Lapkas 1
Lapkas 1
Pembimbing:
dr. HERYANTO, Sp. KK.
Nama : An.R
Umur : 12 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Status : Belu menikah
Pekerjaan : Pelajar
Suku : Betawi
Alamat : Cakung
Tgl pemeriksaan : 4 maret 2019
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Gatal pada kedua kaki sejak 2
minggu SMRS
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien datang dengan keluhan gatal di daerah
kedua kaki sejak 2 minggu yang lalu, gatal
dirasakan hilang timbul terutama pada saat
berkeringat. Pasien juga mengeluh gatal disertai
nyeri dan rasa perih. Keluhan diawali dengan
bentol-bentol kecil dan melenting, disertai
dengan ruam kemerahan. Namun lama kelamaan
timbul banyak luka karena sering digaruk pada
kaki kanan dan kiri. Pasien mengaku tidak ada
yang mengalami gejala yang sama di lingkungan
sekolah maupun dirumah, pasien juka sering
bermain sepak bola tanpa menggunakan alas
kaki. pasien belum pernah berobat sebelumnya
Riwayat Penyakit Dahulu
Belum pernah mengalami keluhan seperti ini
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya
Riwayat Alergi
Riwayat Psikososial
Pasien sering bermain sepak bola tanpa
menggunakan alas kaki.
Pasien menggunakan sabun mandi Lifebuoy
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
• Keadaan umum : baik
• Kesadaran : Composmentis
• Tanda vital : Tidak dilakukan
Kepala : t.a.k.
Leher : t.a.k.
Thoraks : t.a.k.
Abdomen : t.a.k.
Ekstremitas : t.a.k.
Genital : t.a.k.
Kulit : lihat status dermatologis
STATUS DERMATOLOGIS
Lokasi : ad regio crurallis
anterior dextra ,sinistra
Eflouresensi: papul, eritem,
Krusta, erosi, ekskoriasi dengan
tepi luka hiperpigmentasi
Ukuran : lentikular-plakat
Bentuk : tidak teratur
Distribusi : Regional
Batas : sirkumprita
Permukaan : tidak rata
RESUME
Dermatitis infektif
Diagnosis banding
- Dermatitis Atopik
- impetigobulosa
- Herpes zoster
Pemeriksaan Penunjang Anjuran
Pemeriksaan darah rutin
Penatalaksanaan
Amoksisilin Oral 250mg 3x1
Chloramphenicol Salep 3-4 kali sehari
Edukasi untuk tidak menggaruk dan membubuhkan bahan lain
Prognosis
• Ad bonam
Tinjauan pustaka
Dermatitis
infektif
DEFINISI
Staphylococcus aureus
Streptococcus
Dermatitis eczematoid infektif
dianggap sebagai contoh
autosensitasi, kondisi ini dapat
terjadi terutama pada pasien yang
kurang menjaga kebersihan.
Faktor Risiko Dermatitis
Eczematoid Infektif
1. Usia
2. Alergi dan asma
3. Pekerjaan
4. Kondisi kesehatan
Penatalaksanaan Medikamentosa
1. Antibiotik Sistemik
- Chloramphenicol Oral
50 mg/kg per hari, dibagi menjadi 4 dosis seimbang. Untuk kasus
infeksi yang parah, dosis dapat dinaikkan hingga 100 mg/kg per hari.
- Amoksisilin Oral
Dewasa: 250-500 mg setiap 8 jam atau 500-875 mg setiap 12
jamAnak: di bawah 40 kg: 40-90 mg/kg berat badan setiap hari,
dibagi dalam 2-3 dosis. Masimal: 3 gram/hari
2. Antibiotik Topikal
- Chloramphenicol Salep
3-4 kali sehari
- Gentamicin Sulfate Salep
3-4 kali sehari
Penatalaksanaan Non
Medikamentosa
1. Hindari gerakan saat terjadi gatal
2. Hindari stress
3. Gunakan pakaian yang berlengan panjang agar terhindar
dari trauma garukan
4. Jaga hygiene, mandi air bersih + sabun non-iritan/ ada
pelembap
5. Edukasi kekambuhan
6. Mencegah kulit kering
7. Menghindarkan makan-makanan yang dicuragai dapat
mencetuskan alergi
Prognosis