Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 7

Landasan Historis
Pendidikan
Ramdhan W D - 1907871
M. Zidan - 1904482
Andhika F - 190
A. Pendidikan Zaman Hindu /
Budha
• Ada beberapa faktor yang memungkinkan berkembangnya
peradaban Hindu atau Budha
1. Faktor Politis
2. Faktor Ekonomis/Geografis
3. Faktor Kultural
Pendidikan Hindu / Budha
•Pendidikan formal pada zaman ini terjadi di kerajaan-kerajaan
tarumanegara, , Kutai, sudah berkembang. Materi pelajaran berpusat
kepada ajaran agama membaca dan menulis huruf Pallawa dan bahasa
sanskerta keterampilan membuat candi dan patung patung tidak terlepas
dari inspirasi ajaran agama Pada zaman Hindu pendidikan masih terbatas
kepada golongan minoritas atau kasta Brahmana dan Ksatria belum
menjangkau golongan mayoritas kasta waisya dan Sudra. Dan untuk
pengaruh Buddha pada zaman Islam sampai sekarang yaitu Pesantren
tradisional pada zaman Buddha pendidikan berkembang pada Kerajaan
Sriwijaya yang berpusat di Palembang
Tujuan Pendidikan
• Pendidikan bertujuan untuk menguasai kitab suci sebagai
sumber kebenaran dan pengetahuan yang universal
•  bagi golongan ksatria sebagai raja yang berkuasa
pendidikan bertujuan untuk memiliki pengetahuan teoritis
yang berkaitan pengaturan pemerintahan atau kerajaan
•  bagi rakyat biasa pendidikan bertujuan agar warga
masyarakat memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam
hidup sesuai dengan pekerjaan yang secara turun temurun
Sifat Pendidikan
• Informal
• Berpusat pada religi
• Penghormatan yang tinggi terhadap guru
• Aristokratis
Jenis Jenis Pendidikan
• Pendidikan intelektual
• Pendidikan kesatriaan
• Pendidikan keterampilan
Lembaga Pendidikan
• Pecatrikan atau padepokan
• Pura
• Pertapaan
• Keluarga
Ilmu Pengetahuan dan Karya
Seni
• Pada zaman jayanya kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia telah
terjadi perkembangan ilmu pengetahuan dan karya seni yang
sangat tinggi Seperti telah dikemukakan di muka di Sriwijaya
sebagai salah satu kerajaan Buddha yang terbesar di Indonesia
pada saat itu telah berdiri lembaga pendidikan setaraf perguruan
tinggi perguruan tinggi tersebut dapat menampung beratus
ratusan mahasiswa biarawan budha dan dapat belajar dengan
tenang, mereka tinggal di asrama khusus.Pada zaman inilah telah
melahirkan Mpu dan para pujangga yang melahirkan karya-karya
yang bermutu tinggi dalam berbagai jenis seni.
B. Pendidikan Zaman Islam
• Ada beberapa proses masuknya pendidikan pada zaman
islam ini
1. Islam masuk ke Indonesia melalui Persia
2. Islam masuk ke Indonesia melalui Gujarat (India)
3. Islam masuk ke Indonesia melalui Mesir dan Mekah
Inti Ajaran Islam
1. Islam sebagai agama tauhid
2. Manusia adalah sama disisi Allah
3. Iman, Islam, dan Ikhsan
Pendidikan
• Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak
agama Islam masuk di Indonesia pada mulanya ajaran
Islam disebarkan melalui perdagangan khususnya di Jawa,
para pedagang di samping menjalankan tugasnya
pedagang yang membawa misi pula sebagai penyebar
Islam dan menjadi Ustaz atau guru. Pada waktu itu
pendidikan Islam belum memiliki suatu organisasi yang
teratur masih bersifat sporadis.
• Pendidikan Islam lebih teratur pada saat setelah Raden
Patah mendirikan pesantren di hujan di hutan Glagah
Arum tahun 1475 yang masih berada di bawah kekuasaan
Majapahit dan pada tahun 1500 masehi Raden Patah
memisahkan diri dari Majapahit yang sudah sangat lemah
di mana Bintaro menjadi ibu kotanya. Dengan demikian
Dasar dan Tujuan Pendidikan
• Memiliki pengetahuan praktis yang sangat berguna untuk
hidup di dunia yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
•  memiliki pengetahuan keagamaan yang bersumber dari
Alquran sunnah, ijma', qiyas karena Islam yang berkembang
pada waktu adalah Mazhab Syafi'i dan Al Ghazali
•  menjadi manusia yang menjalankan ajaran Islam manusia
yang akan mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah
Lembaga – lembaga Pendidikan
• Langgar, Proses pembelajaran yang dilakukan sederhana yang
biasanya terdapat pada sebuah desa atau kampung , biasanya
dilaksanakan berabagai kegiatan, membaca dan menulis arab,
upacara adat, dan salat.
• Pesantren , Pondok pesantren atau pesantren inilah lanjutan
dari langgar. Disini diajarkan materi yang lebih luas dan spesifik
mengenai agama atau berpusat dan berlandaskan pada agama.
Biasanya dibimbing oleh seorang Kyai dan untuk tempat asrama
dipisahkan sesuai jenis kelamin.
Metode Pendidikan
• Metode Sorongan atau Individual, Metode individual ini
adalah metode lajutan untuk mempelajari lebih dalam
mengenai kita kecil maupun kitab besar. Biasanya dalam
metode ini banyak diminati oleh santri sehingga
membutuhkan tenaga pengajar yang lebih.
• Metode Halaqah atau Palagan, metode ini dilakukan
secara klasikal diberikan oleh Kyai dan guru muda atau
santri - santri yang pandai. Dalam hal ini proses
pembelajarannya akan duduk melingkar dan pemateri
akan menjelaskan dalam bahasa Arab.
Ciri Pendidikan
• Pendidikan bersifat religius
• Guru tidak memperoleh bayaran
• Pendidikan islam bersifat demokratis
C. Pendidikan Zaman
Pendudukan Asing
• 1. Kedatangan Orang Portugis
Mendirikan sekolah Seminary School oleh Antonio Galvano (1536),
Merupakan sekolah pertama di Indonesia.
• 2. Zaman VOC
Pendidikan Dasar - Batavische School di Batavia(1617) , Burgerschool
(1630)
Sekolah Latin – Sekolah Latin ( 1642 ) (Mempelajari Bahasa ilmiah
Eropa)
Seminarium Theologica - Sekolah untuk mendidik calon calon Pendeta
Akademi Pelayaran (Academie der Merine)-Untuk Calon perwira
pelayanan (1743-1755)
• 3. Pemerintahan Hindia Budha
1) Sekolah untuk Orang Eropa
a. Sekolah dasar – ELS ( Eropesche Lagere School ) pada 1820
b Sekolah Lanjutan – Gynasium William III Batavia , HBS (Hogere Burger School)
2 ) Sekolah Untuk Bumi Putra
a. Sekolah Rakyat- Sekolah Rakyat Kelas 1 , Untuk anak bumi putra dari golongan
terkemuka
Sekolah Rakyat Kelas 2, Untuk anak bumi putra rakyat biasa
b. Sekolah Raja (Hoofdenschool)
Pada mulanya didirikan di Tondono pada tahun 1865. Pada tahun 1900 diganti
berubah OCVIA (opleidingschool Voor Inlandshe Ambtnaren)
c. Sekolah Lanjutan
yaitu, pada tahun 1914 berdiri MULO dan tahun 1919 AMS
3) Sekolah Kejuruan
a. Sekolah Pertukangan (Ambachts school)
Didirikan pada tahun 1856 di Batavia bertujuan agar
mendapatkan penghidupan yang layak.
b. Sekolah Pendidikan Guru (Kweekschool)
Pertama kali didirikan di Ambon tahun 1834 dan kemudian
pemerintah baru membukanya pada tahun 1852 di Surakarta.
c. Sekolah Gadis
ada dua jenis sekolah gadis, yaitu
• Sekolah Umum
• Sekolah Kejuruan
• 4. Hindia Belanja Sejak 1900
1) Sekolah Rendah (Laer Onderwijs)
a. Sekolah Rendah Berbahasa Pengantar Bahasa Belanda
• Sekolah Rendah Eropa (Eropeesche Lagere School- ELS)
• Sekolah Bumi Putra (Inlandschesschool)
terbagi menjadi dua :
Sekolah Cina Belanda (HCS : Holandch Chinee School)
Sekolah Bumi Putra Belanda (HIS : Holandch Inland School)
b. Sekolah Rendah dengan Bahasa pengantar Bahasa Daerah
• Sekolah Bumi Putra Kelas Dua (Inlandsche School Tweede Klasse)
• Sekolah Desa (Volksschool)
• Sekolah Lanjutan (Vervolgschool)
c. Sekolah Peralihan (Schakelschool)
2). Pendidikan Lanjutan/ Menengah (middelbaar Onderwijs)
• MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs)
• AMS ( Algemeene Middlebareschool)
• HBS (Hogere Burger School)
3.) Pendidikan Kejuruan
• Sekolah Pertukangan (Ambachtschool) Bahasa Pengantar Belanda
• Sekolah Pertukangan ( Ambacht Leergang) Bahasa Daerah
• Sekolah Teknik ( Technish Onderwijs )Kelanjutan dari
Ambacgtschool
• Sekolah Dagang
• Sekolah Pertanian
• Pendidikan Kejuruan Kewanitaan
• Pendidikan Keguruan
4). Pendidikan Tinggi (Hooger Onderwjis)
• Pendidikan Tinggi Kedokteran
• Pendidikan Tinggi Hukum
• Pendidikan Tinggi Teknik

• 5. Pendidikan Swasta Oleh Bumi Putra


A Muhammadiyah
Al-Qisnu Arqo , Hoogerr Muhammadiyah School, Kweekschool
Islam,Muallimien Muhammadiyah,Muallimat Muhamamdiyah
B Taman Siswa
Didirikan oleh Ki Hajar Dewantara,dll pada 3 Juli 1922
• 6. Masa Pendudukan Jepang
a. Sekolah Rakyat 6 Tahun
b. Smp 3 Tahun
c. Sma 3 Tahun
d. Didirikan Sekolah Pelayaran dan Pelayaran Tinggi
D. Pendidikan Nasional Indonesia Tahun
1945-1950
• 1. Undang- Undang Dasar
Pasal 31 UUD 1945
- Tiap Tiap warga Negara berhak mendapat pelajaran
- Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pengajaran yang diatur dengan Undang-Undang
• 2. Tujuan dan Dasar Pendidikan
Kementerian Pendidikan,Pengajaran, dan Kebudayaan dalam bentuk
Keputusan Menteri, 1 Maret 1946 , Yaitu wagra Negara Sejati yang
menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk negara
• 3. Sistem Persekolahan
SISTEM PERSEKOLAHAN INDONESIA TAHUN 1945-1950
• Pendidikan Rendah = Sekolah Rakyat (SR)
• Pendidikan Menengah =
Sekolah Menengah Pertama (SMP) , Sekolah Teknik
Pertama,Kursus Kerajinan Negeri , Sekolah Dagang
,Sekolah Guru B,Sekolah Guru C, Sekolah Kepandaian
Sekolah Menengah Tinggi(SMT), Sekolah Teknik Menengah,
Sekolah Guru Kepandaian Putri , Kurusus Guru , Sekolah
Guru A
• 4. Penyelenggara Pendidikan
Berdasarkan usul BP-KNIP Menetapkan 10 Dasar Pendidikan dan pengajaran di
Republik Indonesia yag ditetapkan 1 Maret 1946:
1.Perasaan Bakti Kepada Tuhan
2. Cinta Kepada Alam
3. Cinta Kepada Negara
4. Cinta dan hormat Kepada Ibu dan Bapak
5. Cinta kepada Bangsa Dan Kebudayaan
6. Berhak dan Wajib ikut memajukan Negaranya
7. Keyakinan bahwa orang menjadi sebagian yang tak terpisahkan dari keluarga dan
masyarakat
8. Keyakinan bahwa orang Hidup dalam Masyarakat harus tunduk pada tata tertib
9. Keyakinan pada dasarnya bahwa manusia itu sama harganya
10.Keyakinan bahwa Negara Memerlukan warga Negara yang Rajin bekerja, Jujur
dalam Pikiran Tindakan

Anda mungkin juga menyukai