Anda di halaman 1dari 37

KONSEP CARING

DEFINISI CARING

• Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu


kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan
dengan waspada, menunjukkan perhatian, perasaan empati
pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi yang
merupakan kehendak keperawatan (Potter & Perry, 2005).
• Mayeroff (1872, dalam Morrison & Burnard, 2008)
menjelaskan bahwa caring adalah suatu proses yang
memberikan kesempatan pada seseorang, baik pemberi
asuhan maupun penerima asuhan untuk pertumbuhan pribadi.
• Aspek utama caring menurut Mayeroff meliputi pengetahuan,
pengalaman, kesabaran, kejujuran, rasa percaya, kerendahan
hati, harapan dan keberanian. Benner (1984, dalam Potter &
Perry, 2009) juga menggambarkan inti dari praktik yang baik
adalah caring.
LANJUTAN…

• Caring merupakan sentral praktik keperawatan. Caring adalah fenomena


universal yang mempengaruhi cara manusia berfikir, merasa, dan
mempunyai hubungan dengan sesama. Caring memfasilitasi
kemampuan perawat untuk mengenal klien, membuat perawat
mengetahui masalah klien dan mencari serta melaksanakan solusinya
(Potter & Perry, 2009).
• Beberapa teori dalam keperawatan telah dikembangkan dari berbagai
sudut pandang untuk menjelaskan dan mendeskripsikan tentang caring.
Teori yang mendukung pernyataan bahwa caring merupakan sentral
praktik keperawatan dan bukan merupakan sesuatu yang unik dalam
praktik keperawatan adalah teori yang dikemukakan oleh Swanson.
• Swanson (1991, dalam Potter & Perry, 2009) mendefinisikan bahwa
caring adalah suatu cara pemeliharaan hubungan dengan menghargai
orang lain, disertai perasaan memiliki dan tanggung jawab. Teori
Swanson berguna dalam memberikan petunjuk bagaimana membangun
strategi caring yang berguna dan efektif.
LANJUTAN…

• Leininger (1991) dalam Blais dkk, 2007 menyatakan bahwa


caring penting untuk tumbuh kembang dan kelangsungan hidup
manusia. Caring berfungsi untuk memperbaiki atau
meningkatkan kondisi dan cara hidup manusia yang
menekankan pada aktivitas yang sehat dan memampukan
individu dan kelompok berdasarkan budaya.
• Perilaku caring mencakup memberi kenyamanan, kasih sayang,
perhatian, memfasilitasi koping, empati, memandirikan, fasilitasi,
minat, perilaku membantu, cinta, pengasuhan, perilaku protektif,
perilaku restoratif, berbagi, perilaku menstimulasi, pertolongan,
dukungan, pengawasan, kelembutan, tindakan konsultasi
kesehatan, tindakan instruksi kesehatan dan pemeliharaan
kesehatan. Perilaku caring juga meliputi menghormati klien,
memberikan sentuhan pada klien, kehadiran dan membina
kedekatan dengan klien (Creasia & Parker, 2001).
LANJUTAN..

• Watson dengan teori Nursing: The Philosophy and Science


of Caring mempertegas bahwa caring sebagai jenis
hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi
dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi
klien sebagai man usia. Bentuk hubungan perawat dan
klien adalah hubungan yang wajib dipertanggungjawabkan
secara profesional untuk meningkatkan dan
• melindungi klien sebagai manusia sehingga mempengaruhi
kesanggupan klien untuk sembuh (Tomey & Alligood, 2006).
Caring melibatkan keterbukaan, komitmen dan hubungan
perawat klien yang meliputi keinginan untuk merawat
dengan tulus, tanggapan positif, dukungan atau intervensi
fisik oleh perawat (Synder, 2011).
LANJUTAN..

• Griffin (1983, dalam Morrison & Burnard, 2008) membagi


konsep caring ke dalam dua domain utama. Salah satu
konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi
perawat, sementara konsep caring yang lain terfokus pada
aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi
keperawatannya. Griffin menggambarkan caring dalam
keperawatan sebagai sebuah proses interpersonal essensial
yang mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran
yang spesifik dalam sebuah cara dengan menyampaikan
ekspresi emosi-emosi tertentu kepada pasien. Aktivitas
tersebut menurut Griffin meliputi membantu, menolong dan
melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Proses
ini dipengaruhi oleh pengaruh antara perawat dan pasien.
LANJUTAN..

• Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa


pernyataan diatas adalah caring terdiri atas dua
aspek yaitu berupa tindakan nyata perawat
dalam melakukan peran dan tugasnya dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien
dan aspek afektif perawat seperti perasaan cinta,
altruisme, belas kasih, kehangatan serta
perasaan lain yang mendasari perawat
melakukan tindakan caring kepada klien.
LANJUTAN….

• Perilaku caring menurut Watson (1979, dalam Tomey


& Alligood, 2006) adalah proses yang dilakukan
perawat meliputi pengetahuan, tindakan dan
dideskripsikan sebagai sepuluh faktor karatif yang
digunakan dalam praktik keperawatan di beberapa
setting klinik yang berbeda
• Duffy (2005) menambahkan bahwa perilaku caring
merupakan suatu harapan dari pasien maupun
keluarga mengenai praktik keperawatan dan caring
merupakan kata sifat yang biasa digunakan oleh
perawat dan mahasiswa keperawatan untuk
menggambarkan karakteristik praktik keperawatan.
PERILAKU CARING

• Perilaku caring merupakan suatu sikap, rasa peduli, hormat dan


menghargai orang lain, artinya memberikan perhatian yang
lebih kepada seseorang dan bagaimana seseorang itu bertindak
• Perilaku caring sangat penting untuk mengembangkan,
memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau cara hidup
manusia.
• Perilaku caring sangat penting dalam pelayanan keperawatan
karena akan memberikan kepuasan kepada pasien dan perawat
akan lebih memahami konsep caring, khususnya perilaku caring
dan mengaplikasikan dalam pelayanan keperawatan. Seorang
perawat memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang
lain, keterampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang
tercermin dalam perilaku caring atau kasih sayang (Dwidiyanti,
2007 dalam Nurbiyati, 2013).
LANJUTAN…

• Perilaku caring juga sangat penting untuk tumbuh


kembang, memperbaiki dan meningkatkan
kondisi atau cara hidup manusia (Blais dkk,
2007).
TEORI CARING WATSON

Watson (2001), dalam Fawcett, (2005)n


menjelaskan empat komponen dari Theory of
Human Caring yaitu:
• Transpersonal Caring Relationship
• Caring Moment/ Caring Occasion
• Caring (Healing) Consciousness
• Clinical Caritas Processes
TRANSPERSONAL CARING

• Kesatuan dalam hidup dan hubungan-hubungan


yang terdapat dalam lingkaran perawatan yang
konsentrik dari individu, pada orang lain dan
pada masyarakat, pada dunia, pada planet bumi
dan alam semesta
TRANSPERSONAL CARING RELATIONSHIP

• Hubungan perawatan transpersonal mencirikan jenis


hubungan perawatan spesial yang tergantung pada :
o Komitmen moral perawat dalam melindungi dan
meningkatkan harga diri manusia setinggi-tingginya.
o Kesadaran perawat dalam berkomunikasi untuk
memelihara dan menghargai jiwa seseorang, sehingga
tidak menyamakan status seseorang tersebut dengan
obyek ( benda)
o Kesadaran perawat dalam memberikan perawatan
berpotensi menyembuhkan sehubungan dengan
pengalaman, persepsi, dan sehubungan dengan
intensif berperan dalam penyembuhan.
PERBEDAAN CARING DAN CURING

• Hall (1969) mengemukakan perpaduan kedua aspek


tersebut. Menurutnya, care merupakan komponen
penting yang berasal dari naluri seorang ibu. Sedangkan
cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik.
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara total
kepada klien, maka kedua aspek ini harus dipadukan
(Julia, 1995). Namun, tetap ada perbedaan yang jelas
diantara keduanya. Dalam UU no. 23 tahun 1992
menyebutkan bahwa penyembuh penyakit dilaksanakan
oleh tenaga dokter dan perawat melalui kegiatan
pengobatan dan/ atau keperawatan berdasarkan ilmu
keperawatan. Dari situ terlihat bahwa antara caring dan
curing terdapat perbedaan.
LANJUTAN…

• Caring merupakan tugas primer perawat dan


curing adalah tugas sekundernya. Begitu pula
curing, curing merupakan tugas primer dokter
dan caring sebagai tugas sekundernya. Curing
merupakan komponen dalam caring. Karena di
dalam caring termasuk salah satunya adanya
kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk
membantu penyembuhan klien. Jadi, tetap
mempunyai hubungan yang saling melengkapi.
LANJUTAN…

• Perbedaan antara caring dan curing dapat lebih jelas


jika dilihat dari diagnosis, intervensi, dan tujuannya. Di
dalam caring terdapat diagnosis keperawatan yang
merupakan suatu kegiatan mengidentifikasi masalah
dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.
Sedangkan di dalam curing terdapat diagnosis medis
yaitu suatu bentuk kinerja yang mengungkapkan
penyakit yang diderita klien. Dengan kata lain dapat
disebut diagnosa penyakit. Dalam caring lebih dititik-
beratkan pada kebutuhan dan respon klien untuk
ditanggapi dengan pemberian perawatan. Berbeda
dengan curing lebih memperhatikan penyakit yang
diderita serta penanggulangannya.
LANJUTAN…

• Selain itu, dapat juga dilihat dari intervensinya.


Intervensi keperawatan (caring) yaitu membantu klien
memenuhi masalah klien baik fisik, psikologis, sosial,
dan spiritual dengan tindakan keperawatan yang
meliputi intervensi keperawatan, observasi, pendidikan
kesehatan, dan konseling.
• Sedangkan intervensi kedokteran (curing) lebih ke
melakukan tindakan pengobatan dengan obat (drug)
dan tindakan operatif. Dari sini dapat dipahami bahwa
caring memperhatikan klien dari aspek fisik, psikologi,
sosial, serta spiritualnya sedangkan curing menekankan
pada aspek kesehatan dan fisik kliennya.
LANJUTAN…

• Satu hal lagi yang dapat dipahami dari perbedaan


caring dan curing yaitu dari aspek tujuan. Tujuan dari
perilaku caring, yaitu: 1. Membantu pelaksanaan
rencana pengobatan atau terapi. 2. Membantu
pasien/ klien beradaptasi dengan masalah
kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya,
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, dan
meningkatkan fungsi dari tubuh pasien.
• Sedangkan tujuan dari kegiatan curing adalah
menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit
atau mengubah problem penyakit dan
penanganannya.
LANJUTAN…

• Dari berbagai penjelasan tersebut, dapat kita tarik


kesimpulan bahwa caring lebih kompleks daripada
curing. Karena caring memberikan pelayanan yang
menyangkut seluruh kebutuhan pasien baik fisik,
psikologi, sosial maupun spiritual. Curing hanya
bagian dari caring. Sebagai seorang perawat, kita
harus mampu membedakannya dan melakukan
caring dengan sebaik-baiknya. Kesejahteraan klien
didapat dari totalitas kita dalam melakukan caring.
Caring tidak akan pernah lepas dari profesi
keperawatan. Karena caring merupakan esensi
keperawatan itu sendiri.
KONSEP CARING MENURUT BEBERAPA AHLI
KEPERAWATAN
• Caring merupakan sentral praktik keperawatan,
tetapi hal ini lebih penting dalam kekacauan
lingkungan pelayanan kesehatan saat ini.
Kebutuhan, tekanan, batas waktu dalam waktu
pelayanan kesehatan saat ini. Kebutuhan,
tekanan, batas waktu dalam lingkungan
pelayanan kesehatan berada dalam ruang kecil
praktik caring yang membuat perawat dan
profesi kesehatan klien (Watson, 2006 dalam
Potter dan Perry, 2006).
• Dalam pandangan keperawatan Jean Watson,
manusia diyakini sebagai person as a whole, as a
fully functional integrated self. Jean Watson
mendefinisikan sehat sebagai kondisi yang utuh
dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini
berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri
LANJUTAN…

• Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi


seseorang yang sifatnya multidimensional, yang
dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi
antara faktor-faktor yang mempengaruhi.
• Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya
kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap
lingkungan baik internal maupun eksternal.
• Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi
yang terhenti pada titik tertentu, tetapi berubah-
ubah tergantung pada kapasitasnya untuk
berfungsi pada lingkungan yang dinamis.
FOKUS KEPERAWATAN DITUJUKAN PADA PROMOSI KESEHATAN DAN PENYEMBUHAN
PENYAKIT DAN DIBANGUN DARI SEPULUH FAKTOR KARATIF, YANG MELIPUTI :

• Pembentukan sistem humanistic dan


altruistic
Nilai-niai humanistic dan altruistic
dipelajari sejak awal kehidupan tetapi dapat
dipengaruhi dengan sangat oleh para
pendidik perawat. Faktor ini dapat
didefinisikan sebagai kepuasan melalui
pemberian dan perpanjangan dari kesadaran
diri.
LANJUTAN..

• Penanaman (melalui pendidikan) Faith-Hope


Merupakan hal yang sangat penting dalam caratif
dan curatif. Perawat perlu selalu memiliki berpikir
positif sehingga dapat menularkan kepada klien
yang akan membantu meningkatkan kesembuhan
dan kesejahteraan klien.
• Pengembangan sensisitifitas atau kepekaan diri
kepada orang lain Karena pikiran dan emosi
seseorang adalah jendela jiwa.
LANJUTAN..

• Pengembangan hubungan yang bersifat


membantu dan saling percaya Sebuah hubungan
saling percaya digambarkan sebagai hubungan
yang memfasilitasi untuk penerimaan perasaan
positif dan negatif yang termasuk dalam hal ini,
kejujuran, empati, kehangatan dan komunikasi
efektif
• Meningkatkan dan saling menerima
pengungkapan ekspresi perasaan baik ekpresi
perasaan positif maupun negatif
LANJUTAN..

• Menggunakan metode ilmiah dan menyelesaikan


masalah dan pengambilan keputusan
• Meningkatkan dan memfasilitasi proses belajar
mengajar yang bersifat interpersonal
LANJUTAN..

• Menciptakan lingkungan yang mendukung,


melindungi dan meningkatkan atau memperbaiki
keadaan mental, sosial, kultural dan lingkungan
spiritual
• Membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia
dengan antusias (kebutuhankebutuhan survival,
fungsional, integratif dan grup)
• Mengembangkan kekuatan faktor excistensial
phenomenologic
LANJUTAN..

Dalam praktik keperawatan “caring” ditujukan


untuk perawatan kesehatan yang holistik dalam
meningkatkan kontrol, pengetahuan dan promosi
kesehatan (Tomey & Alligood, 2006).
LANJUTAN..
Asumsi dasar teori watson terletak pada 7 asumsi dasar yang menjadi kerangka kerja
dalam pengembangan teori, yaitu:
a. Caring dapat dilakukan dan dipraktikan secara interpersonal.
b. Caring meliputi faktor-faktor karatif yang dihasilkan dari kepuasan terhadap
pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
c. Caring yang efektif akan menigkatkan status kesehatan dan perkembangan
individu dan keluarga.
d. Respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang
berdasarkan saat ini tetapi seperti apa dia mungkin akan menjadi dimasa
depannya.
e. Caring environment, menyediakan perkembangan potensi dan memberikan
keluasan memilih kegiatan yang terbaik bagi diri seseorang dalam waktu yang
telah ditentukan.
f. Caring bersifat healthogenic daripada sekedar curing. Praktek caring
mengitegrasikan pengetahuan biopisikal dan perilaku manusia untuk
meningkatkan kesehatan. Dan untuk membantu pasien yang sakit, dimana caring
melengkapi curing.
g. Caring merupakan inti dari keperawatan (Tomey & Alligood, 2006).
NILAI-NILAI YANG MENDASARI KONSEP CARING MENURUT JEAN WATSON
(1979, DALAM TOMEY & ALLIGOOD, 2006) MELIPUTI :

1. Konsep tentang manusia


Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri
yang terintegrasi (ingin dirawat, dihormati,
mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu)
Manusia pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh
lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan merasa
menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat,
dan merasa dicintai dan merasa mencintai.
LANJUTAN…

2. Konsep tentang kesehatan


Kesehatan merupakan kuutuhan dan keharmonisan
pikiran fungsi fisik dan fungsi sosial. Menekankan
pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk
meningkatkan fungsi dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan
terbebas dari keadaan penyakit, dan Jean Watson
menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan
untuk mencapai hal tersebut
LANJUTAN…

3. Konsep tentang lingkungan


Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing
merupakan konstanta dalam setiap keadaan di
masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari
generasi ke generasi berikutnya, akan tetapi hal
tersebut diwariskan dengan pengaruh budaya
sebagai strategi untuk melakukan mekanisme
koping terhadap lingkungan tertentu.
LANJUTAN…

4. Konsep tentang keperawatan


Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan,
pencegahan penyakit dan caring ditujukan untuk
klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
• UU no 23 tahun 1992 menyebutkan bahwa
penyembuhan penyakit dilaksanakan oleh tenaga
dokter dan perawat melalui kegiatan pengobatan
dan atau perawat berdasarkan ilmu keperawatan
PERBEDAAN CARING DAN CURING

• Dx medis : mengungkapkan penyakit yang di derita


( dx penyakit)
• Dx keperawatan : identifikasi masalah dan penyebab
berdasarkan kebutuhan dan respon pasien
• Intervensi kedokteran : Melakukan tindakan dengan
drug atau tindakan opearatif
• Intervensi keperawatan membantu klien memenuhi
kebutuhan dasarnya dan membantu menyelesaikan
masalah klien baik secara fisik, psikologis, sosial, dan
spritual dengan tindakan keperawatan yang meliputi
intervensi keperawatan, observasi, penkes, dan
konseling (terapi non drug)
TUJUAN PENGOBATAN DAN PERAWATAN

Tujuan pengobatan :
• menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit
atau mengubah problem penyakit dan
penanganannya ( kuratif)
Tujuan perawatan:
1. Membantu pelaksanaan rencana rencana
pengobatan/terapi
2. Membantu pasien beradaptasi dengan masalah
kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya,
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan
meningkatkan fungsi tubuh (promotif, prefentif,
kuratif dan rehabilitatif)
MANUSIA MEMILIKI EMPAT CABANG
KEBUTUHAN YANG SALING BERHUBUNGAN

• Kebutuhan dasar biofisikal ( kebutuhan untuk


hidup) yang meliputi kebutuhan makan dan
cairan, eliminasi, ventilasi.
• Kebutuhan dasar psikofisikal (kebutuhan
fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan
istrahat serta kebutuhan seksualitas
• Kebutuhan dasar psikososial (kebutuhan untuk
intregrasi) yang meliputi kebutuhan untuk
berprestasi dan berorganisasi
• Kebutuhan dasar intrapersonal dan interpersonal
(kebutuhan untuk pengembangan) yaitu
aktualisasi diri

Anda mungkin juga menyukai