingkatkan sampai 300
  mg/hari bila setelah 3-4 hari tidak
  terdapat perubahan.
Mandiri  
Pertahankan kepala tempat tidur tinggi. Memudahkan pernafasan dengan
Posisi miring. menurunkan takanan pada diafragma
  dan meminimalkan ukuran aspirasi
Awasi frekuensi, kedalaman dan upaya secret.
pernafasan. Pernafasan dangkal cepat/dispnea
  mungkin ada sehubungan dengan
Selidiki perubahan tingkat kesadaran hipoksia dan atau akumulasi cairan
  dalam abdomen.
  Perubahan mental dapat menunjukkan
hipoksemia dan gagal pernafasan yang
sering disertai koma hepatik.
2. Diagnosa keperawatan : ansietas berhubungan
dengan pengetahuan tentang proses penyakit
Tujuan                          :  setelah dilakukan perawatan
selama 3x/24jam, diharapkan ansietas dapat di
minimalkan sampai dengan di atasi
Intervensi Rasional
- Bina hubungan saling percaya antara- Hubungan saling percaya adalah dasar
perawat dan klien hubungan terpadu yang mendukung klien
dalam mengatasi perasaan cemas
- Pahami rasa takut/ansietas pasien - Membantu pasien untuk terbuka sehingga
                               dapat mendiskusikan dan meghadapinya
- Kaji tingkat ansietas dan diskusikan- Identisifikasi masalah spesifik akan
penyebab bila mungkin meningkatkan kemampuan individu untuk
menghadapinya dengan baik
- Temani atau atur supaya ada seseorang- Dukungan yang terus menerus mungkin
bersama pasien sesuai indikasi membantu pasien mengurangi ansietas/rasa
takut ketingkat yang dapat di atasi.
- Kaji ulang keadaan umum klien dan- Sebagai indikator awal dalam menentukan
TTV intervensi berikutnya.
- Berikan waktu klien untuk- Agar pasien merasa diterima
mengungkapkan masalahnya dan
dorongan ekspresi yang bebas, misalnya
rasa marah, takut, ragu.
- Berikan penjelasan pada pasien tentang- Dapat mengurangi rasa cemas pasien kan
penyakitnya enyakitnya
- Jelaskan semua prosedur dan- Ketidaktahuan dan kurangnya pemahaman
pengobatan dapat menyebabkan timbulnya ansietas
- Diskusikan prilaku koping alternatif dan- Mengurangi kecemasan pasien
teknik pemeahan masalah
3. Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan
dengan inflamasi akut
Kriteria hasil                 : Mampu mengontrol nyeri
(tahu penyebab nyeri,mampu menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,mencari
bantuan).
Intervensi Rasional
- Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi- Untuk mengetahui berapa berat
nyeri yang dialami pasien. nyeri yang dialami pasien.
- Jelaskan pada pasien tentang sebab-- Pemahaman pasien tentang
sebab timbulnya nyeri. penyebab nyeri yang terjadi akan
                               mengurangi ketegangan pasien dan
memudahkan pasien untuk diajak
bekerjasama dalam melakukan
tindakan.
- Ciptakan lingkungan yang tenang. - Rangsangan yang berlebihan dari
lingkungan akan memperberat rasa
nyeri.
- Ajarkan teknik distraksi dan- Teknik distraksi dan relaksasi dapat
relaksasi. mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan pasien.
- Atur posisi pasien senyaman- Posisi yang nyaman akan membantu
mungkin sesuai keinginan pasien. memberikan kesempatan pada otot
untuk relaksasi seoptimal mungkin.
- Kolaborasi dengan dokter untuk- Obat–obat analgesik dapat
pemberian analgesik. membantu mengurangi nyeri pasien.
4. Diagnosa keperawatan : Gangguan integritas kulit
berhubungan dengan pruritus.
Tujuan              :  Mengurangi kerusakan kulit
 Kriteria hasil      : Mempertahnkan Integritas kulit,
menunjukkan perilaku/teknik untuk mencegah
kerusakan kulit.
Intervensi Rasional
Mandiri •Meminimalkan pembentukan edema.
•Batasi natrium seperti yang Jaringan dan kulit yang edematus
diresepkan mengganggu suplai nutrien dan sangat
Berikan perhatian dan perawatan yang rentanterhadap tekanan serta trauma.
cermat pada kulit. •Meminimalkan tekanan yang lama
•Ubah posisi tidur pasien dengan dan meningkatkan mobilisasi edema.
sering. •Meningkatkan aliran balik vena dan
•Tinggikan ekstremitas bawah. menurunkan edema pada ekstremitas.
Lakukan latihan gerak secara pasif •Meningkatkan sirkulasi dan
atau aktif perbaikan atau mempertahankan
•Letakkan bantalan busa yang kecil mobilitas sendi.
dibawah tumit, maleolus dan tonjolan •Melindungi tonjolan tulang dan
tulang lainnya. meminimalkan trauma jika dilakukan
dengan benar.
THANK YOU FOR
YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai