Anda di halaman 1dari 9

RESUME UU NOMOR 10 TAHUN 1997 TENTANG

KETENAGANUKLIRAN

Disusun oleh:
1. Muhammad Luthfi Asrib (M0216049)
2. Ester Tri Nugraheni (M02170
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 10 TAHUN 1997
TENTANG KETENAGANUKLIRAN

BAB I
Pasal 1
Dalam BAB I Pasal 1 Undang-Undang tentang ketenaganukliran menjelaskan
dasar-dasar pengertian dari ketenaganukliran, tenaga nuklir, radiasi pengion, p
emanfaatan, bahan nuklir, bahan galian nuklir, bahan bakar nuklir, limbah radio
aktif, zat radioaktif, pengelolaan limbah radioaktif, radioisotop, instalasi nuklir, r
eaktor nuklir, dekomisioning, kecelakan nuklir, kerugian nuklir, pengusaha instal
asi nuklir dan pihak ketiga.
Pasal 2
Mencakup tentang bahan nuklir.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 10 TAHUN 1997
TENTANG KETENAGANUKLIRAN

BAB II
Pasal 3
Mengenai kelembagaan yaitu pemerintah membentuk Badan Pelaksana yang bertugas melaksanaka
n pemnafaatan tenaga nuklir.
Pasal 4
Pemerintah membentuk Badan Pengawas yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap sega
la kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir.
Pasal 5
Pemerintah membentuk Majelis Pertimbangan Tenaga Nuklir untuk memberikan saran dan pertimban
gan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
Pasal 6
Kelembagaan yang telah dibentuk pemerintah diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.
Pasal 7
Pemerintah secara komersial dapat membentuk Badan Usaha Milik Negara mengenai pemanfaatan t
enaga nuklir.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 10 TAHUN 1997
TENTANG KETENAGANUKLIRAN
BAB III
Pasal 8
Dalam pasal 8 mencakup tentang penyelenggaran penelitian dan pengembangan ketenaganukliran d
an keselamatan nuklir.
BAB IV
Pasal 9
Dalam pengusahaan nuklir dilaksanakan oleh Badan Pelaksana.
Pasal 10
Produksi dan/atau pengadaan bahan baku pembuatan bahan nuklir dilaksanakan oleh Badan Pelaks
ana.
Pasal 11
Produksi bahan bakar nuklir nonkomersial dan bahan bakar nuklir komersial.
Pasal 12
Produksi radioisotop nonkomerisal dan radioisotop komersial.
Pasal 13
Pasal 13 mencakup tentang pembangunan, pengoperasian dan dekomisioning reaktor nuklir.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 10 TAHUN 1997
TENTANG KETENAGANUKLIRAN
BAB V
Pasal 14
Mengenai pengawasan dalam pemanfataan tenaga nuklir dilaksanakan oleh Badan Pengawas melal
ui peraturan, perizinan dan inspeksi.
Pasal 15
Penjelasan mengenai apa yang dimaksudkan pengawasan dalam pasal 14.
Pasal 16
Penjelasan mengenai setiap kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan tenaga nuklir harus mem
perhatikan dampak bagi masyarakat dan lingkungan hidup.
Pasal 17
Mengenai perizinan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
Pasal 18
Perizinan dalam pemanfataan tenaga nuklir dikenakan biaya.
Pasal 19
Petugas yang berhubungan dengan pengorasian dan instalasi nuklir dan instalasi yang memanfaatak
an sumber radiasi pengion harus memiliki izin.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 10 TAHUN 1997
TENTANG KETENAGANUKLIRAN
Pasal 20
Mencakup mengenai inspeksi terhadap instalasi nuklir dan instalasi yang memanfaatkan radiasi pen
gion.
Pasal 21
Mengenai tugas dari Badan Pengawas
BAB VI
Dalam BAB VI pada Pasal 22 dan Pasal 23 mencakup mengenai pengelolaan limbah radioaktif.
Pasal 24
Mengenai penghasil limbah radioaktif tingkat rendah dan tingkat tinggi.
Pasal 25
Mengenai tempat penyimpanan lestari limbah radioaktif tingkat tinggi.
Pasal 26
Penyimpanan limbah radioaktif dikenakan biaya.
Pasal 27
Ketentuan dalam pengangkutan dan penyimpanan limbah radioaktif.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 10 TAHUN 1997
TENTANG KETENAGANUKLIRAN
Pasal 20
Mencakup mengenai inspeksi terhadap instalasi nuklir dan instalasi yang memanfaatkan radiasi pen
gion.
Pasal 21
Mengenai tugas dari Badan Pengawas
BAB VI
Dalam BAB VI pada Pasal 22 dan Pasal 23 mencakup mengenai pengelolaan limbah radioaktif.
Pasal 24
Mengenai penghasil limbah radioaktif tingkat rendah dan tingkat tinggi.
Pasal 25
Mengenai tempat penyimpanan lestari limbah radioaktif tingkat tinggi.
Pasal 26
Penyimpanan limbah radioaktif dikenakan biaya.
Pasal 27
Ketentuan dalam pengangkutan dan penyimpanan limbah radioaktif.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 10 TAHUN 1997
TENTANG KETENAGANUKLIRAN

BAB VII
Mencakup penjelasan mengenai pertanggungjawaban atas kerugian nuklir ketika terjadi kecelakaan
nuklir.
BAB VII
Mencakup mengenai penjelesan ketentuan pidana apabila terjadi perbuatan yang bertentangan deng
an ketentuan yang telah dibuat, seperti membangun, mengoperasikan, atau dekomisioning reaktor n
uklir tanpa izin, dalam penghasil limbah radioaktif tingkat rendah dan sedang tidak mengumpulkan, m
engelompokkan, atau mengolah dan menyimpan sementara limbah tersebut sebelum diserahkan kep
ada Badan Pelaksana, penghasil limbah radioaktif tingkat tinggi tidak menimpan limbah tersebut dan
dalam hal tidak mampu membayar denda.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 10 TAHUN 1997
TENTANG KETENAGANUKLIRAN

BAB IX
Semua peraturan pelaksanaan yang berhubungan dengan tenaga atom tetap berlaku saat mulai berl
akunya undang-undang ini dan Badan Tenaga Atom Nasional dan lembaga lain tetap melakukan fun
gsinya hingga dibentuk lembaga baru berdasarkan undang-undang ini.
BAB X
Penutup, mengenai mulai berlakunya undang-undang Nomor 10 tahun 1997.

Anda mungkin juga menyukai