Anda di halaman 1dari 32

PENANGANAN PASIEN YANG AMAN

KELOMPOK 1

1. Aulia Mahesa 12. Nur Ayu Hijratunni’ma


2. Lian Sagita 13. Rani Alfiyyah Az-Zahra
3. Mona Sri Rahayu 14. Intan Syafika
4. Fitri Utami 15. Rivi Maldanurman
5. Fitria Husni 16. Elprida Sihombing
6. Indah Tri Zaina 17. Icha Permata Ulandari
7. Citra Juli Anggraini 18. Nurlaili Andraini
8. Etia Zaria Amna 19. Nosil Elvini
9. Rachel Arga Mutiara 20. Reci Syarfina
10. Lintang Athala 21. Arisah Nur Rahmah
11. Chantika Septidianti 22. Riska Tamala
PENGERTIAN keselamatan pasien
(patient safety)

Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu


sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman. Sistem tersebut meliputi asesmen resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko (Panduan Nasional
Keselamatan Pasien Rumah sakit, Depkes R.I. 2006).
TUJUAN

Tujuan keselamatan pasien secara internasional adalah:

1. Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar)


2. Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang
efektif)
3. Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan keamanan
dari pengobatan resiko tinggi)
4. Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure surgery
(mengeliminasi kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan pasien,
kesalahan prosedur operasi)
5. Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi risiko
infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
6. Reduce the risk of patiens harm from falls (mengurangi resiko pasien
terluka karena Jatuh
PRINSIP PERAWATAN LUKA

Tujuan dari perawatan luka adalah untuk menghentikan perdarahan,


mencegah infeksi, menilai kerusakan yang terjadi pada struktur yang
terkena dan untuk menyembuhkan luka :

 Menghentikan perdarahan
Tekanan langsung pada luka akan menghentikan perdarahan

 Mencegah infeksi
Membersihkan luka merupakan faktor yang paling penting dalam
pencegahan infeksi luka. Sebagian besar luka terkontaminasi saat
pertama datang
Pengaruh Faktor Lingkungan Dan Manusia

1. Faktor fisik yang meliputi : penerangan, suhu udara, kelembaban,


vibrasi mekanis, radiasi, tekanan udara.

2. Faktor kimia yang meliputi : gas, uap, debu, kabut, asap awan,
cairan dan benda padat.

3. Faktor biologi yang meliputi :tumbuhan dan hewan.

4. Faktor fisiologis yang meliputi : konstruksi mesin, sikap dan cara


kerja.

5. Faktor mental – psikologis meliputi : suasana kerja, hubungan


kerja.
Sebaiknya apabila faktor-faktor tersebut dicari manfaatnya
dapat diciptakan suasana kerja yang serasi

• Penggunaan musik di tempatkerja.


• Penerangan diatur intensitas dan
penyebarannya.
• Dekorasi warna di tempatkerja.
• Bahan beracun dalam keadaan terkendali
bahayanya.
• Penggunaan suhu yang nyaman untuk
bekerja.
• Perencanaan atau tata letak mesinsebaik-
bakinya
STANDAR KESELAMATAN PASIEN
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan
kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode
peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien.
5. Peran kepemimpinan dalam
meningkatkan keselamatan pasien 
6. Mendidik staf tentang keselamatan
pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf
untuk mencapai keselamatan pasien
 EVIDENCE BASED PRACTICE

EBP merupakan salah satu  perkembangan yang penting pada


dekadeini untuk membantu sebuahprofesi, termasuk
kedokteran, keperawatan, sosial, psikologi, public health,
konseling dan profesi kesehatan dan sosiallainnya.
(Briggs &Rzepnicki, 2004; Brownson et al., 2002; Sackett et
al., 2000).
beberapa kemampuan dasar yang harus dimiliki tenaga kesehatan
professional untuk dapat menerapkan praktek klinis berbasis bukti,
yaitu :

• Mengindentifikasi gap/kesenjangan antara teori dan praktek


• Memformulasikan pertanyaan klinis yang relevan,
• Melakukan pencarian literature yang efisien,
• Mengaplikasikan peran dari bukti, termasuk tingkatan/hierarki dari
bukti tersebut untuk menentukan tingkat validitasnya
• Mengaplikasikan temuan literature pada masalah pasien,
• Mengerti dan memahami keterkaitan antara nilai dan budaya
2. Langkah-langkah dalam EBP

1. Kembangkan semangat penelitian


2. Ajukan pertanyaan klinis dalam format PICOT
3. Cari bukti terbaik
4. Kritis menilai bukti
5. Mengintegrasikan bukti dengan keahlian klinis dan preferensi pasien
dan nilai-nilai
6. Evaluasi hasil keputusan praktek atau perubahan berdasarkan bukti
7. Menyebarluaskanhasil EBP
Pelaksanaan EBP Pada Keperawatan

• Mengakui status atau arah praktek


• Implementasimhanya akan sukses bila
perawat menggunakan dan
mendukung “pemberian perawatan
berdasarkan fakta”.
• Evaluasi penampilan klinik
• Praktek berdasarkan fakta
• Praktek berdasarkan hasil temuan riset
• Penggunaan EBP
• Perawat membutuhkan peran dari
fakta
PENYEBAB TERJADINYA ADVERSE EVENTS TERKAIT
PROSEDUR INVASIF

1. Diagnosa
Tidak menerapkan pemeriksaan yang tidak sesuai
2. Pemeriksaan
Menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau
bertindak atas hasil pemeriksaan atau observasi
3. Pemberian obat
 Kesalahan pada procedure pengobatan
 Pelaksanaan terapi yang salah
 Metode penggunaan obat yang salah
 Keterlambatan dalam merespon hasil pemeriksaan asuhan yang
tidak layak
4. Kesalahan Komunikasi.
K3 Dalam Keperawatan

Tujuan
 Mewujudkan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan selamat.
 Mewujudkan tenaga kerja yang sehat dan produktif.
 Mewujudkan laboratorium yang berkualitas dan terpercaya.
 Mewujudkan system informasi hiperkes dan keselamatan kerja.

Manfaat Prosedur K3
 Pekerja medis merasa aman melakukan pekerjaannya di rumah sakit
juga diuntungkan karena hemat waktu.
 Perawat ridak harus berfikir panjang dan hanya mengikuti prosedur
yang telah ditetapkan.
Pengertian Kebijakan K3

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi


garis besar dan rencana dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan/kepemimpinan dan cara bertindak (Balai Pustaka,
2007).
Menurut (Edi Suharto, 2008),

kebijakan adalah prinsip prinsip yang mengatur tindakan dan


diarahkan pada tujuan tertentu. Kebijakan adalah suatu
ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk
mengarahkan cara bertindak yang dibuat secara terencana
dan konsisten untuk mencapai tujuan tertentu.
Konsep Kebijakan Keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)

• Menurut ILO-OSH guidline ini, kebijakan K3 tingkat nasional


menekankan hal-hal berikut;
• Manajemen K3 harus merupakan bagian integral dari keseluruhan
manajemen organisasi.
• Memfasiltasi kegiatan K3 baik tingkat nasional dan organisasi.
• Keterlibatan pekerja atau perwakilan pekerja pada tingkat organisasi.
• Melaksanakan perbaikan terus menerus terhadap biroksrasi, administrasi
dan biaya.
• Kerjasama antar instansi terkait dalam kerangka manajemen K3
• Melakukan evaluasi berkala terhadap efektifitas kebijakan K3 nasional.
• Mempublikasikan manajemen K3
• Memastikan manajemen K3 diberlakukan sama terhadap kontraktor,
pekerja kontrak dan pekerja tetap.
NEXT

Kerangka konsep kebijakan OSH (K3) internasional menurut


komite gabungan ILO dan WHO untuk Occupational Health
Program K3 nasional harus memiliki tiga unsur yaitu; Program
promosi budaya K3, Program Penguatan Sistem Manjemen
K3, dan Program Sasaran Penerapan. Ketiga program tersebut
harus didukung oleh advokasi promosi, perundang-undangan,
pengawasan dan tenaga ahli dibidang K3.
Resiko dan Hazard Dalam
Pengkajian Asuhan Keperawatan
Pelecehan Verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan
keluarga :

● Nada tinggi pasien terhadap perawat saat perawat melakukan


pengkajian.
● Ekspresi keluarga pasien yang sangat tidak mengenakkan saat
perawat menjelaskan masalah klien dan penyakitnya.
● Bahasa klien yang sangat tidak baik saat Berkomunikasi dengan
perawat.
● keluarga klien dan klien menggoda pasien dengan sengaja. Ctoh:
klien mengatakah perawat sangat cantik dan sexy.
Kekerasan Fisik pada perawat pada saat melakukan
Pengkajian :

• Tindakan menghempaskan tangan perawat saat perawat


menyentuh klien.
• Keluarga dari klien melakukan kekerasan fisik seperti
menampar perawat saat perawat melakukan kesalahan kecil.
• Klien mendorong perawat saat perawat ingin memberikan
injeksi.
Keluarga pasien merasa acuh tak acuh dengan pertanyaan
yang di sampaikan perawat :

• Keterbatasan pengetahuan keluarga mengenai


penyakit klien.
• Keluarga merasa perawat sangat lambat.
• Keterbatasan bahasa pada perawat dan keluarga
klien.
Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara
saat pemeriksan fisik :

• Karena perawat mengetahuai penyakit klien


seperti penyakit menular sehingga enggan
terlalu dekat saat berbicara.

• Pasien enggan di kaji karena merasa minder


akan penyakit yag di deritanya.
Perawat menjadi terlalu empati dengan masalah
klien dan keluarganya :

• Karena terlalu kasihan dengan penderitaan klien


perawat menjadi tidak fokus saat menjalankan tugas.

• Perawat mudah terbawa suasana saat mendengar


keluhan keluhan dari keluarga klien.
Resiko dan Hazard dalam rencana
asuhan Keperawatan
Perencanaan asuhan keperawatan tidak sesuai dengan apa
yang harus diberikan kepada klien :

• Perawat kurang fokus dan tidak memperhatikan sara dari


dokter dan rekan prawat lainnya.
• Kurangnya pengetahuan pasien mengenai diagnosa
keperawatan.
• Kurangnya pengetahuan perawat mengenai intervensi
keperawat
Perawat tidak mengetahuai rencana ti dakan apa
yang akan di lakukan kepada klien :

• Perawat kurang pengetahuan


• Perawat tidak memahami diagnosa ,
implementasi , dan intervensi keperawatan.
upaya mencegah Hazard dan Risiko Implementasi
Keperawatan :

• Membantu dalam aktifitas sehari-hari


• Konseling
• Memberikan asuhan keperawatan langsung.
• Kompensasi untun reaksi yang merugikan.
• Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan
klien utnuk prosedur.
Tiga prinsip pedoman implementasi asuhan keperawatan :

• Mempertahankan keamanan klien


• Memberikan asuhan yang efektif
• Memberikan asuhan yang seefisien mungkin
Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada
Tahap Evaluasi Asuhan Keperawatan:

• Pencatatan dan pelaporan K3 terintegrasi ke dalam sistem


pelaporan RS (SPRS).
• Inspeksi dan pengujian
• Melaksanakan audit K3

Anda mungkin juga menyukai