Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 5

GANGGUAN DN MASALAH SISTEM


REPRODUKSI WANITA

AGNESIA
EKA KUSUMAWATI
FAIZAH A. NAWAI
FITRI
NI WAYAN FATMAWATI
SHINT BUGISWATI
SITI MARWANI
SUSI RATNASARI
Oligomenorhoe

 Defenisi
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodic siklik
dari uterus, disertaipelepasan (deskuamasi) endometrium
(sarwono prawirohardjo, 2000).
 Penyebab
 Adanya kista indung telur, fibfinoid atau masalah Rahim
lainya Wanita yang mengalami PCOS (polysyctic ovary
syndrome), yaitu dimana indungtelur berisi kista,
mengakibatkan haid yang tidak teratur berupa
oligomenorea,amenore atau bahkan haid yang sangat banyak.
 Penyakit hipotiroid/ hipertiroid
 Penyakit Cushing
 Stress
Lanjut...

 Tanda dan Gejala


 Periode siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari sekali, dimana
hanya terdapat 4 – 9 periode dalam 1 tahun.
 Haid yang tidak teratur dengan jumlah yang tidak tentu.
 Pada beberapa wanita yang mengalami oligomenore terkadang
juga mengalami kesulitan untuk hamil.
 Patofisiologi
Oligominorea biasanya terjadi akibat gangguan
keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus – hipofisis
ovarium. Gangguan hormon tersebut menyebabkan lamanya
siklus menstruasi normal menjadi memanjang.Sehingga
menstruasi menjadi lebih jarangterjadi.Oligomenorea sering
terjadi pada 3 – 5 tahun pertama setelah haid pertama
ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya menoupose.
Lanjut...
 Prosedur Diagnostik
 Rontgen : mengetahui adanya penyakit TBC
 Sitologi vagina
 Pemeriksaan metabolism basal atau T3 dan T4
 Pemeriksaan kromatin seks
 Pemeriksaan kadar hormon
 Pemeriksaan mata untuk mengetahui tanda tumor hipofisis
Amenorhoe

 Definisi
Amenore adalah kondisi di mana seorang wanita tidak
mengalami menstruasi,meskipun berdasarkan periode
mentruasi seharusnya wanita tersebut mengalami menstruasi.
Amenore dapat diklasifikasikan menjadi

 Etiologi
 Amenore Primer
 Amenore Sekunder
Lanjut..

 Tanda dan gejala yang muncul diantaranya :


 Tidak terjadi haid
 Produksi hormone estrogen dan progesterone menurun.
 Nyeri kepala
 Badan lelah
Tanda dan gejala
 tergantung dari penyebabnya :
 Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas,
maka tidak akan ditemukan tanda – tanda pubertas
seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut
kemaluan dan rambut ketiak serta perubahan bentuk
tubuh.
 Jika penyebanya adalah kehamilan, akan ditemukan
morningsickness dan pembesaran perut.
 Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi
maka gejalanya adalah denyut jantung yang cepat,
kecemasan, kulit yang hangat dan lembab.
 SindromaCushing menyebabkan wajah bulat ( moonface ),
perut buncit, dan lengan serta tungkai yang lurus.
Patofisiologis
Tidak adanya uterus, baik itu sebagai kelainan atau sebagai
bagian dari sindrom hemaprodit seperti
testicularfeminization, adalah penyebab utama dari
amenore primer. Testicularfeminization disebabkan oleh
kelainan genetik. Klien dengan aminore primer yang
diakibatkan oleh testicularfeminization menganggap dan
menyampaikan dirinya sebagai wanita yang normal,
memiliki tubuh feminin. Amenore primer juga dapat
diakibatkan oleh kelainan pada aksis hipotalamus-hipofisis-
ovarium. Hypogonadotropicamenorrhoea menunjukkan
keadaan dimana terdapat sedikit sekali kadar FSH dan SH
dalam serum. Akibatnya, ketidakadekuatan hormon ini
menyebabkan kegagalan stimulus terhadap ovarium untuk
melepaskan estrogen dan progesteron. Kegagalan
pembentukan estrogen dan progesteron akan
menyebabkan tidak menebalnya endometrium karena
tidak ada yang merasang. Terjadilah amenore.
Pemeriksaan Diagnostik

 Folliclestimulatinghormone (FSH).
 Luteinizinghormone (LH).
 Prolactinhormone (hormon prolaktin).
 Serum hormone (seperti kadar hormon testoteron).
 Thyroidstimulatinghormone (TSH).

Tes lain yang dapat dilakukan, meliputi:


 Biopsi endometrium.
 Tes genetik.
 MRI.
 CT scan.
Penatalaksanaan
 Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan
penyebab dari amenorrhea yang dialami,
apabila penyebabnya adalah obesitas maka diet
dan olahraga adalah terapinya, belajar untuk
mengatasi stress dan menurukan aktivitas fisik
yang berlebih juga dapat membantu.
Pembedahan atau insisi dilakukan pada wanita
yang mengalami Amenorrhea Primer.
 Sedangkan pada Amenore tiroid atau
disebabkan oleh gangguan hipofisis dapat
diobati dengan obat-obatan.
Perdarahan Bukan Haid

 Definisi
Perdarahan di luar haid adalah perdarahan yang terjadi dalam
masa antara 2 haid. (Lizawati, 2012)

• Macam-Macam Perdarahan Bukan Haid


 Metrorargia adalah perdarahan dari vagina yang tidak
berhubungan dengan siklus haid. Perdarahan ovulatori terjadi
pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih
diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh. Penyebabnya
adalah kelainan organik (polip endometrium, karsinoma
endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional dan
penggunaan estrogen eksogen.
 Menometrorargia adalah perdarahan siklik yang berlangsung
lebih dari 7 hari dengan jumlah darah kadang-kadang cukup
banyak.
 Etiologi
Beberapa Penyebab dari perdarahan diluar haid yaitu :
 Polip serviks
Polip adalah tumor bertangkai yang kecil dan tumbuh dari permukaan
mukosa. (Denise, 2005 ). Servikal polip adalah polip yang terdapat dalam
kanalis servikalis. (Denise, 2005)
 Erosi portio
Erosio porsiones (EP) adalah suatu proses peradangan atau suatu luka
yang terjadi pada daerah porsio serviks uteri (mulut rahim). Penyebabnya
bisa karena infeksi dengan kuman-kuman atau virus, bisa juga karena
rangsangan zat kimia/ alat tertentu umumnya disebabkan oleh infeksi. 
 Ulkus portio
Ulkus portio adalah suatu pendarahan dan luka pada portio berwarna
merah dengan batas tidak jelas pada ostium uteri eksternum . 
 Trauma
Trauma adalah dari aspek medikolegal sering berbeda dengan pengertian
medis. Pengertian medis menyatakan trauma atau perlukaan adalah
hilangnya diskontinuitas dari jaringan. Sedangkan dalam pengertian
medikolegal trauma adalah pengetahuan tentang alat atau benda yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan seseorang. Artinya orang yang
sehat, tiba-tiba terganggu kesehatannya akibat efek dari alat atau benda
yang dapat menimbulkan kecederaan.
Patofisilogi
 Menurut schroder pada tahun 1915, setelah penelitian
histopatologik pada uterus dan ovario pada waktu yang
sama, menarik kesimpulan bahwa gangguan
perdarahan yang dinamakan metropatia hemorrágica
terjadi karena persistensi folikel yang tidak pecah
sehingga tidak terjadi ovulasi dan pembentukan corpus
luteum.
 Akibatnya terjadilah hiperplasia endometrium karena
stimulasi estrogen yang berlebihan dan terus menerus. 
 Penelitian menunjukan pula bahwa perdarahan
disfungsional dapat ditemukan bersamaan dengan
berbagai jenis endometrium yaitu endometrium atropik,
hiperplastik, ploriferatif, dan sekretoris, dengan
endometrium jenis non sekresi merupakan bagian
terbesar.
Gambaran Klinik
 Perdarahan ovulatori
Perdarahan ini merupakan kurang lebih 10 % dari
perdarahan disfungsional dengan siklus pendek
(polimenore) atau panjang (oligomenore).

 Perdarahan anovulatoir
Stimulasi dengan estrogen menyebabkan
tumbuhnya endometrium. Dengan menurunya
Kadar estrogen dibawah tingkat tertentu timbul
perdarahan yang kadang-kadang bersifat siklik,
Kadang-kadang tidak teratur sama sekali.
Diagnosis
 Perlu ditanyakan bagaimana mulainya perdarahan, apakah
didahului oleh siklus yang pendek atau oleh
oligomenore/ amenore, sifat perdarahan (banyak atau sedikit-
sedikit, sakit atau tidak), lama perdarahan, dan sebagainnya.
 Pada pemeriksaan umum perlu diperhatikan tanda-tanda
yang menunjuk kearah kemungkinaan penyakit metabolik,
endokrin, penyakit menahun. Kecurigaanterhadap salah satu
penyakit tersebut hendaknya menjadi dorongan
untuk melakukan pemeriksaan dengan teliti ke arah penyakit
yang bersangkutan.
  Pada pemeriksaan gynecologic perlu dilihat apakah tidak ada
kelainan-kelainan organik yang menyebabkan perdarahan
abnormal (polip, ulkus, tumor, kehamilan terganggu).
 TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai