Anda di halaman 1dari 21

Strategy

Implementatio
n BANK BRI
Source : David Fred R. & David Forest R. 2017. Strategic
Management Concepts and Cases, 16 th Edition. Harlow:

Kelompok 5:
1. Afifah Ayu ( 170413618263)
2. Agiel Nur Azizah (1704136188095)
3. Asrul Anas FA (170413618288)
4. Selen Maudita (170413618129)
5. Yozha Anggy (170413618123
SOCIAL MEDIA
MARKETING
Bank BRI dalam pemasarannya juga menyesuaikan
dengan perkembangan zaman dimana BRI juga
sudah memakai sosial media marketing untuk
pemasaran dan pengaduan keluhan.

• Twitter : @BANKBRI_ID,
@promo_BRI,
@kontakBRI
• Facebook : BANK BRI
• Instagram : @bankbri_id

Semua media sosial yang dimiliki BRI fast respon


dan sangat membantu.
ADD A FOOTER 2
 
MARKET SEGMENTATION

• Secara geografis : Indonesia, bukan hanya


perkotaan namun di desa juga terdapat Bank BRI

• Secara demografis : prioritas usia 17 tahun keatas,


jenis kelamin laki-laki dn perempuan, tingkat ekonomi
menengah kebawah.

• Secara psikografis : bank BRI diminati oleh ekonomi


kalangan menengah kebawah, namun juga bisa
dijangkau oleh kalangan menengah keatas. Hal
tersebut kurang diminati oleh kalangan menengah
keatas karena batas limit yang terlalu sedikit jika untuk
transaksi bisnis. Selain itu bank BRI juga lebih
memprioritaskan masyarakat dengan umur 17 tahun
keatas, namun juga melayani usia 17 tahun kebawah.
ADD A FOOTER 3
Positioning Bank BRI
a. BRI Konsisten Menerapkan Pengelolaan yang Berkualitas Sesuai Kaidah Tata Kelola Terbaik demi
Menjaga Kepercayaan Nasabah
- Bank BRI mampu untuk meningkatkan total aset melalui pengembangan bisnis dengan kualitas kredit yang
terjaga yang ditunjukkan oleh tingkat NPL yang terkelola. Bank BRI juga mampu menjaga kepercayaan
nasabah, menyeimbangkan kemampuan penghimpunan dana masyarakat, sehingga dana masyarakat
tumbuh 23,45% diatas pertumbuhan industri.
- Bank BRI konsisten menerapkan prinsip-prinsip dasar GCG dalam seluruh tahapan pengelolaan
perusahaan, meliputi aspek “TARIF” Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, Fairless.

B. sejak 1983 BRI telanjur memilih strategi positioning sebagai bank yang menyediakan jasa perbankan
mikro (microbanking) yang melayani nasabah menengah-bawah. Sejak awal, manajemen BRI tampaknya
sudah menyadari keunikan positioning BRI sebagai bank yang kuat di bidang ritel dan microbanking,
sehingga dalam membangun TI pun sudah diharmonisasikan dengan positioning-nya. Kekhasan produk dan
layanan tampaknya dicoba untuk diakomodasi. Di antara kekhasan itu, pertama, produknya bersifat massal
dan standar. Kedua, layanan yang cepat dan aksesnya mudah (bisa anytime, anywhere dan anyhow).
Ketiga, tersedia jaringan gerai yang luas tersebar di mana-mana, termasuk di desa-desa. Keempat, mesti
aman dan nyaman.
ADD A FOOTER 4
Perceptual mapping
Peta persepsi nasabah pengguna e-channel
berdasarkan kemiripan menggambarkan bahwa
nasabah Bank BRI pengguna elektronik
banking channel memposisikan:
1. ATM sebagai e-channel yang paling
mendekati titik ideal dibanding e-channel
lainnya dengan euclidean distance (0,711).
2. SMS banking menempati posisi kedua yang
paling dekat dengan titik ideal, dengan
euclidean distance (1,196).
3. Internet banking menempati posisi ketiga
yang paling dekat dengan titik ideal dengan
euclidean distance (1,499).
4. EFT menempati posisi keempat yang
paling dekat dengan titik ideal dengan
euclidean distance (1,679).
5. Dan yang paling mendekati posisi ideal
yaitu Phone banking dengan euclidean
ADD A FOOTER distance (1,730). 5
Perceptual mapping
Nasabah Bank BRI non-pengguna elektronik
banking channel memposisikan:
1. ATM sebagai e-channel yang paling
mendekati titik ideal dibanding e-channel
lainnya dengan euclidean distance (0,929).
2. SMS banking menempati posisi kedua yang
paling dekat dengan titik ideal, dengan
Euclidean distance (1,205).
3. Internet Banking menempati posisi ketiga
yang paling dekat dengan titik ideal dengan
euclidean distance (1,393).
4. Phone banking menempati posisi keempat
yang paling dekat dengan titik ideal dengan
euclidean distance (1,651).
5. Dan yang kelima yang paling mendekati titik
ideal yaitu EFT dengan euclidean distance
ADD A FOOTER (1,735) 6
Perceptual mapping
Diketahui dari gambar disamping mengenai
peta persepsi nasabah pengguna e-channel
bahwa:
1. internet banking merupakan e-channel yang
paling rumit namun memiliki privasi dan
keamanan paling baik.
2. E-channel kedua yaitu ATM yang paling
murah namun memiliki fungsi paling baik.
3. Berikutnya SMS banking yang paling mudah
diakses atau didapatkan.
4. Selanjutnya EFT yang paling akurat.Dan
yang terakhir yaitu phone bankingyang paling
mahal dan tidak akurat.

ADD A FOOTER 7
Perceptual mapping

Diketahui dari gambar disamping mengenai peta


persepsi nasabah non-pengguna e-channel
bahwa:
1. ATM merupakan e-channel yang paling
akurat, memiliki privasi dan fungsi yang
paling baik.
2. E-channel yaitu SMS banking yang paling
mudah diakses atau didapatkan dan
memiliki keamanan paling baik.
3. EFT yang paling murah
4. Internet banking yang paling rumit dibanding
e-channel lain.
5. phone banking yang paling tidak akurat
ADD A FOOTER
dibanding seluruh e-channel. 8
Earning Per Share / Earning Before
Interest and Tax (EPS/EBIT)

• EPS/EBIT
  adalah teknik yang paling banyak • Earning Per Share Bank BRI : 264.348
digunakan untuk menentukan apakah utang , saham ,
atau kombinasi dari utang dan saham merupakan
alternatif terbaik untuk meningkatkan modal dalam
menerapkan strategi.
• EPS adalah pendapatan per saham, yang merupakan
laba bersih dibagi dengan jumlah saham beredar
EPS =
• EBIT adalah pendapatan sebelum bunga dan pajak,
atau seperti yang kadang-kadang disebut,
pendapatan operasional. EBT adalah penghasilan
sebelum pajak. EAT adalah penghasilan setelah
pajak.
EBIT = Total Penjualan – Harga Pokok Penjualan –
Biaya Operasional

9
Proyeksi Laporan Keuangan
Proyeksi laporan keuangan adalah teknik yang memungkinkan suatu organisasi untuk
memeriksa hasil yang diharapkan dari strategi yang sedang dilaksanakan.
Analisis keuangan yang diproyeksikan dapat dijelaskan dalam tujuh langkah:
1. Siapkan laporan laba rugi yang diproyeksikan sebelum neraca.
2. Gunakan metode persentase penjualan untuk memproyeksikan harga pokok
penjualan (CGS) dan biaya item dalam laporan laba rugi.
3. Hitung proyeksi laba bersih.
4. Kurangi dari laba bersih dividen apa saja yang harus dibayarkan untuk tahun itu.
5. Proyeksikan item-item neraca, dimulai dengan laba ditahan dan kemudian
peramalan ekuitas pemegang saham, kewajiban jangka panjang, kewajiban lancar,
total kewajiban, total aset, aktiva tetap, dan aktiva lancar (dalam urutan itu), bekerja
dari bawah ke atas neraca keuangan.
6. Gunakan akun tunai sebagai figur penghubung — yaitu, gunakan akun tunai untuk
membuat asset total kewajiban dan kekayaan bersih.
7. Daftar komentar (komentar) pada pernyataan yang diproyeksikan.

ADD A FOOTER 10
Laporan Laba Rugi Bank BRI

ADD A FOOTER 11
Analisis Laporan Laba Rugi Bank BRI

• Pendapatan : Pendapatan dari bunga dan syariah Bank


BRI meningkat signifikan sebesar 9,2% yoy dari tahun
sebelumnya.
• Laba kotor : Bank BRI mencatatkan laba kotornya sebesar
9,1%
• Pendapatan operasional : sebesar 23% dari pendapatan
• Biaya operasional : sebesar 37% dari pendapatan
• Beban pajak : sebesar 21% dari EBT
• Deviden : meningkat 6% yoy
• Retained Earnings : Rp. 41 miliar

ADD A FOOTER 12
Laporan Neraca Bank BRI

ADD A FOOTER 13
Analisis Laporan Neraca Bank BRI

Berdasarkan tabel diatas.

Pendanaan yang dilakukan oleh Bank BRI didominasi oleh utang, dimana
tercatatkan pada
Neraca total utang Bank BRI sebesar Rp. 1.208,0 triliun. Dengan rincian Dana dari
pihak ketiga sebesar 1.021,2 triliun, giro sebesar Rp. 175,0 triliun, tabungan Rp.
313,3 triliun, deposito sebesar Rp. 432,0 triliun. Liabilitas berbeban bunga lainnya
sebesar Rp. 137,4 triliun, dan liabilitas tidak berbeban bunga sebesar Rp. 49,4
triliun. Sedangkan pendanaan dari modal sendiri hanya sebesar Rp. 208,8 triliun.

ADD A FOOTER 14
Go Public dengan IPO?
• Go public akan menjual persentase dari
perusahaan Anda kepada orang lain dalam Perusahaan yang telah IPO juga
rangka untuk meningkatkan modal ,
mendapat keuntungan, antara lain
akibatnya , itu melemahkan kontrol pemilik
perusahaan.
membuka akses perusahaan di pasar
• Selain biaya awal yang terlibat dengan modal, meningkatkan value
penawaran saham , ada biaya dan kewajiban perusahaan, mendapat insentif pajak,
yang terkait dengan pelaporan dan mendorong penerapan good corporate
manajemen di sebuah perusahaan publik governance, dan meningkatkan image
yang diselenggarakan . Untuk perusahaan perusahaan di mata publik. Dari tujuh
dengan lebih dari $ 10 juta dalam penjualan , perusahaan anak yang dimiliki Bank
go public dapat memberikan keuntungan
BRI, BRI Syariah telah melakukan IPO
besar : Hal ini dapat memungkinkan
perusahaan untuk meningkatkan modal untuk
pada Mei 2018. Terbukti, setelah IPO
mengembangkan produk baru , membangun kinerja BRI Syariah pun semakin
pabrik , memperluas , tumbuh, dan meningkat.
memasarkan produk dan layanan yang lebih
efektif
ADD A FOOTER 15
1. Pekerja riset dan pengembangan bertanggung jawab atas
pengembangan produk baru dan perbaikan terus-menerus atas
produk yang sudah ada. Dengan kata lain, tujuan umum atas riset
dan pengembangan adalah agar produk baru sukses
dikembangkan dan produk yang sudah ada dapat dipercantik
secara signifikan.

2. Suksesnya pengembangan produk mensyaratkan penerapan


strategi yang efektif. Strategi yang umum dipakai perusahaan di
antaranya adalah pengembangan produk, penetrasi pasar, dan
diversifikasi. Oleh karena itu, pekerja riset dan pengembangan
harus memiliki pemahaman terhadap teknologi, pasar, selera
masyarakat, hingga spesifikasi produk, agar dapat menyusun
strategi yang efektif.

ISU-ISU DALAM RISET DAN 3. Dukungan manajemen terhadap riset dan pengembangan
PENGEMBANGAN (R AND D) seringkali dibatasi oleh keterbatasan sumber daya.
16
Contoh penerapan riset dan
pengembangan untuk
strategi perusahaan

• Tipe perusahaan: Perbankan (BRI)


• Menerapkan strategi: pengembangan produk (sistem
pembayaran, dll)
• Aktifitas R&D: mengetest apakah sistem
pembayarannya bisa berjalan dengan benar dan
sistemnya benar-benar mempermudah dalam sistem
pembayaran.
Jasa Riset dan Pengembangan

• 1. Panduan dalam memilih apakah menggunakan jasa • Tiga pendekatan utama riset dan pengembangan
riset dari pihak eksternal atau mengembangkan riset dan dalam penerapan strategi perusahaan:
pengembangan secara internal:
a. menjadi perusahaan pelopor yang menjual produk
a. Jika perkembangan teknologi pelan, pertumbuhan dengan teknologi terbaru;
pasar moderat, dan ada penghalang kuat untuk
pesaing baru, maka riset dan pengembangan internal b. menjadi peniru yang inovatif atas produk yang
lebih disarankan. sukses, ini akan mengurangi risiko dan biaya start-up.
b. Jika teknologi berubah cepat dan pasar tumbuh c. menjadi produsen berbiaya rendah dengan
lambat, upaya riset besar-besaran bisa berisiko memproduksi barang yang sama dalam jumlah besar
karena bisa mengarah pada teknologi yang tak begitu
diperlukan.
tetapi lebih murah daripada produk yang sudah pernah
dikenalkan.
c. Jika teknologi berubah lambat dan pasar tumbuh
cepat, tak ada cukup waktu untuk pengembangan riset
internal. Penggunaan jasa riset dari pihak eksternal
disarankan.
d. Jika teknologi dan pasar sama-sama tumbuh cepat,
ahli riset dan pengembangan harus direkrut.
18
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BANK
BRI

Untuk menanggapi permasalahan yang dihadapai oleh BRI seputar proses bisnis perbankan, maka BRI telah mengimplementasikan
beberapa sistem informasi sebagai berikut :

a. Core Banking System (CBS)


Aplikasi real time online yang menghubungkan kantor pusat dengan unit BRI yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Selama tahun
2007 telah dilakukan penambahan unit kerja online yaitu dengan mengimplementasi aplikasi Core Banking System yang disebut
aplikasi BRINETS pada 720 BRI Unit. Dengan implementasi ini jumlah BRI Unit yang terhubung secara real time online pada tahun
2007 bertambah sebanyak 720 lokasi menjadi 1.690 lokasi, tersebar di tiga wilayah waktu.

b. Electronic Banking
Untuk melayani nasabah 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, BRI secara terus menerus melakukan penyempurnaan dan
pengembangan fitur-fitur layanan electronic banking. Melalui media elektronik memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi,
melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui ATM, phone banking, electronic fund transfer, dan mobile phone.
Dengan menggunakan BRI Card, nasabah dapat melakukan transaksi tunai dan non tunai di lebih dari 1.262 ATM BRI, lebih dan 28.226
ATM Bersama, ATM Prima dan ATM Link, ratusan ribu ATM berlogo Cirrus dan Bankcard.

ADD A FOOTER 19
c. Enterprise Data Model
Enterprise Data Model, penyediaan monitoring tools, dan pengembangan query builder untuk mendukung
pengembangan operasional bank secara lengkap dan terpadu. Enterprise Data Model juga digunakan
untuk memberikan kemudahan kepada bisnis dalam membuat laporan-laporan sesuai kebutuhan internal
dan eksternal.

d. Business Continuity Plan dan Disaster Recovery Plan


Untuk menjaga kepercayaan nasabah dan untuk meminimalisi resiko operasional dari gagalnya sistem
aplikasi dan infrastruktur teknologi informasi, Bank BRI telah menyiapkan Business Continuity Plan dan
Disaster Recovery Plan yang merupakan bagian dari Business Continuity Management Perusahaan.
Secara periodik dilaksanakan uji coba pada sistem aplikasi dan infrastruktur yang kritikal, dengan tujuan
agar kegiatan usaha BRI dapat tetap berjalan saat terjadi gangguan pada sarana teknologi informasi yang
dipergunakan.
Selain itu, BRI juga menyiapkan Disaster Recovery Center (DRC) pada lokasi yang berbeda dengan Data
Center sebagai fasilitas pengganti jika Data Center mengalami gangguan atau tidak dapat berfungsi,
seperti tidak adanya aliran listrik ke ruang komputer, kebakaran, ledakan atau kerusakan pada komputer .
ADD A FOOTER 20
e. Avaibility Jaringan Komuniksi
BRI harus menjaga dan memelihara availability jaringan komunikasi yang ada. Availability
ini dilakukan derigan monitoring secara terus menerus melalui Enterprise Monitoring
System serta redundancy dan diverifikasi media komunikasi dengan menggunakan satelit,
terrestrial, dan wireless, sebab, BRI sebagai bank dengan jaringan kerja dan operasional
yang terbesar di Indonesia serta adanya pertumbuhan dan pertambahan yang agresif dari
unit kerja yang real time online.

f. Security System
BRI secara rutin melakukan evaluasi dan audit terhadap keamanan infrastruktur teknologi.
Evaluasi dan audit ini dilakukan untuk mengurangi resiko kelemahan dan kerawanan
terhadap keamanan infrastruktur teknologi informasi. Selain itu, BRI mulai melakukan
inisiasi untuk sertifikasi Operational IT Security, yang comply terhadap standansasi (ISO
27001:2005) yang telah diakui secara internasional.
ADD A FOOTER 21

Anda mungkin juga menyukai