Anda di halaman 1dari 6

Obat-obatan DM

pendahuluan
Penatalaksanaan pasien diabetes mellitus dikenal 4 pilar penting
dalam mengontrol perjalanan penyakit dan komplikasi. Empat pilar
tersebut adalah :
1. Edukasi
2. terapi nutrisi
3. aktifitas fisik dan
4. farmakologi.
• Farmakologi
terapi farmakologi diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan
jasmani (gaya hidup sehat).Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk
suntikan.
Obat hipoglikemik oral, Berdasarkan cara kerjanya, Obat Hipoglikemik Oral
(OHO) dibagi menjadi 5 golongan:
1. Pemicu sekresi insulin (sulfonylurea dan glinid)
- Sulfonilurea : meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan menjadi
pilihan utama untuk pasien dengan BB normal. Tidak dianjurkan untuk pasien
geriatrik, gangguan ginjal, gangguan hati serta malnutrisi.
Contoh : glibenklamid, glimepirid dan glipizid.
- Glinid : Carakerja hampir sama dengan Sulfonilurea, tapi lebih ditekankan pada
sekresi insulin fase pertama. Obat ini baik untuk mengatasi hiperglikemi
postprandial.
Contoh : repaglinid
2. Peningkat sensitivitas terhadap insulin (metformin dan tiazolidindion)
- Tiazolidindion : Menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan jumlah protein
pengangkut glukosa sehingga meningkatkan ambilan glukosa perifer. Tiazolidindion
dikontraindikasi pada gagal jantung karena meningkatkan retensi cairan.
Contoh : pioglitazone
- Metformin : Obat antidiabetes oral yang direkomendasikan untuk pengobatan lini
pertama DM tipe-2 apabila KGD tidak terkontrol dengan modifikasi gaya hidup.
Mekanisme kerjanya hampir sama dengan tiazolidindion.

3. Penghambat glukoneogenesis.
Gol. Biguanid (metformin dan tiazolidindion) meningkatkan kepekaan reseptor
insulin, sehingga absorbsi glukosa di jaringan perifer meningkat dan menghambat
glukoneogenesis dalam hati dan meningkatan penyerapan glukosa di jaringan perifer
4. Penghambat absorpsi glukosa (penghambat glukosidase alfa)
Obat ini bekerja secara kompetitif menghambat kerja enzim α-glukosidase di
dalam saluran cerna (Anonim, 2001). Dengan demikian glukosa dilepaskan lebih
lambat dan absorpsinya ke dalam darah juga kurang cepat, lebih rendah dan
merata, sehingga memuncaknya kadar glukosa darah dihindarkan.

5. DPP-IV inhibitor
Penelitian menunjukkan bahwa DPP IV inhibitor efektif dalam pengendalian
kadar Glukosa darah (KGD) dan memiliki efek samping yang relatif aman. Namun
DPP IV dapat memetabolisme banyak peptida, masih dipikirkan mengenai
keamanan pada penggunaan jangka panjang.
DPP IV inhibitor memperbaiki toleransi glukosa dan fungsi sel islet pankreas pada
diabetes tipe 2.
• Menurut ADA (2011), tatalaksana DM tipe-2

Anda mungkin juga menyukai