Anda di halaman 1dari 34

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
MODUL 4
TUMBUH KEMBANG MASA PRA-SEKOLAH (USIA 1 – 6 TAHUN)
 
 
SKENARIO 4 :
DILEMA SANG IBU
 
Ny. Indah dilema karena harus kembali bekerja setelah cuti minggu
depan. Ia merencanakan untuk mendaftarkan anaknya yang berusia 5
tahun ke TPA di dekat rumahnya. Ia mendapat brosur bahwa di TPA
tersebut banyak dilakukan permainan anak untuk stimulasi dini dan
perkembangan psikologi anak usia pra sekolah serta anak mulai diajarkan
supaya mampu menggosok gigi sendiri. Tempat tersebut juga
menyediakan makanan bergizi bagi anak dan diatur oleh seorang
nutritionist. Namun, ia merasa ragu setelah tetangga Ny. Indah
menceritakan berita tentang pengasuh anak yang melakukan child abuse.
Sementara itu, sahabat Ny. Indah yang sudah mempunyai 7 orang anak
curhat kepadanya mengenai anak bungsunya yang menderita sindrom
Down. Si ibu bertanya, apakah kelainan genetik seperti itu akan
mempengaruhi tumbuh kembang anaknya nanti?
Bagaimana Anda menjelaskan skenario di atas?
JUMP 1 : TERMINOLOGI

1. Nutrisionist : ahli gizi( memberikan info tentang


gizi)
2. Psikologis : ilmu yang mempelajari mengenai
mental manusia
3. Stimulasi Dini : Rangsangan yang diberikan sejak
bayi lahir
4. Child Abuse: Perbuatan orang yang menyebabkan
celaka terhadap anak dan bisa
dilakukan oleh orang tua
5. Sindrome Down : Kelainan Konginental akibat
materi genetik kromosom 21
JUMP 2 (RUMUSAN MASALAH)&
JUMP 3 ( HIPOTESA )

1. Apa yang dapat dilakukan untuk stimulasi dini ?


-sosial : bisa memasak bersama
-bahasa : mengenal kata, melengkapi kalimat
-Motorik kasar : membantu mengambar, ketangkasan, berlari
-Motorik halus : menghitung

2. Bagaimana gizi dan nutrisi yang diperlukan untuk tumbang anak pra sekolah?
-Kalsium : membantu pertumbuhan tulang
-zat besi : produksi Hb
-Vit A,B,C,E
-Zn : Untuk sistem pencernaan
-karbohidrat
-lemak
3. Bagaimana TPA bisa mempengaruhi psikologi anak?
- dukungan belajar : perkembangan dan bermain,baik koqnitif (
menghitung,menggambar) ,serta adaftif ( melakukan kegiatan sehari-
hari)
- adanya interaksi dengan lingkungan
4. Apa efek child abuse pada anak?
- anak dapat semakin agresif
- dapat melakukan kekerasan pada orang lain
-tidak bisa mengantur emosi
-mental terggangu
-keterlambatan motorik
- meningkatkan resiko bunuh diri

5. Apa pengaruh SD terhadap tumbang anak?


- perkembangan lebih lambat ( motorik)
- kecepatan pertumbuhan fisik menurun
-perkembangan intelektual menurun
6. Apa standar PAUD yang diadakan di TPA ?
-standar bermain
-berorientasi pada anak ( membuat anak nyaman )
- pembelajaran aktif ( anak ikut serta di setiap pembelajaran)
7. Apa saja bentuk dari CA ?
-physical abuse
-sexual abuse
-social abuse
- physicology abuse

8. Bagaimana tumbang anak Ny, Intan ?


-TB : lebih kurang 100-120 cm
-BB : lebih kurang 18-20 kg
- perkembangan
- kognitif : cara berpikir
-afektif : cara berimajinasi
-psikomotrik : cara bergaul
9. Kenapa harus bisa melakukan gosok gigi sendiri pada anak & gigi apa yang
sudah tumbuh pada anak Ny.Intan ?

10. Apakah ada pengaruh penyakit konginental pada anak teman Ny. Intan yang
lain?
11. Kenapa harus bisa melakukan gosok gigi sendiri pada anak & gigi
apa yang sudah tumbuh pada anak Ny.Intan ?
-untuk melatih proses belajar mandiri anak
-serta untuk mengajarkan untuk merawat gigi susu yang berjumlah 20
- gigi yang sudah tumbuh : gigi incisivus (lateral 7-9 bulan), central
( 6-7,5 bulan)
-gigi carninus ( 18-20 bulan)
- gigi molar I (12-15 bulan)
- gigi molar II ( 24-36 bulan)

12. Apakah ada pengaruh penyakit konginental pada anak teman Ny.
Intan yang lain?
-Faktor External :Ekonomi (pengaruh gizi)
JUMP 4 : SKEMA
Nutrisi Anak

Tumbang Masa
Stimulasi Dini
Prasekolah

Peranan TPA

Pertumbuhan Perkembangan

Pertumbuhan &
Child
Perkembangan
Abuse
Gigi
Psikolog
is
JUMP 5 : LEARNING OBJEKTIF

1. Pertumbuhan Pra Sekolah


2. Perkembangan Pra Sekolah
3. Pertumbuhan Gigi
4. Perkembangan Psikologis
5. Stimulasi Dini
6. Child Abuse
7. Peran TPA
LEARNING OBJECTIVES 5
LO 1
PERTUMBUHAN PRA SEKOLAH
 Pertumbuhan merupakan bertambah
jumlah dan besarnya sel diseluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif
dapat diukur, sedangkan perkembangan
merupakan bertambah sempurnanya
fungsi alat tubuh yang dapat dicapai
melalui tumbuh kematangan dan belajar
(Whalley dan Wong, 2000).
 PRASEKOLAH : 1 – 6 tahun
 Masa ini adalah masa pertumbuhan fisik
maupu mental sang anak
 Pertumbuhan:

1.Berat badan
 Pada masa pra sekolah dan sekolah akan terjadi

penambahan berat badan setiap tahunya kurang


lebih 2-3 kilogram.
 
2.Tinggi badan
 Ukuran tinggi badan anak akan bertambah rata – rata

6,75 – 7,5 cm setiap tahunnya.


 Pada masa pra sekolah, khususnya diakhir usia 4

tahun, terjadi penambahan rata-rata 2 kali lipat dari


tinggi badan waktu lahir dan mengalami
penambahan setiap tahunya kurang lebih 6-8 cm.
Pada masa sekolah akan mengalami penambahan
setiap tahunnya. Setelah usia 6 tahun tinggi badan
3. Lingkar kepala
 Pada usia 1 tahun hanya mengalami

pertumbuhan kurang lebih 46,5 cm.


Pada usia 2 tahun mengalami
pertumbuhan kurang lebih 49 cm,
kemudian akan bertambah 1 cm
sampai dengan usia tahun ke tiga
bertambah lagi kurang lebih 5 cm
sampai dengan usia remaja.
LO 2
PERKEMBANGAN PRA SEKOLAH
A. Motorik kasar
 Perkembangan motorik kasar pada masa

prasekolah, diawali dengan kemampuan


untuk berdiri dengan satu kaki selama 1-5
detik, melompat dengan satu kaki,
membuat posisi merangkak dan lain-lain.
B. Motorik Halus
 Perkembangan motorik halus mulai
memiliki kemampuan menggoyangkan jari-
jari kaki, menggambar dua atau tiga
bagian, menggambar orang, mampu
menjepit benda, melambaikan tangan dan
C. Bahasa
 Pada perkembangan bahasa diawali mampu
menyebut hingga empat gambar, menyebut satu
hingga dua warna, menyebutkan kegunaan benda,
menghitung, mengartikan dua kata, meniru
berbagai bunyi, mengerti larangan dan sebagainya.
D. Perilaku sosial
 Perkembangan adaptasi sosial pada anak
prasekolah yaitu dapat berrmain dengan permainan
sederhana, mengenali anggota keluarganya,
menangis jika dimarahi, membuat permintaan yang
sederhana dengan gaya tubuh, menunjukan
peningkatan kecemasan terhadapa perpisahan dan
sebagainya
LO 3
PERTUMBUHAN GIGI
LO 4
PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS
a. Teori Perkembangan Psikosexual Anak
 Menurut Sigmund Freud, pada perkembangan
psikoseksual merupakan proses dalam perkembangan
anak dengan pertambahan pematangan fungsi
struktur serta kejiwaan yang dapat menimbulkan
dorongan untuk mencari rangsangan kesenangan
secara umum untuk menjadikan diri anak menjadi
orang dewasa. Dalam tahap oedipal/ phalik terjadi
pada umur 3-5 tahun dengan perkembangan sebagai
berikut kepuasan pada anak terletak pada rangsangan
autoerotic, yaitu meraba-raba, merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya, suka pada lain jenis.
Anak laki-laki cenderung suka pada ibunya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya.
b. Teori Perkembangan Psikososial Anak
 Merupakan perkembangan anak yang ditinjau dari

aspek psikososial, perkembangan ini dikemukakan


oleh Erikson bahwa anak dalam perkembangannya
selalu dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan untuk
mencapai kematangan kepribadian anak.
Perkembangan psikososial pada usia 3-6 tahun,
insiatif dan rasa bersalah terjadi pada umur ini
dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai insiatif dalam belajar mencari pengalaman
baru secara aktif dalam melakukan aktivitasnya, dan
apabila pada tahap ini anak dilarang atau dicegah
maka akan tumbuh perasaaan bersalah pada diri
anak.
LO 5
STIMULASI DINI
 Stimulasi dini adalah kegiatan merangsang
kemampuan dasar untuk anak 0-6 tahun agar
anak tumbuh dan berkembang secara optimal.
 Kemampuan anak pra-sekolah dirangsang dengan

stimulasi terarah pada kemampuan gerak kasar,


gerak halus, bicara dan bahasa serta kemampuan
bersosialisasi dan kemandirian.
 Stimulasi dini yang dilakukan pada gerak kasar

pada anak pra-sekolah, misalnya:


 Permainan menjaga keseimbangan tubuh

 Berlari

 Melompat dengan 1 kaki

 Bermain sepeda

 Bermain bola bersama temannya


 Stimulasi dini yang dilakukan pada kemampuan
gerak halus
-Menulis namanya
-Menulis angka
-Menggambar
-Belajar mengukur
 Stimulasi dini yang dilakukan pada kemampuan
bicara dan bahasa, misalnya:
-Bermain tebak-tebakan
-Menjawab pertanyaan
 Stimulasi dini yang dilakukan pada kemampuan
bersosialisasi:
-Mendorong anak untuk berpakaian sendiri
-Menyimpan mainan tanpa bantuan
LO 6
CHILD ABUSE
 Menurut WHO (World Health Organization)
kekerasan adalah menggunakan kekuatan fisik
atau kekuasaan, ancaman atau perlakuan
kasar dengan mengakibatkan kematian,
trauma, meninggalkan kerusakan,
menyebabkan luka, atau pengambilan hak.
 Kekuatan fisik dan penggunaaan kekuasaan
termasuk kekerasan meliputi penyiksaan fisik,
penelantaran, dan seksual.
 Berikut ini kategori child abuse, yaitu :
1. Physical abuse (perlakuan salah secara fisik),
adalah ketika anak mengalami pukulan, tamparan,
gigitan, pembakaran, atau kekerasan fisik lainnya.
2. Sexual abuse (perlakuan salah secara seksual),
adalah ketika anak diikutsertakan dalam situasi
seksual dengan orang dewasa atau anak yang lebih
tua.
3. Neglect (diabaikan/dilalaikan) adalah ketika
kebutuhan-kebutuhan dasar anak tidak dipenuhi.
4. Emotional abuse, (perlakuan salah secara emosi)
adalah ketika anak secara teratur diancam, diteriaki,
dipermalukan, diabaikan, disalahkan, atau salah
penanganan secara emosional lainnya, seperti
membuat anak menjadi lucu dan ditertawakan,
memanggil namanya dengan sebutan tidak layak, dan
selalu dicari-cari kesalahannya.
SANKSI TERADAP CHILD ABUSE
 Pasal 76 UU 45/2014 ttg penganiayaan anak
berbunyi:
 Setiap orang dilarang menempatkan,
membiarkan, melakukan, atau turut serta
melakukan kekerasan terhadap anak.
Sementara, sanksi bagi orang yang melanggar
pasal di atas (pelaku kekerasan/peganiayaan)
ditentukan dalam Pasal 80 UU 35/2014:
 (1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 C,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda
paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh
dua juta rupiah).
 (2) Dalam hal Anak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) luka berat, maka pelaku dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus
juta rupiah).
 (3) Dalam hal Anak sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) mati, maka pelaku dipidana dengan pidana
penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga
miliar rupiah).
 (4) Pidana ditambah sepertiga dari ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan
ayat (3) apabila yang melakukan penganiayaan
tersebut Orang Tuanya.
LO 7
PERANAN TPA
 Taman penitipan anak (TPA) merupakan
lembaga pendidikan yang dapat dijadikan
sebagai keluarga pengganti sementara
dalam jangka waktu tertentu. Taman
penitipan anak (TPA) merupakan salah satu
bentuk pendidikan non-formal yang
menyelenggarakan program pendidikan
anak sejak lahir sampai usia enam tahun,
sehingga dapat meringankan kekhawatiran
para orangtua yang resah akan pemenuhan
kebutuhan pengasuhan anak yang kurang
optimal selama dirinya pergi bekerja.
JENIS-JENIS TAMAN PENITIPAN ANAK
 Kementerian Pendidikan Nasional (2011)
mengemukakan beberapa jenis layanan
taman penitipan anak, yaitu:
1. Taman penitipan anak (TPA) perluasan
adalah penambahan layanan pengasuhan
pada program kelompok bermain dan atau
taman kanak-kanak, sehingga menjadi
program taman penitipan anak (TPA) tanpa
menghilangkan program layanan awal.
2. Taman penitipan anak (TPA) berbasis
perkebunan adalah layanan pendidikan
sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan sosial
terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilaksanakan di daerah
perkebunan.
3. Taman penitipan anak (TPA) temporer
diartikan sebagai satuan layanan pendidikan
anak usia dini non formal yang hanya
memberikan layanan pengasuhan kepada anak
yang dititipkan sewaktu-waktu pada saat
tertentu saja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai