Anda di halaman 1dari 20

Kesehatan bukanlah berarti segala-galanya, namun

tanpa kesehatan segala-galanya menjadi tidak berarti

Oleh :
Ketut Suarayasa
Determinan Kesehatan
(Faktor yang mempengaruhi Kesehatan)
 Kesehatan merupakan konsep yang kompleks, bisa
mempunyai arti berbeda bagi individu atau etnis
yang berbeda.

 Derajat “perasaan sehat” berkaitan erat dengan ke-


mampuan seseorang mendayagunakan “potensi
diri” mereka secara penuh.

 Potensi diri ini dipengaruhi oleh berbagai faktor,


antara lain faktor perilaku, perilaku yg berhubungan
dg kesehatan, faktor-faktor sosial, ekonomi dan ling-
kungan, spt dukungan sosial, pekerjaan, penghasi-
lan dan perumahan.
ARTI KESEHATAN BAGI INDIVIDU

Berbagai peristiwa hidup yang dialami individu dan masyarakat,


berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan bagi mereka.
Tapi semua orang menginginkan kesehatan bagi dirinya, meskipun
tidak semua orang mampu membuat dirinya menjadi sehat.
Oleh karena itu “health promotion” menjadi penting.

Bedakan dg AGENT PENYAKIT sbg Etiologi Penyakit


(aspek biologis) dg variabel-variabel Sosial
Kedamaian dan Perdamaian

 Sebagai sumber dari rasa aman dan ketenteraman


jiwa, merupakan salah satu bentuk kebutuhan dasar
manusia. Tidak adanya rasa aman berpengaruh ter-
hadap kesehatan mental serta kemampuan berpikir
jernih dan logis, sikap emosional dan sosial bagi
individu dan masyarakat.

 Menimbulkan rasa takut dan saling curiga men-


curigai satu sama lain, hilangnya kesempatan untuk
berpikir jernih dan logis.
Tingkat Pendidikan
 Rendahnya tingkat pendidikan, berpengaruh pada
penghasilan individu dan masyarakat.
 Dampaknya adalah ketidakmampuan untuk meng-
konsumsi makanan yang cukup bergizi, tinggal di
rumah yang layak huni dan rendahnya akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

 Disamping itu ketidakmampuan dalam hal mene-


rima dan mengadopsi perilaku hidup sehat yang
ditawarkan oleh promotor kesehatan.
Hubungan sosial yang rendah
 Rendahnya derajat hubungan sosial, menyebabkan
tidak terpenuhinya salah satu dari kebutuhan dasar
manusia yang sehat, kebutuhan sosial. Secara so-
sial, ini tidak sehat.

 Berakibat pada timbulnya penyakit budaya, yang di-


kenal dgn “culture shock”, geger budaya, individu
dan masyarakat kehilangan jati diri, harga diri dan
solidaritas sosial antar sesama warga masyarakat.

 Kalau solidaritas sosial sudah tidak ada lagi, bagai-


mana kita bisa hidup berbangsa dengan baik.
Jaminan Sosial
 Rendah atau tidak adanya jaminan sosial yang me-
madai bagi masyarakat, menyebabkan hidup penuh
ketidakpastian dan rasa waswas dari hari ke hari,
tidak adanya ketenangan.

 Situasi yang penuh dengan ketidakpastian ini, me-


rupakan salah satu sumber penyakit mental, spiritual
dan emosional bagi individu dan masyarakat.
Keadilan
 Kurang tegaknya keadilan, khususnya di bidang
pelayanan kesehatan, menyebabkan banyak orang,
terutama fakir miskin, anak terlantar dan orang
cacat, tidak memperoleh hak asasinya untuk mem-
peroleh pelayanan kesehatan yang bermutu.

 Pelayanan seharusnya bersifat impersonal, artinya


mutu pelayanan kesehatan yg diberikan kpd pasien
harusnya sama untuk siapa saja, tergantung kepada
tingkat kegawatan penyakitnya, bukan kemampuan
bayar (kpd. uang).
Pola Makan
 Pola makan dan makanan merupakan produk budaya,
sehingga tidak heran kalau masyarakat dari etnis terten-
tu sangat rentan terhadap penyakit tertentu pula, se-
dangkan etnis lainnya kebal terhadap penyakit tersebut,
dan sebaliknya.
 Globalisasi menyebabkan proses akulturasi semakin
cepat, pergeseran budaya termasuk pola makan, dan
berakibat terjadinya pergeseran pola penyakit, dari pe-
nyakit infeksi ke penyakit non-infeksi, yang sebelumnya
belum begitu dominan di masyarakat.
 Sementara, akibat dari makanan gizi rendah, daya tahan
terhadap penyakit lemah, kasus penyakit infeksi masih
tetap dominan di tengah masyarakat.
Kemiskinan
 Pengentasan kemiskinan masih sebatas retorika
para elit belaka, faktor ketidak-adilan memperparah
status kemiskinan masyarakat.

 Dalam kondisi miskin, serba keterbatasan, tempat


tinggal yang kurang layak, makanan dengan gizi
rendah, dari menit ke menit penuh dg rasa was-was
(besok apa makan) daya tahan tubuh yang lemah,
tidak mudah bagi masyarakat untuk dapat terhindar
dari penyakit, apa lagi memikirkan untuk meng-
adopsi perilaku baru di bidang kesehatan.
Penghargaan terhadap HAM
 Adalah hak asasi setiap insan untuk hidup sehat dan
memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai.
Pelayanan kesehatan seharusnya bersifat imperso-
nal, tidak pandang bulu, namun yang masih terjadi
sampai saat ini adalah pelayanan yang berorientasi
kepada kepemilikan uang serta strata sosial pende-
rita sakit.

 Orang miskin hampir tidak memperoleh pelayanan


kesehatan dengan mutu yang seharusnya diberikan
kepada setiap insan yang menderita penyakit,
Pemberdayaan Wanita
 Masih banyak wanita, termasuk di rumah tangga,
yang mendapat perlakuan semena-mena, kerja keras
non-stop hampir 24 jam sehari, mengurus RT, anak
dan suami, menyediakan makanan untuk suami dan
anak-anak, namun makannya sisa terakhir, setelah
semuanya selesai, akibatnya kurang gizi.
 Bahkan sering menjadi korban kekerasan di RT.
 Terlalu sering melahirkan anak, kehabisan tenaga
karena gizi rendah dan kurang vitamin, kehabisan
kalsium, gigi dan tulang jadi kropos.
 Proses kehamilan dan persalinan belum sepenuhnya
ditangani oleh tenaga propfesi (nakes), AKI masih
cukup tinggi.
Sumber daya yang dapat diperbaharui
 Pengendalian atas penggunaan SDA masih belum
efektif. Pemanfaatannya jauh lebih cepat dari pemu-
lihan, shg terjadi kerusakan hutan dan lingkungan
hidup, rusaknya ekosistem, tanah longsor, banjir di
musim hujan, genangan air dimana-mana, kering di
musim kemarau.
 Genangan air berdampak kepada timbulnya berbagai
macam penyakit menular, seperti diare, DBD, kolera
dsb.
 Lahan pertanian yang subur dan produktif diubah
menjadi perumahan. Petani kehabisan lahan, urbani-
sasi ke kota, sumber nafkah hidup tidak jelas
menim-bulkan masalah baru dikota, penyakit stress
dan geger budaya, berdampak pada terganggunya
kese-hatan mental
Masalah Lansia
 Semakin meningkatnya AHH, berakibat pada terjadi
transisi demografi dari struktur penduduk muda
menjadi penduduk tua. Jumlah lansia dgn. penduduk
muda (<15 tahun) akan seimbang.
 Meningkatnya jumlah Lansia memerlukan perhatian
khusus dalam upaya pelayanan kesehatan, termasuk
upaya psikogeriatrik, agar mereka tetap produktif
dan mampu mempertahankan kualitas hidupnya.
ANCAMAN DALAM PROMKES
Kesehatan dan upaya kesehatan tidak berdiri sendiri.
Walau bagaimanapun kerja kerasnya promkes, namun
masih banyak hal-hal yang berada diluar lingkup tugas
atau kewenangan promkes untuk menanganinya. Ini me-
rupakan ancaman dari kegiatan promkes, antara lain :
 Urbanisasi, menimbulkan kepadatan penduduk terutama
di daerah kumuh perkotaan, rawan penularan penyakit.
 Kemajuan sistem transportasi, meningkatkan mobilisasi
penduduk, memudahkan penularan penyakit endemi.
 Rendahnya akses masyarakat ke unit yankes, menye-
babkan banyaknya kasus penyakit yg tak tertangani.
 Semakin maraknya penggunaan obat-obatan terlarang,
menimbulkan kerusakan psikososial.
URBANISASI
 Dampak dari semakin menyempitnya lahan pertanian di
desa dan adanya keinginan untuk meningkatkan taraf
hidup di kalangan generasi muda desa, terjadi urbanisa-
si secara besar-besaran.
 Kepadatan penduduk, sulitnya memperoleh fasilitas
hidup, seperti perumahan layak huni, air bersih, MCK,
pembuangan sampah, limbah RT dsb. di kota tak bisa
dihindarkan. Situasi ini memungkinkan semakin mudah-
nya penularan penyakit infeksi dan stress.
Kepadatan Penduduk
 Kepadatan penduduk biasanya diikuti dengan kekumu-
han, rendahnya mutu fasilitas kehidupan. Terlalu rapat-
nya tempat tinggal akan memudahkan proses penularan
penyakit infeksi, seperti TB-Paru, HIV/AIDS dsb.
 Keracunan dan berbagai penyebab lainnya bisa menim-
bulkan stress dan gangguan jiwa.
 Semakin maraknya kecanduan dan penyalahgunaan dan
kecanduan alkohol, narkotika, obat berbahaya serta zat
adiktif lainnya.
Kemajuan sistem transportasi
• Memudahkan mobilisai penduduk dari satu daerah
ke daerah lainnya, berdampak kepada semakin
mudahnya penularan penyakit yg sebelumnya hanya
berjangkit di daerah tertentu saja.
Rendahnya Akses masyarakat ke Unit
Pelayanan Kesehatan
 Kurangnya informasi dalam hal upaya pemeliharaan
kesehatan.
 Masyarakat segan ke unit yankes karena takut tidak
mampu bayar dan faktor2 sosial budaya lainnya.
 Kurangnya rasa percaya (trust) terhadap petugas
kesehatan`.

Anda mungkin juga menyukai