Anda di halaman 1dari 19

TERAPI MODALITAS

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

ANISA PUTRI UTAMI


CAHYATI
DIANA NOPITA
DINDA DWI SEPTIANI
ENDAH TARITO PUTRI
SRI ASTUTI
SUSI SUSILAWATI
VIVI HASTIYUNI
Pengertian terapi modalitas
• Terapi modalitas merupakan terapi utama dalam
keperawatan jiwa. Terapi ini diberikan dalam upaya
mengubah perilaku pasien yang maladaptive menjadi
perilaku yang adaptif (prabowo, 2014).
• Terapi modalitas keperawatan jiwa merupakan bentuk
terapi nonfarmakologis yang dilakukan untuk memperbaiki
dan mempertahankan sikap klien agar mampu bertahan
dan bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar
dengan harapan klien dapat terus bekerja dan tetap
berhubungan dengan keluarga, teman, dan system
pendukung yang ada ketika menjalani terapi (Nasir
Muhits, 2011)
Tujuan terapi modalitas
• Menimbulkan kesadaran terhadap salah satu perilaku
pasien
• Mengurangi gejala gangguan jiwa
• Memperlambat kemunduran
• Membantu adaptasi terhadap situasi sekarang
• Membantu keluarga dan orang-orang yang berarti
• Mempengaruhi keterampilan merawat diri sendiri
• Meningkatkan aktivitas
• Meningkatkan kemandirian (Prabowo, 2014)
Jenis-jenis terapi modalitas
1. Terapi individu
Terapi individual adalah penanganan klien gangguan jiwa
dengan pendekatan hubungan individual antara seorang
terapis dengan seorang klien. Suatu hubungan yang
terstruktur yang terjalin antara perawat dan klien untuk
mengubah perilaku klien. Hubungan yang dijalin adalah
hubungan yang disengaja dengan tujuan terapi, dilakukan
dengan tahapan sistematis (terstruktur) sehingga melalui
hubungan ini terjadi perubahan tingkah laku klien sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan di awal hubungan.
Hubungan terstruktur dalam terapi individual bertujuan
agar klien mampu menyelesaikan konflik yang dialaminya
Tahapan hubungan dalam terapi individual meliputi:
1. Tahap orientasi
2. Tahap kerja
3. Tahap terminasi
2. Terapi kelompok
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai
hubungan satu dengan yang lain, saling ketergantungan
dan mempunyai norma yang sama. Semua kondisi ini akan
mempengaruhi dinamika kelompok, dimana anggota
kelompok memberi dan menerima umpan balik yang
berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam
kelompok.
Tujuan dari kelompok adalah membantu anggota yang
berperilaku destruktif dalam berhubungan dengan orang
lain dan mengubah perilaku yang maladaptive.
• Karakteristik Pasien
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka
karakteristik klien yang di libatkan dalam terapi aktivitas
kelompok ini adalah klien dengan masalah keperawatan
seperti resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan, prilaku kekerasan, deficit keperawatan diri,
isolasi sosial: menarik diri, dan perubahan persepsi
sensori.
Model Terapi Aktivitas Kelompok

• Focal conflic model


Berdasarkan konflik yang tidak di sadari dan berfokus pada
kelompok individu
• Model komunikasi
Berdasarkan teori dan prinsip komunikasi, bahwa tidak efektifnya
komunikasi akan membawa kelompok menjadi tidak puas.
• Model interpersonal
Tingkah laku (pikiran, perasaan dan tindakan) digambarkan
melalui hubungan interpersonal dalam kelompok.
• Model psikodrama
Dengan model ini dapat memotivasi anggorta kelompok untuk
berekting sesuai dengan peristiwa yang baru terjadi atau
peristiwa yang lalu, sesuai peran yang di peragakan.
Peran perawat dalam terapi kelompok
• Mempersiapkan program terapi aktivitas kelompok.
• Sebagai leader dan coleader
• Sebagai fasilitator
• Sebagai observer
• Mengatasi masalah yang timbul pada saat pelaksanaan.
3. Terapi keluarga
Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang
memberi perawatan langsung pada setiap keadaan (sehat-
sakit) klien. Umumnya, keluarga meminta bantuan tenaga
kesehatan jika mereka tidak sanggup lagi merawatnya.
Oleh karena itu asuhan keperawatan yang berfokus pada
keluarga bukan hanya memulihkan keadaan klien tetapi
bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemempuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan keluarga tersebut.
Model terapi keluarga
Teori konsep bowen
1. Pembeda diri
Menentukan bagaimana hubungan emosional dibentuk dan
bagaimana perkembangan nya dari tiap individu
2. Tringale
Di bentuk dari beberapa sistem emosi dan respon emosional
automatic dalam keluarga yang digunakan untuk mengatur dan
meredam kecemasan dalam berhubungan
3. Dinamik (bergerak)
Proses perpindahan beberapa generasi suatu keluarga.
4. Posisi sibling
5. Sistem emosi nuclear family
Berarti pengkajian diarahkan pada pola dari interaksi keluarga yang
meliputi ayah, ibu, dan anak tanpa ada pihak keluarga lain.
Peran perawat dalam terapi keluarga
• Mendidik kembali dan mengorientasi kembali seluruh
anggota keluarga
• Memberikan dukungan kepada klien serta sistem yang
mendukung klien untuk mencapai tujuan dan usaha untuk
berubah
• Mengkoordinasi dan mengintergrasi sumber pelayanan
kesehatan
• Memberi pelayanan prevensi primer ,skunder, dan tersier
melalui penyuluhan ,perawatan dirumah ,pendiidkan, dan
sebagainya
4. Terapi lingkungan
Terapi lingkungan adalah suatu manipulasi ilmiah yang
bertujuan untuk menghasilkan perubahan pada perilaku
pasien dan untuk mengembangkan keterampilan
emosional dan sosial.
Tujuannya untuk membatasi gangguan dan perilaku
maladaftive, mengajarkan keterampilan psikososial
Peran perawat dalam terapi lingkungan
• Perawat yang berperan sebagai mothering care tidak
hanya memenuhi kebutuhan klien tetapi juga memfasilitasi
klien agar mengembangkan kemampuan baru untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Perawat juga
membantu klien mengenal batasan dan menerima risiko
akibat perilakunya
• Sebagai perencana perawat sebelumnya memberikan
asuhan keperawatan terlebih dahulu harus melakukan
pengkajian untuk memperoleh gambaran yang jelas
tentang kondisi klien dan situasi ruangan ynag dibutukan
• Sebagai koordinator perawat harus dapat mengatur dan
mengorganisasi semua kegiatan supaya rencana yang di
tetapkan dapat dilaksanakan dengan baik.
5. Terapi biologis
Penerapan terapi biologis atau terapi somatic didasarkan pada
model medical di mana gangguan jiwa dipandang sebagai
penyakit. Ini berbeda dengan model konsep yang lain yang
memandang bahwa gangguan jiwa murni adalah gangguan pada
jiwa semata, tidak mempertimbangkan adanya kelaianan
patofisiologis. Tekanan model medical adalah pengkajian spesifik
dan pengelompokkasn gejala dalam sindroma spesifik. Perilaku
abnormal dipercaya akibat adanya perubahan biokimiawi tertentu.
Ada beberapa jenis terapi somatic gangguan jiwa meliputi:
pemberian obat (medikasi psikofarmaka), intervensi nutrisi,electro
convulsive therapy (ECT), foto terapi, dan bedah otak. Beberapa
terapi yang sampai sekarang tetap diterapkan dalam pelayanan
kesehatan jiwa meliputi medikasi psikoaktif dan ECT.
6. Terapi kognitif
Terapi kognitif perilaku atau CBT (cognitive Behavioral
Therapy) adalah istilah yang lebih umum dari terapi kognitif
dan merupakan salah satu bentuk dari psikoterapi. Terapi
kognitif bertujuan membantu melatih cara berpikir atau
fungsi kognitif dan cara bertindak (behavior). Terapi kognitif
digunakan untuk membantu penderita gangguan kesehatan
mental dalam mengenali permasalahan atau situasi
menantang dalam hidupnya, yang berisiko mengganggu
kualitas hidup maupun kesehatan mental dan fisik.
Tujuan terapi kognitif
• Membangkitkan pikiran-pikiran negative/berbahaya,
dialog internal atau bicara sendiri (self-talk), dan
interpretasi terhadap kejadian yang dialami
• Terapi bersama klien mengumpulkan bukti yang
mendukung atau menyanggah interpretasi yang telah
diambil.
• Menyusun desain experiment (pekerjaan rumah) untuk
menguji validitas interpretasi dan menjaring data
tambahan untuk diskusi didalam proses terapi
Teknik terapi kognitif
• Ellis’ Rational-Emotive (Behavior) Therapy, dimana
masalah emosi berasal dari pernyataan irasional ketika
mengahadapi kejadian yang tidak sesuai deangan
harapannya
• Beck’ Cognitive Therapy, gangguan emosi karena adanya
disfungsi berpikir( dichotomous thinking,
overgeneralization, magnification)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai