Anda di halaman 1dari 22

“ISOLASI ALKALOID BIJI KOPI

(COFFE ARABICA)”

ALUF TUTHI’ NASIHA 18134530005


ANDHIKA IKA YASTI 18134530006
MUHAMMAD ILMAN 18134530021
NAYLA SAIDA 18134530022
ALKALOID
Alkaloid adalah golongan senyawa basa
bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik
dan terdapat umumnya di tumbuhan.

Struktur Umum
Alkaloid
SIFAT SIFAT ALKALOID
Dalam tumbuhan berada dalam bentuk bebas N-
oksida (alkaloid basa) atau dalam bentuk
garamnya
 Umumnya pahit
Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam
air, Alkaloid dalam bentuk garam larut dalam
air
 Bersifat alkali
PEMBAGIAN ALKALOID

1. Alkaloid sesungguhnya
2. Protoalkaloid (atom N & asam amino tidak terdapat dalam cincin
heterosiklik)
3. Pseudoalkaloid (tdk diturunkan dari prekusor asam amino)
COFFEA (L)
ARABICA
•Klasifikasi Tanaman
• Kingdom : Plantae
• Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Eudicotyladonae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea
Spesies : Coffea arabica (L)
COFFEA ARABICA (L)
Ekologi Tanaman
Tumbuh baik di ketinggian 700-1700 m dpl, suhu
1 6 - 2 0 °C, iklim kering selama 3 bulan setiap
tahun berturut-turut.

Khasiat
Berguna sebagai stimulansia, antivirus, menurunkan
resiko penyakit kanker, diabetes, batu empedu dan
kardiovaskular.
COFFEA ARABICA (L)
Kandungan Kimia
Biji kopi mengandung 1 - 3 % coffein, 15% dekstrin ,
11 - 1 4 % protein, 1 - 2 % asam kofeinat, adenin,
ksatin serta alkali fosfat dan alkali karbonat.
COFFEIN
Merupakan alkaloid golongan pseudoalkaloid /
golongan xantin.
Pemerian : Serbuk putih atau bentuk jarum mengkilat
putih, pahit
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, dalam etanol,
mudah larut dalam chloroform, Larut baik dalam air
panas.
ISOLASI ALKALOID
Pengumpulan, Pencucian, Pengeringan, dan Penghalusan
biji kopi
Ekstraksi – Ekstraksi Sokhletasi
Prinsip : Ekstraksi kontinyu yang berulang ulang
sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang
digunakan relatif sedikit.
ISOLASI ALKALOID
Pemisahan pelarut dengan ekstrak – Rotary vakum
evaporator

Prinsip utama : terletak pada penurunan tekanan pada labu atas


bualat dan pemutaran labu atas bulat hunggi berguna. Agar pelarut
dapat menguap lebih cepat dibawah didihnya
ISOLASI ALKALOID
Fraksinasi – Dgn penambahan pelarut dan corong pisah
Prinsip : memisahkan zat/senyawa tertentu berdasarkan
kelarutan
ISOLASI ALKALOID
Pemurnian - Sublimasi
Sublimasi adalah peroses digunakan untuk
memisahkan zat yang mudah menguap / pengotoran
yang tidak atsiri.
Prinsip kerja pemisahan campuran dengan
penyubliman adalah kedua komponon campuran
mempunyai sifat berbeda yakni dapat menyublim
tidak dapat menyublim sehingga saat salah satu
komponen berubah wujud, campuran dapat
dipisahkan.
TAHAPAN KERJA
Penyiapan
Isolasi alkaloid
simplisia kering Skrining dan halus
coffein kopi

Pemurnian
Identifikasi
koffein
kofein
dgn
1. Organolepis Sublimasi
2. Mikroskopik
3. Reaksi warna
4. Kromatografi lapis
tipis
5. Spektrofotometri
UV
DATA PERCOBAAN
1. Data Skrining Simplisia kering dan Halus

- Alkaloid - Gula Pereduksi


- Tanin - Kumarin
- Flavonoid - Steroid

- Emodol
- Terpenoid
- Terpen
DATA PERCOBAAN
2. Rendamkan Kristal koffein
Berat Kristal Kafein = 0.01 gram
Berat Simplisia kering biji kopi = 120 gram
Rendemen = 0.01 𝑔
120 𝑔
x 100 % = 0.0083
% Identifikasi Kristal alkaloid
3.
- Organoleptik - Reaksi warna
Warna: putih Reaksi Mayer :↓
Rasa : pahit putih (+)
Bau : tidak berbau Reaksi Dragendrof: ↓ coklat
(+)
Bentuk : kristal jarumReaksi Bouchardat: ↓ coklat
(+)
-Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Eluen = CHCl3: metanol
Penampak noda = Dragendrof
Rf1 = 0,909
HRf1 = 0,909 x 100 %
= 90,9%
Rf2 = 0,984
HRf2 = 0,984
x 100 %
= 98,4%
PEMBAHASAN
Isolasi koffein dari biji kopi dilakukan dengan metode sokhletasi
menggunakan etanol karena etanol memilki sifat kepolaran
yang sama, yaitu keduanya bersifat semi polar dan etanol bisa
mengaktifkan asam nukleat, sehingga keberadaan kafein tetap
terjaga dalam ekstrak sehingga nantinya akan diperoleh kafein
yang lebih banyak.
Penggunaan metode sokhletasi karena beberapa keuntungan :
(a) waktu untuk mengekstraksi lebih cepat, (b) ekstraksinya lebih
sempurna karena digunakan penyaringan secara kontinyu, (c)
dibutuhkan pelarut yang sedikit.
PEMBAHASAN
Fraksinasi koffein dengan menambahkan pelarut dan
corong pisah.
Penggunan air panas karena kafein dapat larut
dengan baik pada air panas, dan menghasilkan fraksi
air dan pengotor . Pengotor termaksud senyawa lain
selain alkaloid.
Pengunaan H2SO4 merupakan cara pengambilan
alkaloid basa organik yang efektif.
Pengunaan CHCl3 dikarnakan kafein larut sempurna
dalam kloroform.
Penggunan NaOH sebagai bahan pencuci kloroform
dan menjaga agar di peroleh kristal kafein, dan agar
pH semakin tinggi sehinga kemampuan
PEMBAHASAN

Isolasi koffein dengan menggunakan metode sublimasi. Didapat


koffein sebanyak 10 mg, berupa Kristal jarum yang berwarna
putih dan berasa pahit.
Identifikasi Kristal murni koffein meliputi organoleptis, reaksi
warna, dan Kromatografi lapis tipis. Didapat hasil positif untuk
k e- 3 proses identifikasi. Rendemen untuk isolasi koffein
dalam percobaan ini didapat 0.0083 %
KESIMPULAN

Untuk memisahkan suatu senyawa kimia


melalui beberapa tahap, yakni : Ekstraksi,
Fraksinasi, Isolasi, dan Pemurnian
Kafein dapat diperoleh dari biji kopi dengan
ekstraksi menggunakan metode sokletasi
mengekstraksi kontinyu dan pemurnian kafein
dengan cara sublimasi
DAFTAR PUSAKA
Achmad, Sjamsul Arifin. 1986 . Kimia Organik Bahan Alam.
Jakarta : Erlangga
Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik Edisi
Ketiga.
Jakarta : Erlangga
Rahayu, Suparni Setyowati. 2009. Ekstraksi. www.chem-is-
try.org.

Sandianto. 2008. Ekstraksi Kafein Dari Daun


Teh. http://id.schvoong.com.

Sastrohamigjojo, Hardjono. 1996. Sintesis


Bahan Alam.
Yogyakarta : UGM
Tim Dosen Kimia Organik. 2012. Penuntun Praktikum Kimia

Anda mungkin juga menyukai