Anda di halaman 1dari 10

Dermatitis Vesikobulosa

Kronik
Dermatitis
Vesikobulosa Kronik

Dermatitis Chronic bullous Pemfigoid


Pemfigus Pemfigoid Bulosa Pemfigoid sikatrikal
Herpetiformis disease of childhood gestational

Pemfigus Vulgaris

Pemfigus
Eritematosus

Pemfigus Foliaseus

Pemfigus Vegetans
1.Pemfigus
• Di suprabasal Gejala Khas:
• Pemfigus vulgaris 1. Bula kendur mudah pecah
• Pemfigus vegetans 2. Nikolsky sign positif
• Di stratum granulosum 3. Akantolisis selalu positif
• Pemfigus foliaseus 4. Antibodi tipe IgG terhadap antigen
• Pemfigus eritematosus interseluler di epidermis yang terdapat
di dalam serum, maupun terkait di
epidermis
Pemfigus Vulgaris

• Epidemiologi
• Umumnya pada 40+ dan 50+
• Dapat mengenai semua umur.
• Etiologi
• Autoimun
• Pada serum ditemukan antibodi
• Drug induced pemphigus
• Kaptopril dan D-penisilamin
• Dapat berbentuk pemfigus foliaseus (termasuk eritematosus) atau pemfigus vulgaris.
• Secara klinis dan histologik, menyerupai pemfigus yang sporadik.
• Pemeriksaan imunofloresensi pada kebanyakan kasus positif, sedangkan imunofloresensi tidak
langsung hanya 70% yang positif.
• Pemfigus dapat menyertai :
• Penyakit neoplasma (jinak/maligna): pemfigus paraneolitik.
• Lupus Eritematosus sistemik
• Pemfigoid bulosa
• Miastenia gravis
• Anemia Pernisiosa
Pemfigus Vulgaris

• Patogenesis
• Khas:
• Hilang kohesi sel-sel epidermis (akantolisis).
• Antibodi IgG terhadap antigen determinan yang ada di
permukaan keratinosit yang sedang berdiferensiasi.
• Lepuh pada P.V akibat terjadinya reaksi autoimun
terhadap antigen P.V
• Antigen:
• transmembran glikoprotein dengan berat molekul 160
kD (PEMFIGUS FOLIASEUS)
• 130 kD (PEMFIGUS VULGARIS)
Pemfigus Vulgaris

• Patogenesis
• Target antigen P.V lesi oral : desmoglein.
• Lesi kulit: desmoglein 1 dan 3.
• Pada Pemfigus foliaseus : desmoglein 1.
• Desmosom:
• Komponen:
• Desmoglein
• Desmoplakin
• Plakoglobin
• Desmokolin.
• Fx: meningkatkan kekuatan mekanik epitel gepeng berlapis pada
• Pada penyakit yang aktif, mempunyai antibodi subklas IgG dan IgG4, yang
patogenik IgG4.
• Faktor genetik: HLA-DR4
Pemfigus Vulgaris

• Gejala Klinis
• KU biasanya buruk
• Lesi di kulit kepala yang berambut atau di rongga mulut (60% kasus)
• Erosi + krusta (sering misdiagnosis sbg pioderma/dermatitis dengan infeksi
sekunder)
• Lesi dapat berlangsung berbulan-bulan sebelum timbul bula generalisata.
• Semua selaput lendir derngan epitel skuamosa dapat diserang: selaput lendir
konjungtiva hidung, faring, laring, esofagus, uretra, vulva, dan serviks. Stomatitis
afrosa dapat terjadi.
• Bula kendur, mudah pecah, meninggalkan kulit terkelupas dan pembentukan krusta.
• Bula dapat timbul di kulit normal/ eritematosa/ generalisata.
• Nikolsky’s sign positif disebabkan akantolisis.
• Pruritus tidak lazim pada pemfigus.
• Epitelisasi terjadi setelah penyembuhan meninggalkan hipopigmentasi atau
hiperpigmentasi, biasanya tanpa jaringan parut.
Pemfigus Vulgaris

• Histopatologi
• Bula intraepiermal suprabasal dan sel epitel yang
mengalami akantolosis pada dasar bula : Tzank positif
• Tzank test:
• Dengan mikroskop elektron dapat diketahui bahwa
permulaan perubahan patologik : perlunakan
segmen interselular.
• Dapat dilihat perusakan desmosom dan
tonofilamen sebagai peristiwa sekunder.
Pemfigus Vulgaris

• Imunologi
• Tes Imunofloresensi langsung didapatkan
didapatkan antibodi interseluler tipe IgG dan C3.
• Tidak langsung didapatkan antibodi pemfigus
tipe IgG.
• Antibodi pemfigus sangat spesifik untuk
pemfigus.
Pemfigus Vulgaris

• Diagnosis banding
• Dermatitis herpetiformis
• Pada anak dan dewasa
• KU baik
• Sangat gatal
• Ruam Polimorf
• Dinding Vesikel/ bula tegang dan berkelompok
• Mempunyai tempat predileksi.
• Histopatologik:

• Bedanya dengan Pemfigus:


• Pada dewasa
• KU buruk
• Tidak gatal
• Bula berdinding kendur
• Biasanya generalisata

Anda mungkin juga menyukai