Anda di halaman 1dari 21

PENDIDIKAN AGAMA & ETIKA ISLAM

TIM DOSEN
Semester Ganjil
2018/2019
PERTEMUAN KE 2
KONSEP MANUSIA MENURUT ISLAM

a. Proses Penciptaan Manusia


b. Manusia dari alam ke alam
c. Fungsi, Peran Hidup manusia

PUSTAKA
1. Al Qur’anul Karim
2. Bucaille, Maurice. 1994. Asal Usul Manusia Menurut Bibel Al Quran Sains.
Bandung: Mizan
3. Baihaqi A.K. 1996. Mendidik Anak Dalam Kandungan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
4. Suryana Toto dkk. 1997. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.
Bandung: Tiga Mutiara
5. Tim Dosen PAI UPI. 2008. Islam Tuntunan dan Pedoman Hidup.
Bandung: Value Press
Tujuan pembelajaran
Diharapkan mahasiwa mampu
memahami, mengerti dan dapat
menjelaskan tentang apa itu
manusia menurut Islam, yaitu:

a.Proses penciptaan manusia


b.Manusia dari alam ke alam

c.Fungsi dan peran hidup manusia


A. Penciptaan/keberadaan manusia menurut al-
Qu’an ini dapat dkategorikan menjadi tiga fase:
 Pertama,kemunculan Adam manusia pertama.
Penciptaan Adam sebagai manusia, dijelaskan dalam
al-Qur’an bahwa ia diciptakan dari semacam tanah liat.
Dan atas kehendak Allah maka jadilah Adam dalam
rupa manusia. Manusia pertama ini, hadir tanpa ibu
dan bapak.
 Kedua, diciptakannya manusia kedua yaitu
Hawa, yang disebutkan bahwa ia berasal dari
tulang rusuk kiri Adam. Manusia kedua ini
hadir tanpa ibu.
 Ketiga, fase inilah yang menjadi gambaran
umum manusia. Yaitu hadir dengan adanya
bapak dan ibunya.
Asal usul manusia dalam pandangan Islam tidak terlepas dari figur Adam a.s
A. Proses Penciptaan Manusia
sebagai manusia pertama yang diciptakan Allah swt di muka bumi dengan segala
karakter kemanusiaannya. Figur Adam tidak dilihat dari sisi fisik semata, tetapi
lebih penting bahwa Adam adalah manusia sempurna, lengkap dengan
kebudayaannya sehingga diangkat sebgai khalifah di muka bumi juga memiliki
Intelegensi yang paling tinggi dibandingkan dengn makhluk Allah lainnya.
(Q.S. Al Baqarah, 2:30-33)

Penciptaan manusia secara fisik pada kejadian selanjutnya melalui proses


pencampuran bahan dari laki-laki dan perempuan. Jika masuk ke dalam rahim
Terjadi proses kreatif, tahap demi tahap membentuk wujud manusia.

Abdullah berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya setiap oran


dari kamu terkumpul (masa) kejadiannya di dalam perut ibunya 40 ha
dalam bentuk nuthfah, kemudian menjadi ‘Alaqah sama jumlah masan
dengan itu (40 hari), lalu menjadi mudhghah sama jumlah masanya
dengan itu (40 hari) . Kemudian diutus kepadanya malaikat lalu
dihembuskannyalah roh kepadanya (Hadits Muttafaq ‘alaih dari Abdula
Q.S Al Mukminun, 23: 12,13 dan 14
Q.S Al Sajadah, 32:7,8 dan 9 & Q.S. Az- Zumar, 39:6
Tahap pertama manusia dibuat dari saripati tanah melalui makanan yang dimakan oleh laki-laki dan
perempuan. Sebagian dari inti zat yang dimakan menjadi bahan sperma (air mani); bahan awal
terciptanya manusia. Unsur-unsur yang menyusun tubuh manusia menurut penelitian ditemukan pada
jenis-jenis tanah, lebih lanjut dijelaskan oleh ilmu pengetahuan.

Periode Nuthfah Sampai Dengan Menjadi ‘Alaqah Nuthfah


Nuthfah yaitu tetesan cairan yang mengandung gamet pria dan gamet wanita, kemudian tersimpan
di dalam rahim (qararain makin) atau uterus, yaitu suatu wadah yang ideal untuk
perkembangan embrio

Periode ‘Alaqah Sampai Dengan Menjadi Mudhghah


Tiga Periode Pertumbuhan Janin

‘Alaqah yaitu embrio yang berumur 24-25 hari. Mudhghah yaitu embrio yang berumur 26-27 hari
Selanjutnya masuk ke stadium tulang (idzam), yaitu cikal tulang rangka yang berbentuk
dalam stadium Mudhghah (25-40 hari) berubah menjadi tulang rawan, setelah itu embrio berada
Dalam Kandungan

dalam stadium tulang (idzam).Dalam stadium ini berbagai organ dalam benda dalam posisi baru
yang berhubungan dengan pertumbuhan tulang/rangka.

Periode Mudhghah Sampai dengan Lahir


Setelah tulang dibentuk diikuti oleh pembentukan daging yang meliputi tulang-tulang tersebut.
Pada minggu ke 8 embrio menjadi fetus membentuk otot-otot. Minggu ke 12 terjadi assifikasi pada
pusat-pusat pertulangan. Anggota badan berdifferensisi dan terbentuk kuku pada jari dan tangan.
Di samping pertumbuhan macam-macam struktur organ, masing-masing organ mengalami
pertumbuhan bersama-sama dengan pertumbuhan badan.
Dalam proses akhir dari kehamilan, Allah swt meniupkan ruh pada janin tersebut.
Tiga Periode
Perkembangan Anak
Dalam kandungan
Menurut Elizabeth B. Hurlock

Periode Zygote Yang Dimulai Dari Periode Embrio Yang Dimulai


Saat Konsepsi Atau Fertilisasi Sampai Dari Akhir Minggu Kedua Sampai Dengan
Dengan Akhir Minggu Kedua Akhir Bulan (Qamariah) Kedua

Periode Fetus Yang Dimulai dari Akhir Bulan


(Qamariah) Kedua Sampai Dengan Lahir

Manusia adalah makhluk yang sempurna /mulia.


Kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya yaitu
dari mulai proses penciptaannya (Q.S Al Mukminun, 23: 12,13 dan 14
QS. al-Sajdah, 32:7-9 ; Q.S. Al-Zumar, 39:6 ; Q.S al-Insan, 76:2-3),
bentuknya (QS. al-Tin, 95:4) serta tugas yang diberikan kepada manusia
sebagai khalifah di muka bumi (QS. al-Baqarah, 2:30-34, al-An`am, 6:165)
dan sebagai makhluk yang wajib untuk mengabdi kepada Allah
(QS. al-Dzariyat, 51:56).
JISMIAH, NAFSIAH, RUHANIAH POTENSI DASAR MANUSIA

Keseluruhan organ fisik biologis


JISMIAH Bersifat empiris, konkrit, indrawi, mekanistik dan deterministik

Keseluruhan kualitas insaniah yang khas dimiliki manusia


NAFSIAH berupa pikiran, Perasaan, kemauan dan kebebasan.
Terdiri dari tiga dimensi psikis

1. Nafsu : Dimensi yang memiliki sifat-sifat kebinatangan, daya-daya psikis yang berkekua
bertujuan menghindarkan diri dari segala yang membahayakan dan mencelakakan(daya
yang berpotensi untuk mengejar segala yang menyenangkan (daya al-syahwaniyyah).
2. Akal : Dimensi psikis manusia yang berada di antara dua dimensi yang saling berlawana
Akal menjadi perantara di antara keduanya berperanan penting berupa fungsi pikiran y
insaniah pada diri manusia.
3. Qalbu : Dimensi yang memiliki sifat dasar kemanusian dan berdaya cita rasa. Memiliki
menimbulkan daya cipta seperti berpikir, memahami, mengetahui, memperhatikan, me
b)Fungsi Emosi yang menimbulkan daya rasa seperti tenang dan sayang; 3) Fungsi Kon
daya karsa seperti berusaha.

Keseluruhan potensi luhur (high potention) diri manusia


Bersifat spiritual (berasal dari ruh ciptaan Allah swt)
Transedental (mengatur hubungan manusia dengan Yang Maha Transenden
RUHANIAH yaitu Allah swt) suci, bebas, tidak terikat pada hukum dan prinsip alam
dan cenderung pada kebaikan. Terdiri dari 2 dimensi yaitu
dimensi ruh dan fitrah
POTENSI FITRAHI-HULUQI
(Potensi yang didasarkan

POTENSI DAN KARAKTERISTIK MANUSIA


pada hakikat penciptaan)
Kesanggupan besar untuk mengurus alam dengan memikul amanah yang besar setelah teruji
lebih hebat daripada seluruh makhluk materi, langit, bumi, gunung (QS. al-Ahzab, 33:72)
bahkan malaikat dan jin (QS. al-Baqarah, 2:30-33).

Diberikan kedudukan tertinggi yang belum pernah dinyatakan oleh siapapun selain Allah,
yakni khalifah fi al-ardh (QS. al-Baqarah, 2:30-33)

Dimotivasikan dengan dasar yang amat kuat, yakni melayani Allah berupa kewajiban beribadah
(QS.al-Dzariyat, 51:56) dan melayani manusia serta pemakmur bumi.

Diberikan perangkat yang paling canggih, yakni ruhani, aqal, jasad, fithrah, dan nafs.
Sebagai makhluk fi ahsani taqwim (QS.al-Tin, 95:4).

Diberikan fasilitas yang memadai yakni bumi sebagai warisan dan rezeki untuk hidup layak
serta al-huda sebagai pedoman dan Rosulullah sebagai tauladan (QS. al-Ahzab, 33:21).

Memiliki kelemahan umum seperti; tergesa-gesa, mudah keluh kesah, lemah,


mudah merasa puas, dan takabur.

Memiliki sifat-sifat utama; sabar, tawakal, bersyukur, iman, taqwa, adil, ihsan
B. Perjalanan Hidup Manusia (Manusia dari Alam ke
Alam)
1. Alam Ruh (al-Araf ayat 173, Shaad 71-72, al-Isra
85)
2. Alam Rahim (as-Sajdah ayat 7-9, al-Mu’minun
12-14, ali-Imran 6 dan al-infithaar 7-8)
3. Alam Dunia (ar-Ruum 6-7, al-An’am 165, al-
Baqarah 30, Faathir 39, Shaad 26)
4. Alam Kubur (ar-Ruum 55-57, Thohaa 100-104,
al-Mu’minun 99-100
5. Alam Akhirat (Yaasin 51-54, Huud 103-105, al-
Anbiyaa 101-104
a. Hari Kiamat (az-Zumar ayat 68)
b. Hari Hisaban (Al-Insyiqaq 7-12)
c. Hari Pembalasan (‘Abasa 33-42, al-An’an 30-
31)
Alam Ruh, Tahap pertama manusia hidup dan
berada di alam gaib. Di mana alam gaib berada
tidak ada manusia yang mengetahuinya dengan
pasti. Manusia hidup dalam alam gaib (baik nisbi
maupun hakiki) karena tidak diketahui tempatnya
dengan pasti.
Tahap kedua kehidupan manusia sudah dapat
diketahui dengan pasti yakni dalam kandungan
seorang wanita. Lamanya hidup di dalam rahim
diperkirakan, sekitar Sembilan bulan.
Tahap ketiga kehidupan manusia, yang menarik adalah
setiap bayi normal dan sehat akan menangis setelah keluar
dari kandungan ibunya, sedang keluarga yang menanti
kehadirannya tertawa. Makna simbolis tangis itu adalah
manusia yang baru lahir ke alam dunia “merasakan
tantangan” yang akan dihadapinya berupa suka duka silih
berganti dalam kehidupan di tahap ketiga itu nanti.
Tahap keempat ini ruh menunggu sampai dunia
kiamat (berakhir). Setelah sampai waktunya, ruh
(ciptaan) Allah yang merupakan hakikat manusia itu
dipisahkan malaikat Izrail (malaikat maut) dari
tubuh manusia. Terjadilah kematian, kematian pada
hakikatnya, adalah perpisahan ruh dengan jasad
yang bersatu pada diri manusia selama waktu
tertentu.
Tahap kelima ini (ruh) manusia akan hidup abadi,
kekal selama-lamanya. Setelah itu semua manusia
yang pernah hidup di dunia dibangkitkan
(dihidupkan kembali) untuk diperiksa, dihitung
(dihisab) segala amal perbuataannya selama
kehidupan tahap ketiga, di suatu tempat yang
disebut Padang Mahsyar (tempat manusia
dikumpulkan seperti manusia berkumpul di suatu
tempat waktu melakukan ibadah haji di Padang
Arafah).
C. FUNGSI, PERANANAN HIDUP MANUSIA

1.TUGAS KEKHALIFAHAN,
yaitu tugas kepemimimpinan,; wakil Allah swt di
muka bumi, pengelola dan pemelihara alam. Kekuasaan yang diberikan kepada
manusia bersifat kreatif yang memungkinkan dirinya untuk:
a) mengolah serta mendayagunakan segala sesuatu di muka bumi untuk
kepentingan hidupnya;
b) Menyusun konsep-konsep serta melakukan rekayasa membentuk wujud baru
dalam alam kebudayaan;
c) Kebebasan memilih dan menentukan sehingga melahirkan kreatifitas yang
dinamis bertumpu pada landasan tauhidullah yang tersurat dalam Al Qur’an (al-
qaul) maupun tersirat dalam alam semesta (al-kaun)sehingga tidak
menjadikannya bertindak sewenang-wenang juga merupakan implementasi dari
ketundukan dan ketaatan kepada Allah swt dan kebenaran.

( Q.S. Al Baqarah ayat 30-34 & Q.S. Al An’am ayat 165 )


Peran sebagai Khalifah, diantaranya:

1. Belajar (an-Naml 15-16)


2. Mengajarkan ilmu (al-Baqorah 31-33)
3. Membudayakan ilmu (al-Mumin 35)
2. TUGAS ‘ABDULLAH (HAMBA ALLAH),

 Taat dan patuh kepada perintah Allah swt.


Dalam hubungannya dengan Tuhan, manusia
menempati posisi sebagai ciptaan, dan Tuhan
sebagai Pencipta. Posisi ini memiliki
konsekuensi adanya keharusan manusia untuk
taat dan patuh kepada Penciptanya.
 Pengingkaran manusia sebagai ‘abdullah akan
mengakibatkan ia menghamba kepada dirinya
juga kepada hawa nafsunya.

( Q.S. Al Dzariyat : 56 )
MAKNA DUA PERAN MANUSIA

 Kepaduan tugas dan tanggung jawab melahirkan dinamika hidup yang sarat
dengan kreatifitas dan amaliah yang selalu berpihak kepada nilai-nilai kebenaran.

 Kedudukan manusia sebagai khalifah dan ‘abdullah, bukan dua hal yang
bertentangan, melainkan suatu kesatuan yang padu dan tak terpisahkan.
Kekhalifahan adalah realisasi dari pengabdiannya kepada Sang Maha Pencipta.

 Dua sisi tugas dan tanggung jawab ini tertata dalam diri setiap muslim sedemikian
rupa. Ketidakseimbangannya akan melahirkan sifat-sifat yang menyebabkan derajat
manusia meluncur jatuh ke tingkat yang paling rendah.

 Dua peran manusia di muka bumi merupakan kesatuan dalam menyempurnakan


nilai kemanusiaannya sebagai makhluk yang memiliki kebebasan berkreasi.
Di samping Itu manusia dihadapkan pada tuntutan kodrat yang menempatkan
posisinya pada keterbatasan.

 Kekhalifahan manusia pada dasarnya diterapkan pada konteks individu dan sosial
yang berporos pada Allah swt.

 Kualitas kemanusiaan sangat bergantung pada kualitas komunikasi manusia


dengan Allah swt melalui ibadah dan kualitas interaksi sosialnya dengan sesama
manusia melalui muammalah.
POTENSI BASYARI
(Potensi yang dimiliki oleh seseorang
yang membedakannya dari orang lain)
Menjadikan seseorang unik dan memiliki keutamaan-keutamaan tertentu.
Hal ini terjadi karena empat hal; pertama, bakat atau kecenderungan,
kedua, usaha, hasil belajar dan pengembangan diri,
ketiga, adanya kesempatan atau peluang yang tersedia dan
keempat, takdir (faktor eksternal yang ghaib).

POTENSI AKTUAL atau kasat mata yaitu potensi yang secara mudah dapat dikenali melalui pengamatan
sekilas berdasarkan ciri-ciri fisik ataupun perbuatan yang tampak. Potensi ini bisa langsung dimanfaatkan
seketika, tanpa harus sulit memunculkannya.

POTENSI LATEN yaitu potensi yang kadang muncul apabila ada kesempatan yang merangsangnya, tetapi
tidak juga muncul apabila terbiarkan. Untuk memunculkannya perlu latihan dan peluang yang cukup.
POTENSI TERSAMAR, yaitu potensi yang tertutup karena adanya kelemahan tertentu atau adanya salah tem
atau tersia-siakannya karena mengerjakan hal lainnya, yang boleh jadi merusak potensi yang utamanya.
Untuk memunculkannya perlu penelusuran secara lebih mendalam oleh spesialis tertentu, serta perlu
memperoleh proses pembelajaran dan pengaktifan yang khusus.

POTENSI RAHASIA yaitu potensi yang kita tidak pernah akan tahu kecuali sesuatu hal yang istimewa terjad
atau adanya pertolongan Allah, untuk memunculkannya memerlukan kedekatan dengan Allah
dan menyerahkannya kepada izin Allah swt.

BEGITU TINGGINYA DERAJAT MANUSIA, MAKA DALAM PANDANGAN ISLAM,


MANUSIA HARUS MENGGUNAKAN POTENSI YANG DIBERIKAN ALLAH KEPADANYA UNTUK
MENGEMBANGKAN DIRINYA BAIK DENGAN PANCA INDERANYA, AKAL MAUPUN HATINYA
SEHINGGA BENAR-BENAR MENJADI MANUSIA SEUTUHNYA.
Istilah Manusia dalam Al Quran
Diulang dalam Al Quran sebanyak 36 kali
dan 1 dengan derivasinya.
Basyr Untuk menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk biologis.
Q.S Al Baqarah, 2:187 dan Q.S Al Imran, 3:47

Diulang dalam Al Quran sebanyak 240 kali.


Al-Nas Untuk menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Q.S Al Hujrat, 49:13

Bani Diulang dalam Al Quran sebanyak 7 kali.


Adam Untuk menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk rasional.
Q.S Al Isra, 17:70

Diulang dalam Al Quran sebanyak 65 kali


Al-Insan dan 24 dengan derivasinya (Insa 18 kali dan Unas 6 kali).
Untuk menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk spiritual.
Q.S Al-Dzariyat, 51:56 dan Q.S Al-Ahzab, 33:72
Identitas Manusia Muslim

 Merdeka ; Seorang hamba Allah akan hidup merdeka di


tengah-tengah kehidupan dan tidak ada kekuatan
apapun yang mampu menjajahnya.

 Aktif dan dinamis; Seorang muslim tidak pernah


membiarkan dirinya dalam keadaan diam, ia akan
selalu bergerak dinamis.

 Kreatif dan inovatif; Setiap hamba Allah akan selalu


berkreasi dan berinovasi dalam setiap aktifitas
hidupnya.

 Optimis; Seorang muslim akan selalu melihat ke masa


depan dengan optimis dan penuh harapan.
PERTEMUAN KE 3

URGENSI AGAMA

Anda mungkin juga menyukai