Anda di halaman 1dari 4

Masalah Strategi Sumber Daya Manusia

• Dalam perusahaan, masalah sumber daya manusia dapat


membuat atau menghancurkan implementasi strategi yang
sukses. Tujuh masalah Sumber Daya Manusia :
1. Menghubungkan kinerja dan pembayaran dengan strategi
2. Menyeimbangkan kehidupan kerja dengan kehidupan rumah
3. Mengembangkan tenaga kerja yang beragam
4. Menggunakan kehati-hatian dalam merekrut karyawan saingan
5. Menciptakan budaya yang mendukung strategi
6. Menggunakan kehati-hatian dalam memantau sosial karyawan
media
7. Mengembangkan program kesehatan perusahaan.
Implementasi pada Bank BRI
a. Menghubungkan Kinerja dan Gaji
Sistem kompensasi organisasi perlu diselaraskan dengan hasil strategis. Keputusan
pada kenaikan gaji, promosi, bayaran, dan bonus perlu mendukung jangka panjang
dan tahunan tujuan perusahaan. Kombinasi insentif seperti kenaikan gaji, bonus, opsi
saham, pinggiran manfaat, promosi, pujian, pengakuan, kritik, ketakutan, peningkatan
otonomi kerja, dan penghargaan, dapat digunakan untuk mendorong manajer dan
karyawan untuk bekerja keras demi keberhasilan implementasi strategis.
• Kompensasi yang diberikan pada PT. BRI (Persero) terdiri dari kompensasi finansial
dan non finansial.
1) Kompensasi finansial terdiri dari tiga dimensi yaitu : gaji, bonus, dan program-
program proteksi. Untuk program proteksi terdiri dari asuransi kesehatan,
asuransi keselamatan kerja, dan tunjangan pensiun (pesangon)
2) Kompensasi non finansial terdiri dari pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Untuk
dimensi pekerjaan berupa tugas yang menarik, kesempatan berprestasi, serta
tantangan dan tanggung jawab kerja yang menarik. Dan untuk dimensi
lingkungan pekerjaan yakni kebijakan yang sehat, supervisi yang kompeten dan
kerabat yang menyenangkan.
b. Kembangkan Tenaga Kerja yang Beragam
Keuntungan dari keberagaman dapat dilihat melalui pertemuan dari berbagai ide, kepribadian,
dan pengalaman yang berbeda yang berasal dari keberagaman latar belakang. Sebuah penelitian
oleh Forbes mengungkapkan bahwa keberagaman mendorong munculnya inovasi dan bahwa
keberagaman merupakan suatu komponen penting dari kesuksesan dalam sebuah platform
global.
BRI juga melakukan pengembangan dalam segi SDM agar bisa bersaing dengan para kompetitor di
dunia perbankan.
• Pihak bank BRI juga mendorong mereka yang berada didalam BRI untuk menjadi human
capital dalam arti SDM manusia yang memiliki inovasi, kemauan untuk belajar dan berubah,
serta mampu memberikan daya dorong yang kreatif di tempat mereka bekerja. Upaya ini
dilakukan untuk mempersiapkan kader-kader calon pemimpin BRI di masa yang akan datang
• Dalam upaya untuk menciptakan SDM BRI yang kompeten (knowledgable workers), pihak BRI
terus meng
• Melaksanakan Program Pengembangan Staff (PPS). PPS adalah sebuah program dimana pihak
BRI berupaya untuk menjaring kandidat pekerja BRI dengan status pekerja tetap. Tujuan
utama dari program ini adalah untuk mencetak kader pemimpin di masa yang akan datang
yang mampu berkompetisi di tengah ketatnya persaingan bisnis. adakan kegiatan pendidikan
dan pelatihan kepada seluruh jajarannya.
c. Ciptakan Budaya yang Mendukung Strategi

• Semua organisasi memiliki budaya yang unik. Ahli strategi harus berusaha untuk
melestarikan, menekankan, dan membangun pada aspek budaya yang ada yang mendukung
strategi baru yang diusulkan. banyak teknik yang tersedia untuk mengubah budaya organisasi,
termasuk rekrutmen, pelatihan, transfer, promosi, restrukturisasi desain organisasi,
pemodelan peran, penguatan positif, dan bimbingan.
• Perubahan dilakukan pada tahun 1998, dimana dibentuk Tim Budaya Kreatif yang
bekerjasama dengan PT Service Quality Center Indonesia. Tim ini berhasil melakukan
perubahan dengan cara mengembangkan 5 budaya dasar yang dianut oleh BRI yaitu
Integritas, Profesionalisme, Kepuasan Nasabah, Keteladanan, dan Penghargaan kepada
Sumber Daya Manusia.
• Proses sosialisasi dan penanaman budaya ini kepada seluruh jajaran BRI, BRI kemudian
berkembang menjadi sebuah organisasi yang lebih baik, bahkan sempat juga menerima
penghargaan sebagai salah satu BUMN terbaik di tanah air. Proses ini bukanlah sebuah proses
yang mudah, namun ternyata mampu memberikan hasil yang diharapkan. Proses
berkelanjutan dalam upaya sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai budaya tersebut terus
dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan pembentukan master trainer budaya kerja,
pembentukan Change Agent pada masing-masing tingkatan dari kantor pusat hingga kantor
pembantu serta sosialisasi ke semua jajaran.

Anda mungkin juga menyukai