VESIKOBULOSA
KRONIS
Dimas Adytia P
2013730026
PENDAHULUAN
• Dermatitis vesikobulosa kronik ditandai terutama oleh adanya Vesikel
dan Bula
Golongan Dermatitis vesikobulosa kronik
1. Herpes gestationesPemfigus
2. Pemfigoid bulosa
3. Dermatitis herpetiformis
4. Chronic bullous disease of childhood
5. Pemfigoid sukatrisial
1. PEMFIGUS
DEFINISI
BENTUK
1. PEMFIGUS VULGARIS
2. PEMFIGUS ERITEMATOSUS
3. PEMFIGUS FOLIASEUS
4. PEMFIGUS VEGETANS
PEMFIGUS
LETAK SUSUNAN
GEJALA KHAS
EPIDEMIOLOGI
ETILOGI
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
HISTOPATOLOGI
IMUNOLOGI
DIAGNOSA BANDING
PENGOBATAN
PROGNOSIS
SINONIM
Sindrom Senear-Usher
GEJALA KLINIS
• KU baik
• Lesi Kronis disertai remisi
• Eritema batas tegas dengan skuama dan krusta diwajah
menyerupai kupu-kupu menyerupai Lupus eritematosus,
dermatitis seboroik
• Bula kendur
• Dapat mengenai mukosa
• Dapat generalisata
• Dapat berubah menjadi Pemfigus vulgaris atau foliaseus
PEMFIGUS ERITEMATOSUS
HISTOPATOLOGI
DIAGNOSIS BANDING
• Dermatitis herpetiformis
• Pemfigoid bulosa
• Lupus eritematosus
• Dermatitis seboroik
PENGOBATAN
• Kortikosteroid
• Dosis lebih rendah: Prednison 60 mg sehari
PEMFIGUS ERITEMATOSUS
PEMFIGUS FOLIASEUS
GEJALA KLINIS
HISTOPATOLOGIS
DIAGNOSIS BANDING
PENGOBATAN
PROGNOSIS
DEFINISI
KLASIFIKASI
Tipe Neumann
Tipe Hallopeau (Pyodermite vegetante
GEJALA KLINIS
Tipe Neumann
Usia lebih muda
Predileksi: wajah, aksila, genitalia eksterna, intertrigo
Bula kendur erosi vegetatif proliferatif papilomatosa
Lesi oral hampir selalu ditemukan
Dapat lebih kronis, dapat lebih akut, dapat fatal
PEMFIGUS VEGETANS
GEJALA KLINIS
Tipe Hallopeau
Kronis, dapat fatal
Primer : pustul-pustul yang bersatu ke perifer vegetatif
Oral : granulomatosis seperti beludru (khas)
HISTOPATOLOGI
Tipe Hallopeau
Lesi awal = tipe Neumann
Tipe Neumann Akantolisis suprabasal, banyak
Lesi dini = PV eosinofil
Timbul proliferasi papil-papil keatas Hiperplasi epidermis, abses
Abses intraepidermal berisi eosinofil eosinofilik pada lesi vegetatif
Lanjut :papilomatosis, hiperkeratosis
tanpa abses
PEMFIGUS VEGETANS
DIAGNOSIS BANDING
Kondiloma akuminata
Kondilomata lata
PENGOBATAN
Pemfigus vulgaris
PROGNOSIS
DEFINISI
ETIOLOGI
GEJALA KLINIS
• KU baik
• semua umur, terutama orang tua
• Kulit : bula / vesikel tegang, disertai eritema
• Predileksi: ketiak, lengan bagian fleksor, lipat paha
• 20% kasus menyerang rongga mulut
2. PEMFIGOID BULOSA
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
• KU : baik
• Terdapat pada semua umur terutama pada orang tua
• Efloresensi : bula dengan vesikel berdinding tegang disertai
eritema
• Predileksi : ketiak,lengan bagian fleksor,lipat paha
• Jika bula-bula pecah terdapat daerah erosif yang luas
HISTOPATOLOGIS
Kelainan pada celah dermal-epidermal
Bula sub epidermal
Sel infiltrat utama: eosinofil
2. PEMFIGOID BULOSA
IMUNOLOGI
DIAGNOSIS BANDING
• Pemfigus vulgaris ( KU buruk,dinding bula kendur)
• Dermatitis herpetiformis (sangat gatal dengan vesikel
berkelompok)
PENGOBATAN
DEFINISI
ETILOGI
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
KELAINAN INTESTINAL
HISTOPATOLOGI
PEMERIKSAAN LAB
IMUNOLOGI
DIAGNOSIS BANDING
• Pemfigus vulgaris
• Pemfigoid bulosa
• Chronic Bullous Disease of Childhood
PENGOBATAN
PROGNOSIS
DEFINISI
ETIOLOGI
GEJALA KLINIS
HISTOPATALOGI
IMUNOLOGI
IMUNOLOGI
• Dermatitis herpetiformis
• Pemfigoid bulosa
4. CHRONIC BULLOUS DISEASE OF CHILDHOOD
PENGOBATAN
PROGNOSIS
DEFINISI
GEJALA KLINIS
HISTOPATOLOGI
IMUNOLOGI
DIAGNOSIS BANDING
• Pemvigus vulgaris
• Liken planus oral
• Eritema multiforme
• Ginggivitis deskuamavita
PENGOBATAN
• Kortikosteroid sistemik
• Prednison 60 mg
• Obat imunosupresif, termasuk siklofosfamid, metotreksat, dan azatioprin
PEMFIGOID SUKATRISIAL
6. PEMFIGOID GESTATIONES
DEFINISI
ETIOLOGI
GEJALA KLINIS
LABORATORIUM
• Lekositosis
• Eosinofilia sampai 50
HISTOPATALOGI
PENGOBATAN
• Prognosis
pada penderita tertentu bisa sembuh sendiri 3-6
minggu
Herpes Zoster
• Definisi: penyakit akut yang disebabkan virus varisella
zoster dengan gejala klinis vesikel yang berkelompok
diatas dasar kulit yang eritema dengan distribusi
umumnya unilateral, sesuai dengan dermatom ganglion
saraf sensorik
• Insiden : >> orang dewasa
Gejala klinis
• Kadang terdapat gejala konstitusi
• Pada kulit terasa panas/rasa terbakar/nyeri
• 1-2 hari kemudian timbul vesikel dengan dinding tegang,
berkelompok, warna putih kekuningan pada dasar kulit
yang eritem, sesuai dermatom
• Lokasi paling sering: torakal, lumbosakral, servikal, fasial
Komplikasi
• Neuralgia pasca herpes
• Infeksi sekunder
• Komplikasi mata
Penanganan
• Topikal
• bedak salisil 2% mencegah vesikel pecah
• Kompres larutan antiseptik vesikel pecah dan basah
• Salep antibiotik krusta
• Sistemik
A. Penderita tanpa gangguan imunologis
A. Usia <50 tahun
o Umumnya ringan dan sembuh spontan
o Cukup simtomatik analgetik
o Lesi luas:
asiklovir 5x800 mg/hari (7 hari) efektif <72 jam muncul erupsi di kulit
valasiklovir 3x1000 mg/hari
famsiklovir 3x250 mg/hari
• Usia > 50 tahun
o Penyakit sering berat
o Terapi simtomatik
o Asiklovir 5x800 mg/hari (7-10 hari) atau valasiklovir/famsiklovir
o Lesi luas : asiklovir i.v 3x10 mg/kgBB/hari (5 hari)
B. Penderita dengan gangguan imunologis
o Tanpa melihat usia: asiklovir 7,5-10 mg/kgBB setiap 8 jam (7
hari)
o Penderita AIDS: sering resistensi virus
berikan foskarnet i.v 60 mg/kgBB setiap 8 jam (14-21 hari)
DERMATOFITOSIS
DEFINISI
Epidermophyton floccosum
Faktor Risiko Infeksi Jamur
• Faktor suhu dan kelembaban
• Aktivitas
• Kurangnya kebersihan
• Trauma minor
• Keseimbangan flora normal tubuh terganggu karena
pemakaian antibiotik atau hormonal dalam jangka
panjang
• Kehamilan dan menstruasi
• Penyakit tertentu seperti HIV/AIDS dan diabetes
• Kontak langsung/tak langsung dengan penderita
Klasifikasi
Bentuk Tinea kapitis: dermatofitosis pada kulit dan
rambut kepala
lain
Tinea favosa/favus: dermatofitosis yang terutama
disebabkan Trichophyton schoenleini secara klinis antara
lain terbentuk skutula dan berbagai seperti tikus (mousy
odor)
Tinea fasialis, tinea aksilaris, yang juga menunjukan
daerah kelainan
Bentuk
Bentuk subungual distalis
• - Uretra
• - Leher rahim
• - Rektum
• - Tenggorokan
• - Mata
Neisseria gonorrhoeae
• Bakteri kokus gram Θ (0.6 x 1.0 m)
• Diplokokus non motil
• Tak mempunyai flagela
• Tak berspora
• Mempunyai pili (strain virulen)
• Tidak mempunyai kapsul polisakarida
• Pada gonococci memiliki 70% homolog
PERVALENSI DAN EPIDEMIOLOGI
• Di Amerika Serikat, tingkat tertinggi dari infeksi
gonococcal telihat pada kedua jenis kelamin dengan
kelompok umur 15-24 tahun, kasus pada pria yang lebih
banyak dilaporkan. Diperkirakan bahwa sekitar 600.000
kasus baru terjadi setiap tahun di Amerika Serikat.
Bermacam-macam faktor dikaitkan dengan meningkatnya
resiko untuk infeksi ini, termasuk kebudayaan, status
social ekonomi yang rendah, dan penggunaan obat
terlarang. Resiko infeksi serviks setelah periode tunggal
dari vaginal intercourse sekitar 50% dan meningkat
dengan beberapa paparan. Tingkat dari infeksi kembali
secara signifikan lebih tinggi diantara minoritas.
PATOFISIOLOGI
• epitel mukosa
• pili dan opa
• Penetrasi N. gonorrhoeae
• Jaringan sub mukosa (24-48 jam)
• Respon kuat dari neutrofil diawali dengan 1. Peluruhan
dari epithelium, 2. Pengembangan abses submukosa, 3.
Eksudasi nanah.
• Cairan noda biasanya menunjukkan sejumlah besar
gonokokus dalam beberapa neutrofil, sedangkan
sebagian besar sel tidak mengandung organisme.
FAKTOR RESIKO
• Umumnya melalui hubungan seksual baik secara oro-
genital dan ano-genital.
• Terjadi dari ibu kepada janin dalam kandungan atau
saat kelahiran,
• Melalui produk darah atau transfer jaringan yang telah
tercemar,
• Melalui alat kesehatan
• Penggunaan toilet duduk di tempat umum.
PRESENTASI KLINIS
• Umum Mengeluarkan nanah
• Tanda • Testis nyeri atau bengkak • Tubal scarring
• Gejala Pria : •Mungkin tidak bergejala, walaupun uretritis
akut adalah perwujudan yang lebih banyak •Urethral
discharge dan disuria, biasanya tanpa frekuensi urinari
atau urgency •Ketika dibandingkan dengan uretrithis
nongonococcal, debit pada gonococcal pada umumnya
lebih banyak dan bernanah •Nyeri selama urinasi
• Wanita: •Cervicitis, urethritis, meningkatkan vaginal
discharge, disuria dan intermenstrual bleeding •Nyeri
selama urinasi •Nyeri perut
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan laboratorium
Pewarnaan gram: hasil positif bila didapatkan gram
negative kokus intrasel dalam eksudat sel polimorfonuklear.
Kultur: sampel diisolasi di media khusus, contoh media
coklat atau Thayer-Martin
Diagnosa juga dapat dilakukan berdasarkan tempat
pengambilan spesimen. Contohnya lakilaki dari uretra, dan
perempuan dari serviks.
Pemeriksaan darah: hal ini dilakukan bila pasien juga
dicurigai mengalami infeksi HIV
Pertumbuhan Gonococci pada media Chocolate agar
dan Muller-Hinton agar
PENGOBATAN
• Terapi awal adalah menggunakan antibiotik. Beberapa
golongan antibiotik yang sudah resisten terhadap
gonorerhea yaitu quinolon, flouroquinolon, penisilin,
sefalosporin, tetrasiklin dan obat-obat golongan sulfa.
URETRITIS GONOKOKUS
PEMBENGKAKAN SKROTUM KARENA GONOKOKUS SERVISITIS GONOKOKUS
IBU DENGAN BAYI YANG MENDERITA KONJUNGTIVITIS NEONATORUM DENGAN DOSIS TUNGGAL