Anda di halaman 1dari 22

ETIK LEGAL

KEPERAWATAN

Ns. Nova Nurwinda Sari, M.Kep


Pengantar
 Etik profesi merupakan prinsip moral atau asas yang
harus diterapkan oleh perawat dalam hubungannya
dengan pasien, teman sejawat dan masyarakat
umumnya.
 Etik mengatur perilaku profesional pada perawat dalam
menjalankan pekerjaannya, sebagaimana tercantum
dalam lafal sumpah dan kode etik perawat yang
disusun organisasi profesional bersama pemerintah.
 Untuk menghindari pelanggaran etik dalam praktik
keperawatan, perawat harus menerapkan prinsip/asas
etik dan kode etik serta legal keperawatan (KepMenkes
148/2010 dan UU Kes 36/2009.
NILAI – NILAI DASAR
KEPERAWATAN
 Alturism (Peduli Terhadap
Kesejahteraan Orang Lain)
 Equality (Kesetaraan)
 Esthetics (Berjiwa Seni)
 Freedom (Kebebasan)
 Human Dignity (Menghormati Manusia)
 Justice (keadilan)
 Truth (Kebenaran)
Konsep Etika Keperawatan
Ethics Bandman, 1995
Etik adalah melakukan kebaikan dan
menghindari hal yang merugikan.

Etika adalah peraturan atau norma yang dapat


digunakan sebagai acuan bagi perilaku
seseorang yang berkaitan dengan tindakan
yang baik dan buruk yang merupakan suatu
kewajiban dan tanggung jawab moral.

Etika keperawatan kesepakatan / peraturan tentang penerapan nilai


moral dan keputusan – keputusan yang ditetapkan untuk profesi
keperawatan (Wikipedia, 2008).
Tantangan Etik Keperawatan
1. Dasar – dasar moral makin memudar
2. Dasar dan sendi agama makin menipis
3. Perkembangan iptek yang meningkat
4. Globalisasi yg menyebabkan persaingan bebas
5. Kemajuan dan perkembangan masyarakat sebagai
pengguna jasa (kesadaran hak, tekanan ekonomi yg
meningkat, kesenjangan si kaya dan si miskin, dll)
6. Perubahan dalam masyarakat perawat (kurangnya
kemampuan etik, dll)
PRINSIP ETIK

1. Recpect (hak untuk dihormati)


2. Autonomy (hak pasien untuk memilih)
3. Beneficience (bertindak untuk keuntungan orang lain / pasien)
4. Non – maleficience (utamakan – tidak mencederai orang lain)
5. Confidentiality (hak kerahasiaan)
6. Justice (keadilan)
7. Fidelity (ketaatan / loyality)
8. Veracity (kewajiban untuk mengatakan kebenaran)
Bentuk Masalah Etik

Decision focused problems : Action focused problems :


Kesulitan terletak pada apa yang Kesulitan yang terjadi tidak
harus dilakukan. terletak pada pengambilan
keputusan tetapi terletak pada
Contoh : saat menerapkan.
Perawat merasa bahwa
pemasangan NGT hanya akan Contoh :
memperpanjang rasa nyeri (moral Perawat mengetahui serangkaian
dilema) tindakan yang benar tetapi tidak
dapat melakukannya karena
kebijakan institusi atau hambatan
lain.
1. Identifikasi masalah etik
2. Kumpulkan fakta – fakta
3. Evaluasi tindakan alternatif dari
Pemecahan berbagai perspektif etik
Masalah Etik 4. Buat keputusan dan uji
cobakan
5. Bertindaklah, dan kemudian
refleksikan pada keputusan
tersebut
Lima Prinsip Kode Etik
Keperawatan di Indonesia
 Perawat dan pasien
 Perawat dan praktik
 Perawat dan masyarakat
 Perawat dan teman sejawat
 Perawat dan profesi
Indikator Kelalaian

 D1 – Duty (perawat memiliki tugas


spesifik pada pasien)
 D2 – Derelection (perawat tidak
melakukan tugasnya)
 D3 – Damage (perawat
menyebabkan cedera pada pasien)
 D4 – Direct Causation (cedera
pasien diakibatkan karena kelalaian
perawat)
7 Kelalaian yg umum terjadi pada Aspek Etik
Keperawatan & Hukum Kesehatan
1. Pasien jatuh
2. Gagal menindaklanjuti perintah dokter
3. Salah dalam pemberian obat
4. Penggunaan peralatan yg tidak tepat
5. Gagal dalam pengeluaran benda asing
6. Gagal dalam memberikan pemantauan
yang adekuat
7. Gagal dalam berkomunikasi
Bagaimana Menghindari
Kelalaian...??
 C = Check The Order (Periksa perintah
dokter)
 W = Wash Your hands (cucilah tangan)
 I = Identify the patient (identifikasi pasien)
 P = Provide safety and privacy (berikan
keamanan dan privasi)
 A = Assess the Problems (kaji masalah)
 T = Teach and tell the patient (ajarkan dan
katakan pada pasien)
Informed Consent

Permenkes (1989)

 Informed consent adalah


persetujuan yang diberikan oleh
pasien atau keluarga atas dasar
penjelasan mengenai tindakan
medis yang akan dilakukan
terhadap pasien.
Unsur Informed Consent
1.Capacity (kemampuan
memahami informasi)

Ciri : 2. Volunterinisme
 Memiliki nilai dan tujuan Ciri :(Sukarela)
 Kemampuan berkomunikasi  Tanpa paksaan
dan memahami informasi
 Tanpa ancaman
 Kemampuan membuat alasan
atas pilihannya dan keputusan

Ciri :
• Diagnosis/masalah pasien
3. Informatif
• Tujuan dan lama tindakan
(unsur informasi)
• Hasil
• Manfaat
• Potensial resiko
• Alternatif tindakan sesuai kemampuan
• Prognosis jangka pendek dan panjang
Fungsi Informed Consent  Promosi dan hak otonomi perorangan
 Proteksi dari pasien
 Mencegah penipuan atau paksaan
 Regulasi profesi kesehatan
 Promosi dari keputusan – rasional
 Keterlibatan masyarakat

Pemberi Informed  Pasien dewasa (sadar dan sehat mental)


Consent  Pasien dewasa (berusia 21 tahun / sudah
menikah)
 Pasien dewasa (pengampunan) – oleh
orang tua
 Pasien dewasa (gangguan mental) – oleh
orang tua atau wali
 Pasien dibawah usia 21 tahun (tidak ada
orang tua) – oleh keluarga terdekat
Pengabaian Informed Informed Consent tidak sah
Consent apabila :

 Tidak ada kesempatan memintakan  Dengan paksaan (duress, dwang)


 Tidak ada waktu lagi untuk menunda –  Karena memberikan informasi
nunda tindakan yang salah / berlainan
 u/ menyelamatkan nyawa, tidak  Dari seseorang yang belum
mempunyai penyakit sebelumnya dewasa
 Melindungi keselamatan anak / bayi  Dari seseorang yang tidak
 Mencegah self – distruction berwenang
 Melindungi kesehatan masyarakat
 Dalam keadaan tidak sepenuhnya
sadar (non lucid state)
 Menjaga etik / atura RS (UU Kesehatan
No. 23/1992, Pasal 53).
(EDM) Ethical Decision Making In Nursing

Ethical Decision Making (EDM)

Perawat

Pasien Tenakes lainnya


Keluarga

Perbedaan Proses Keperawatan dan EDMM


Proses Keperawatan : Ethical Decision
• Asses Making Model :
• Analyse • Klarifikasi Ethical
• Plan Dilema
• Implement •Mengumpulkan data
• Evaluate tambahan
• Identifikasi pilihan
• Membuat suatu
keputusan
• Act (tindakan)
• Evaluasi
Aspek Legal Dalam Keperawatan
Area Overlaping (Etik – Hukum) :
 Hak – hak pasien :
1. Hak u/ membuka informasi
2. Hak u/ memilih provider dan hak u/
membuat perencanaan sendiri
3. Hak u/ mengakses pelayanan
emergency
4. Hak u/ berpartisipasi dalam
memutuskan treatment
5. Hak u/ dihormati dan tidak
 Informed Consent diskriminatif
6. Hak u/ dijaga kerahasiaan informasi
status kesehatannya
Potensial Area Tuntutan
1. Malpraktik
2. Dokumentasi
3. Informed Consent
4. Accident and Incident report
5. Wills
6. DNRs (Do Not Rescucitate Orders)
7. Euthanasia
8. Kematian dan isu yg berhubungan
Malpraktik :
Kelalaian bertindak yg dilakukan seseorang terkait profesi / pekerjaannya yg
membutuhkan ketrampilan profesional & tekhnikal yg tinggi.

Dokumentasi :
• Medical Record a/ dokumen legal dan dapat digunakan di pengadilan sebagai
bukti
• Perawat perlu menjamin kelengkapan & keakuratan pelaporan askep
Informed Consent :
Persetujuan yg dibuat o/ klien u/ menerima serangkaian prosedur sesudah
diberikan informasi yg lengkap termasuk resiko pengobatan & fakta – fakta yg
berkaitan.
Accident and Incident report :
Incident report laporan terjadinya suatu insiden atau kecelakaan.

Wills :
Pernyataan yg dibuat o/ seseorang mengenai bagaimana hak milik seseorang
dibuang setelah kematiannya.

DNRs (Do Not Rescucitate Orders) :


Perintah dokter “Tanpa Kode” atau DNRs bagi klien dengan penyakit terminal,
penyakit kompleks, dan yang diharapkan untuk mati.
Euthanasia :
Tindakan tanpa rasa sakit dengan mematikan penderitaan seseorang dari tekanan
penyakit atau dari penmyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Kematian dan isu yang berkaitan


Sertifikat kematian, otopsi, donor organ, dsb.

Anda mungkin juga menyukai