MKM
Definisi Pengukuran
Measurement is the process
observing and recording the
observations that are collected as
part of a research effort., William
M.K. Trochim, 2002
the Research Methods Knowledge B
ase
SYARAT-SYARAT
PENGUKURAN(1)
ISOMORFISME(1)
Ukuran harus “sedekat” mungkin dengan benda/
kejadian yang diukurnya (identik dengan yang
diukur)
Kesulitannya: Yg diukur adalah (umumnya) sebagian
karakteristik/properti dari obyek yang diukur
Seringkali bahkan hanya indikan-nya saja
Indikan= sesuatu yang dapat “menunjukkan” keadaan
sesuatu yang lainnya.
Mengukur kondisi fisik lebih “sederhana” dp.
kondisi psikologis (BB vs. Komitmen bekerja)
SYARAT-SYARAT
PENGUKURAN(2)
ISOMORFISME(2)
Misal:
“Tangan berkeringat” sbg indikan kecemasan
Jenis kelamin pada binatang (observasi
langsung organ biologis) bandingkan dengan
pada manusia hanya observasi tidak langsung
Kesehatan “terpaksa” hanya diukur dengan tk
sakit/mati
Kepuasan pasien diukur berdasarkan ekspresi
persepsi pasien terhadap berbagai dimensi
pelayanan kesehatan
SYARAT-SYARAT
PENGUKURAN(3)
EXHAUSTIVE
Pengukuran harus meliputi “seluruh”
kemungkinan ukuran sesuai dengan tujuan studi
Misal:
Jenis kelamin: Lk/Pr
Pendidikan: Buta-huruf s/d PT3
MUTUALLY EXCLUSIVE
Pengukuran tidak tumpang tindih
Misal:
Kategorisasi umur: 0-1| >1-5| >5-10| dst
JENIS-JENIS BIAS
SELECTION BIAS
BIAS INFORMASI
CONFOUNDING
SELECTION BIAS
Penyimpangan perkiraan pengaruh
yang diakibatkan oleh cara
pemilihan pengaruh
Terdiri dari
a) Prevalence incidens bias
b) Berkson bias
c) Non-respon bias
d) Wrong sample size bias
Prevalence incidens bias
Terjadi dalam kasus case control
Selective survival pada prevalent cases
Kasus-kasus ringan sudah membaik
kasus berat mengakibatkan kematian
Dalam memilih kasus, kita terlambat
melihat penyakitnya
Kasus-kasus berat yang sudah
menimbulkan kematian tidak akan
muncul daiantara outcome
Lanj.
Tingginya CFR pada tahap dini dari
penyakit jantung koroner akan
mengurangi – invalidate studi terhadap
faktor-faktor etiologik yang mungkin
ada karena orang-orang yang tersedia
adalah orang yang masih hidup (kasus-
kasus parah tidak terdapat)
Pada studi kohort serum kolesterol
memiliki OR 2.4 sedangkan pada studi
case kontrol memiliki OR 1.16
BERKSON BIAS
Selektif dalam penerimaan pasien
dirumah sakit
Penyebabnya tergantung gejala, akses,
rumah sakit rujukan utk penyakit
tertentu, populer atau tdak RS tsb
Contoh;
Individu yang memiliki 2 gejala
cenderung dirawat inap di RS dibanding
yang memiliki 1 gejala
Contoh
Pada penyakit muskuloskletal
dengan penyakit pernafasan
Pada populasi umum OR 1.06; tidak
ada hubungan antara penyakit
muskuloskletal dengan pernafasan
Pada orang yang di rawat di RS OR
4.06 ada hubungan antara penyakit
muskuloskletal dengan pernafasan
NON-RESPONSE BIAS
Adanya penolakan untuk berperan
serta dalam suatu penelitian
Orang yang tidak memberikan
tanggapan pada sampel cenderung
berbeda dari orang yang tersedia
Kebiasaan merokok, ternyata yang
memberikan tanggapan lebih baik
hanya dari rokok kretek dibanding
rokok cerutu
WRONG SAMPLE SIZE
Sampel yang terlampau kecil
ketidak mampuan untuk mendeteksi
perbedaan-perbedaan klinik secara
penting
Sampel yang terlampau besar
ukuran-ukuran statistik bermakna
atas perbedaan-perbedaan secara
klinik tidak penting
INFORMATION BIAS
Kekeliruan ketidak pastian atau informasi
didalam pengukuran paparan atau
outcome
Distorsi didalam memperkirakan
pengaruh yang diakibatkan measurement
error atau misclasification atas subjek-
subjek pada satu atau lebih variabel
TERDIRI ATAS
a) Diagnostic bias
b) Recall bias
DIAGNOSTIC BIAS
Terjadi karena penampilan tatacara
diagnostik kasus tidak proporsional
dengan tatacara diagnostik pada
kontrol
Pengetahuan mengenai subjek
sebelum keterpaparannya dengan
suatu hal yang diduga sebagai
penyebab penyakit dapat berpengaruh
dalam proses diagnostik outcome
Contoh
Penyakit yang manifestasi klinik yang
langka dan memerlukan uji labor utk
prosedur diagnostik, akan missed dalam
kelompok kontrol
Ca cervix pada individu yang terpapar dan
tidak terpapar terapi estrogen, prosedur
yang sama harus dilakukan untuk kedua
kelompok
Pencegahannya, blinding terhadap kasus
dan kontrol
Recall bias
Kesalahan pengelompokan bila
informasi mengenai variabel paparan
tidak diketahui atau tidak akurat.
Contoh;
Ibu-ibu yang kehamilan terakhirnya
berakhir dengan kecacatan atau
kematian janin (kasus) dan ibu-ibu yang
sepadan yang kehamilannya berahir
normal (kontrol) ibu2 kasus
melaporkan lebih banyak keterpaparan
dengan obat2an.
CONFOUNDING
Bias yang terjadi bila data pengaruh
faktor yang diteliti tercampur dengan
data pengaruh variabel luar (extraneous)
Hubungan sebab akibat yang
menghubungkan faktor yang diteliti
dengan variabel lain yang merancukan
dengan penyakit didalam populasi.
Variabel umum sebagai perancu; umur,
jenis kelamin, status sosial ekonomi,
tingkat keparahan penyakit
confounding
Bias confounding dapat dikontrol dalam
analisis, bias seleksi tidak dapat dikontrol
Contoh;
Hubungan konsumsi alkohol dengan infark
miokard.
Merokok sebagai sebagai salah satu
penyebab penyakit infark miokard
Alkohol dan merokok saling berhubungan
Upaya penanggulangan
bias
Restriksi - Kriteria inklusi dan
eksklusi
Matcing
Stratifikasi
Control melalui analisis
Realiable & Valid
VALIDITAS
PENGUKURAN
Menjawab pertanyaan:
Apakah alat ukur yg dipakai memang
mengukur sesuatu yg ingin diukur:
Timbangan badan u/ mengukur BB
Pita ukur u/ mengukur TB
Jenis Validitas Pengukuran (American
Psychological Association):
V-Construct (V-konstruk)
V-Content (V-Isi)
V-Criterion (V-kriterium)
VALIDITAS ISI
Adalah adekuasi sampling isi alat ukur
(representativeness)
Menjawab pertanyaan:
Apakah isi alat ukur telah mewakili populasi
properti dari sesuatu yang ingin diukur
Misal:
isi ujian Metlit harus mewakili TIU/TIK mata ajaran
Metlit
kuesioner ttg kepuasan pasien mewakili seluruh
aspek/dimensi kepuasan pasien
VALIDITAS KRITERIUM
Adalah kemampuan alat ukur memprediksi
kriteria lain yang berhubungan
Apakah alat ukur yang dipakai dapat
memprediksi “sesuatu” dengan baik?
Ujian Metlit yg baik memprediksi keberhasilan
tesis
Pasien yg puas akan kembali untuk berobat (re-
visit)
Penyulit:
Menemukan kriteria yang benar
VALIDITAS KONSTRUK
Adalah kemampuan alat ukur dalam
menerjemahkan aspek teoritis
Faktor apakah yang berperan dalam
menjelaskan hasil ukur?
Faktor apa yg berkaitan dengan
keberhasilan/kegagalan ujian metlit
dpl. faktor berkaitan dengan variasi hasil
mengapa data menunjukkan sukses Metlit
berkaitan dengan konstruk kreativitas/imajinasi?
proses validasi konstruk berkaitan erat
dengan proses penelahaan ilmiah empiris
(empirical scientific enquiry)
BERBAGAI KEMUNGKINAN
KESALAHAN
No Tahapan Studi Ke mungkinan Kesalahan