Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tingginya angka kesakitan akhir-akhir ini ditandai dengan munculnya kambali berbagai
penyakit lama seperti TBC dan merebaknya berbagai penyakit baru yang bersifat pandemik
seperti HIV/AIDS, SARS, flu burung dan flu babi, serta belum menghilangnya penyakitpenyakit endemis, seperti demam berdarah dan diare.

Tingginyaangkapertumbuhanpenduduk( 1,98%),
Tingginyaangkakematianibudananak

(AKI

420/100.000

penduduk,

AKB

57/1000

meliputimasalahlingkunganfisikdanbiologis

yang

kelahiranhidup, danangkakematianbalita 84/1000.

Masalahkesehatanlingkungan,

belummemadai. Dalamhalini, barusebagiankecilpenduduk yang menikmati air bersih.


Faktorpenyebabkondisi

di

atas,

diantaranyaadalahfaktorsoasialekonomi,

gayahidupdanperilakumasyarakat, serta system pelayanankesehatan.


Melihat kenyataan diatas, pemerintah membuat terobosan baru yang benar-benar
memiliki daya ungkit bagi meningkatnya derajat kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia,
yaitu terobosan kesehatan yang bertumpu pada masyarakat/komunitas dengan pencapaian DESA
SEHAT sebagai basisnya. Oleh karena itu, bidan sebagai tenaga terdepan di komunitas atau
masyarakat harus mempunyai kemampuan dalam menggerakkan masyarakat, dengan
memberikan asuhan kebidanan komunitas yang baik, sehingga akan terwujud perilaku sehat di
masyarakat.
Ciri- ciriMasyarakatSehatdiantaranyaadalah :
Peningkatankemampuanmasyarakatuntukhidupsehat.

Mengatasimasalahkesehatansederhanamelaluiupayapeningkatan,
penyembuhanpenyakit, danpemulihankesehatan, terutamauntukibudananak.

Peningkatanupayakesehatanlingkunganterutamapenyediaansanitasidasar

pencegahan,
yang

dikembangkandandimanfaatkanolehmasyarakatuntukmeningkatkanmutulingkunganhidup.
Peningkatan status gizimasyarakatberkaitandenganpeningkatan status social ekonomimasyarakat.
Penurunanangkakesakitandankematiandariberbagaisebabdanpenyakit.
1.2. Manfaat

Agar
masyarakatdapatdiajakbekerjasamasupayamampuberperilakuhidupsehatdanmenyebarkannyake
orang

lain

di

lingkungansekitar,

sertamelibatkanmasyarakatdalamupayamemperbaikitingkatkesehatanmasyarakat.
1.3. Tujuan
1.3.1.

TujuanUmum

: Meningkatkankemampuanmasyarakat agar dapatmenjalankanfungsinyasecara

optimal.
1.3.2. TujuanKhusus

Meningkatkankemampuanindividu,

keluarga,

kelompok,

danmasyarakatdalampemahamantentangpengertiansehatdansakit.

Meningkatkankemampuanindividu,

keluarga,

danmasyarakatdalammengatasimasalahkesehatan.
Menciptakandukunganbagiindividu yang terkait.
Mengendalikanlingkunganfisikdansosialuntukmenujukeadaansehat yang optimal

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

kelompok,

2.1.PENGERTIAN BIDAN, KOMUNITAS DAN KEBIDANAN KOMUNITAS


2.1.1. Pengertian Bidan
Seorang yang telah menyelesaikan program pendidikan Bidan yang dilakukan oleh
negara, serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktik kebidanan
dinegara itu sendiri.
2.1.2. Pengertian Komunitas
Para ahli mendefinisikan komunitas atau masyarakat dari sudut pandang yang berbeda.
WHO (1974) mendefinisikan komunitas sebagai kelompok sosial yang di tentukan oleh batasbatas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta adanya saling mengenaldan
berinteraksi antara kelompok masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan Spradly
(1985) mendefinisikan komunitas sebagai sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman
yang penting didalam hidupnya.
Saunders (1991) mendefinisikan komunitas sebagai tempat atau kumpulan orang untuk
atau sistem sosial. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunitas terdiri dari
sekelompok individu yang tinggal pada daerah tertentu, yang memiliki nilai-nilai keyakinan dan
minat relatifsama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selain itu,
komunitas juga dipandang sebagai target pelayanan kesehatan. Untuk mencapai kesehatan
komunitas, komunitas tersebut harus dilibatkan secara aktif.
2.1.3. Pengertian Kebidanan Komunitas
Pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan
pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan

penyakit,

peningkatan

kesehatan,

menjamin

keterjangkauan

pelayanan

kesehatanyang dibutuhkan dan melibatkanklien sebagai mitra dalam perencanaan,pelaksanaan,


dan evaluasipelayanan kebidanan.
Kebidanan komunitas memberikan perhatian terhadap pengaruh faktor lingkungan
meliputi fisik, biologis, psikologis, social, kultural, dan spiritual terhadap kesehatan masyarakat
dan member prioritas pada strategi pencegahan, peningkatan, dan pemeliharan kesehatan.

2.2.SASARAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Sasaran kebidanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok dan


masyarakat.
a.

Individu, diutamakan individu yang ditemukan di klinik, rumah dan tempat lain dengan masalah
kesehatan.

b. Keluarga, diutamakan keluarga dengan resiko tinggi masalah kesehatan tertentu.


c.

Kelompk penduduk, diutamakan kelompok penduduk daerah kumuh, daerah terisolasi, dan
daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil, panti, dsb.

d.

Masyarakat, yaitu dari satuan masyarakat yang terkecil sampai dengan masyarakat secara
keseluruhan.

2.3.KOMPETENSI/PROFIL BIDAN YANG BEKERJA DI KOMUNITAS


Agar dapat diterima oleh masyarakat setidaknya seorang bidan harus memiliki profil
sebagai berikut :
a.

Mempunyai kemampuan intelektual yang luas yang berkaitan dengan kebidanan, kesehatan
masyarakat dan pengetahuan sosial.

b. Terampil dalam teknik kebidanan


c.
d.

Menguasai teknik pemecahan masalah kesehatan dan prioritas pemecahan masalah kesehatan
Mempunyai keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain (hubungan antar
manusia/HAM)

e.

Luwes dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat

f.

Memiliki kemampuan berorganisasi

g. Memiliki kemampuan bekerja sama dengan orang lain.


h. Mempunyai penampilan menarik
i.

Mau dan banyak belajar dari orang-orang yang lebih berpengalaman

j.

Berkeinginan untuk selalu meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan

k. Berpikir kritis dan logis


l.

Mau membagikan ilmu kepada orang lain.


Bekerja di komunitas mempunyai keunikan tersendiri. Ada beberapa strategi umum
dalam melaksanakan asuhan kebidanan komunitas, yaitu :

1. Pendekatan pada masyarakat


a. Pengenalan masyarakat (dengan cara survei tentang keberadaan masyarakat yang berkaitan
dengan kesehatan termasuk kesehatan ibu, bayi dan anak dan kesehatan reproduksi dengan
b.
c.
d.
2.
3.
4.

mengikutsertakan masyarakat).
Bersama masyarakat menganalisis hasil survei, melihat masalah yang ada.
Bersama masyarakat menentukan prioritas masalah kesehatan yang ada.
Penanganan masalah kesehatan bersama dengan masyarakat.
Pemasaran Sosial
Menginformasikan pelayanan kebidanan tingkat dasar dan rujukan
Mengikutsertakan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan serta pelaksanaan program
kesehatan di masyarakat.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, bidan sewaktu-waktu bekerja
dalam tim, misalnya kegiatan puskesmas keliling, dimana salah satu anggotanya adalah bidan.
Hal tersebut dikarenakan ada kalanya masalah kesehatan keluarga tidak dapat ditangani oleh
dengan satu jenis tenaga kesehatan saja.

2.4.RUANG LINGKUP DAN JARINGAN KERJA PELAYANAN BIDAN DI KOMUNITAS


Ruang lingkup pelayanan kebidanan di komunitas, meliputi upaya-upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), diagnosis dini dan pertolongan tepat guna,
meminimalkan kecacatan, pemulihan kesehatan (rehabilitatif), serta kemitraan.
a.

Promotif
Menurut WHO, promosi kesehatan adalah suatu proses membuat orang mampu
meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan, baik dilakukan secara individu,
keluarga, kelompok, maupun masyarakat. Upaya promotif dilakukan antara lain dengan
memberikan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan,
pemeliharaan kesehatan lingkungan, pemberian makanan tambahan, rekreasi, dan pendidikan
seks.

b. Preventif
Ruang lingkup preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguangangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Upaya preventif dapat
dilakukan di antara dengan melakukan imunisasi pada bayi, balita, dan ibu hamil. Pemeriksaan
kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah pada ibu nifas dan

neonatus. Pemberian tablet vitamin A dan garam beryodium ibu nifas dan balita. Pemberian
tablet tambah darah dan senam ibu hamil.
c.

Diagnosis Dini dan Pertolongan Tepat Guna


Diagnosis dini dan pertolongan tepat guna merupakan upaya untuk membantu menekan
angka kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi. Diagnosis dini pada ibu dilakukan sejak ibu
hamil yaitu dengan cara melakukan deteksi dini (misalnya penapisan dini ibu hamil dengan
menggunakan kartu Skor Puji Rochyati) agar tidak terjadi keterlamabatan dikarenakan terjadi
rujukan estafet. Ibu bersalin, ibu nifas sehingga ibu akan mendapatkan pertolongan secara tepat
guna.
Untuk diagnosis dini pada anak dapat dilakukan dengan cara pemantauan
pertumbuhan dan perkembangannya baik oleh keluarga, kelompok, maupun masyarakat.

d. Meminimalkan Kecacatan
Upaya meminimalkan kecacatan dilakukan dengan tujuan untuk merawat dan
memberikan pengobatan individu, keluarga, atau kelompok orang yang menderita penyakit.
Upaya yang bisa dilakukan diantaranya dengan perawatan payudara ibu nifas dengan bendungan
air susu, perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin, ibu nifas, dan
perawatan tali pusat bayi baru lahir.
e.

Rehabilitasi
Rehabilitasi merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang di rawat di
rumah, maupun terhadap kelompok tertentu yang menderita penyakit. Misalnya upaya pemulihan
bagi pecandu narkoba, penderita TBC dengan latihan nafas dan batuk efektif.

f.

Kemitraan
Dalam memberikan asuhan kebidanan di komunitas, bidan harus mempunyai pandangan
bahwa masyarakat adalah mitra dengan fokus utama anggota masyarakat. Anggota masyarakat
sebagai intinya dipengaruhi oleh subsistem komunitas yaitu lingkungan, pendidikan, keamanan
dan transportasi, politik dan pemerintah, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi,
serta rekreasi. Salah satu cara untuk memahami dan mempelajari subsistem-subsistem tersebut

adalah dengan membimbing, menggerakkan, dan memberdayakan masyarakat melalui


kemitraan.
Kemitraan bidan di komunitas dapat dilakukan dengan LSM setempat, organisasi
masyarakat,

organisasi

sosial,

kelompok

masyarakat

yang

melakukan

upaya

untuk

mengembalikan individu ke lingkungan keluarga dan masyarakat. Terutama pada kondisi dimana
stigma masyarakat perlu dikurangi (misalnya penderita TBC, pecandu narkoba, korban
perkosaan dan prostitusi).
2.5.PERAN BIDAN DIKOMUNITAS
2.5.1. Peran sebagai pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan mempunyai 3 katagori tugas yaitu :
2.5.1.1.Tugas mandiri
a. Menetapkan menejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.
b. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dan melibatkan klien.
c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/
keluarga.
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
f. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/ keluarga.
g. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga
berencana.
h. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan system reproduksi dan wanita dalam masa
klimakterium dan menopause.
i. Memberi asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga.
2.5.1.2.Tugas Kolaborasi/Rujukan
a.

Menerapkan nmenejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi

b.

dengan melibatkan klien dan keluarga.


Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama

kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.


c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan
keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga.
d. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami
komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan dengan klien dan keluarga.

e.

Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami
komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan
keluarga.

2.5.1.3.Tugas Ketergantungan/Merujuk
a.

Menerapkan menejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi

keterlibatan klien dan keluarga.


b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil dengan resiko tinggi
dan kegawat daruratan.
c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasidan rujukan pada masa persalinan dengan
penyulit tentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
d. Member asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan
e.

penyulit tertentu dengan kegawat darutan dengan melibatkan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawat

darutan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga.


f. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawat yang
memerlukan konsultasi dan rujukan yang melibatkan klien dan keluarga.
2.5.2. Peran sebagai Pengelola
2.5.2.1.Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu,
keluarga,

kelompok

khusus

dan

masyarakat

diwilayah

kerja

dengan

melibatkan

masyarakat/klien.
a.

Bersama tim kesehatan dan pembuka masyarakat mengkaji kebutuhan terutama yang
berhubungan debgan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program

pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya.


b. Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian dengan masyarakat.
c. Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan
d.

anak serta KB sesuai dengan rencana.


Mengkoordinir mengawasi dan membimbing kader, dukun atau petugas kesehatan lain dalam
melaksanakan program/kegiatan pelayanan k untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta

KB.
e. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu
f.

dan anak serta KB termasuk pemanpaatan sumber-sumber yang ada pada program sector terkait.
Menggerakkan, mengembangkan kemampuan masyarakan dan memelihara kesehatan dengan
memanfaatkan potensi-potensi yang ada.

g.

Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktek profesional melalui pendidikan,

pelatihan, magang dan kegiatan-kegiatan dalam kelompok profesi.


h. Mendokumentasikan seluruh kegitan yang telah dilaksanakan.
2.5.2.2.Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sector lain diwilayah kerja
melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lainnya
yang ada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.
a.
b.
c.
d.
e.

Bekerjasama dengan puskesmas, intitusi lain sebagai tim dalam memberikan asuhan kepada
klien dalam bentuk konsultasi rujuk dan tidak lanjut.
Membina hubungan baik dengan dukun kader kesehatan/PLKB dan masyarakat.
Melaksanakan pelatihan, membimbing dukun bayi, kader dan petugas kesehatan lain.
Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
Membina kegiatan-kegitan yang ada dimasyarakat, yang berkaitan dengan kesehatan.

2.5.3. Peran sebagai Pendidik


2.5.3.1.Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu dan keluarga kelompok
masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehtan khususnya yang berhubungan dengan
pihak terkaid dengan kesehatan ibu, anak dan KB.
a.

Bersama klien mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat

khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak dan KB.


b. Bersama klien pihak terkait menyusun rencana penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan
kebutuhan yang telah terkaji, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Menyiapkan alat dan bahan pendidkan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah
d.

disusun.
Melaksanakan program/perencanaan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai
dengan rencana jangaka pendek dan jangka panjang melibatkan nunsur-unsur terkait yaitu

e.

masyarakat.
Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat dan

menggunakannya untuk memperbaiki dan meningkatkan program dimasa yang akan datang.
f. Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat
secara lengkap dan sistematis.
2.5.3.2.Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina dukun
diwilayah atau tempat kerjanya.
a. Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun dan siswa.
b. Menyusun rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.

c.

Menyiapkan alat, AVA dan bahan untuk keperluan latihan bimbingan peserta latihan sesuai

dengan rencana yang disusun.


d. Melaksanakan latihan dukun dan kader sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan
e.
f.
g.
h.

melibatkan unsure-unsur terkait.


Membimbing siswa bidan dan siswa keperawatan dalam lingkup kerjanya.
Nilai hasil latihan dan bimbingan yang telah di berikan.
Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan dan bimbingan secara
sistemmatis dan lengkap.

2.5.4. Peran sebagai Peneliti/Investigator


2.5.4.1.Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri
maupun secara kelompok.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.


Menyusun rencana kerja pelatihan.
Melaksanakan investigasi sesuai dengan recana.
Mengolah dan menginterprestsikan data hasil investigasi.
Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
Memanfaatkan hasil infestigasi untuk meningkatka dan mengembangkan program kerja atau
pelayanan kesehatan.

2.6.TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS


Tanggung jawab bidan di komunitas meliputi beberapa hal berikut.
2.6.1.

Menjaga pengetahuannya tetap up to date, berusaha secara terus-menerus mengembangkan


pengetahuan, keterampilan, dan kemahiran.

2.6.2.

Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadi, dan tidak berupaya untuk bekerja
melampaui wewenangnya dalam memberikan pelayanan klinik.

2.6.3. Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari suatu keputusan.
2.6.4. Berkomunikasi dan bekerja sama denganpekerja kesahatan profesional lainnya (perawat, dokter,
dan lain-lain) dengan rasa hormat dan bermartabat.
2.6.5.

Memelihara kerja sama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk
memastikan sistem rujukan yang optimal.

2.6.6. Melakukan pemantauan mutu yan mencakup penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan,
mengkaji ulang kasus-kasus, dan Audit Maternal Perinatal (AMP).
2.6.7.

Bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk meningkatkan akses dan mutu asuhan
kesehatan.

2.6.8.

Menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan status perempuan serta kondisi hidup mereka
dan menghilangkan praktik kultur yang terbukti merugikan perempuan.

2.7.TUGAS BIDAN DI KOMUNITAS


2.7.1.

Pelaksanaan pelayanan KIA, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan
nifas, pelayanan KB, pelayanan kesehatan bayi, dan pembinaan dukun bayi.

2.7.2.

Melaksanakan kegiatan puskesmas di desa wilayah kerjanya berdasarkan urutan prioritas


masalah kesehatan yang dihadapi, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dan diberikan.

2.7.3. Menggerakkan dan membina masyarakat desa di wilayah kerjanya agar tumbuh kesadaran
2.7.4.

Memberi bimbingan, asuhan dan nasihat kepada remaja (calon ibu), ibu hamil termasuk ibu
hamil dengan resiko tinggi, ibu melahirkan, ibu masa nifas, ibu menyusui dan ibu dalam masa
klimakterium/menopause.

2.7.5. Menolong ibu yang melahirkan dan memberi asuhan terhadap bayi dan anak-anak prasekolah.
2.7.6.

Memberi pelayanan keluarga berencana dalam rangka mewujudkan keluarga kecil, sehat dan
bahagia.

2.7.7.

Melakukan tindakan pencegahan dan deteksi terhadap ibu dan anak balita yang kesehatannya
terganggu, serta memberi bantuan pengobatan sebagai pertolongan pertama sebelum tindakan
medis lanjutan dilakukan.

2.7.8.

Melakukan penyuluhan kesehatan khususnya mengenai kehamilan, pra-perkawinan, penyakit


kandungan yang terkait dengan kandungan, dan keluarga berencana, kesehatan anak, gizi, dan
kesehatan lingkungan keluarga.

2.7.9.

Membimbing dan melatih calon bidan, dukun dan kader kesehatan di dalam ruang lingkup
pelayanan kebidanan

2.7.10. Mengkaji kegiatan pelayanan/asuhan kebidanan yang dilakukan untuk perbaikan dan
peningkatan
2.7.11. Memotivasi dan menggerakkan masyarakat terutama kaum wanita dalam rangka mewujudkan
kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
Tugas Bidan menurut Rencana KMD (Kesehatan Masyarakat Desa) ialah sebagai
berikut :
1. Mendidik masyarakat terutama ibu-ibu mengenai kesehatan dimana saja ada kesempatan.

2.

Melakukan kunjungan rumah untuk memelihara dan mempertinggi nilai kesehatan seluruh

3.
4.
5.
6.

keluarga.
Memberikan pertolongan persalinan dengan sebaik-baiknya.
Menyelenggarakan BKIA dan bentuk biro konsultasi.
Menyelenggarakan kursus dukun bayi.
Mengawasi dan membimbing pekerjaan PK tenaga kesehatan lain dan dukun yang berada di

dalam lingkungannya.
7. Membantu pendidikan guru sekolah dalam bidang kesehatan.
8. Membantu terlaksananya program KMD dan usaha pembangunan masyarakat desa pada
9.

umumnya /dalam keadaan wabah misalnya.


Mengikuti petunjuk yang diberikan pimpinan dan meneruskan kepada tenaga kesehatan yang

diperbantukan kepadanya.
10. Membantu dokter dalam pemeriksaan dan pengobatan anak dan ibu yang sakit.
11. Menelaah laporan tenaga kesehatan yang diperbantukan kepadanya
12. Menyusun laporan berkala yang meliputi pekerjaan yang telah dilakukan.
13. Menilai usaha yang menjadi tugasnya.
14. Bekerja sebagai anggota regu kesehatan.
15. Memupuk semangat regu pada tenaga kesehatan yang diperbantukan kepadanya.
16. Bekerja erat dengan petugas dinas lain dan dengan pemimpin masyarakat yang dapat membantu
usaha pemeliharaan kesehatan keluarga di wilayahnya
17. Meneruskan segala sesuatu yang tidak dapat diatasi sendiri atau diputuskan sendiri kepada
pemimpin seksipemeliharaan kesehatan keluarga/atasannya.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1.Kesimpulan
Dari hasil teori maka dapat kami simpulkan bahwa tugas seorang bidan harus dapat :
3.1.1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB)
3.1.2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat baik dalam hal memberikan
penyuluhan kepada individu, keluarga dalam ruang lingkup kesehatan dan KB, serta
3.1.3. Memberikan bimbingan kepada dukun,kader desa,di dalam bidang pelayanan kebidanan.
3.2.Saran
Sebagai seorang Bidan sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal karena
tuntutan bidan sangatlah berat dan beresiko tinggi terutama pada ibu dan anak. Maka dari itu
seorang bidan wajib menjalankan tugas sesuai prosedur yang sudah ditentukan baik itu
penyuluhan sesuai dengan profesi kebidanan.

DAFTAR PUSTAKA
Runjati. 2010. Asuhan Kebidanan Komunitas. EGC : Jakarta
Meliani, N. dkk. 2009. Kebidanan Komunitas.Fitramaya : Yogyakarta
Yulifah, Rita. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Salemba Medika : Jakarta
Syafrudin. 2009. Kebidanan Komunitas. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai