PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tingginya angka kesakitan akhir-akhir ini ditandai dengan munculnya kambali berbagai
penyakit lama seperti TBC dan merebaknya berbagai penyakit baru yang bersifat pandemik
seperti HIV/AIDS, SARS, flu burung dan flu babi, serta belum menghilangnya penyakitpenyakit endemis, seperti demam berdarah dan diare.
Tingginyaangkapertumbuhanpenduduk( 1,98%),
Tingginyaangkakematianibudananak
(AKI
420/100.000
penduduk,
AKB
57/1000
meliputimasalahlingkunganfisikdanbiologis
yang
Masalahkesehatanlingkungan,
di
atas,
diantaranyaadalahfaktorsoasialekonomi,
Mengatasimasalahkesehatansederhanamelaluiupayapeningkatan,
penyembuhanpenyakit, danpemulihankesehatan, terutamauntukibudananak.
Peningkatanupayakesehatanlingkunganterutamapenyediaansanitasidasar
pencegahan,
yang
dikembangkandandimanfaatkanolehmasyarakatuntukmeningkatkanmutulingkunganhidup.
Peningkatan status gizimasyarakatberkaitandenganpeningkatan status social ekonomimasyarakat.
Penurunanangkakesakitandankematiandariberbagaisebabdanpenyakit.
1.2. Manfaat
Agar
masyarakatdapatdiajakbekerjasamasupayamampuberperilakuhidupsehatdanmenyebarkannyake
orang
lain
di
lingkungansekitar,
sertamelibatkanmasyarakatdalamupayamemperbaikitingkatkesehatanmasyarakat.
1.3. Tujuan
1.3.1.
TujuanUmum
optimal.
1.3.2. TujuanKhusus
Meningkatkankemampuanindividu,
keluarga,
kelompok,
danmasyarakatdalampemahamantentangpengertiansehatdansakit.
Meningkatkankemampuanindividu,
keluarga,
danmasyarakatdalammengatasimasalahkesehatan.
Menciptakandukunganbagiindividu yang terkait.
Mengendalikanlingkunganfisikdansosialuntukmenujukeadaansehat yang optimal
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
kelompok,
penyakit,
peningkatan
kesehatan,
menjamin
keterjangkauan
pelayanan
Individu, diutamakan individu yang ditemukan di klinik, rumah dan tempat lain dengan masalah
kesehatan.
Kelompk penduduk, diutamakan kelompok penduduk daerah kumuh, daerah terisolasi, dan
daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil, panti, dsb.
d.
Masyarakat, yaitu dari satuan masyarakat yang terkecil sampai dengan masyarakat secara
keseluruhan.
Mempunyai kemampuan intelektual yang luas yang berkaitan dengan kebidanan, kesehatan
masyarakat dan pengetahuan sosial.
Menguasai teknik pemecahan masalah kesehatan dan prioritas pemecahan masalah kesehatan
Mempunyai keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain (hubungan antar
manusia/HAM)
e.
f.
j.
mengikutsertakan masyarakat).
Bersama masyarakat menganalisis hasil survei, melihat masalah yang ada.
Bersama masyarakat menentukan prioritas masalah kesehatan yang ada.
Penanganan masalah kesehatan bersama dengan masyarakat.
Pemasaran Sosial
Menginformasikan pelayanan kebidanan tingkat dasar dan rujukan
Mengikutsertakan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan serta pelaksanaan program
kesehatan di masyarakat.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, bidan sewaktu-waktu bekerja
dalam tim, misalnya kegiatan puskesmas keliling, dimana salah satu anggotanya adalah bidan.
Hal tersebut dikarenakan ada kalanya masalah kesehatan keluarga tidak dapat ditangani oleh
dengan satu jenis tenaga kesehatan saja.
Promotif
Menurut WHO, promosi kesehatan adalah suatu proses membuat orang mampu
meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan, baik dilakukan secara individu,
keluarga, kelompok, maupun masyarakat. Upaya promotif dilakukan antara lain dengan
memberikan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan,
pemeliharaan kesehatan lingkungan, pemberian makanan tambahan, rekreasi, dan pendidikan
seks.
b. Preventif
Ruang lingkup preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguangangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Upaya preventif dapat
dilakukan di antara dengan melakukan imunisasi pada bayi, balita, dan ibu hamil. Pemeriksaan
kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah pada ibu nifas dan
neonatus. Pemberian tablet vitamin A dan garam beryodium ibu nifas dan balita. Pemberian
tablet tambah darah dan senam ibu hamil.
c.
d. Meminimalkan Kecacatan
Upaya meminimalkan kecacatan dilakukan dengan tujuan untuk merawat dan
memberikan pengobatan individu, keluarga, atau kelompok orang yang menderita penyakit.
Upaya yang bisa dilakukan diantaranya dengan perawatan payudara ibu nifas dengan bendungan
air susu, perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin, ibu nifas, dan
perawatan tali pusat bayi baru lahir.
e.
Rehabilitasi
Rehabilitasi merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang di rawat di
rumah, maupun terhadap kelompok tertentu yang menderita penyakit. Misalnya upaya pemulihan
bagi pecandu narkoba, penderita TBC dengan latihan nafas dan batuk efektif.
f.
Kemitraan
Dalam memberikan asuhan kebidanan di komunitas, bidan harus mempunyai pandangan
bahwa masyarakat adalah mitra dengan fokus utama anggota masyarakat. Anggota masyarakat
sebagai intinya dipengaruhi oleh subsistem komunitas yaitu lingkungan, pendidikan, keamanan
dan transportasi, politik dan pemerintah, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi,
serta rekreasi. Salah satu cara untuk memahami dan mempelajari subsistem-subsistem tersebut
organisasi
sosial,
kelompok
masyarakat
yang
melakukan
upaya
untuk
mengembalikan individu ke lingkungan keluarga dan masyarakat. Terutama pada kondisi dimana
stigma masyarakat perlu dikurangi (misalnya penderita TBC, pecandu narkoba, korban
perkosaan dan prostitusi).
2.5.PERAN BIDAN DIKOMUNITAS
2.5.1. Peran sebagai pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan mempunyai 3 katagori tugas yaitu :
2.5.1.1.Tugas mandiri
a. Menetapkan menejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.
b. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dan melibatkan klien.
c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/
keluarga.
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
f. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/ keluarga.
g. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga
berencana.
h. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan system reproduksi dan wanita dalam masa
klimakterium dan menopause.
i. Memberi asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga.
2.5.1.2.Tugas Kolaborasi/Rujukan
a.
Menerapkan nmenejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi
b.
e.
Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami
komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan
keluarga.
2.5.1.3.Tugas Ketergantungan/Merujuk
a.
Menerapkan menejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi
penyulit tertentu dengan kegawat darutan dengan melibatkan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawat
kelompok
khusus
dan
masyarakat
diwilayah
kerja
dengan
melibatkan
masyarakat/klien.
a.
Bersama tim kesehatan dan pembuka masyarakat mengkaji kebutuhan terutama yang
berhubungan debgan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program
KB.
e. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu
f.
dan anak serta KB termasuk pemanpaatan sumber-sumber yang ada pada program sector terkait.
Menggerakkan, mengembangkan kemampuan masyarakan dan memelihara kesehatan dengan
memanfaatkan potensi-potensi yang ada.
g.
Bekerjasama dengan puskesmas, intitusi lain sebagai tim dalam memberikan asuhan kepada
klien dalam bentuk konsultasi rujuk dan tidak lanjut.
Membina hubungan baik dengan dukun kader kesehatan/PLKB dan masyarakat.
Melaksanakan pelatihan, membimbing dukun bayi, kader dan petugas kesehatan lain.
Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
Membina kegiatan-kegitan yang ada dimasyarakat, yang berkaitan dengan kesehatan.
Bersama klien mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat
disusun.
Melaksanakan program/perencanaan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai
dengan rencana jangaka pendek dan jangka panjang melibatkan nunsur-unsur terkait yaitu
e.
masyarakat.
Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat dan
menggunakannya untuk memperbaiki dan meningkatkan program dimasa yang akan datang.
f. Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat
secara lengkap dan sistematis.
2.5.3.2.Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina dukun
diwilayah atau tempat kerjanya.
a. Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun dan siswa.
b. Menyusun rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.
c.
Menyiapkan alat, AVA dan bahan untuk keperluan latihan bimbingan peserta latihan sesuai
2.6.2.
Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadi, dan tidak berupaya untuk bekerja
melampaui wewenangnya dalam memberikan pelayanan klinik.
2.6.3. Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari suatu keputusan.
2.6.4. Berkomunikasi dan bekerja sama denganpekerja kesahatan profesional lainnya (perawat, dokter,
dan lain-lain) dengan rasa hormat dan bermartabat.
2.6.5.
Memelihara kerja sama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk
memastikan sistem rujukan yang optimal.
2.6.6. Melakukan pemantauan mutu yan mencakup penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan,
mengkaji ulang kasus-kasus, dan Audit Maternal Perinatal (AMP).
2.6.7.
Bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk meningkatkan akses dan mutu asuhan
kesehatan.
2.6.8.
Menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan status perempuan serta kondisi hidup mereka
dan menghilangkan praktik kultur yang terbukti merugikan perempuan.
Pelaksanaan pelayanan KIA, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan
nifas, pelayanan KB, pelayanan kesehatan bayi, dan pembinaan dukun bayi.
2.7.2.
2.7.3. Menggerakkan dan membina masyarakat desa di wilayah kerjanya agar tumbuh kesadaran
2.7.4.
Memberi bimbingan, asuhan dan nasihat kepada remaja (calon ibu), ibu hamil termasuk ibu
hamil dengan resiko tinggi, ibu melahirkan, ibu masa nifas, ibu menyusui dan ibu dalam masa
klimakterium/menopause.
2.7.5. Menolong ibu yang melahirkan dan memberi asuhan terhadap bayi dan anak-anak prasekolah.
2.7.6.
Memberi pelayanan keluarga berencana dalam rangka mewujudkan keluarga kecil, sehat dan
bahagia.
2.7.7.
Melakukan tindakan pencegahan dan deteksi terhadap ibu dan anak balita yang kesehatannya
terganggu, serta memberi bantuan pengobatan sebagai pertolongan pertama sebelum tindakan
medis lanjutan dilakukan.
2.7.8.
2.7.9.
Membimbing dan melatih calon bidan, dukun dan kader kesehatan di dalam ruang lingkup
pelayanan kebidanan
2.7.10. Mengkaji kegiatan pelayanan/asuhan kebidanan yang dilakukan untuk perbaikan dan
peningkatan
2.7.11. Memotivasi dan menggerakkan masyarakat terutama kaum wanita dalam rangka mewujudkan
kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
Tugas Bidan menurut Rencana KMD (Kesehatan Masyarakat Desa) ialah sebagai
berikut :
1. Mendidik masyarakat terutama ibu-ibu mengenai kesehatan dimana saja ada kesempatan.
2.
Melakukan kunjungan rumah untuk memelihara dan mempertinggi nilai kesehatan seluruh
3.
4.
5.
6.
keluarga.
Memberikan pertolongan persalinan dengan sebaik-baiknya.
Menyelenggarakan BKIA dan bentuk biro konsultasi.
Menyelenggarakan kursus dukun bayi.
Mengawasi dan membimbing pekerjaan PK tenaga kesehatan lain dan dukun yang berada di
dalam lingkungannya.
7. Membantu pendidikan guru sekolah dalam bidang kesehatan.
8. Membantu terlaksananya program KMD dan usaha pembangunan masyarakat desa pada
9.
diperbantukan kepadanya.
10. Membantu dokter dalam pemeriksaan dan pengobatan anak dan ibu yang sakit.
11. Menelaah laporan tenaga kesehatan yang diperbantukan kepadanya
12. Menyusun laporan berkala yang meliputi pekerjaan yang telah dilakukan.
13. Menilai usaha yang menjadi tugasnya.
14. Bekerja sebagai anggota regu kesehatan.
15. Memupuk semangat regu pada tenaga kesehatan yang diperbantukan kepadanya.
16. Bekerja erat dengan petugas dinas lain dan dengan pemimpin masyarakat yang dapat membantu
usaha pemeliharaan kesehatan keluarga di wilayahnya
17. Meneruskan segala sesuatu yang tidak dapat diatasi sendiri atau diputuskan sendiri kepada
pemimpin seksipemeliharaan kesehatan keluarga/atasannya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1.Kesimpulan
Dari hasil teori maka dapat kami simpulkan bahwa tugas seorang bidan harus dapat :
3.1.1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB)
3.1.2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat baik dalam hal memberikan
penyuluhan kepada individu, keluarga dalam ruang lingkup kesehatan dan KB, serta
3.1.3. Memberikan bimbingan kepada dukun,kader desa,di dalam bidang pelayanan kebidanan.
3.2.Saran
Sebagai seorang Bidan sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal karena
tuntutan bidan sangatlah berat dan beresiko tinggi terutama pada ibu dan anak. Maka dari itu
seorang bidan wajib menjalankan tugas sesuai prosedur yang sudah ditentukan baik itu
penyuluhan sesuai dengan profesi kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Runjati. 2010. Asuhan Kebidanan Komunitas. EGC : Jakarta
Meliani, N. dkk. 2009. Kebidanan Komunitas.Fitramaya : Yogyakarta
Yulifah, Rita. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Salemba Medika : Jakarta
Syafrudin. 2009. Kebidanan Komunitas. EGC : Jakarta