Anda di halaman 1dari 19

ATRAUMATIC

CARE
Definisi ...
1. Atraumatik care adalah perawatan yang
tidak menimbulkan adanya trauma pada anak
dan keluarga (Aziz Alimul Hidayat, 2009).
2. Atraumatik care adalah asuhan yang tidak
menimbulkan trauma pada anak dan
keluarganya merupakan asuhan yang
terapeutik karena bertujuan sebagai terapi
bagi anak (Yupi Supartini, 2004).
Tujuan Atraumatic Care . . .

Tujuan utama Do No Harm dengan 3


prinsip :
a.Mencegah atau mengurangi anak
berpisah dari orang tua
b.Perlindungan

c.Mencegah atau mengurangi trauma


fisik dan nyeri
Penerapan asuhan atraumatic care di
rumah sakit berperan dalam
mempercepat proses penyembuhan
anak yang bertujuan:
a. Anaktidak merasa stress (dampak
hospitalisasi)
b. Anakmendapatkan pelayanan tanpa
berpisah dengan orang tua
c. Optimalisasi
asuhan keperawatan sesuai
dengan tingkat usia
d. Fasilitasi tumbuh kembang anak
Prinsip Atraumatic Care . . .
1. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan
dari keluarga

2. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam


mengontrol perawatan pada anak

3. Mencegah dan/atau mengurangi cedera fisik


(injury) dan nyeri (dampak psikologis)

4. Tidak melakukan kekerasan pada anak

5. Modifikasi lingkungan fisik rumah sakit


Perawatan atraumatik adalah
perawatan terapeutik yang diberikan
kepada anak sebagai intervensi
terpenting dalam perawatan anak
untuk mencapai tumbuh kembang
optimal ketika berada di rumah sakit.
Adapun contoh tindakan atraumatik, antara lain:
1. Modifikasi lingkungan perawatan anak (mis.
Mengupayakan ruang rawat inap seperti
situasi di rumah).
2. Penyediaan fasilitas bermain untuk anak sakit.
3. Modifikasi pemberian tindakan
keperawatan pada anak (misalnya saat
mengukur suhu tubuh anak, gunakan
thermometer dengan berbagai variasi bentuk
dan warna).
4. Meminimalkan tindakan yang menimbulkan
nyeri.
5. Melibatkan orang tua/keluarga dalam perawatan anak
6. Mengoptimalkan komunikasi terapeutik terhadap anak saat
dilakukan tindakan perawatan
7. Memberikan kesempatan pada anak dalam pengambilan
keputusan terhadap tindakan perawatan yang dilakukan
8. Memberikan kesempatan untuk bermain.
9. Memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan dan
perkembangan.
10. Memberikan kesempatan untuk pendidikan dans osialisasi.
11. Mengorientasianak dan orang tua tentang fasilitas rumah
sakit.
12. Menerima anak dengan penuh perhatian.
13. Mengupayakan anak dan orang tua merasakan aman dan
nyaman selama rawat inap.
Permainan Therapeutik
...
a. Bermain Aktif
- Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory
Play)
- Bermain konstruksi (Construction Play)
- Bermain drama (Dramatic Play)
- Bermain fisik
b. Bermain Pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara
lain dengan melihat dan  mendengar.
…Intervensi Keperawatan . . .
Fokus intervensi keperawatan :

1. Meminimalkan Stressor
Upaya meminimalkan stresor atau penyebab
stress dapat dilakukan dengan cara:
- Mencegah atau mengurangi dampak
perpisahan
- Mencegah perasaan kehilangan control
- Mengurangi atau meminimalkan rasa takut
terhadap perlukaan tubuh dan rasa nyeri
2. Memaksimalkan manfaat
hospitalisasi memberikan dukungan
psikologis pada anggota keluarga
- Memberi kesempatan pada orang tua untuk
belajar tentang penyakit anak.
- Meningkatkan kemampuan kontrol diri.
- Memberi kesempatan untuk sosialisasi.
- Memberi support kepada anggota keluarga.
3. Mempersiapkan anak untuk mendapat
perawatan di rumah sakit
1. Siapkan ruang rawat sesuai dengan tahapan usia anak.
2. Mengorientasikan situasi rumah sakit.
3. Pada hari pertama lakukan tindakan :
- Kenalkan perawat dan dokter yang merawatnya
- Kenalkan pada pasien yang lain.
- Berikan identitas pada anak.
- Jelaskan aturan rumah sakit.
- laksanakan pengkajian .
- Lakukan pemeriksaan fisik.
ATRAUMATIC CARE LUAR NEGERI

Di negara–Negara maju, seperti USA, Australia, dan negara–

Negara maju lainnya di Eropa, atraumatic care merupakan syarat

utama dalam perawatan anak di rumah sakit. Mereka

menciptakan beberapa strategi yang muncul dari hasil kreatifitas

mereka sendiri untuk meminimalkan distress fisik maupun psikis

pada anak yang mengalami proses hospitalisasi, seperti:


- Clown Doctor ( dokter badut )
- Dog Therapy
- Penggunanaan Buffered Lidocaine ( anastesi lokal )
Clown Doctor
Clown doctor hadir khusus untuk memberikan
kebutuhan psiko-sosial bagi anak selama
dirawat di rumah sakit dan membantu anak
beradaptasi dengan lingkungan di rumah
sakit, juga membantu mengalihkan perhatian
mereka dari prosedur perawatan yang
menakutkan dan menyakitkan.
Dog Therapy
Dog therapy merupakan salah satu jenis terapi yang
disediakan di rumah sakit dengan membawa anjing
ke rumah sakit untuk mengunjungi anak-anak yang
sedang dalam masa perawatan, dengan tujuan
membantu mengurangi rasa sakit fisik dan
emosional, mengurangi kebosanan dan kegelisahan,
menemani anak selama proses hospitalisasi
sehingga anak tidak merasa sendiri dan kesepian
Buffered Lidocaine

Buffered lidocaine adalah anestesi local


dalam bentuk kartrid gas yang digunakan
dengan cara disemprotkan di atas
permukaan kulit yang akan di injeksi. Tekhnik
ini banyak digunakan di beberapa Negara
maju untuk mengurangi nyeri pada anak
sebelum melakukan injeksi intravena (IV).
ATRAUMATIC CARE DI INDONESIA
Tekhnik perawatan atraumatik sudah mulai diterapkan pada hampir
semua rumah sakit di Indonesia, tetapi dalam pelaksanaannya belum
optimal.
Ada beberapa contoh usaha penerapan atraumatic care di beberapa
rumah sakit di Indonesia, antara lain:
1. Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta menyediakan fasilitas
ruangan yang didesain menjadi ruang perpustakaan, ruang belajar,
ruang bermain, dan ruang internet.
2. Rumah Sakit Umum Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) Balik papan
yang menyediakan pojok anak atau fasilitas bermain untuk anak.
3. Rumah Sakit Pertamina Balik papan (RSPB) yang menyediakan

sebuah ruangan arena bermain khusus di ruang perawatan anak .


Selain modifikasi lingkungan yang merupakan salah satu
upaya dalam menerapkan atraumatic care di rumah sakit,
hal yang penting dan sangat berpengaruh dalam
perawatan anak juga adalah factor perawat ,

Sikap pelayanan yang diberikan perawat berupa


atraumatic care pada anak menimbulkan sikap kepuasan
orang tua yang merawat dan menjaga anak selama anak
mengalami hospitalisasi.

Sikap kepuasan orang tua dapat diwujudkan dalam bentuk


penilaian sangat puas, puas, tidak puas, dan sangat tidak
puas. Di Indonesia, para perawat sudah mulai menerapkan
tindakan atraumatik dalam perawatan anak.

Anda mungkin juga menyukai