Journal Dimas
Journal Dimas
Journal Dimas
Pembimbing:
dr.Heryanto, Sp.KK.
Oleh:
Dimas Adytia P.
2013730026
1. Introduction
Pruritus atau gatal adalah perasaan tidak menyenangkan yang
menyebabkan keinginan untuk menggaruk, yang mempengaruhi
psikologis dan negatif aspek fisik kehidupan. Itu yang paling umum gejala
penyakit kulit, terkadang sepele atau ringan dan terkadang tak
tertahankan. Itu juga merupakan alasan paling umum bagi pasien untuk
berkonsultasi dengan dokter kulit.
Sebagian besar penyakit kulit yang berhubungan dengan gatal adalah
dermatitis kontak, eksim, urtikaria, neurodermatitis, prurigo, dan pruritus
kulit. Selain itu, pruritus dapat muncul dari penyakit sistemik termasuk
inflamasi penyakit, penyakit metabolisme, infeksi, gangguan neurologis,
penyakit endokrin, gangguan kejiwaan, dan kanker.
Klasifikasi Klinis Pruritus
Pruritus Neuropatik.
Pruritus neuropatik dikaitkan dengan perubahan patologis di jalur
aferen saraf sensorik. Cakupannya terbatas pada titik tertentu. Neuralgia
postherpetic, misalnya, biasanya disertai dengan gatal.
Pruritus neurogenik.
Pruritus neurogenik diturunkan dari sistem saraf pusat, di mana gatal
diproduksi oleh induksi dan transmisi mediator dan reseptor tanpa
kerusakan saraf. Gatal stasis gatal, misalnya, adalah disebabkan oleh
peptida opioid yang bekerja pada reseptor opioid.
Pruritus Psikogenik.
Pruritus psikogenik adalah gangguan gatal fungsional yang disebabkan
oleh faktor psikologis (beberapa faktor iritasi, kulit kering, dll.) dan
kelainan psikiatris. Fobia parasit adalah gangguan umum yang ditandai
oleh pruritus psikogenik.
Pruritus campuran.
Pruritus campuran disebabkan oleh banyak orang faktor dan dimediasi
oleh dua mekanisme atau lebih. Untuk contoh, dermatitis atopik (AD)
adalah penyakit khas yang melibatkan gatal kulit dan pruritus neurogenic.
Kemungkinan Mekanisme Pruritus
mekanisme dan jalur neurologis pruritus. Stimulus gatal awalnya menginduksi sel (Sel imun dan keratinosit) di kulit
untuk melepaskan banyak mediator gatal termasuk mediator inflamasi, neuromediator, dan neuropeptida. Selanjutnya,
ini mediator mengikat reseptor mereka, lebih lanjut menghasilkan aktivasi neuron sensorik gatal-spesifik. Sinyal gatal
ditransfer dari C-fbers (CMi) yang tidak sensitif secara mekanis yang disebut histaminergic-dependen (histaminergik)
atau c-type fbers (CMHs) yang sensitif secara mekanik disebut jalur pensinyalan histamin-independen (non-
histaminergik), melalui ganglion akar dorsal (DRG) dari sumsum tulang belakang, melintasi saluran spinothalamic ke
thalamus, akhirnya sampai ke korteks serebral.
Penyakit Klinis Terkait Pruritus
Pruritus pada Dermatosis